Sayangku.. Sadarkah engkau? Sesungguhnya aku begitu menyayangimu! Tiap malam, wajahmu selalu hadir dalam benakku. Terasa sulit, bahkan hampir mustahil bagiku untuk benar-benar melupakanmu, Sayangku!
Hal ini memang terkesan aneh, karena selama ini aku hampir menunjukkan sikap mengacuhkanmu. Namun ketahuilah, aku melakukan itu karena aku tak tahu bagaimanakah cara agar aku dapat mengungkapkan perasaanku kepadamu? Aku begitu khawatir, jangan-jangan tindakanku justru menyakiti hatimu. Dan ketahuilah! Betapa hampa diriku tanpa kehadiranmu di sini!
Sekalipun hubungan ini begitu tabu. Walau akibatnya, aku harus dipandang sebelah mata oleh masyarakat, aku tak peduli lagi! Karena sesungguhnya.. Kamulah separuh napasku!
Maafkan diri ini... Karena aku terkesan mencampakkanmu. Hati dan pikiranku tak mampu berjalan harmonis. Pikiranku terus-menerus berpihak kepada masa laluku, padahal aku pun menyadari, bahwa tindakanku akan meremukkan hatimu.
Kau tahu? Tanpamu di sini, aku nyaris gila!
Sayangku... Walaupun kelak aku akan menjadi manusia terjahat di jagat raya, namun rasa ini tak akan berubah...
Karena aku...
Mencintaimu...
