Ehmm.. Hallo. Ini Fic pertama saya di Fandom Hetalia. Mohon bantuan dari para senpai-senpai sekalian *bow*.
Anggap saja ini tuh Sekuel nya EspUK SongFict: Status Palsu punya Aura777. Meskipun ini tuh gak ada mirip-miripnya sama fic nya Aura xD
Disclaimer : Punya Hidekaz Himaruya yang bisa membuat saya semangat untuk belajar sejarah xD
Warning : OOC, Human Name Used, Genre gado-gado, Pair juga Gado-gado( tapi aslinya SpaMano kok), Abal, ngaco, Shonen-Ai, dan lain-lain
DON'T LIKE? DON'T READ. BUT MUST REVIEW XD
Minggu pagi, mungkin hampir semua orang masih tertidur dengan lelap. Begitu juga pemuda ini, dia-Arthur Kirkland- masih bergelung dengan selimut nya sampai bunyi bel menggangu tidur nya.
Ting... Tong... Ting... Tong...(Karna dirumah Yume gak ada bel, jadi nya yume ngasal deh #plak)
Arthur lalu membuka mata nya. "Ukkhh... Bel sialan. Berisik banget sih" kata Arthur kesal
'Cih. Siapa sih, orang bodoh yang sudah mengganggu ketenangan ku? Padahal gw aja baru mimpi kalo gue berhasil memukul si Alfred tuh.' umpat Arthur kesal sembari menuju pintu bawah dengan wajah super duper kesal.
Ting... Tong... Ting... Tong...
"Gezz.. Tidak sabaran amat sih, nih orang" dia sedang menuruni tangga
Ting... Tong... Ting... Tong...
"Woii. Sabar Woii. Gw lagi di jalan nih" teriak Arthur lagi. Orang di depan rumah nya ini benar-benar membuat diri nya naik darah.
Akhir nya Arhtur sampai juga di depan pintu rumah nya. Ia pun mencari kunci untuk membuka pintu. Yahh, lebih baik berjaga-jaga agar tidak kemalingan bukan?
Ting... Tong... Ting... Tong...
Ckleeekkk...
"IGGYYY. OHAYOUUU" teriak Antonio ceria sembari menyodorkan Bunga Mawar pada muka Arthur ketika ia membuka pintu
"A... Antonio? Sedang apa kau disini?" Tanya Arthur dengan wajah blushing karena tidak biasa nya Pacar nya itu datang pagi-pagi ke Rumah nya
"Hhe. Memang nya aku tidak boleh mendatangi pacar Ku pagi-pagi untuk mengajak nya jalan-jalan pagi di taman?" Ucap Antonio To The Point yang mengakibatkan muka Arthur semakin Merah.
Arthur menyembunyikan muka nya yang merah. "Ukhh... Boleh saja sih. Tapi aku mau ganti baju dulu. Apa kau mau masuk dulu?"
Antonio menggeleng. "Ah? Tidak usah. Usahakan kau cepat berganti baju ya?"
"Ya sudah. Tunggu aku 5 menit. Oke?" Ucap Arthur "Oke" jawab Antonio Arthur pun langsung buru-buru masuk ke kamar milik nya
"Hufffttt..." Hela Antonio '1 hari dengan kebohongan lagi' batin Antonio sembari menutup mata nya dengan telapak tangan nya.
Ia mengintip dari celah-celah jari tangan nya. 'Lovino...' Batin Antonio merana.
Yahh, hampir semua orang di Gakuen Hetalia tahu, jika Antonio menyukai Lovino Vargasdari pertama kali Antonio mengambil Lovino sebagai koloni nya. Namun semenjak Lovino 'melepaskan'(1) diri dari Antonio, Ia merasa Lovino jadi menjauhi nya karena alasan yang tidak jelas. Berulang kali Antonio 'nembak' Lovino, namun berulang kali juga Ia ditolak oleh Lovino.
Sampai-sampai ia hampir memikirkan untuk menyerah saja. Hingga suatu hari, Arthur 'nembak' Antonio di depan France dan Gilbert. Karena tidak ingin Arthur merasakan hal yang sama ketika Ia 'nembak' Lovino, Antonio menerima Arthur menjadi pacar nya. Dengan amat terpaksa jika boleh ditambahkan.
Tak lama kemudian, Arthur selesai juga berganti baju "Oii, 'Nio. Ayo cepat jalan" ucap Arthur disertai muka merah.
Antonio pun sempat bengong beberapa saat 'coba saja Lovino yang memakai baju ini...' Batin Antonio.
Arthur memakai kaos santai berwarna putih dengan Sweater yang berwarna sedikit krem yang dipadukan dengan celana Jeans biru. Tidak lupa ia pun memakai sepatu bermerek Burberry Fall. Yahh, oakaian seperti itu mungkin tidak sebanding dengan harta keluarga Kirkland.
"Hmm? Antonio? Kau tidak apa-apa?" Tanya Arthur bingung sembari mengibaskan tangan nya di depan wajah Antonio yang sedang berbengong ria
"Ah, tidak. kau terlihat manis dengan baju itu" ucap Antonio dusta. Karena yang ia bayangkan manis ketika memakai baju itu adalah Lovino.
"Ehmm... Thank's" ucap Arthur sembari menundukan kepala untuk menyembunyikan muka nya yang sudah memerah
"Nah, daripada lama-lama disini, meningan kita langsung ke taman deh. Kalau terlalu siang nanti keburu ramai." Antonio langsung menggenggam tangan Arthur dan menarik nya menuju taman. Sedangkan yang empunya tangan hanya bisa diam menerima perlakuan kekasih nya itu
In Garden
Setelah jalan santai beberapa menit, mereka pun sampai di taman dekat Rumah Antonio.
"Nah, Iggi, ayo kita jalan-jalan" Antonio pun menarik England menuju suatu jalan yang ditutupi oleh pepohonan rindang.
Beberapa menit dilalui dalam keheningan. Hingga Arthur membuka suara
"Antonio, sebenarnya kita mau kemana?" Tanya Arthur curiga. Pasalnya mereka tampak hanya berputar-putar
"Haa? Bentar lagi juga nyampe kok" jawab Antonio sekenanya.
Antonio pun melewati jalan sembari bergandengan tangan dengan Arthur tanpa mengetahui bahwa ia melalukan kesalahan besar dengan datang ke taman ini, pagi ini.
Mereka asik berjalan di taman ini sembari bergandengan tangan sampai suara pohon mengagetkan mereka
Srekk... Srekk...(Betul gak tuh suara nya? Coz yume gak tau suara pepohonan)
"Akhh. Teman ku yang gak Awesome. Disini kau rupa nya" suara gaje pun terdengar dari balik pepohonan.
Dari sana muncullah seorang manusia dan seekor anak ayam
"G-gilbert? Sedang apa kau disini?" Tanya Antonio setengah terkejut karena tidak biasa nya sahabat nya itu jalan-jalan ditaman.
"Kesesesese. Memang nya hanya kau yang boleh kencan pagi-pagi begini?" Tanya Gilbert menyeringai
"Eh? Kau sudah punya pacar? Siapa? Apa salah seorang Nation? Aku kenal dia tidak?" Tanya Antonio bertubi-tubi pada Gilbert yang sedang memalingkan muka nya
"Kesesesese... Tentu saja. Aku kan Awesome. Iya. Tentu kau kenal. Hahaha." Gilbert pun menjawab pertanyaan Antonio secara beruntun.
"Wuiihhh... Kok aku gak tau sih? Ckck, bandel kau tidak memberitahu."
"Rencana nya sih surprise. Tapi si France uda tau kok. Kesesese~"
"Apa? Jadi si France uda tau dan dia gak ngasi tau ke aku? Jahat nya kalian ber-dua. Ckckc." Spain hanya bisa berdecak kesal melihat tingkah sahabat nya yang satu ini.
"Hei... hei. Jangan marah dong. Mumpung aku bawa orang nya, meningan kau liat langsung orang nya. Bentar, aku panggilin dia dulu" kata Gilbert yang takut kalo sahabat nya itu marah. Soal nya kalo si Antonio marah, si Gilbert gak bakal dapet jatah permen pas taon baru (sebegitukah murah nya dirimu Gil?).
Gilbert pun mulai menuju pepohonan tempat tadi ia muncul. "Cepet keluar. Mau aku kenalin sama temen ku" Gilbert kelihatan sedang berbicara pada sosok di balik pepohonan tersebut. Namun tampak nya sosok dibalik pepohonan tersebut menolak untuk di ajak keluar. Sampai beberapa menit berselang, seperti nya Gilbert berhasil meyakinkan pacar nya itu untuk keluar.
Gilbert pun keluar dengan sesosok lelaki yang mirip seperti... Lovino?
"Tadddaaaa... Inilah Pacar ku. Setengah Awesome kan? Kesesese" Gilbert berkata dengan gembira ketika mengenalkan Lovino pada Antonio dan Arthur.
Saat itu, Antonio merasakan ada petir yang menyambar-nyambar di belakang nya mendengar Gilbert mengatakan bahwa Lovino adalah Pacar nya Antonio terdiam sementara Arthur sudah memberi selamat pada 2 sejoli itu dengan cara nya sendiri.
"Oii, Antonio, kenapa kau tidak memberiku ucapan selamat, ha? Padahal kau sendiri yang menyuruhku untuk mengenalkan pacarku padamu" Gilbert mensikut lengan Antonio dengan sedikit kesal karena sahabat nya itu hanya ber-bengong-ria.
"Ahh? Selamat ya buat kalian. Gilbert dan L... Lovino" Antonio agak tercekat ketika menyebutkan nama Lovino.
Ia masih shock mendengar kenyataan bahwa sahabat nya sendiri, Gilbet telah resmi berpacaran dengan orang yang amat dicintai Antonio, Lovino.
Ucapan Antonio serasa tidak ikhlas. Tentu saja, meskipun Gilbert adalah sahabat baik nya, ia tetap tidak terima jika Lovino menjadi pacar Gilbert.
Dengan usul Gilbert(usul yang amat ia benci), maka mereka melakukan Double-Date. Antonio sebenarnya tidak ingin melakukan Double-Date. Namun, jika ia menolak, tentu Arthur dan Gilbert akan curiga bukan?
Mereka berempat berjalan dalam keheningan sampai Gilbert memutuskan untuk memisahkan diri dengan alasan ingin bermesraan. Dengan berat hati Antonio menyetujui permintaan Gilbert.
Antonio dan Arthur pun berjalan bergandengan tangan sampai Arthur mendapat telephon dari Boss nya.
"Antonio, maaf, aku dapat panggilan penting dari Boss ku. Aku harus kembali ke Inggris" ucap Arthur penuh penyesalan
"Tidak masalah kok. Cepat pergi. Aku tidak mau kau kena masalah" ucap Antonio
"Baiklah. Hati-hati ya?" Arthur mencium pipi Antonio sebelum pergi menuju Bandara
Tanpa pikir panjang, Antonio langsung menuju tempat Ia dan Gilbert serta Lovino berpisah. Ia terus mencari hingga ia melihat Gilbert dan Lovino yang sedang... Berciuman dengan mesra.
Namun tak hanya ciuman mesra saja. Tangan Gilbert pun menggerayangi badan Lovino yang membuat hati Antonio semakin panas.
"Oii... Jika mau 'Itu', lebih baik jangan disini. Malu tau" kata Lovino sembari melepaskan bibirnya dengan bibir Gilbert. Saliva tampak seperti benang yang hampir putus.
"Kesesese ~. Baiklah. Jika itu mau mu meine Liebe" Gilbert pun merangkul pundak Lovino mesra lalu pergi entah kemana.
Bruuaakkk
Antonio memukul sebatang pohon yang tidak berdosa karena ia kesal melihat pemandangan yang tadi dilihatnya
"Kurang ajar!" umpatnya dan langsung melenggang pergi
TBC
Nah, selesai juga chap 1 xD. Bagi yang baca, minta Review nya ya? Supaya chap selanjutnya, lemon bisa lanjut xD
A/N : 1. sebenernya sih, karena Spanyol bangkrut, Spanyol harus melepaskan para koloni nya. Tapi demi kepentingan cerita, saya harus buat Lovino yang melepaskan diri xD. #ditabokparaahlisejarah
Nah, Klik Ijo-ijo yang dibawah ya? xD
Review Pliss xD
