Lucky or Bad?

Yuki Aiko

Rated : M

Genre : Romance and Humor

Pairing : Uchiha Sasuke & Haruno Sakura

Warning : saya tidak menanggung akibat setelah anda membaca ini. OOC, gaje, abal. If you don't like, don't read please. Don't FLAME.

Summary :AU/Sakura pindah kamar asrama. Memang biasa saja. Tapi bagaimana kalau yang memindahkan kamarnya adalah Sasuke. Dan tentu saja sekamar dengannya. Bagaimana reaksi mantan kekasih Sakura?/don't like, don't read/ RnR please!


Chapter 1

Sang surya telah menampakan dirinya hari ini. Seorang gadis berambut pink sedang berlari di lorong sekolahnya. Sepertinya dia terlambat. Sang gadis segera masuk ke ruangan bertuliskan XI-A. Ternyata sang guru belum datang. Untunglah nasib baik memihaknya.

"Tumben kau terlambat?" Tanya gadis berambut pirang panjang, panggil saja Ino. Ino Yamanaka.

"Aku mengerjakan tugas dari Kakashi-sensei sampai larut malam." Jawab Sakura -gadis pink tadi- seraya duduk dibangkunya. Untung saja dia tinggal di asrama sekolah itu, kalau tidak ia bisa terlambat hari itu.

Asrama di Konoha International School terbagi menjadi dua, yaitu Madara -di sebelah barat- dan Hashirama -di sebelah timur- karena sekolah itu kepunyaan klan Uchiha dan Senju. Masing-masing klan mempunyai penerus yang bersekolah di sana. Uchiha Sasuke dan Senju Sakura. Sasuke berada di asrama Madara, dan Sakura di asrama Hashirama. Ruangan yang ditempati mereka tentu saja 'khusus' berbeda dengan siswa yang lain. Asrama yang ditempati Sasuke terdiri dari beberapa kamar yang ditempati oleh Sasuke sendiri, Naruto Uzumaki, Sai, Neji Hyuuga, dan Shikamaru Nara. Sedangkan Sakura bersama Ino Yamanaka, Hinata Hyuuga, Tenten, dan Temari Sabaku. Ruangan 'khusus' yang mereka tempati terdiri dari beberapa kamar, kamar mandi, ruangan tengah yang terdapat TV dan fasilitas lainnya. Sudah seperti dirumah sendiri.

Peraturan di masing-masing asrama tidak berbeda jauh. Siswa hanya diperbolehkan berkeliaran hingga jam 9 malam. Tidak boleh membawa pria menginap di kamar ataupun sebaliknya. Asrama perempuan dan laki-laki tidak dipisah. Mereka bebas memilih asrama manapun dan kamar tentunya.

Seragam yang dipakai tiap musim sama kecuali musim panas. Musim dingin, semi, dan gugur siswi memakai kemeja putih panjang, rok hitam pendek, jas hitam dan dasi. Laki-lakinya kemeja putih panjang, celana hitam panjang, dan jas hitam tak lupa dasi. Sedangkan musim panas siswi memakai rok pendek hitam , kemeja putih pendek dengan bagian tangan menggembung, rompi hitam, dan pita. Sedangkan siswa hanya kemeja putih pendek, celana hitam panjang dan dasi.

Teeeet... Teeeet...

Bel pulang sudah berbunyi. Sakura dan Ino masih berada dikelas untuk melaksanakan piket kelas. Tapi teman-teman mereka yang bertugas juga sudah pulang. Menghindari tanggung jawab. Dasar anak SMA. Tak lama mereka langsung mengerjakan tugasnya.

"Hah... Selalu saja mereka itu." Ucap Sakura sambil menyapu lantai kelas.

"Percuma Sakura, mau kau tegur mereka juga, tetap saja kita yang akan piket." Ucap Ino, dia masih membersihkan whiteboard. Sakura hanya menghela napas panjang.

Waktu sudah berjalan cukup cepat. Tak terasa Sakura dan Ino sudah selesai dengan piketnya.

"Akhirnya selesai juga." Ucap Sakura, sekarang ia tengah duduk di atas meja guru dan Ino menyender pada whiteboard.

"Sudah sore, ayo kembali." Ajak Ino.

Mereka berjalan di koridor sambil mengobrol dan sesekali tertawa. Sekarang koridor sudah kosong. Mereka melewati kantin dan melihat sekumpulan laki-laki sedang menatap sebuah notebook di meja kantin.

"Uchiha ya?" Tanya Sakura, dia memang tak menyukai sikap Sasuke yang bad boy.

"Ya, tapi sedang apa mereka?" Tanya Ino, sekarang mereka tepat di belakang sekumpulan laki-laki itu.

"Mengintip ya." Ucap Sasuke tanpa berbalik, sepertinya ia mendengarkan obrolan Sakura dan Ino.

"Hm? Mengintip bagaimana?" Tanya Sakura tak mengerti.

"Aku dengar kau membicarakan kami." Ucap Sasuke dan segera menghampiri Sakura.

"Aku tak mengerti arah pembicaraanmu, senpai." Ino segera menyikut tangan Sakura. Sakura segera menoleh kearah Ino dan menyuruh Sakura untuk melihat apa yang ada di layar notebook tersebut.

Sakura segera melihat ke arah notebook yang ada dikerumunan siswa laki-laki asrama Madara. Matanya sukses membulat melihat pemandangan tersebut. Satu kata yang berada dikepalanya 'pervert'.

"Baru saja kau mengintip, 'Sakura'." Sasuke sengaja menekan kata Sakura. Dan bergerak maju lagi.

Sakura mundur dengan perlahan, tapi Ino hanya diam ditempat melihat ke arah Sakura dan Sasuke bergantian.

"Kau mau apa, senpai?" Tanya Sakura, sekarang dia sudah terpojok. Di belakangnya adalah dinding pembatas Kantin. Dan di depannya Sasuke yang sudah berjarak sangat dekat.

"Hanya memberi pelajaran terhadap pengintip." Ucap Sasuke santai, dia dengan santai mengurung Sakura ditembok.

Sakura segera memalingkan wajahnya yang sedikit merona. Dia merasa sangat malu dengan posisi ini.

"Lebih baik seperti ini, S-A-K-U-R-A." Sasuke melonggarkan pita dan membuka kancing teratas dari kemeja Sakura. Belahan dada Sakura terpampang dengan jelas dimata Sasuke.

"Jangan senpai, aku mau ke asrama." Sakura mencoba mengancingkan seragamnya. Tetapi tangannya sudah ditahan oleh Sasuke.

"Hm? Coba saja kalau bisa." Tantang Sasuke, Sakura sudah memberontak sekuat tenaga. Tapi hasilnya nihil, dia masih terkurung oleh Sasuke. Dia mengerling ke arah Ino.

Seakan mengerti isyarat Sakura, Ino mencoba menghampiri Sakura. Tapi tak semudah yang ia bayangkan. Sai menghadangnya dari depan.

"Minggir!" Ino mencoba menyingkirkan Sai, tapi ternyata susah juga.

"Biarkan dia bermain, Yamanaka."


"Hahaha... Kau nekat sekali Sakura." Gelak tawa Ino membahana di korodor menuju asrama mereka.

"Tak usah dibahas." Ucap Sakura ketus, sepertinya sangat menyesal apa yang dia lakukan tadi.

Flashback On

Sakura POV

"Biarkan dia bermain, Yamanaka."

Ah.. Ino tak bisa diandalkan. Aku harus segera ke asrama. Aku bisa-bisa matang berada disini terus, mukaku serasa panas sekali dengan posisi yang seperti ini.

Kalau aku menendangnya, ah pasti Kaa-san akan marah. Lagipula kekuasaan Uchiha di atas Senju. Aha, aku ada ide tapi aku tak begitu yakin dengan ide itu. Ah yang penting aku segera kembali ke asrama.

Aku memandang onyx-nya dalam. Dan mulai mendekatkan wajahku. Sepertinya dia mulai bingung dan sedikit melonggarkan pegangan tangannya. Aku menciumnya, sungguh sangat nekat. Dia membalas ciumanku. Aku memegang pergelangan tangannya dan dengan segera mencoba membimbingnya untuk memutar tubuh. Ciumannya berubah ganas. Dia terus menjilat bibirku, aku tahu dia meminta izin untuk aku membuka mulut. Aku harus segera melepaskan diri. Aku melepaskan ciumannya.

"Hah... Hah... Hah." Aku masih terengah-engah dan pergi dari kantin. Tak lupa membawa Ino.

Flashback Off

Normal POV

"Hahaha... Aku tak menyangka kau akan melakukan itu." Sakura hanya mendengus kecil.

"Kalau aku tak melakukan itu kita tak akan pergi."

Sakura dan Ino terus berjalan ke asrama mereka. Tak memikirkan apa yang akan terjadi besok.

Matahari sudah kembali sejak 4 jam yang lalu. Tapi penghuni asrama 'khusus' Madara belum juga memejamkan matanya. Sasuke masih memikirkan bagaimana ekspresi Sakura saat dia menjalankan rencananya. Sasuke masih dengan senyum seringainya.

"Kita akan menjalankan rencana sekarang." Ucap Sasuke dingin, yang lain hanya mengangguk atas perintah sang Uchiha.

"Ayo apa lagi?" Tanya sang Uchiha tersebut. Dia langsung melangkah pergi ke luar asrama.

.

.

.

Tak butuh waktu lama , ia sudah sampai di depan pintu asrama 'khusus' Hashirama. Ia segera mengetuk pintu kamar tersebut. Pintu tersebut terbuka dan menampakan seorang gadis berambut indigo.

"Ada apa Uchiha-senpai." Ucap Hinata, gadis berambut indigo tersebut.

"Apa Sakura sudah tidur?" Tanya Sasuke sembari mengintip ke dalam ruangan itu.

"Sudah." Ucap Hinata.

Sasuke langsung masuk ke dalam ruangan tersebut. Dan membuka pintu bertuliskan 'SAKURA ROOM's'. Sakura sedang tidur terlentang di atas kasur queen size. Sasuke tersenyum penuh kemenangan (?). Tentu saja karena kalau Sakura bangun pastinya ia akan memberontak. Tanpa buang waktu dia menyuruh teman-temannya membawa barang-barang milik Sakura dan Ino. Sasuke menggendong Sakura ala bridal style dan segera keluar ruangan. Sepertinya Sai tak mau ambil pusing. Sai segera membangunkan Ino dan menyuruhnya ikut ke asrama 'khusus' Madara. Sepertinya Hinata masih bingung melihat keadaan tersebut dan memilih bertanya kepada Naruto.

"Sebenarnya ada apa?" Tanya Hinata bingung.

"Ini urusan kami dengan Sakura dan Ino." Ucap Naruto sembari membawa semua baju milik Sakura.


Sakura POV

Ah.. Silau sekali, aku mengerjapkan matanya. Siapa sih yang membuka tirai. Aku menatap sekeliling. Ini bukan kamarku. Kami-sama ini dimana? Aku melihat ada seorang laki-laki berambut emo tapi mencuat ke belakang. Ah.. Sasuke-senpai!

"Hei, ini dimana?" Tanyaku penasaran.

"Kamar barumu sayang."

To Be Continued


[A/N] : sorry yang 'I Love Your Girlfriend' kurang memuaskan, nanti deh yang chap 2nya aku panjangin. Tapi aku ga akan bisa update sekarang-sekarang. Saya lagi intensif UN. Doain semoga hasilnya memuaskan.

Aku keburu ada ide ini, jadi update ini dulu deh. Tapi aku ga akan menelantarkan yang ff pertama saya :D.

Ini kayaknya ga akan panjang panjang kok.

Aku minta kritik dan saran. FLAME aku ga terima. Klik Review yaaaaw

Sign,

Yuki Aiko