A/N: Ini adalah hasil stres-nya saya karena tak mengerti pelajaran kimia... Hahaha... (Hoi, belajar! Gimana mau lulus kalau kerjaannya nulis fanfic terus?). Dan kali ini saya iseng-iseng mencoba sudut pandang orang kedua. Biar serasa game gitu, hehehe...
Warning: Cerita ini mengandung shonen-ai - cinta antar lelaki, gay, homo, apalah kata kalian. Kalau ada yang anti itu, lebih baik segera tekan tombol back dan tidak membaca fanfic ini karena saya malas kena flame karena hal itu.
Disclaimer: Atlus
xXxXxXx
Kamu dan Dia
Kamu tidak tahu apa yang harus kamu lakukan.
Kamu tidak mengerti mengapa kamu merasa seperti itu. Kamu berusaha untuk tidak memikirkannya, tetapi kamu tak bisa. Orang itu terus berada dipikiranmu, mengganggumu. Kamu memutuskan untuk tidur dan berharap bisa terbebas darinya.
Kamu bermimpi tentang dirinya. Kamu bermimpi ia ada di hadapanmu. Ia tersenyum padamu. Kamu membalas senyumannya. Ia mendekat padamu dan kamu mendekat padanya. Kamu merasa kalian berdua begitu dekat hingga kamu dapat menciumnya.
Kamu terbangun. Kamu terkejut dengan mimpimu. Kamu menjadi bertanya-tanya mengapa kamu bermimpi seperti itu. Kamu menyadari bahwa kamu menyukainya. Kamu menyadari kamu mencintainya.
Kamu, Souji Seta, mencintainya, Yosuke Hanamura.
xXxXxXx
"Pssst...! Souji, jawabannya apa?"
Kamu terkejut mendengar Yosuke memanggilmu. Kamu tidak mendengarkan guru sejarah berbicara. Kamu meminta maaf kepada Yosuke karena kamu tidak mengetahui jawabannya.
"Apa? Hei, Souji! Kamu serius tidak tahu?"
Setelah berpikir, kamu memberi tahu jawaban yang menurutmu benar.
"Bagus sekali, Hanamura! Atau perlu saya bilang Seta?"
Kamu memberikan jawaban yang benar! Kamu merasa kamu menjadi semakin dekat dengan Yosuke.
xXxXxXx
Sudah waktunya makan siang. Kamu membawa bekal. Kamu memutuskan untuk makan bersama Yosuke di atap.
"Wah, Souji, enak sekali! Ini kamu sendiri yang membuat? Aku saja hanya bisa merebus telur!"
Makananmu disukai oleh Yosuke! Kamu merasa kamu menjadi semakin dekat dengan Yosuke. Kamu mengatakan padanya bahwa lain kali kamu mau membuatkannya bekal.
"Serius? Tidak usah repot-repot begitu, ah!"
Kamu mengatakan bahwa kamu sudah biasa dan itu tidak merepotkanmu. Wajah Yosuke terlihat senang mendengar hal itu.
"Terima kasih, kawan! Mengapa kamu jadi tiba-tiba baik sekali?"
Kamu tidak dapat mengatakan bahwa kamu mencintainya karena kamu tidak memiliki cukup Keberanian (dan Kegilaan). Kamu mengatakan bahwa Yosuke adalah teman terbaikmu. Yosuke tertawa mendengar hal itu.
"Kamu juga teman tebaikku, Souji."
Kalian berdua menghabiskan makan siang di atap.
xXxXxXx
Kamu menghabiskan waktu pulang sekolah dengan Yosuke. Hubunganmu dengan Yosuke akan semakin dekat sebentar lagi...
xXxXxXx
"Selamat datang, kakak!"
Nanako nampak sibuk dengan acara kuis. Kamu memutuskan untuk tidak mengganggunya. Kamu pergi ke kamarmu. Ada meja untuk mengerjakan pekerjaan paruh waktu. Ada sofa untuk tempat membaca buku. Ada meja belajar untuk menambah Pengetahuan-mu. Kamu menyadari sesuatu.
Tidak ada yang bisa kamu lakukan untuk menambah Kegilaan.
