Disclaimer : Naruto ( Masashi Kishimoto )
Rating : M
Genre : Horor, Drama, Angst/Tragedy, Family, Supranatural, Friendship, Romance, Crime/Mystery, Fantasy.
Warning : Gaje, AU, OOC, Indigo!Naru, Not Theme Shinobi, Ghost!Theme, Semi-Humor, JokesReceh,
...
( A/n : Sebelum kalian membaca Fanfiction ini, diharapkan bagi para readers yang memiliki phobia terhadap Hantu, diharapkan untuk kembali dan mencari Fanfiction lain yang dapat kalian baca )
...
Prolog : Chapter 1.1
Sadarkah kalian bahwa selama ini kita tidaklah sendirian di dunia ini, dunia yang menjadi tempat tinggal kita ternyata dihuni oleh makhluk lain selain para manusia. Mereka yang tak kasat mata, mereka yang selalu mengawasi kita, dan mereka yang selalu bersembuyi dari para manusia.
Namun ada juga diantara mereka yang menampakan diri kepada kita, dan ketika dia menampakan diri kepada kita, sudah di pastikan kita akan berteriak atau pun lari dari mereka. Jika kalian beranggapan bahwa makhluk-makhluk itu adalah Alien, maka kalian salah besar.
Mereka bukanlah Alien yang di kabarkan sebagai makhluk yang paling menakutkan, dan terlebih lagi Alien itu bukanlah makhluk yang ada di bumi ini. Makhluk yang ku maksud itu adalah para penghuni dunia supranatural.
Hantu, Siluman, manusia jadi-jadian, dan masih banyak lagi, Namun dikarekan mereka semua hanyalah makhluk supranatural, kita akan sulit untuk bertemu dengan mereka. Dan pada saat pertama kali kita bertemu dengan mereka, maka ingatan tentang kejadian itu tidak akan pernah kita lupakan.
Namun berbeda dengan Hantu yang merupakan makhluk astral yang bisa kapan saja kita temui. Dan dengan senang hati, mereka akan menunjukan diri mereka dalam rupa yang berbeda-beda. Namun sosok Hantu itu hanya bisa kita temui jika kondisi kita yang dalam keadaan lelah maupun stres.
Berbagai macam kisah dan legenda sudah menyebar luas di kalangan masyarakat jaman sekarang. Bahkan sebagian besar dari kisah para Hantu itu sudah di angkat ke layar lebar, dalam versi yang berbeda.
Contoh nya saja Suster Ngesot, Kuntilanak penghuni pohon Pisang, Pocong pengabdi Game, Tuyul pencuri Kouta Internet, dan salah satu Film yang paling terkenal adalah Arisan Para Hantu yang disutradarai oleh Yami. Namun dalam fanfic ini kita tidak akan membahas semua kisah Hantu yang tertera di atas.
Terlebih lagi semua Hantu itu berasal dari Indonesia, berbanding terbalik dengan Fanfic ini yang akan berlatar di Jepang. Dan dikarenakan itu kita akan membahasa para Hantu serta beberapa Urban Legend yang terkenal di kalangan rakyat Jepang.
...
Prolog : Chapter 1.2
Exorcis atau yang dilebih dikenal Onmyouji atau di Indonesia lebih di kenal sebagai Dukun adalah salah satu profesi yang bertugas sebagai pembasmi roh jahat ataupun para Hantu. Pekerjaan tersebut hanya bisa di lakukan oleh orang-orang ahli saja atau Keluarga yang memiliki kemampun supranatural.
Namun dikarenakan perubahan zaman yang begitu pesat, pekerjaan sebagai Onmyouji sudah menghilang dari peradapan. Dan sebagian dari keluarga-keluarga yang memiliki hubungan dengan Onmyouji sama sekali tidak berniat untuk melanjutkan pekerjaan tersebut.
Dan salah satu keluarga Onmyouji yang masih tersisa adalah dari Klan Uzumaki. Namun semua kejayaan yang dulu didapatkan oleh klan Uzumaki yang dikenal sebagai Onmyouji yang paling hebatsudah menghilang dan hanya meninggalkan nama saja.
Uzumaki Kushina atau sekarang berganti nama menjadi Namikaze Kushina, merupakan keturunan keturunan murni Onmyouji dari Klan Uzumaki. Namun dikarenakan zaman yang semakin berkembam, kemampuan dasar yang selalu di miliki oleh para Uzumaki sudah menghilang.
Six Sense atau Indra keenam merupakan sebuah kemampun yang dimiliki oleh setiap Uzumaki. Namun sayang nya Kushina sama sekali tidak mewarisi kemampuan tersebut.
Namun kemampuan dari Sixs Sense tersebut, ternyata diwarisi oleh anak pertama nya. Namikaze Karin, anak pertama dari Uzumaki Kushina dan Namikaze Minato. Memiliki penampilan yang mewarisi Kaa-chan nya.
Memiliki rambut merah terang serta memiliki iris violet yang merupakan warisan dari Kaa-chan. Terlahir dari keluarga yang berkecukupan dan hidup dengan Normal. Meskipun terkadang-kadang Karin merasakan aura negatif yang berasal dari sekitarnya.
Namun semua hal tersebut hanya di anggap sebagai kebetulan saja oleh Karin, terlebih lagi Karin sama sekali tidak mengetahui tentang Hantu. Dan menjadi anak pertama tentunya menjadi tanggung jawab yang besar bagi Karin, selain dikarena-kan dia perempuan, Karin juga harus menjadi contoh yang baik bagi adik nya.
Dan saat ini Karin berserta Tou-san nya sedang berada di rumah sakit, yang dimana saat ini Kaa-chan nya Karin akan segera melahirkan.
"Apakah kau sudah menyiapkan nama untuk adik mu Karin-chan?" tanya pria yang berperawakan berambut kuning jabrik dan memiliki sepasang iris saphire yang memancarkan kehangatan.
"Belum Tou-chan! Apa Tou-chan sudah mempersiapkan nama untuk adik ku? " tanya Karin kecil kepada Tou-san nya.
"Tentu saja, dan Tou-chan yakin kalau Kaa-chan mu akan senang dengan nama adik mu yang akan Tou-chan berikan lagi " ucap Minato sambil mengangkat Karin.
"Terus, nama nya siapa Tou-chan?" tanya Karin.
"R-A-H-A-S-I-A" balas Minato.
Karin pun langsung mengembungkan pipi nya setelah mendengar jawaban dari Tou-chan yang tidak memuaskan itu. Minato yang melihat ekspresi imut dari putri nya itu, tertawa terbahak-bahak. Bahkan Minato sampai melupakan dimana dia berada.
"AAARRGGG!"
Suara tawa Minato pun seketika menghilang setelah mendengar suara teriakan dari ruangan yang saat ini berada di depannya. Ekspresi senang nya seketika berganti menjadi ekspresi panik, terlebih lagi suara teriakan tersebut merupakan suara istri nya yang saat ini tengah melahirkan.
"Tou-chan! Apa Kaa-chan baik-baik saja?" tanya Karin dengan ekspresi polos nya.
Minato yang melihat ekspresi polos dari wajah putri nya menjadi tidak tega untuk memberi tahu kondisi Kaa-chan nya. Dia tidak ingin putri nya sampai khawatir, cukup diri nya saja yang menghawatirkan kondisi istrinya.
"Kaa-chan mu baik-baik saja Kok Karin-chan" ucap Minato sambil menampilkan senyum paksa nya kepada putri nya "Kaa-chan mu hanya sedang berusaha untuk melahirkan adik mu, lebih baik kau berdoa kepada Kami-sama agar nanti Kaa-chan dan adik mu baik-baik saja"
Karin pun menyatukan kedua telapak tangan nya dan mengepal telapak tangannya sambil memejamkan matanya. Minato yang melihat apa yang dilakukan oleh Karin, juga ikut melakukan hal yang sama dengan Karin.
Kedua anak dan ayah tersebut hanya dapat terdiam sambil berdoa kepada Kami-sama agar kedua orang yang mereka cintai dapat baik-baik saja. Dan selama 1 jam lebih mereka berdua hanya berdiam diri, bahkan Karin pun sudah tertidur di dalam dekapan Minato.
Kriieet!
Tiba-tiba saja pintu ruangan tempat Kushina berada terbuka, dan terlihatlah sosok pria berjas putih keluar dari ruangan tersebut. Minato yang melihat pria tersebut yang sudah keluar dari ruangan istrinya langsung bergegas menuju pria tersebut.
"Bagaimana Dokter? Apa istri dan anak saya baik-baik saja?" tanya Minato dengan ekspresi khawatir nya.
Sang Dokter pun tersenyum ketika melihat ekspresi khawatir dari wajah Minato.
"Anda tidak usah khawatir Tuan Namikaze, Istri dan anak anda baik baik saja." Ucap Dokter itu.
" Syukurlah! Saya benar-benar khawatir dengan kondisi istri dan anak saya " ucap Minato sambil bernafas lega.
"Itu hal yang wajar dilakukan oleh seorang suami" balas Dokter itu.
"Apa saya boleh melihat kondisi anak saya?" tanya Minato.
"Silahkan saja Tuan, dan selamat ya Tuan anda akan menjadi orang tua lagi. Meskpun saat ini sudah menjadi orang tua" ucap Dokter itu sambil memberikan ucapan selamat.
"Arigato Dokter, kalau begitu saya permisi dulu" ucap Minato sambil pergi meninggalkan Dokter itu.
Minato pun masuk kedalam ruang rawat Kushina, dan dia dapat melihat istrinya yang saat ini tengah menyusui anaknya. Semantara itu, Karin yang berada di gendongan Minato terbangun dan yang pertama kali dia lihat adalah Kaa-chan nya yang tengah tersenyum sambil menyusui adik nya.
"Kaa-chan!" panggil Karin.
Kushina yang kendengar suara dari putri nya, tersenyum ketika malihat putri nya yang melompat dari gendongan Minato dan berlari menuju kearah nya.
"Nee..nee...Kaa-chan! Apa ini adik baru ku?" tanya Karin sambil mencolek-colek pipi adiknya.
"Tentu saja Karin-chan, apa kau senang memiliki seorang adik?" tanya Kushina sambil mengelus kepala Karin.
"Aku sangat senang Kaa-chan! Apa Kaa-chan sudah punya nama untuk nya?" tanya Karin.
"Kaa-chan sudah meminta kepada Tou-san mu untuk mencarikan nama yang cocok untuk nya"
Karin pun menatap Tou-san nya yang saat ini tengah menatap adiknya. Minato yang terus menatap wajah anak laki-laki nya itu mulai mendekat, Kushina yang melihat apa yang dilakukan oleh suami nya itu hanya dapat tersenyum.
Dan ketika Minato sudah berada di samping Kushina, dia pun mencium pipi serta puncuk kepala Kushina dan setelah itu dia pun mengambil dan menggendong putra nya itu dengan penuh kasih sayang. Minato yang tengah menggendong anak kedua nya itu, langsung dibuat menangis dikarenakan rasa senang nya yang begitu besar.
Kushina yang melihat ekspresi dari suami nya itu semakin melebarkan senyuman nya, dia benar-benar merasa beruntung memiliki seorang suami seperti Minato. Meskipun pada awal pernikahan, mereka berdua sering bertengkar namun secara perlahan-lahan hubungan mereka mulai membaik.
Dan di saat Kushina sedang mengandung anak pertama, Minato sangatlah memanjakan Kushina bahkan dia sampai mengambil cuti dari kantor demi memenuhi keinginan Kushina. Dan ketika anak pertama meraka lahir, Kushina dan Minato benar-benar merasa senang.
Dan sekarang ini, keluarga mereka bertambah satu orang lagi. Entah bagaimana cara mereka berdua untuk mengekspresikan rasa senang mereka. Hari-hari yang dilalui oleh mereka akan semakin penuh berwarna dengan kehadiran putra mereka.
Sementara itu Karin yang melihat Tou-san nya terus menangis sambil memeluk adiknya, dan Kaa-chan yang sedari tadi diam dan terus tersenyum menatap Tou-san nya, mulai merasa bosan. Dan tanpa memperdulikan momen yang sangat penting itu, Karin malah berteriak dan menghancurkan momen yang sangat berharga itu.
"Mouu...Tou-chan! Apa masih lama lagi, aku ingin tau siapa nama nya Tou-chan?" teriak Karin.
Minato pun hanya dapat tersenyum menanggapi respon Karin.
"Hmm! Mungkin nama ini akan terdengar sedikit aneh jika kalian dengar" ucap Minato sambil mengelus pipi putra nya dengan lembut.
"Tidak apa kok! Aku percaya kalau nama itu cocok untuk anak kita" ucap Kushina.
Minato pun tersenyum ketika mendengar perkataan Kushina, dia benar-benar merasa sangat bahagia. Selain dia dikaruniai dua orang anak, dia juga mendapatkan seorang istri yang sangat pegertian.
"Jadi siapa nama nya Tou-chan?" tanya Karin yang saat ini duduk di ranjang Kaa-chan nya.
"Naruto! Namikaze Naruto. Itulah nama nya, dan arti dari nama nya adalah pemberani. Dan semoga saja jika dia sudah besar dia menjadi seorang pemberani dan menjadi seorang yang dermawan." ucap Minato.
"Naruto kah? Terdengar bagus, aku suka nama itu. Dan begitu pula dengan artinya, bukan begitu Karin-chan?" ucap Kushina.
"Benar, Karin juga suka dengan nama nya. Dan aku akan menjadi Nee-chan yang baik dan akan selalu melindungi nya. Bukan begitu Naru" ucap Karin sambil tersenyum ke arah adiknya.
Dan entah kebetulan atau apa, tepat setelah Karin menyebut nama adiknya. Kelopak mata dari Naruto kecil terbuka, dan terlihatlah sepasang permata blue saphire yang sangat indah. Karin yang melihat mata adik nya itu, langsung mencium pipi adiknya.
"Hahahah!"
Kushina dan Minato yang melihat tingkah Karin dibuat tertawa. Namun tanpa mereka berdua sadari, ternyata sedari tadi Karin merasakan aura negatif yang berasal di sudut kamar inap Kaa-chan nya. Namun dikarenakan pemikirannya yang masih polos, Karin hanya menganggap bahwa apa yang dia rasalan itu hanyalah sesuatu yang tidak penting.
Dan seperti apa yang dirasakan oleh Karin, ternyata di sudut kamar yang ditepati oleh Kushina memang terdapat aura negatif yang cukup besar. Dan bagi orang-orang yang memiliki indra keenam tentunya mereka dapat melihat sosok wanita berambut panjang yang menutupi wajah nya, mengenakan pakaian seorang suster yang sudah sangat lusuh.
Dan di sekujur tubuh nya terdapat beberapa luka sayatan, bercak-bercak darah, serta sebagian dari kulit nya sudah ada yang membusuk dan terkelupas. Dan saat ini wanita itu tengah berdiri sambil mengamati semua kejadian yang terjadi di kamar itu.
Namun diantara orang-orang yang berada di kamar itu, ternyata salah satu dari mereka dapat melihat sosok wanita itu. Dia adalah Namikaze Naruto, sang bayi yang baru saja terlahir ke dunia ini dan entah dikarenakan faktor dia yang baru lahir. Naruto dapat melihat sosok wanita itu yang tengah menatap ke arah keluarganya.
"Oooeekk! Oooeeekk! Ooooeeekk!"
Entah ketakutan atau apa, tiba-tiba saja Naruto menagis setelah tanpa sengaja dia melihat mata dari sosok wanita itu. Minato yang mendengar suara tangisan Naruto, langsung menyerahkan Naruto kepada Kushina untuk di tenangi.
...
Prolog : Chapter 1.3
5 years later.
Di sebuah taman bunga yang ditumbuhi oleh berbagai macam bunga, dan disana terlihatlah seororang anak kecil bersurai kuning jabrik tengah bermain bersama teman-teman sebayanya dan tak jauh dari sana terlihat seorang wanita paruh baya yang tengah memperhatikan anak laki-laki bersuari kuning jabrik itu.
"Naru! Hati-hati main nya, nanti kau terjatuh!" teriak wanita paruh baya itu kepada anak nya yang bernama Naru.
"Iya Kaa-chan!" balas Naru.
Wanita paruh baya itu pun tersenyum setelah mendengar balasan dari putra nya itu, dia pun kembali mengawasi semua kegiatan yang dilakukan oleh anak nya itu bersama dengan para wanita paruh baya yang lainya.
"Anak mu benar-benar hyperaktif ya Kushina!" ucap wanita yang duduk di samping kanan Kushina.
"Begitulah, aku senang karena dia mewarisi sifat ku. Aku tidak dapat membayangkan bagaimana kalau dia mewarisi sifat Tou-san nya itu" ucap Kushina.
"Senangnya kalau mempunyai anak yang mewarisi sifat kita" ucap wanita yang berada di samping kiri Kushina a.k.a Nara Yoshino
"Ehh! Apa kau tidak menyukai sifat anak mu Yoshino?" tanya Kushina.
"Bukannya tidak suka? Aku hanya kesal saja, meskipun Tou-san nya cerdas, namun Tou-san nya juga seorang pemalas. Aku tidak suka jika putra ku harus mewarisi sifat pemalas Tou-san nya" ucap Yashino
"Meskipun begitu, kau tetap mencintai suami mu meskipun dia pemalas bukan?"
"Tentu saja, meskipun dia pemalas aku akan tetap mencintai nya"
"Hahaha! Padahal sebelumnya kau tidak menyukai sifat pemalas, tapi kenyataannya kau masih mencintai suami mu yang pemalas itu" ucap Kushina sambil menertawai Yoshino.
"Urusai!" balas Yoshino dengan sedikit semburan merah di pipi nya.
Kushina yang melihat sifat malu-malu dari temannya itu, semakin meledeki temannya itu. Sebelum kedua wanita paruh baya itu membicarakan hal-hal yang lebih jauh lagi, lebih baik kita tinggalkan mereka dan mari kita beralih ke tokoh utama kita.
Dan saat ini terlihatlah sang tokoh utama kita yang saat ini tengah bermain Polisi dan Penjahat bersama dengan teman-teman nya. Dengan ekpresi bahagia mereka, para anak-anak itu terus berlari mengelili taman itu sambil menghindari teman-teman mereka yang berperan sebagai Polisi.
Nara Shikamaru, Akimichi Chouji, Aburame Shino, dan Namikaze Naruto berperan sebagai penjahat dan Inuzuka Kiba, Rock Lee, Shimura Sai, dan Hyuuga Neji yang berperan sebagai Polisi. Ke delapan anak itu terus berlari dan menghindari setiap kali mereka hampir di tangkap.
Namun di karenakan mereka yang masih kecil, tentu saja stamina mereka masih terbatas. Sehingga satu persatu dari mereka mulai tertangkap, bahkan ketika permainan baru saja di mulai Shikamaru sudah terlebih dahulu menyerah.
Sehingga teman-temannya di buat sweadrop dikarenakan kemalasan Shikamaru yang terlampau berlebihan. Bahkan Shikamaru sampai dimarahi oleh Kaa-san nya, dan Shikamaru sama sekali tidak memperdulikan nya.
Dan sekarang yang tersisa dari mereka adalah Naruto, meskipun sebelumnya dia sempat tertangkap namun salah satu dari temannya menyelamatkannya sehingga membuat dia kembali bebas. Dan saat ini seluruh teman-temannya tengah berusaha mencari Naruto.
Saat ini Naruto tengah bersembunyi di sebuah gudang tak terpakai yang berada di belakang taman. Namun entah mengapa Naruto merasakan bahwa saat ini dia sedang di awasi oleh seseorang, namun ketika Naruto melihat ke sekeliling, dia sama sekali tidak menemukan apa pun.
"Uuugg...uugg..uugh!"
Tiba-tiba saja Naruto mendengar suara seseorang dan suara tersebut berasal dari atas nya. Naruto yang penasaran dengan suara tersebut, melihat keatas kepalanya. Dan betapa terkejutnya Naruto ketika melihat seseorang yang tengah tergantung di atas sana.
Seorang pria paruh baya yang dimana pada lehernya terdapat tali yang melilit lehernya, namun entah kenapa pria tersebut masih dapat hidup, padahal jika orang lain yang melakukan itu sudah pasti akan langsung mati.
Naruto yang melihat pria menakutkan itu secara perlahan-lahan mulai mengambil langkah mundur. Namun entah perasaannya atau tidak, setiap kali dia melangkah mundur sosok pria yang tengah tergantung diri itu juga ikut bergerak.
Bahkan pria yang tergantung itu menjulur kan tangannya kearah Naruto, seakan-akan dia ingin menangkap Naruto. Dan semakin lama pria yang tergantung diri itu semakin mendekat kearah Naruto, meskipun saat ini Naruto ketakutan, entah kenapa tubuhnya sama sekali tidak dapat di gerakan.
Seakan-akan tubuh nya membeku, dan ketika Naruto ingin mengeluarkan suara nya. Tiba-tiba saja suara nya menghilang, padahal sebelum nya suara nya masih ada. Naruto yang sudah di serang rasa takut, benar-benar tidak tahu harus berbuat apa-apa.
Ketika sosok pria itu sudah berada di depan nya, Naruto langsung menutup kedua matanya dan berharap bahwa apa yang dia lihat itu hanyalah sebuah mimpi buruk. Namun sepertinya hal tersebut tidak akan pernah terjadi, dikarenakan apa yang dia lihat saat ini adalah sebuh kenyataan.
Greeb!
Mata Naruto langsung terbelalak ketika sosok pria itu mencekik nya, Naruto yang tengah dicekik itu berusaha untuk melepaskan diri dari pria mengerikan itu. Berbagai macam upaya sudah dia lakukan, menendang pria itu atau pun mengigit tanganya, namun itu semua hanyalah sia-sia.
Dikarenakan setiap upaya yang dilakukan oleh Naruto untuk melepaskan diri selalu gagal, dan itu semua di sebabkan saat Naruto menendang dan menggigit tangan pria itu, tiba-tiba saja serangan nya menembus pria itu.
"Shi...shi..shi...ne! Shine! Shine! SHINE!" ucap pria mengerikan itu di depan Naruto.
Genggaman tangan pria tersebut semakin erat, bahkan Naruto sudah hampir kehabisan nafasnya. Mata nya pun juga sudah mulai berkunang-kunang, dan saat ini dia benar-benar sudah pasrah. Dan sebelum Naruto benar-benar kehabisan nafas, sosok pria yang mencekik Naruto tiba-tiba saja terpelanting ke belakang di akibatkan oleh seseorang berambut putih yang memukul nya.
Brugh!
Tubuh Naruto pun langsung terjatuh setelah cekik kan pria yang gantung diri itu lepas. Dan tepat saat itu juga kesadaran Naruto memghilang sepenuhnya.
Other Place
Sudah hampir 1 jam Naruto bersembunyi, dan belum ada satu pun yang menemukan Naruto. Bahkan mereka semua termasuk tim penjahat juga ikut membantu mencari Naruto. Namun hasilnya tetaplah sama, mereka semua sekali tidak menemukan Naruto.
Dan dikarenakan hari yang sudah semakin gelap, mereka semua memutuskan untuk memberi tahu tentang menghilangnya Naruto kepada Kaa-chan nya.
Tap! Tap! Tap!
Suara langkah kaki yang tergesa-gesa terdengar oleh para wanita paruh baya yang saat ini tengah sibuk membicarakan sesuatu yang dimana menurut anak kecil merupakan hal yang tak penting. Para wanita paruh baya yang mendengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa itu, menghentikan pembicaraan mereka.
Dan mereka semua dapat melihat anak-anak mereka yang tengah berlari ke arah mereka. Sesampainya mereka di tempat orang tua mereka berada, mereka semua mulai menceritakan tentang Naruto yang tiba-tiba saja menghilang.
Kushina yang mendengar cerita tersebut tentu saja terkejut, padahal dari tadi dia masih mengawasi putra nya. Namun kenapa begitu cepat putra nya itu menghilang, dan Kushina pun kembali teringat dengan sebuah kejadian yang hampir sama yang di alami oleh putranya.
"Kushina sebaiknya kita menghubungi su-"
Perkataan tersebut langsung terhenti ketika melihat Kushina yang tiba-tiba saja berlari menuju taman yang menjadi tempat bermain nya anak-anak mereka. Dan tentu saja mereka semua menjadi khawatir dengan tindaka Kushina yang asal pergi saja.
"Kalian hubungi Minato dan suami kalian, minta mereka untuk kemari dan membantu mencari Naruto. Aku akan pergi penyusul Kushina dulu, aku takut kalau terjadi sesuatu pada nya" ucap Yoshino. "Shikamu kau tunggu disini dengan yang lainnya?"
"Ha'i Kaa-san" balas Shikamaru.
Dan setelah itu, Yashino pun pergi menyusul Kushina yang sudah pergi terlebih dahulu. Sementara itu, teman-teman Kushina yang juga berada di sana, mulai menghubungi suami mereka serta Minato.
3 hour later
Sudah hampir 3 jam Naruto menghilang dan sampai saat ini tanda-tanda dari Naruto masih belum ditemukan. Bahkan para suami dari teman-teman Kushina juga sudah ikut membantu, namun tetap saja Naruto masih belum ditemukan.
Dan saat ini terlihatlah Kushina bersama putrinya Karin, sedang mencari Naruto di daerah belakang taman. Selama proses pencarian, Kushina terus berdoa dan memohon kepada Kami-sama agar Naruto segera ditemukan.
Sedangkan Karin sedari tadi terus memperhatikan keadaan sekitar, bukan tanpa alasan dia melakukan itu. Selama ini dia terus memperhatikan keadaan sekitar dan berusaha merasakan aura negatif yang terus keluar dari para penghuni taman ini.
Jika dulu Karin hanya menganggap kalau apa yang dia rasakan itu hanya kebutulan, maka saat ini Karin mempercayai tentang para makhluk tak kasat mata yang selama ini terus dia rasakan. Dan dia pun juga dapat menentukan tempat-tempat mana saja yang tidak boleh dilalui.
Seperti di sekitaran sumur tua di taman, Karin dapat merasakan aura negatif yang sangat besar yang berasal dari dalam sumur. Dan dari pengalam yang sudah di alami oleh Karin, akhirnya Karin mengetahui bahwa semakin besar aura negatif yang di keluarkan suatu tempat atau benda, maka semakin berbahaya dan agresif para penghuni di tempat itu.
Namun jika aura negatif yang dikeluarkan oleh para makhluk astral itu kecil, maka tempat tersebut masih aman dan para makhluk astral itu tidakan menganggu. Bahkan di dalam rumahnya saja juga terdapat sebuah tempat yang mengeluarkan aura negatif yang amat besar.
Dan demi keselamatan keluarga nya, Karin meminta kepada Tou-san nya untuk mengunci ruangan itu, dan ketika ditanyai alasan nya Karin menjawab 'Aku hanya merasa takut saja kalau ruangan itu tidak dikunci' seperti itulah alasannya.
Dan Tou-san nya pun juga setuju dengan hal itu, dan akhirnya ruangan itu di kunci oleh mereka dan kunci dari ruangan itu di simpan oleh diri nya sendiri. Dia melakukan itu agat tidak ada orang lain yang masuk kedalam ruangan mengerikan itu.
Dan Karin pun juga masih merahasiakan tentang kemampuannya yang dapat merasakan aura negatif. Dia tidak ingin membuat keluarga nya khawatir terhadap diri nya. Dan apakah dia harus mensyukuri bahwa dia hanya dapat merasakan aura negatif. Mungkin jika dia dapat melihat makhluk-makhluk itu, mungkin dia sudah ketakutan.
"Karin, bagimana kalau kita cek gudang itu?" ucap Kushina.
Seketika lamunan Karin buyar setelah mendengar suara Kaa-chan nya, dan dia pun melihat ke arah tempat yang ditunjuk oleh Kaa-chan nya. Dan terlihatlah sebuah gudang lama yang sering digunakan oleh pembersih taman untuk menyimpan peralatannya.
Namun dari tempat itu juga, Karin merasakan aura nrgatif yang begitu besar. Tidak ingin mengambil resiko, Karin langsung menarik Kaa-chan nya dan membawa Kaa-chan nya menjauh dari sana.
"Ka-karin, kita harus mengecek gudang itu. Bisa saja Naruto berada disana" ucap Kushina.
"Itu tidak mungkin Kaa-chan, gudang itu di kunci dari luar. Bagaimana cara nya Naruto bisa masuk kedalam sana" ucap Karin yang masih terus menarik Kaa-chan nya.
"Mungkin saja di sana ada pintu lain untuk masuk, jadi bisa saja Naruto berada disana" ucap Kushina yang masih bersikeras untuk mengecek gudang itu.
"Sudah ku bilang bukan Kaa-chan! Itu tidak mungkin, lagi pula Naru itu takut tempat gelap bagaimana bisa dia berada di sana. Jadi lebih baik kita mencari dia ditempat lain" ucap Karin. 'Terlebih lagi aura negatif yang keluar dari gudang itu sangatlah besar, bisa saja didalam sana ada makhluk-makhluk yang berbahaya. Aku tidak ingin mengambil resiko, lebih baik tempat itu dijauhi' batin Karin.
Akhirnya mereka berdua pergi menjauh dari gudang itu, dan tujuan mereka saat ini adalah pintu masuk taman, mungkin yang lainnya sudah menemui Naruto. Dan jika pun belum di temukan juga, maka mereka akan melaporkan hal tersebut kepada polisi.
Sesampainya mereka di depan pintu masuk, Karin dan Kushina dapat melihat mereka semua sudah berkumpul di sana. Bahkan Tou-chan nya pun juga sudah ada di sana, namun mereka sama sekali tidak lah bersama dengan Naruto.
"Bagaimana Anata?" tanya Kushina kepada Minato.
"Kami masih belum menemukannya, sebaiknya kita melanjutkan pencarian Naruto besok saja. Hari sudah semakin larut, dan kau juga belum makan siang!" ucap Minato.
"Tidak! Jika kalian ingin pulang, silahkan. Aku akan tetap pergi mencari putra ku, mungkin saja saat ini dia sedang kedinginan dan ketakutan. Aku tidak ingin hanya duduk santai dan menunggu kabar tentang Naruto? Aku akan tetap mencari nya" ucap Kushina.
Minato yang melihat kesungguhan di mata istri nya itu sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. Ingin sekali dia menyeret istri nya itu untuk pulang, namun apalah daya. Jika dia melakukan itu maka Kushina akan marah, atau yang lebih parah lagi mereka akan bertengkar. Meskipun dia juga khawatir dengan kondisi putranya. Namun dia percaya bahwa Naruto akan baik-baik saja.
Terlebih lagi Naruto diberkahi dengan kecerdasan yang melebihi anak seumurannya, meskpun Naruto memiliki ketakutan terhadap kegelapan, namun dia yakin Naruto pasti bisa mengatasinya. Sementara itu, Karin selaku kakaknya Naruto merasa tidak berguna.
Padahal dia sudah berjanji akan melindungi dan akan selalu bersama dengan adik nya, namun dikarenakan Karin yang juga memiliki kesibukan di sekolah, dia tidak dapat untuk terus mengawasi adik tercintanya itu.
Tap!
Suara langkah kaki yang terhenti terdengar dari arah belakang mereka, dan ketika mereka melihat apa yang berada di belakang mereka. Terlihatlah Naruto yang muncul secara tiba-tiba, semua orang melihat keadaan Naruto yang baik-baik saja langsung bernafas lega.
Dan begitu pula dengan Kushina yang melihat kondisi putranya yang baik-baik saja, tanpa menunggu lama lagi Kushina pun berlari kearah Naruto dan langsung memeluk Naruto dengan eratnya. Naruto yang mendapat pelukan dari Kaa-chan nya sama sekali tidak membalas pelukan Kaa-chan nya.
Semua orang yang melihat itu hanya beranggapan bahwa itu merupakan efek dari ketakutannya. Namun semua anggapan itu berbeda dengan Karin, sedari tadi dia terus menatap adik nya dengan tatapan membunuh.
Entah mengapa dari tubuh adik nya keluar aura negatif yang begitu besar, padahal adik nya itu bukanlah salah satu makhluk supranatural. Berbagai macam spekulasi terlintas di pikiran Karin yang saat itu masih berumur 10 tahun.
Mungkin di karena kan gen yang dimiliki oleh Tou-chan yang ada pada diri nya, membuat dirinya memiliki kecerdasan layaknya orang dewasa. Karin yang terus berspekulasi terus menerus tentang adik nya, tiba-tiba saja di kejutkan dengan berkurangnya aura negatif yang dikeluarkan oleh tubuh Naruto.
Dan setelah seluruh aura negatif itu menghilang sepenuhnya dari tubuh Naruto, dan pada saat itu juga Kushina melepaskan pelukannya untuk melihat ekspresi putranya. Namun tiba-tiba saja tubuh Naruto terjatuh, Kushina yang melihat itu dengan sigap menangkap tubuh putra nya.
"Naruto! Naruto!" teriak Kushina yang terus memanggil nama Naruto.
Minato selaku suami sekaligus Tou-chan nya Naruto langsung bertindak dan menggendong Naruto ala bridal style dan memasukkan Naruto kedalam mobil nya dan meletakkannya di kursi belakang. Sementara itu, semua orang yang melihat kejadian itu dibuat syok sekaligus kaget.
"Minna Arigato! Kami permisi dulu, kami harus membawa Naruto ke rumah sakit" ucap Minato sambil mengucapkan terima kasih.
"Arigato minna, sudah membantu mencari Naruto" ucap Kushina.
Dan setelah itu Kushina, Minato, dan Karin masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan yang lain yang masih berada di taman. Dan tak lama setelah itu mereka semua pun juga ikut pergi, dan meninggalkan taman itu dalam kesunyian lagi.
Tak lama setelah semua orang pergi meninggalkan taman itu, tiba-tiba saja ayunan yang ada disana bergerak dan suara tawa anak kecil mulai terdengar. Dan di sebuah pohon yang berada di tengah taman tersebut, terlihat lah sosok wanita berambut panjang dan mengenakan pakaian serba putih yang saat ini tengah duduk sambil memandang ke arah jalan raya yang dilalui oleh beberapa mobil.
Suara senandung yang begitu merdu membuat suasana dari taman itu semakin mencekam, bahkan di taman itu juga terdengar suara tangisan anak-anak. Dan tentu saja pada malam hari, setiap pejalan kaki selalu menghindari taman itu, dikarenakan sudah banyak rumor yang beredar mengenai taman itu.
Prolog Chapter 1 : Complete
...
Pandora Ghost
...
Akhirnya ide imajinasi yang selalu aku pikirkan, akhirnya tersalurkan. Meskipun Genre Horor merupakan salah satu Genre yang paling aku benci. Namun mau bagaimana lagi, sudah lama aku memikirkan ini.
Bahkan sebelum menjadi author aku sudah memikirkan ini. Dan Ghost merupakan hal yang sering membuat ku ketakutan. Mungkin hanya kat-kata itu yang akan aku sampaikan, dan untuk malam nanti My Life akan Update dan Hikari no Yami tinggal sedikit lagi.
See you minna-san
...
Pelajaran yang dapat di ambil di chapter ini :
Janganlah bersembunyi di tempat yang tidak diketahui dan segera pulang jika hari sudah sora. Karena di saat itulah para Hantu keluar.
...
Ps: Jika kalin mengetahui mengenai berbagai cerita mengenai urban legend, silahkan kalian tulis di review secara garis besar. Saya bukannya malas untuk mencari informasi, melainkan saya takut untuk membaca nya. Dan jangan lupa kasih deskripsi mengenai hantu-hantu yang kalian tulis.
