Another ChibaHaya for the shippers~~~

Kali ini—entah kesambet apa—Ameru mo bikin edisi gombalan Chiba. Emang cuma satu sih, tapi semoga kalian suka^^

Maafin juga karena Ameru gabisa apdet sering2, usahain deh—

.

.

CHIBA-KUN TRIED TO 'MENGGOMBAL'

Genre : Romance/Humor

Rate : T…?

Pair : ChibaxHayami

Warnings : Typo(s) , OOC BERAT, gombalan gagal, EYD failed, emburegul, emeseyu, de-el-el

.

.

#HappyReading!

.

.

Ansatsu Kyoushitsu/ Assassination Classroom © Matsui Yuusei

FanFic © Hasegay Meuro

.

Di meja besar yang tersusun dari empat meja kecil, Chiba, Hayami, Yada, dan Kimura duduk menikmati bekal masing-masing. Jam istirahat datang, dan Koro-sensei sudah terbang ke Italia untuk menikmati sepiring lasagna.

Hayami yang tengah menikmati bekalnya merasakan ada sepasang mata yang memperhatikannya, dan ia menemukan Yada Touka tengah menatapnya intens. Sumpit miliknya dibiarkan melekat di mulutnya, sembari bergumam sembarangan.

"Ada apa, Yada-chan?" Hayami bertanya. Yada kembali bergumam, lalu mengangguk kecil.

"Tidak ada, " Balas Yada, lalu menyendok nasi ke dalam mulutnya, "Hanya saja, mata Hayami-chan indah sekali. Hijau jernih…"

Hayami berniat untuk mengabaikan pernyataan ngelantur Yada, namun akhirnya kepikiran juga. Ia urung mengambil brokoli dari bekalnya. Ia balas menatap amethyst Yada yang berbinar—entah karena apa.

"Apa itu penting, Yada-chan?"

"Well, tidak terlalu, sih, " Yada tertawa ringan, seakan tertangkap basah, "Aku kebetulan memperhatikanmu, Hayami-chan. Dan matamu yang hijau jernih itu indah sekali…"

Hayami mendengus dalam hati. Entah, tapi Yada seperti menggombal.

Chiba yang sendari tadi terdiam, ikut-ikutan menatap Hayami. Hayami mulai gelisah, pasalnya sepasang mata itu tidak terlihat dibalik berisan poni itu.

"A—Ada masalah, Chiba-kun?" Hayami merutuki dirinya yang secara refleks tergagap.

"Uhm…" Chiba menggumam panjang, lalu menumpukan dagunya pada tangannya.

"Benar kata Yada-san, matamu benar-benar hijau jernih…" Mendengar pernyataan Chiba, membuat Hayami merasakan malu bercampur sedikit senang. Jarang kan kau bisa dipuji laki-laki (jangan hitung Okajima) .

"Tapi, tenang, " Lanjut Chiba, dan Hayami yakin melihat lengkungan bibir Chiba naik beberapa senti, "Aku suka warna hijau."

Chiba lalu berdiri, berlalu ke toilet. Meninggalkan Hayami, Yada, dan Kimura.

Satu detik—

Dua detik—

Tiga—

"CHIBA-KUN AGRESIF SEKALI—!" Teriak Yada, lubang hidungnya kempas-kempis, "Andai aku merekam aksinya tadiii~~~" Dan kini ia tenggelam dalam lautan fangirling.

Hayami sendiri masih tenggelam dalam keterkejutannya, rona merah di pipinya semakin pekat. Ia melihat Kimura memalingkan wajahnya, tangannya membekap mulutnya. Bahunya berguncang naik-turun.

"AWAS KIMURA-KUN, HAYAMI-CHAN MAU MENEMBAK KEPALAMU TUH!"

"GYAAA, SABAR HAYAMI-CHAN!"

"LARI KIMURA! TSUNDERE SNIPER BERAKSI!"

"Wahh~~ Hayami-san keren sekali kalau memegang pistol~~"

"Nurufufufu~~ bahan novel baru~"

Jam istirahat kelas 3-E berubah menjadi aksi kejar-kejaran Tsundere Sniper dan Justice.


.

.


Chiba baru saja keluar dari bilik toilet ketika matanya berhadapan dengan sepasang mercury yang balas menatapnya jahil. Senyumnya mengembang lebar. Chiba mengacuhkannya sejenak, beralih untuk mencuci tangan. Karma masih setia bersandar di pinggiran tempat cuci tangan.

"Ada perlu, Karma?"

"Gombalanmu bagus, " Komentar Karma, "Tapi sayang sekali Kimura harus mendapatkan benjolan cukup menyakitkan di kepalanya karena menertawakan Hayami-san." Kemudian ia berlalu dari toilet.

Chiba sendiri tersenyum mendengarnya, senang membuat Tsundere Sniper-nya malu karenanya.


==THE END==


Jangan timpuk ane, ini masih gombalan ringan, hehehe…

Semoga puas dengan fic kecil ini^^ fanfic lainnya akan apdet (semoga) cepet

See you in another fanfic~!