Kwon Soonyoung terbangun dari tidurnya. Tiba-tiba tenggorokannya kering. Jadinya ia turun dari ranjangnya dan berjalan pelan ke arah dapur dengan sesekali menguap. Ia mengambil gelas di rak dan mengisinya dengan air yang berada di atas meja makan. Maniknya bergulir ke arah jam dinding berada. Jam 2 a.m. Ia pun kembali ke kamar tidurnya. Langkahnya terhenti di ambang pintu kamarnya.

"Ji..?" Soonyoung coba memanggil karena ada tubuh salah satu band-matenya yang terduduk di atas tempat tidur. Soonyoung menduga itu Lee Jihoon karena tubuh seseorang itu benar-benar mungil dan keadaan kamar yang masih gelap.

Yang dipanggil mendengung menimpali. Terus ia bilang, "Soonyoung, sini.." Jihoon menepuk ruang kosong di atas ranjangnya.

Soonyoung jalan mendekat ke arah ranjang Jihoon yang dekat dengan jendela kamar mereka. "Ada apa, Ji?" Soonyoung ikut masuk ke dalam selimut Jihoon.

"Aku kebangun."

"Kenapa?" Soonyoung menoleh ke arah Jihoon.

"Mimpi buruk," kata Jihoon sambil menoleh menatap balik Soonyoung.

Soonyoung merapatkan duduknya ke arah Jihoon. "Ingin bercerita?"

Jihoon menggeleng pelan. "Aku takut.. mimpinya tentang hantu.." Setelahnya Jihoon menguap sampai matanya yang sipit itu terpejam.

"Jihoon masih mengantuk?" tanya Soonyoung. Tangannya bergerak membelai pinggir kepala Jihoon.

Jihoon mengangguk sembari menutup matanya yang terasa berat. Ia menyandarkan kepalanya ke sebelah pundak Soonyoung. "Soonyoung tidur di ranjangku saja, ya?" kata Jihoon pelan.

Soonyoung kembali bertanya sebelum kesadaran Jihoon hilang sepenuhnya, "Kenapa?"

"Eum.. aku takut mimpi buruk lagi," jawab Jihoon semakin pelan.

Soonyoung memosisikan dirinya dan Jihoon menjadi tidur berhadapan. Soonyoung pun merengkuh tubuh Jihoon semakin dalam saat dirasa tubuh Jihoon merangsek masuk di antara lengannya.

"Mimpi indah, Ji." Diakhiri dengan kecupan panjang di dahi Jihoon.

. . .

kkeut!

. . .