disclaimer:ini bukan punyaku , yang punya manga ini om Hiromu Arakawa, kalau aku yang punya udah ku ubah edward jadi tambah pendek (plak, digeplak edward sama edward FC)

ako:nih fic pertama di fandom ini, tapi aku juga udah bikin beberapa fic di fandom bleach dan ada rencana publish di fandom eyeshield 21

edward: siapa juga yang mau baca

ako:ngapai kamu di sini, yang tampil di ficku kali ini ademu tau, sekarang ademu mana

edward:dia ngilang lagi nih, aku juga lagi nyariin, abis kita baru pindah rumah ke jepang pasti dia nyasar, kalo gitu aku cariin adeku dulu ya.

ako:yaudah sana pergi ke alam mu.

Si polos alphonse

1. Berangkat ke sekolah

"aku berangkat nii-san" kata alphonse sambil berjalan ke luar rumah dengan senang hati. Alphonse adalah murid SMA di salah satu sekolah swasta. Alphonse tidak satu sekolah dengan kakanya makanya dia berangkat sendirian, dengan gaya berjalan dan berenandung layaknya anak sd dia berjalan melewati sebuah gang kecil.

"MEOW"

Terdengar suara anak kucing yang berasal dari gang kecil tersebut. Alphonse segera mendekat dan mengendong anak kucing itu," lucunya" kata alphonse. Tiba-tiba tidak hanya keluar 1 kucing tapi banyak kucing dan anak-anaknya dari tempat persembunyian mereka.

"kyaa ada banyak kucing lucunya, tapi kasihan, mau kubawa pulang nanti malah di marahin nii-san", kata alphonse. "Sepertinya tempat ini jarang di lewati manusia banyak sampah dan bau disini", tiba-tiba sebuah ide mncul di pikiran alphonse yang polos layaknya anak TK.

"aku akan buat tempat tinggal yang nyaman disini buat kalian". Kata alphonse pada kucing-kucing itu.

Segera ia lepas jaketnya dan mulai memisahkan sampah yang bisa di pakai dan di pindahkan. Tak hanya sampah tapi ada juga perabotan rumah tangga bekas yang mungkin bisa ia gunakan. Setelah semua barang di pindahkan, dengan kekuatan alchemistnya ia meratakan dan memperhalus permukaan tanah. Gang itu sebenarnya cukup luas hanya saja banyak barang yang membuatnya jadi sempit.

Kucing-kucing itu hanya bisa bingung, apa yang di lakukan pemuda tak di kenal itu pada rumah mereka.

Tripleks bekas ia gunakan untuk mengatapi gang itu , dan beberapa kasur bekas yang kotor ia bersihkan dan ia tranmutasukan menjadi bagus dan emppuk lalu ia jejerkan di sekeliling gang. Beberapa mangkok bekas juga ia cuci bersih.

Setelah itu selesai alphonse segera pergi ke swalayan terdekat untuk membeli beberapa bahan makanan, sabun dan shampoo, sikat , sisir kucing , dan bahan-bahan lainnya.

Tempat itu ia sulap menjadi rumah yang nyaman bagi para kucing, dia mandikan semua kucing pada baskom raksasa yang ia temukan. Dan ternyata di gang itu ada keran yang masih bisa mengalirkan air besih, dan itu memuahkan alphonse. Pertamanya agak sulit karena kucing-kucinng itu tidak suka mandi, tapi hal itu bisa di tangani alphonse dengan mudah.

Ada juga lampu jalanan yang sudah rusak lalu ia tranmutasikan dan jadilah lampu itu bisa menyala dan mengalirkan listrik. Ia gunakan listrik itu untuk memasang lampu kelap-kelip dan hydayer untuk mengeringkan bulu kucing.

Semuanya hampir beres. Alphonsepun membuat kalung kucing agar kucing itu tidak di tangkap penangkap binatang liar.

Barang-barang dan sampah ia pindahkan ke tepat pembuangan umum (dengan gerobak sampah), agar tidak menutupi jalan gang.

Ada juga mainan kucing yang ia buat dari gabungan dan tranmutasi sampah-sampah di situ.

Kucing-kucing itu amat sangat senang, apa lagi karena alphonse memberikan banyak makanan untuk mereka. Kucing yang terluka juga ia obati. Kucing-kucing yang tadinya takut pada alphonse, mulai memberanikan diri mendekati alphonse.

Tak tersas sudah 3 jam alphonse bermain dengan kucing-kucing itu.

'masshiro na keshiki ni ima sasowarete

boku wa yuku yo mada minu sekai e'

itu adalah ringtone suara hp alphonse, alphonse segera mengangkatnya.

"moshi-moshi"

"alphonse kamu dimana, kok kamu ngak sekolah, tapi kaka kamu bilang kamu udah berangkat, kamu ngak di boongin orang lagikan, atau malah kamu lagi ikut sama orang ngak di kenal lagi' kata si penelephone.

"aku ngak kenapa-napa kok alkarchan, sekarang aku lagi main sama kucing jalanan, tadinya Cuma sebentar, eh malah ke terusan sampe lupa mau berangkat sekolah" kata alphonse kepada penelephone yang ternyata adalah teman sekelas cowo polos ini.

"kalau gitu cepetan ke sekolah, atau apa kamu mau pulang, kalau ngak bilang kakamu, nanti kakamu bias khawatir". Kata alkar.

"aku ke sekolah aja deh"kata alphonse segera ia mengambil tasnya an segera pergi ke sekolah dengan tampak anak tk yang mau berangkat ke sekolah "la la la lalala" kata alphonse yang bukannya jalan cepet-cepet malah nyantai aja, gitulah eneaknya jadi orang polos hidup seakan ngak ada masalah.

di sekolah

Tak berapa lama kemudian di sekolah alphonse.

"selamat pagi" kata alphonse sambil membuka pintu kelasnya.

Bisa dilihat di dalam kelas sudah ada guru yang sedang menerangkan pelajan jam pelajaran itupun berjalan mendekati alphonse.

"sudah jam berapa ini, kenapa bajumu kotor" kata guru itu dengan nada tinggi hamper meledak dngan aura setan yang mirip dengan hiruma di fandom eyeshield 21.

"sudah jam 1 bu, tadi baju saya kotor kena Lumpur" sambil tersenyum dan dengan tampang innocent seperti tidak terjadi apa-apa.

"kenapa kamu bias terlambat, sekarang itu sudah siang. Bias-bisanya kamu datang siang sambil bilang selamat pagi, cepet kamu ke BK". Kata guru itu sambil marah-marah ngak karuan sama alphonse.

Di BK

" Ohayou, bu. Eh- maksudnya konichiwa bu", Kata alphonse riang gembira.

"selamat siang, ada yang bisa saya bantu".kata guru itu menatap murid di depannya dengan tatapan aneh 'nih murid kenapa sih, tau-taumasuk riang banget udah gitu baju kotor banyak lumpurnya lagi'.

"tadi saya di suruh lapor ke ibu gara-gara saya telat sekolah" kata alphonse dengan wajah tanpa dosa.

"eh-telat sekarang memang jam berapa" tanya guru BK itu yang bingung gimana caranya mau marah sama alphonse, dalam benak gurunya rasanya kayak mau marahin anak tk, yang bikin jadi agak ragu.

"jam 1 bu, kan disini udah ada jam kok ibi malah nanya saya" kata alphonse yang tanpa ia sadari telah membuat guru itu malah tambah geregetan sampe mau ngegigit-gigit alphonse.

"kok kamu bisa telat " tanya guru itu dengan nada di tinggi-tinggiin gara-gara ngak tega marah sama alphonse.

"tadi akukan lewat jalan di ngak sempit biar bisa motong jalan dan dapet kereta jurusan pagi, tapi pass aku lewat di pojokan ngak aku ngedenger suara banyak kucing dari tumpukan sampah, nah karena kasian aku pindahin sema sampah itu ke tempat pembuangan umum, abis itu aku buatin rumah pake bahan-bahan bekas sampah, terus aku beliin mereka makanan sama mandiin mereka semua, kasiankan bu kucing-kucing kan juga mahluk hidup". Kata alphonse dengan wajah polos.

Dan resmi kata-katanya yang berloggat anak tk lagi ngedongeng itu bikin si guru tersentuh. "ya udah ini suratnya kasih ke gurumu ya, baju mu kotor itu bekas mandiin kucing ya, nanti ganti baju aja ya de" kata guru itu, sambil ngasih kertas ke alphonse.

"makasih bu", kata alphonse sambil ke luar dengan gembira. (dadri tadi gembira mulu dah)

Dan saat alphonse masuk ke kelas

TBC (masih berlanjut lho)

Ako: yeeee, selesai. Kenalin namaku ako, aku author baru di fandom ini. Terima kasih yang udah mau baca fic ku ya. Kalau ceritanya jelek dan pasaran sama banyak typo maklumin ya, soalnya aku ngak pinter bikin cerita. Biar ceritaku tambah bagus tolong minta reviewnya ya.