Title : Vengeance

Rated : T

Genre : Family and Romance

Cast : EXO-K

Disclaimer : They belong to themselves, their parents, and God.

Warning : Modified-canon, Brothership hint!HoHun/SeHo, OOC, gaje, diksi abstrak, alur maksa :p

.

.

.

DON'T LIKE DON'T READ

.

.

.

HAPPY READING

.

.

.

Hari ini merupakan hari yang tidak terlalu melelahkan bagi para member EXO-K. Mereka hanya memiliki jadwal tampil pada acara music di sebuah stasiun televisi di Korea Selatan. Namun, itu semua tidak berlaku bagi seorang Oh Sehun. Hari ini bukanlah hari-hari yang biasa ia lewati, karena hari ini merupakan hari yang sangat bersejarah bagi hidupnya.

OoOoOoO

"Aku ingin keluar!"

"Tenangkanlah dirimu, Jongin!"

"Aku juga ingin keluar, Suho-hyung."

"Pikirkanlah dulu ucapanmu, Kyungsoo."

"Cih, aku sudah tidak tahan hyung! Selalu dia yang jadi sorotan publik. Kita tak pernah dipandang, dilirik pun tak pernah. Padahal kita ini kan satu grup."

"Aku setuju dengan ucapan Chanyeol. Selalu Sehun, Sehun, Sehun, dan Sehun. Memangnya member EXO hanya dia saja?!"

"Sudah, sudah! Baekhyun, Chanyeol tenangkan diri kalian! Bukan salah Sehun jika ia lebih populer dari kita semua. Dia itu maknae, jadi wajar jika ia mendapat sorotan lebih di mata publik."

"Bukan lebih, bahkan sorotan semua publik mengarah padanya. Kita tak ada artinya. Buat apa kita terus bertahan. Toh, kita tak pernah dianggap."

"Lebih baik kita keluar saja dari EXO!"

Seperti itulah percakapan Suho, Kai, D.O, Chanyeol, dan Baekhyun. Mereka sedang membahas Sehun. Sedangkan orang yang dibahas, yaitu Sehun. Ia kini berada di balik pintu, menguping pembicaraan hyungdeul nya dengan raut muka yang tak dapat digambarkan.

Sedih.

Kecewa.

Menyesal.

Begitulah sekiranya perasaan Sehun setelah mendengar percakapan hyungdeul nya. Ia tak sengaja melewati ruang ganti dan mendengar suara hyungdeul nya yang sedang beradu mulut. Ironis, ternyata dirinyalah penyebab pertengkaran diantara mereka. Padahal, bukan salahnya jika ia menjadi pusat perhatian di EXO. Bukan salahnya jika ia lebih populer dibandingkan member lain.

Sehun POV

Apa salahku?

Menjadi member paling populer di EXO bukanlah kemauanku. Aku tak mau hanya gara-gara aku seorang, EXO yang sudah kuanggap sebagai keluarga keduaku ini terpecah belah. Padahal aku berharap EXO bisa tetap bersama sampai akhir nanti. Namun pada kenyataannya akulah penyebab EXO di ambang kehancuran.

Argh. Apa yang harus aku lakukan?

Aku tidak mau keberadaan EXO hanya sampai disini.

Tenang Oh Sehun, tenang.

Kau bisa memecahkan masalah ini dan segera mendapat solusinya. Jangan biarkan para hyung mu keluar dari EXO hanya karena-

Eh tunggu sebentar. Mengapa bukan aku saja yang keluar dari EXO? Ya, benar. Daripada mereka yang keluar, lebih baik aku saja yang keluar. EXO tanpa Oh Sehun pasti akan baik-baik saja. Mungkin EXO akan lebih baik jika tanpa diriku.

KRIET.

Dengan perlahan kubuka pintu ruang ganti tersebut. Aku pun masuk ke dalam dan semua pandangan mereka tertuju padaku.

Terkejut.

Hal itulah yang bisa kulihat dari pandangan mereka setelah menyadari kehadiranku. Seketika suasana pun berubah menjadi hening.

Ugh, keheningan ini sangat menyesakkan bagiku.

"Sehunnie, ada apa?" tanya Suho-hyung memecah keheningan ini.

"Ah, tidak. Hyungdeul sedang membicarakan apa? Kok kelihatannya seru sekali. Mengapa aku tidak diajak?" tanyaku setengah merajuk.

Aku pura-pura tidak mengetahui apa yang telah mereka bicarakan sebelumnya. Terlihat sekali mereka bernapas lega setelah mendengar perkataanku.

"Mau tahu saja kau, bocah!" ucap Suho-hyung sembari mengacak-acak rambutku.

"Yak, hyung! Jangan merusak tatanan rambut ku dong." ucapku kesal.

"Hahaha. Dasar maknae sok kegantengan," tawanya.

"Aku memang ganteng kok, hyung. Hahaha."

Aku pun ikut tertawa bersama Suho-hyung. Tapi, yang lainnya berbeda. Baekhyun-hyung dan Chanyeol-hyung memutuskan untuk pergi keluar ruang ganti seolah-olah kehadiranku sangatlah tidak diharapkan. Tak beda jauh dengan sebelumnya, Kai dan Kyungsoo-hyung pun memilih untuk menyibukkan diri mereka dengan handphone masing-masing dan sama sekali tidak memperdulikan kehadiranku.

Sesak.

Entah mengapa hatiku sangat sesak melihat mereka berempat tampak tak memperdulikanku. Aku tahu mungkin aku egois. Aku terlalu mengharapkan perhatian mereka semua terhadap diriku. Karena aku tahu sesibuk-sibuknya mereka pasti akan menyempatkan waktu untuk meladeniku meskipun hanya sebentar. Tapi, kali ini aku merasa bahwa seolah-olah kehadiranku sudah tak dianngap. Apa mereka benar-benar ingin aku enyah dari sini? Dari EXO?

"Yak, mengapa kau melamun Sehunnie?" ucap Suho-hyung. Perkataannya menyadarkanku dari lamunanku sebelumnya.

"Tidak apa-apa kok, hyung." ucapku lirih.

"Tidak biasanya kau seperti ini. Ah, bagaimana kalau kita makan siang bersama di Restoran sebelah Studio ini. Kudengar mereka memiliki menu makan siang baru yang sangat enak. Aku yang traktir deh." tuturnya.

"Serius nih? Kau baik sekali, hyung." jawabku dengan antusias.

"Iya. Ya sudah, tunggu apalagi? Ayo kita segera kesana!" ajak Suho-hyung sembari menarik tanganku. Aku pun hanya bisa tersenyum melihat perlakuan Suho-hyung. Suho-hyung sangat baik dan perhatian padaku. Dia memang hyung kesayanganku.

OoOoOoO

Kini aku sedang berada di dalam kamarku. Aku mengemas semua barang-barang ku kedalam tas ransel. Untung saja Suho-hyung sedang ada urusan dengan manajer-hyung, sehingga kini aku bisa leluasa mengemasi barang-barang ku tanpa harus menjawab berbagai pertanyaan darinya. Yah, pasti kalian juga bertanya-tanya kan mengapa aku mengemas barang-barangku? Aku akan pulang ke kampung halamanku. Tentunya aku pergi kesana bukan untuk berlibur ataupun yang lainnya.

Setelah makan siang bersama Suho-hyung, aku memutuskan untuk pergi menghadap CEO SM Entertainment. Keputusanku sudah bulat untuk meninggalkan EXO, maka dari itu aku sudah memberikan surat pengunduran diriku. Ah, diterima atau tidaknya surat itu yang jelas aku ingin segera pergi dari dorm. Aku tidak ingin membuat repot hyungdeul terutama Suho-hyung. Aku tidak ingin hanya gara-gara aku seorang, Suho-hyung menjadi bertengkar dengan keempat hyung-ku yang lain. Maka dari itu kini aku mengemasi barang-barangku agar dapat segera pergi dari dorm ini.

Baiklah, semuanya sudah kurapihkan. Kugendong tas ranselku dan aku pun mencoba mengintip dari balik pintu memastikan agar tak ada yang melihatku pergi. Oke, semuanya aman. Tampaknya keempat hyung-ku lainnya sedang berada di dalam kamar masing-masing. Ini kesempatanku untuk pergi dari dorm ini.

Tap. Tap. Tap.

Dengan perlahan kulangkahkan kaki ini agar tak menimbulkan suara. Tinggal sedikit lagi aku sampai di pintu depan.

CKLEK.

"Sehunnie, kau mau kemana?"

DEG.

Aku kenal suara ini. Ini suara Baekhyun-hyung. Perlahan kutengokkan kepalaku ke belakang.

"Kau mau kemana?" tanya Baekhyun-hyung seraya berjalan mendekat ke arahku.

Ah, sial aku ketahuan. Bagaimana caranya aku mengelak?

"Ti-tidak kemana-mana kok, hyung," jawabku dengan gugup.

"Lalu, tas ransel itu untuk apa?"

"I-ini bukan apa-apa..."

BRAK.

Suara tersebut membuat kami tersentak kaget. Ternyata Suho-hyung baru saja pulang dengan membanting pintu dengan sangat keras.

Kulihat Suho-hyung berjalan ke arahku. Bahunya bergetar dan matanya memerah. Ia pun mencengkram bahuku erat.

"Katakan bahwa itu semua bohong." ucapnya tajam.

"…"

"Katakan bahwa kau tidak akan meninggalkan kami semua."

"…"

"Apa yang kau pikirkan, Sehunnie? Apa alasanmu untuk keluar dari EXO? Kami semua disini menyayangimu. Apa kau tega meninggalkan kami? Kau tega? Jawab aku, Sehunnie!" bentak Suho-hyung dengan suara bergetar.

Kulepaskan cengkramannya dari bahuku. Dan kulihat semua member datang menuju ke arah kami.

"Ada apa ini?" tanya Chanyeol-hyung kepada Baekhyun-hyung yang sedang menutup mulutnya tak percaya.

"Sehun…Sehunnie…" lirih Baekhyun-hyung.

"Ada apa dengan Sehun?" tanya Kai bingung.

"Suho-hyung bilang bahwa Sehun ingin keluar dari EXO." jawab Baekhyun-hyung.

"APA?!"

"Sehunnie, tolong beri hyung penjelasan. Mengapa kau ingin keluar dari EXO?" tanya Suho-hyung dengan mata berkaca-kaca.

"…."

"Sehunnie, jawab pertanyaan hyung."

Aku menggigit bibir bawahku, menimang apakah aku harus menceritakan semua percakapan yang telah kudengar tadi siang.

Aku memutuskan untuk menjelaskan semuanya disini. Agar semua permasalahan ini clear. Aku pun angkat bicara.

"Sebenarnya tadi pagi saat kita selesai perform, aku melewati ruang ganti dan mendengar sedikit keributan. Aku pun memutuskan untuk menguping dan aku mendengar kalau…kalau…kalian ingin keluar dari EXO hanya gara-gara aku." jelasku seraya menundukkan wajah.

"Aku tidak mau EXO hancur, maka dari itu aku memutuskan untuk keluar saja dari EXO. Aku tidak rela kalau hyungdeul yang keluar, aku lebih rela jika aku saja yang keluar." lanjutku dengan senyuman sedih.

Hening.

.

.

.

.

.

.

.

"HAHAHAHA."

Kuangkat wajahku dan betapa kagetnya aku ketika semua orang tengah tertawa puas. Aku hanya bisa diam tak mengerti.

GREP.

"?!"

Kurasakan Suho-hyung telah memelukku erat. Aku jadi semakin bingung saja. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Hyung?"

"Kau membuatku khawatir, Sehunnie." Jawab Suho-hyung seraya melepaskan pelukannya terhadapku.

"Maksudnya?"

"Kau saja yang jelaskan Chanyeol, ini semua kan idemu!" seru Baekhyun-hyung.

"Baik, baik, akan aku jelaskan semuanya. Sehunnie…" Chanyeol-hyung menatap kearahku.

"Dengar ya Sehunnie, semua yang telah kau dengar tadi siang itu bohong. Kami sengaja melakukan itu karena kami ingin membalas semua perlakuanmu. Kau ingat bukan, apa yang telah kau perbuat terhadap kami semua kemarin?"

"Memangya apa, hyung?"

"Tuh kan dia tidak ingat. Biar kulanjutkan perkataanku tadi. Kemarin kau telah membuat kami semua kesal. Dari mulai menghabiskan semua makanan yang telah Kyungsoo buat, menyembunyikan tanktop kesayangan Kai, membuang eyeliner Baekhyun yang kau kira sudah habis padahal masih penuh, menumpahkan jus jeruk ke setelan jas mahal Suho-hyung, dan juga kau telah merusak mp3 kesayanganku. Hiks, mp3 ku yang malang." lanjut Chanyeol-hyung dengan meratapi nasib mp3-nya.

"Jadi…jadi kalian semua…"

"Ya?"

"Kalian semua telah mengerjaiku?" tanyaku kesal.

Mereka hanya tertawa dan menganggukan kepala. Sial, ternyata aku dikerjai.

"Ya benar. Tadinya sih kita mau mengerjaimu lebih dari ini. Tapi belum apa-apa kau sudah ingin memutuskan keluar dari EXO. Dasar payah!" ejek Kai.

"Enak saja! Kalau bukan karena Suho-hyung aku juga tidak akan begini." balasku tak terima.

"Maksudmu?"

"Yah, aku kan tidak tega melihat Suho-hyung terbebani atas masalah ini. Masalah yang kukira serius, tahunya hanya rekayasa kalian saja." jawabku.

Suho-hyung tersenyum lembut padaku. Dapat kulihat rona merah menjalar di pipinya.

"Aku kan tidak mau hyung-ku tersayang yang manis ini merasa terbebani." tambahku.

BLUSH.

Kulihat wajah Suho-hyung yang merah padam. Ah, manis sekali. Memang sih hyung-ku yang satu ini sangat dewasa sekali, namun kadang-kadang sisi manis nya keluar. Lebih manis dari Luhan-ge malah, haha.

"Tapi…..Kalian semua, tunggu saja pembalasanku! Kecuali Suho-hyung tentunya, aku yakin kalian lah yang mendesaknya untuk ikut dalam rencana ini kan?" seruku.

Semuanya bergidik ngeri dan menelan ludah melihat aura evil-ku keluar.

"Fufufu… Akan kusebarkan foto-foto ini." ucapku tertawa licik seraya mengeluarkan beberapa foto.

Ingin tahu foto apa itu? Itu adalah foto Baekhyun-hyung yang sedang mencium poster SNSD dengan lipstick berwarna pink, Kai yang sedang mencukur bulu ketiaknya, Chanyeol-hyung yang sedang memakai boxer bergambar Teddy Bear, dan yang terakhir adalah foto Kyungsoo-hyung yang sedang mengelus-ngelus pantatnya gaje.

"SEHUNNNNN?!"

Aku pun tertawa puas seraya berlindung dibalik tubuh Suho-hyung dari serangan member yang lain.

Sehun POV End

OoOoOoO

Hari ini merupakan hari yang tidak terlalu melelahkan bagi para member EXO-K. Mereka hanya memiliki jadwal tampil pada acara music di sebuah stasiun televisi di Korea Selatan. Namun, itu semua tidak berlaku bagi seorang Oh Sehun. Hari ini bukanlah hari-hari yang biasa ia lewati, karena hari ini merupakan hari yang sangat bersejarah bagi hidupnya.

Karena pada hari ini seorang Oh Sehun yang polos sudah berhasil dikerjai dan ditipu habis-habisan oleh hyung –nya sendiri.

OoOoOoO

.

.

.

END

Akhirnya selesai juga :D

Ace sebenarnya agak bingung kok akhir-akhir ini Ace terus kepikiran sama SeHo/HoHun. Jadinya waktu Ace mau buat FF, cast-nya ga jauh-jauh dari Seho/Hohun

Yaudah deh hiraukan saja pikiran aneh-nya Ace.

So, Mind to Review? :3