Sebelumnya, saya mau kasih tau. Penpik saya yang "Sakura asli atau palsu?" itu emang cuma ampe chapter 2. Nggak ada lagi lanjutannya. Tadi saya lupa ganti "in progress" ama "complete". Maap bagi yang nggak mengerti ceritanya & minta dilanjutin tapi saya enggak bisa lanjutin soalnya saya juga bingung mau lanjutin sama apa. -diceburin ke sawah ama para senpai- Oke, sekarang penpik saya selanjutnya deh.

Summary : Apa yang terjadi kalo desa Konoha ikut terlibas era globalisasi?? Hmm… (ini ceritanya waktu para shinobi masih ada di jaman batu)

Warning : Penpik ini sangat gajebo, aneh dan kadang keluar dari topik sebenarnya, author memang orangnya seperti itu, hehe. Jadi harap maklum sajalah.


Pagi itu, Kiba dan Akamaru berjalan bergandengan sambil menikmati udara yang masih segar dan belum terkontaminasi oleh kehadiran Naruto. Hari itu rencananya Kiba akan ke rumah Hinata dan Neji. Ia tidak tau apa yang akan dilakukannya di rumah Hyuuga bersodara itu. Mereka lah yang mengundangnya.

Katanya selain Kiba, Naruto (sudah pasti dong), Sasuke (entahlah kalo dia mau ikut), Sakura (yang kalo Sasuke ikut baru mau ikut), Shino, Lee, Ten-Ten (Neji yang minta agar dia ikut), Sai, Gaara, Temari, dan Kankurou juga ikut diundang ke rumah mereka.

Kenapa Ino, Chouji, dan Shikamaru nggak ikut?


New topic...

Ino : karena Hinata memang nggak mau mengundangnya. Ino terlalu bawel dan suka ngejek Naruto-darling nya. Maksudnya darling disini adalah dadar guling. Jangan salah paham dulu!!

Chouji : Neji yang orangnya irit cenderung pelit, nggak mau ngundang Chouji yang makannya banyak banget. Lagipula kata Neji, Chouji itu bener-bener makan tempat! Ntar yang lain nggak kebagian tempat lagi gara-gara dia terlalu gembrot…

Shikamaru : Hinata dan Neji sama-sama mengundangnya. Tapi Shikamaru-lah yang nggak mau datang. Dia bilang dia sedang sibuk dengan bantal air baru-nya.

End of new topic…


Oke, back to the true topic…

Maka Kiba dengan segera meluncur ke rumah Hyuuga bersaudara itu dengan kecepatan yang… uh! Gileeee!! Kura-kura aja lebih cepet di banding dia!! Amazing!!

Akhirnya satu tahun kemudian, eh maksudnya satu jam kemudian, Kiba udah sampe di sebuah rumah mewah dengan gaya classic yang menggunakan jerami sebagai atap dan bambu sebagai dinding. Oh, begitu mewah sampe-sampe rumah itu terlihat seperti gubuk…

Kiba kemudian memencet bel di dekat pagar rumah tersebut dan muncullah Hinata yang diikuti Neji di belakangnya. "Eh Kiba… lama sekali datangnya? Ada apa? Apa kamu kecebur got pas di jalan kayak dulu?" Tanya Hinata dengan tampang innocent.

Kiba hanya nyengir terpaksa, "Enggak kok. Tadi cuma ada sedikit masalah dengan Akamaru." Kata Kiba banyak boongnya. Padahal dia telat datang karna dia yang jalannya lebih lambat dari kura-kura. Eh… malah nyalahin Akamaru… Kiba udah menyalahi perikehewanan tuh...

Hinata dan Neji hanya ber-oh sebentar lalu menyilahkan Kiba masuk. "Di dalam udah ada semuanya lho!" kata Hinata dengan tampang ceria.

"Hn." Kata Neji meng-iyakan ucapan Hinata tadi. Kiba mengangguk lalu masuk ke dalam gubuk, ehm, maksud saya masuk ke dalam rumah mewah itu. Setelah melihat-lihat sebentar, Kiba langsung menghampiri Shino yang tampak aneh sekali pagi itu. Wajahnya pucat, matanya ketutupan kacamata, dan parahnya…dia pake baju yang kemaren!! Oh…unbelievable!!

Kiba tau Shino orangnya nggak jorok dan sangat rajin. Dia rajin nyuci dan dia nggak akan pernah mau pake baju yang sama berturut-turut. Tapi… tapi hari ini ENGGAK!! Hari ini Shino pake baju yang sama kayak kemaren!! Udah gitu tampangnya kayak lagi sakit keras. Aduh… Kiba kebingungan, ada apa gerangan yang terjadi pada Shino ma men-nya ituu??

Ia langsung mengguncang-guncang tubuh Shino dengan khawatir. "Shino!! Ada apa denganmuuu??" Tanya Kiba dengan nada lagunya Peterpan yang Ada Apa Denganmu.

Shino hanya terdiam tak bergeming. Hanya matanya yang mengedip terus-menerus. Kiba makin kebingungan. Ia ingin minta tolong. Tapi pasti temen-temen malah ngetawain dia. Kiba lalu mengguncang-guncang tubuh Shino lebih keras. Kali ini dirinya lebih lebay, dia ikut ngeguncang-guncang tubuhnya sendiri kayak Inul pas lagi ngebor.

Kiba pikir jika dia lebay begitu, maka Shino akan segera sadar dari lamunannya itu. Dan benar saja, Shino seperti tersadar dari sesuatu, lalu menoleh pelan-pelan ala Matrix dengan tampang mirip Sadako cuma rambutnya jegrak, ke arah Kiba.

HIIIIIIYYY………!!

Serem abis! Hampir aja Kiba meloncat terjun ke lantai sambil berteriak ketika melihat wajah Shino menoleh tadi. Sempeh, serem benget!! Kebe sempe keteketen setengeh mete. Ehm, maksudnya "Sumpah, serem banget!! Kiba sampe ketakutan setengah mati." Hehe tadi lagi pake bahasa "e". Makanya lo gaul dong, coy! Gitu aja nggak tau! (author digebukkin)

Shino hanya melongo bingung melihat Kiba yang seperti kena serangan jantung mendadak. 'Oh, mai goat!! Jangan-jangan KIRA muncul disini! Dia telah membuat Kiba terkena serangan jantung dengan Death Note-nya!! Tidaaaakkk!!' Shino langsung terkena panic-syndrom karna mengkhayal Kiba terkena serangan jantung seperti adegan yang sering dibacanya di komik kesayangannya, Death Note.

Kiba kemudian segera bangun dari shock-nya sebelum Shino menyuruh serangga-serangga peliharaannya untuk menggeliti dirinya sampe mati karna ngakak. "Shino, kenapa tadi kau pucat gitu?" Tanya Kiba.

Shino menggeleng menyangkal, "Halah! Kau salah lihat kali, mana mungkin sih, aku pucat. Emang akunya yang putih kaliii" seru Shino tiba-tiba dengan gaya seperti bencong Taman Lawang. Kiba langsung menjauh dari Shino sebanyak 1 km.

"IDIH, JIJAYY!!" tereak Kiba dari jarak 1 km sambil bergumam 'Naudzubillahi min dzalik' berkali-kali pada dirinya sendiri.

"IYAAA!! IYA KIBA MANGAP, EH MAAP!! NGGAK USAH KEJAUHAN GITUU! MASA' GUE MUSTI TEREAK TEREAK KAYAK GINI??" balas Shino nggak kalah kencengnya. Anehnya, semua orang di rumah Hinata ini seperti nggak ngedenger apa pun. Padahal Kiba ama Shino udah tereak sampe Konoha berguncang!!

Oke, back to the talking about Shino and Kiba speak kenceng-kenceng…

Akhirnya setelah spiking kenceng-kenceng selama beberapa waktu, Kiba mau juga memperkecil jaraknya dengan Shino menjadi seperti sebelumnya.

"Jadi? Kenapa kalian kayak begitu?" Tanya Kiba tu de poyn.

Shino lalu bercerita tentang es krim yang diimpor Hinata dari Indonesia untuk jamuan makanan bagi mereka. Benda yang bernama es krim itu luar biasa enaknya. Belum pernah dirasakan oleh Shino sebuah minuman sekaligus makanan yang berasa dingin. Ooh… gimana caranya ya, buat yang seperti itu?

Kiba ber-oh sebentar lalu mengambil benda yang namanya es krim tersebut. Ia menggigit atasnya. Hmm…duh, so kul…. Ia lalu menjilat lagi bagian atasnya. Gileeee…mantep dah! Berasa di surgaaaa!! Wah, sebelumnya mana ada sih, benda dingin begini yang bisa dimakan? Woh, enak banget dah pokoknyaa!! Apalagi es krim yang merknya Conettlo Blackforest Magical Dreaming Kemiming Samiming Kemuning. Wisss!! Mantep beneerrr. Kiba berasa terbang gitu pas makannya.

Setelah makan tuh, es krim yang mejik banget rasanya, Kiba lalu menghampiri Hinata, Naruto, Neji, dan Ten-Ten yang sedang berkumpul. Kiba ngeliatin satu-satu cara makan mereka. Ceritanya buat penelitian gitu deh.


Cara makan :

Hinata : Seperti biasa, makannya anggun dan penuh perasaan. Kalo kita ngeliat apa pun yang dimakan Hinata, pasti kita ikutan ngiler dan kepengen juga makan makanan yang dimakannya.

Naruto : Makannya beringas banget. Kiba ngeliat si es krim yang dimakan dengan hati miris. Kasian amat tuh es krim. Udah dimakannya ama orang bego, eh… cara makannya juga menjijikkan gitu. Hiii…

Neji : Walopun lagi makan, Neji tetep stey kul. Yup, sesuai dengan imejnya yang nggak punya ekspresi. Apalagi dia seorang Hyuuga.

TenTen : Biar tomboi, cara makan TenTen tetap terjaga. Pastinya dia jaga imej lah di depan Neji yayang-nya itu.


Yep, itulah hasil dari pengamatan Kiba. Ia kemudian ngeliat Hinata menjilat es krimnya. Nah, saat itu tersisalah secuil es krim di pinggir bibirnya Hinata. Kiba sebenernya pengen bilang ke Hinata kalo bibirnya celemotan. Tapi Kiba udah keduluan Naruto. Bukan, bukan keduluan buat bilang!!

Naruto nggak bilang kalo ada sisa es krim nongkrong di pinggir bibir Hinata. Dia malah nggak pake basa-basi, malah langsung jilet tuh sisa es krim!! Bayangkan sodara-sodara!! Dijilet!! Mungkin naluri rubah-nya lagi keluar kali ya?

Hinata langsung shock setengah mampus lalu pingsan dengan suksesnya. Naruto langsung menangkap badan Hinata dengan bingung. Dasar memang Naruto BAKA!!

"Loh Hinata kenapa?" Tanya Naruto bego. Neji menggeram kesal. Tentu aja dia nggak terima kalo sodara sepupunya dilecehin begitu ama Naruto! Malah orangnya pura-pura nggak tau begitu lagi!

Oohhh…amarah Neji makin membuncah!! Dia langsung ke gudang lalu segera mendekati Naruto. Tanpa basa-basi, Neji langsung menggetokkan palu 100 ton-nya ke kepala Naruto.

BUUUKKK!! BRUGGG!! GEDUBRAKK!! KROMPYANG!! KRINGG!! KRINGG!! PIIIIIP...

Naruto langsung pingsan karena pendarahan yang terjadi akibat pukulan emosi Neji barusan. Ya sudahlah, Naruto dan Hinata memang selalu kompak. Pingsan aja bareng…


CHAPTER 1 : THE END

Iya, Neruto ngejilet Hinata tadi adalah salah satu bukti pengaruh globalisasi lewat es krim. Sangat menyeramkan bukan?

Oh iya! Penpik nya udah kepanjangan yah? Ngebosenin ya? Nggak nyambung? Gomen-ne! Tapi REPIEW-nya tetep jalan ya! Very arigatou sudah mau baca!!