Disclaimer : Selamanya Yunho dan Jejoong milik diri mereka sendiri.

Main cast : Jung Yunho & Kim Jaejoong.

Gendre : Drama, Romance, Hurt/Comfort, A little bit Angst.

Theme : Rain of Love.

Lenght: Prolog.

Warning : Tema berat. Possesive Yunho! BL (boys love). Yaoi. MalexMale. Penuh typo. Alur berantakan. Bikin sarap kepala jadi tegang. Dan,

DON'T LIKE DON'T READ. NO BASH my character in my fic.

Flame jangan tapi kalu konkrit sangat boleh. ^^

Shin SeounRa| Choco Momo

[Presented]

An Alternative Universe Fanfiction

Story presented by © Sora Yagami.

Insipired by © Mine_Kim Jaejoong

Cast and anything in this story © SMent & CJes Ent.

Weding dress.

Jaejoong meremas kesepeluh jemarinya yang berkeringat begitu erat hingga terasa menyakitkan untuk sekedar menghilangkan rasa gugup yang sedang menderanya saat ini.

Matanya menatap kosong hamparan taman mawar merah yang terhampar luas dihadapannya melalui jendela tinggi dengan korden yang melayang ketika tertiup angin musim panas berpadu dengan kicauan burung yang menari riang diudara, sama sekali tidak mampu memperbaiki suasana hatinya.

Namja dengan doe eyes yang mampu meluluhkan banyak hati yang menatapnya itu menoleh kala indera pendengarannya menangkap suara langkah kaki berjalan memasuki ruangan.

Seulas senyuman mengembang diwajahnya kala mendapati sosok seorang namja bermata musang dengan balutan jas formal dan senyuman terkembang diwajahnya yang mempesona sekarang telah berdiri hanya beberapa meter jauhnya.

"Yunnie?"

Seseorang yang dipanggil dengan nama Yunnie itu perlahan melangkahkan kakinya mendekat dan kemudian membawa tubuh Jaejoong jatuh kedalam pelukannya, mendekapnya begitu erat didada.

Tangannya bergerak untuk membelai perlahan punggung Jaejoong.

"Apa kau gugup?"

Yunho dapat merasakan Jaejoong mengangguk didalam dekapannya.
Namja dengan tubuh tinggi tegap itu meregangkan pelukan jajeoong ditubuhnya meski masih menolak untuk melapaskan. Menatap wajah indah didepan matanya.

Mata mereka saling bersirobok.

Onyx bertemu obisidian.

"Tidak ada yang perlu dikawatirkan."

Jaejoong memejamkan matanya merasakan sentuhan jemari tangan yunho yang terasa begitu hangat dikulit pipinya, dan lalu kemudian meletakkan jemarinya diatas jemari yunho.

Senyuman penuh kebahagiaan tidak bisa berhenti merekah diwajah cantik Jaejoong.

"Apa aku cantik Yun?" Yunho memperhatikan keseluruhan penampilan Jaejoong saat ini, namja itu terlihat begitu menawan dengan balutan Tuxedo pengantin putih.

"Kau selalu cantik dimataku Jae." bisik Yunho tepat ditelinga Jaejoong, membuat wajah putih itu segera saja dipenuhi semburat merah.

Jaejoong terkekeh pelan. "Yunho gombal." ucapnya sembari memberikan pukulan main-main didada bidang yunho, membuat tawa namja itu seketika meledak.

Keduanya terpaksa melepakan pelukan satu sama lain ketika suara ketukan pelan dipintu berhasil menginterupsi momen yang tercipta diantara keduanya.

Seorang namja dengan kulit seputih salju mengenakan setelan jas hitam telah berdiri didepan pintu sembari menatap keduanya.

Kedua lengannya diletakkan dipinggang dengan logat angkuh tetapi tersirat senyuman diwajahnya. "Sampai kapan kalian akan berdiri disana. Upacaranya akan segera dimulai."

Yunho hampir tidak bisa mengalihkan matanya dari Jaejoong yang berjalan anggun melintasi altar sembari jemarinya menggengam sebuah buket bunga mawar merah sebagai lambang cinta abadi dengan diiringi tatapan penuh kekaguman dari seluruh undangan yang hadir.

Suara musik pengiring pernikahan hasil perbaduan jemari-jemari terlatih seorang Park Yoochun mengalun lembut diudara, menjadikan suasana terasa kian syahdu dan khimat.

Ini akan menjadi hari yang paling membahagiakan.

Hari yang tidak akan pernah dia lupakan.

Yang menjadi akhir dari segala pencariannya.

Puncak dari segala penantiannya.

Tetapi segalanya berubah menjadi dipenuhi rasa sakit dan terluka ketika akhirnya Jaejoong berdiri dihadapannya tetapi bukan untuk menyambut uluran tangan darinya.

Bukan jemarinya yang dia genggam.

Bukan untuk dirinya senyuman penuh kebagiaan itu ditujukan.

Bukan pula tatapan mata penuh pemujaan dengan binar-binar rasa cinta.

Tetapi untuk orang lain.

Pria yang lain.

Bukan dirinya.

Meskipun dia tahu hari ini pada akhirnya akan datang, tetapi yunho tetap tidak bisa menghentikan rasa sakit menguasai seluruh pikiran dan benaknya ketika akhirnya sumpah abadi itu dilontarkan melalui bibir orang lain.

Bukan diucapkan bersamanya.

Bukan untuknya. Dan tidak akan pernah menjadi miliknya.

Wedding Dress Coming Soon.

AN: ini adalah fic comeback pertamaku setelah sekian lama menghilang dari perederan untuk menghindari sejumlah masalah yang sedang melanda FFNet.

sigh, Choco Momo.