Judul: Kembali Mengulang : Terlahir Menjadi Api.
Summary : Bahkan setelah menyelamatkan Dunia, pada akhirnya dia hanya di khianati. Menerima kehidupan kedua, pada awalnya Naruto tidak lagi berminat. Namun semua selesai saat mengetahui Wanita yang dia cintai juga hidup di Dunia itu. Membuatnya menerima kehidupan itu hanya untuk bertemu kembali dengannya.
Semua bukan milik saya.
Genre : Romance, Adventure
Warnig : Typo, Jumlah Word yang sedikit, Update yang tidak tertentu, dan beberapa kesalahan kecil lainnya.
Keterangan : Mengingat ini adalah Fanfic yang tidak memiliki konsep yang pasti, jumlah word tidak akan di tentukan kadang 1k,2k atau lebih. Tergantung ide yang ada saat penulisan.
Penjelasan singkat : Dalam Fic ini Yasaka tidak memiliki anak, jadi bagi kalian yang mengharapkan si kecil tolong buang jauh pekiran itu. dan Yasaka itu adalah Kyuubi di Dunia Naruto, jika tidak suka silahkan tekan tombol back. Ok
Chapter 1 : Jika ada kehidupan lain, mari kita menari di bawah langit yang sama.
Konoha. Sepotong daratan tunggal dari besarnya Benua Elemental Nation, berdiam di antara jutaan awan dan terlindung di dalam lautan hutan yang tak berujung. Sebuah daerah yang sangat teramat makmur.
Sementara beridiri atas tanah itu, orang bisa menjadi Shinobi yang mampu meraih angin dan guntur, dan hanya yang keluar adalah pada akhirnya menjadi satu bagian dari langit. Sebuah ungkapan yang bahkan membuat daratan tersembunyi lainnya menjadi takut. Terlindung di balik daun, dengan Konoha sebagai angkatan militer paling kuat di atas Benua Element Nation.
Predator utama di puncak rantai makanan.
Namun, pada saat itu, tidak ada kejayaan seperti biasanya, tidak ada ramahnya orang-orang Konoha, tidak adanya lagi wajah adil para Shinobi Konoha yang sangat terkenal pada masa perang Dunia ke empat … tapi sekarang hanya ada angin busuk dan kabut penderitaan pada sudut wilayah perbatasan Negara Api.
" Kita berhasil."
"Wow akhirnya, kau benar-benar monster"
"Akhirnya sudah berakhir. Seluruh kejahatan dimurnikan dari Dunia ini. Tidak akan ada lagi dendam, tidak akan ada lagi Madara kedua."
Pada tepi perbatasan Negara Api, ratusan Shinobi dengan ikat kepala yang sama berkumpul mengelilingi seorang pemuda yang terkapar tak berdaya di atas tanah yang rusak. Mata biru yang memandang mereka semua lelah… mata yang terbakar marah melihat semua raut wajah itu.
Licik, memuakkan, menjijikkan.
Setiap kali pandangannya berganti, wajah semua orang akan selalu sama. Mereka berkhianat sambil tersenyum, menginjak-injak niat baik seseorang sambil menyeringai, dan memberi racun sambil tertawa keras. Dan pada akhirnya hanya dia yang merasa bodoh, mencoba mati-matian menyelamatkan mereka semua.
Kembali melihat sekitar diam-diam Naruto hanya bisa tertawa pahit. Mereka, semua mereka… dunia ini kenapa tidak pernah memiliki keadilan sedikitpun untuk ku?
Apakah dengan membunuhku di sini menjadikan kalian tak terkalahkan di bawah langit?
Apakah kalian tahu apa yang selama ini aku korbankan untuk kalian? Untuk menyelamatkan Konoha? Menyelamatkan Dunia ini?
Saya sudah tidak memiliki apapun yang tersisa. Saya tidak memiliki apapun lagi yang tersisa!
Namun… Pandangan Naruto serasa hilang dari semua ini, di dalam gelap tiba-tiba datang ia mearasa seperti bermimpi
Seseorang, merah dan angun tampak melintas dalam pikirannya, kabur pada awalnya namun menjadi jelas dan semakin jelas pada akhirnya. Perlahan-lahan, sepasang lengan indah seorang wanita terlihat rapuh dan indah bergoyang di bawah angin. Dalam seuatu tempat, musik terdengar samar mulai memainkan melodi. Sementara wanita itu lentur dan angun perlahan mulai menari di tengah-tengah lingkungan mimpi…
Di bawah gelapnya kegelapan abadi, di atas air yang tak berdasar…. Dalam satu-satunya cahaya yang ada, wanita itu menari di sana.
Fokus di mata Naruto tiba-tiba menjadi jauh dengan rasa kehilangan, penuh dengan kesedihan.
Darah segar mengalir saat ia kembali ke kesadaran, dan Naruto jelas merasa hidupnya sendiri dengan cepat menjauh. Kembali sekarat dalam diam, menatap orang-orang di sekitarnya yang dulu pernah dia anggap sebagai teman.
Mungkinkah ini hukuman? Hukuman atas tindakkannya selama ini?
Dia yang selama ini selalu mengejar jalan seorang Shinobi sepanjang hidupnya. Pergi ke suatu hibungan, dan melanggar hubungan. Menghancurkan sebuah emosi, setelah menjadi emosi. Bahkan saat ini diambang kematiannya satu-satunya penyesalan yang ada adalah kenyataan bahwa ia menyelamatkan Dunia Shinobi hanya untuk para bajingan ini.
Andaikan saja ia tidak menemui Pria itu, andaikan saja ia menolak tawaran Danzo.
Ah tidak dia kembali bermimpi singkat, wanita cantik yang terbalut pakaian merah mewah dan berkibar, yang berputar untuk memperlihat kembali tarian dari tubuh yang menawan ... mereka semua ekspresi yang sangat baik. Ringan, gesit, dan anggun, pikirannya kembali kabur mulai menyanyi dan menari di dalam mimpi. Setiap kali wanita berbalik untuk melihat dia, bahkan Naruto tahu itu tatapan yang di arahkannya itu penuh dengan semangat yang sedalam lautan.
Kyuubi, wanita itu yang telah menyebabkan Naruto untuk masuk ke dalam suatu hubungan, serta melanggar hubungan itu.
"Jika saja, saat itu saya tidak pernah benar-benar memutuskan hubungan itu ..." Naruto bergumam sendiri, tepi mulutnya mengungkapkan sedikit senyum mencela diri sendiri. "Apa yang mungkin akan terjadi setelahnya?"
Dalam pikirannya, sedikit penyesalan diam-diam mulai menyebar. Seperti racun yang segera menelan seluruh jiwanya. Pada saat itu, bahkan ia tidak lagi bisa mengendalikan pikirannya, sungguh Naruto juga tidak juga ingin mengendalikannya ... Kyuubi! Jika saya menuju ke akhirat sekarang, apakah mungkin untuk bertemu dengan diri mu?
Namun Naruto hanya tertawa hambar seperti menyadari sesuatu.
Kamu bukan mahluk hidup, hanya kumpulan cakra yang membentuk kesadaran …..… betapa bodohnya.
Kyubbi, apakah kamu tahu, ketika saya awalnya berlatih keras untuk menjadi seorang Shinobi, menjadi seorang Hokage yang mungkin akhirnya dapat di akui namun meninggalkan dirimu, berapa banyak aku harus menyesalkan bahwa itu terjadi ...
"Tolong jangan membenci ku?"
Aku tidak pernah membenci mu ….
"Bisahkah kamu memaafkan diriku?"
Kenapa meminta maaf, tidak ada yang perlu untuk di maafkan.
pikiran Naruto penuh dengan rasa asam kehilangan ...
itu adalah penyesalan, penyesalan wanita itu yang diucapkan hanya untuk dirinya. Kala itu ia bahkan belum mengerti semua Dunia ini, seorang anak kecil yang menyedihkan di rawat oleh seorang wanita yang indah dengan raut wajah menyesal. Tatapan itu, tatapan pertama pertemua mereka yang penuh kesedihan dan air mata.
Naruto sudah lama tau akan semua itu, dia tidak mengambil maaf atau membeci wanita yang membunuh orang tuanya, tidak menyelahkan wanita yang menebabkan penderitaannya. Ia hanya membunuh emosinya secara perlahan demi untuk berjalan di jalan Ninjanya. Namun, seperti ngengat tertarik api, ia malah melemparkan diri ke dalam pelukannya, berhubungan dengan wanita itu… perasaan aneh yang berkembang di dalam kehampaan hatinya. Hubungan yang semakin dalam dan jauh
Ah, wanita itu seperti tercipta dari hati yang murni dan penuh dengan semangat ... tidak ada kebencian sedikitpun di sana, tidak seperti kata orang-orang. Sebagai Naruto menjadi sendu memikirkan dirinya, hatinya tidak bisa membantu tapi merasa pahit. Pada akhir hidupnya, ia hanya tahu betapa berharganya perasaan yang sebenarnya ... tapi untuk dirinya sendiri, ia tidak bisa lagi kembali.
Dia tidak bisa memutar waktu.
Dia masih ingat pada hari itu. pada saat perang dunia Shinobi ke empat. Pada saat penyatuan para Biiju demi mengalahkan Madara, pada saat terakhir kali mereka bertemu. Saat itu dia memutuskan hubungan mereka, membuat wanita itu terluka di hati dan patah dalam semangat.
Bahkan pada saat sebelum kematiannya, wanita itu membelai wajahnya, wajah yang sangat indah, terlalu indah untuk menjadi kenyataan dalam dunia ini. Dia telah berkata kepadanya, "Naruto, di luar sana saya percaya harus ada kehidupan lain ... dan di luar sana, bisakah kita harus bertemu sekali lagi, saya berharap bahwa setelah ini kamu akan menjadi lebih berhati-hati ... dan bisakah kamu lihat diriku. Tidakkah aku terlihat lebih indah dari pada semua jalan Ninja bodohmu! "
"Naruto, untuk dapat mati demi dirimu, aku sangat puas." Itulah kata-kata terakhir dari Kyuubi. Bahkan sebelum musnah dan menghilang, dia masih berduka menunggu balasan yang tak kunjung datang.
Tapi, Kyuubi. Kamu tidak puas. Kamu memiliki penyesalan. Jika tidak, mengapa Kamu akan menangis pada akhirnya? Kenapa memasang senyum celaka itu di akhir hidupnya. Kenapa terlihat bahagia saat kematianmu? Mengapa harus menangis dengan bahagia pada hari itu?
Itu semua apakah untuk menyiksaku?
Betapa jahatnya …. Tidak. Hanya akulah bajingannya di sini.
Bahkan setelah semua, setelah ia mulai menyerap Juubi. Naruto merasa hatinya benar-benar tertutup oleh debu.
Dan kembali pada kenyataan, menatap mereka semua, menatap wajah-wajah itu ia perlahan mulai bangkit. Mata yang mulai berubah menjadi riak tertentu, rambut putih yang muncul seperti air yang jatuh dari kepalanya. Walau dalam pandangan yang terlihat lelah, tubuh itu tegap …. Menatap mereka semua yang mencoba membunuhnya.
"Kau masih hidup rupanya, tidak kami sangka."
"Hanya untuk membunuhku sampai sejauh ini….. " dia tau semua telah berakhir, hidupnya tidak akan lebih lama dari pada ini. Namun apa!? "Danzo.."
Setelah semua ini ….. apakah semua ini layak?
Naruto hilang dalam pikirannya, dan terhuyung-huyung bergerak maju ke arah semuanya
Kyuubi, tunggu aku
Kyuubi, apakah kamu tahu, itu benar harus ada kehidupan lain di luar sana, mungkin …. Jika bisa kembali memilih, aku lebih suka tidak berlatih Jalan seorang Shinobi atau apapun, aku lebih tidak suka di akui oleh semua orang. Aku tidak ingin menjadi kuat. Aku tidak ingin menjadi Hokage. Aku tidak ingin berdiri di puncak Dunia.
Aku lebih suka berada di sisi dirimu. Di Dunia ini, pada akhirnya tidak ada yang lebih layak dari berada tepat di samping dirimu.
Sebuah tendangan telak mengenai kepalanya, Namun dengan cepat tangan Naruto menarik kaki itu. menghujamkan rasengan tepat pada shinobi itu….. mengabaikan rasa sakit dari serangan yang kemudian datang … mengabaikan semua seperti kembali hilang.
"Aku akan menari untuk mu di dalam hidup ini. Aku akan menari hanya untuk mu melalui generasi ke generasi. Bahkan, jika pada akhirnya kamu pergi jauh lalu hilang. Dan aku berganti pengekang yang lain, Aku hanya akan tetap menari untuk mu. Hanya untuk mu"
Sebuah kunai memotong melalui angin dan datang ke arahnya dari depan. Sementara masih dalam keadaan tak sadar, Naruto santai diblokir dengan tangannya. Pikirannya masih mendengarkan suara Kyuubi dari suatu tempat ... dia tau bahkan setelah ini hidupnya sudah berakhir.
Naruto melompat tinggi, mengabaikan api yang datang dari bawah. Ia tidak ingin kalah begitu saja, ia masih ingin mendengar suara itu sekali lagi, sedikit sekali lagi.
Naruto menusuk masuk tepat di antara barisan Shinobi Konoha, dengan liar membantai para orang-orang yang dulu mati-matian ia lindungi. Mengengaam kepala seorang Shinobi terdekat dan menghancurkannya hingga menjadi debu. Kaki yang bergerak melesat maju ke dalam kerumunan Shinobi yang lain secara liar.
Namun semua melompat mundur menjaga jarak, mereka menembakkan api dan air menuju dirinya.
Tapi seperti Naruto peduli, ia menyerap semua Jutsu itu mendorong tangan yang lain, sebuah bisikan lirih keluar dari mulutnya dan di sertai gelombang kejut yang kuat setelahnya mendorong semua Shinobi itu terpental menjauh.
Namun setelah semua, ia sudah sekarat pada batasnya. Tidak memungkinkan mempertahankan Mode Rikudo ini betapa hebatpun dia.
"Kyuubi setelah semua ini bisakah kita bertemu?!" beridiri tegap, kaku, ia tersentak untuk bernapas, saat mengambil jeda singkat. Matanya malah ringan ditutup. Dia berharap untuk sekali lagi melihat lagu-lagu dan tarian dalam kesadaran pikirannya. Namun, semua tidak ada di sana.
Naruto tiba-tiba membuka matanya, dan memberi geraman rendah. Penuuh dengan duka dan kekecewaan "Mengapa? Mengapa kau tidak ada di sana? Kyuubi!"
Bahkan setelah semua di dalam duka. Naruto tidak pernah menyadari bahwa tiga serangan mematikan telah menusuk dalam dirinya.
Pupilnya melebar seketika. Dia tertawa sedih tanpa daya sambil melihat tiga penyerang itu. untuk mereka yang bahkan di anggap teman. Hatinya menjadi sedingin es setelah semua.
Langit mulai terlihat menghitam dalam pandangannya, berdiri tegap di sana ….. kehidupan mulai tidak terasa datang dari arahnya. Dalam kematian ia tersenyum. Hanya untuk wanita itu.
"Kyuubi. Jika ada kehidupan lain, mari kita menari di bawah langit yang sama."
Cerita baru? Sepertinya tidak masalah karna Rikudo akan berakhir sebentar lagi… tinggal beberapa chapter sebelum Fic itu tamat. ^^
Berbeda dengan Rikudo Fic ini yang saya tumpuk menjadi 7 bab.
Rikudo memiliki 2 bab yang saya kerjakan sebelum benar-benar berakhir. Yah Rikudo akan segera tamat.
Saya ingin mempublikasikannya.
Tapi teman saya berkata "Kau ingin membuat orang membaca cerita ini. Tolong katakana padaku itu bercanda…. Bagaimana mungkin orang-orang akan menerima tulisan mengerikan ini…. Lihat mata ku sialan, mereka terbakar!"
Yah atau seperti itulah.
Jadi selagi menunggu Rikudo… silahkan nikmati Fic ini, yang akan saya update 1x seminggu sampai persedian habis.
