"Gore Grunt"
(Prolog)
Disclaimer: Mereka milik Tuhan dan diri mereka sendiri.
Warnings: Shounen-Ai, OOC, Typos, Thriller, Bloody, Violence.
Penuh pembunuhan dan darah. Kalau tidak kuat atau tidak sanggup harap meninggalkan fic ini!
Don't Like Don't read!
Di sebuah gedung mewah, beberapa tikus hitam yang kotor melangkah masuk melewati sela-sela dinding. Dengan kaki mereka yang kecil, mereka mendekati sebuah dinding yang nampak sangat kotor. Dindingnya berwarna merah tua yang sesekali masih mengalir turun, membuat garis merah yang cukup panjang.
Tikus-tikus itu mulai menggerogoti seonggok daging yang terduduk begitu saja dengan tangan yang dirantai kuat di dinding. Tikus itu dengan lahap memakan dengan perlahan, tidak perduli semua tubuh mereka mulai dihiasi dengan cairan merah berbau anyir.
Tiba-tiba saja mereka menoleh, merasa takut, mereka bubar dengan segera. Meninggalkan mayat yang masih dirantai, dengan kepala yang hampir putus dan dada yang sobek. Bau metal bermandikan darah menguar dari sebilah pisau yang tergeletak di sebelah mayat mengenaskan itu. Sunyi terngiang, menemani mayat yang terduduk dengan pandangan hampa.
.
Kim Kibum membuka mata, merasa ngilu karena ia tertidur dengan posisi dagu di meja. Ia mengerjapkan matanya, setengah sadar ia melihat kesekeliling, menyadari bahwa ia masih berada di studio lukisnya.
Ia menguap, dengan gerakan pelan mulai meregangkan otot-ototnya yang kaku. Perlahan ia bangkit, berjalan pelan menuju lemari es yang tersedia di sudut ruangan. Masih setengah sadar ia meneguk sekaleng minuman penghangat, entah mengapa ia memilih menuman itu diantara minuman lainnya.
Setelah itu tanpa sadar ia melihat sebuah kanvas yang tertutup kain putih. Ia ingat, sebelum tertidur ia baru saja merampungkan lukisannya yang terbaru. Berniat memeriksa ulang karyanya ia berjalan pelan, mendekati hasil karyanya.
Ia melirik ke arah lantai yang penuh dengan cat berwarna merah, hitam, dan entah mengapa didominan oleh warna suram. Kibum tidak yakin, tapi mungkin akibat tertidur ia lupa ia tadi melukis apa. Jadi dengan pelan ia menyibak kain putih yang menutupi kanvas.
Sedetik kemudian ia terlonjak, hampir menumpahkan kaleng minumannya karena tangannya bergetar hebat. Bibirnya terbuka dan pikirannya mulai melayang kemana-mana. Ia tidak salah lihat. Tapi sejak kapan ia melukis sesuatu yang menyeramkan seperti ini?
Matanya terbelalak sempurna, masih menatap tidak percaya kearah lukisan dimana ada seorang pria tengah terduduk dengan kedua tangan dirantai kuat di dinding. Dan yang mengerikan adalah kepala pria itu hampir putus, dadanya robek hingga beberapa organ dalamnya terlihat. Di kakinya juga berjejer tikus-tikus hitam yang sepertinya sedang mengoyak dagingnya.
Kibum termundur, ia tidak ingat pernah melukis pemandangan mengerikan seperti ini. Ia tidak ingat, tapi ia tahu siapa pria di dalam lukisan itu.
.
ToBeContinue
.
.:A/N:.
Ini fic thriller perdana Mime...
Ada yang berminat?
Atau ada yang berniat mem-flame?
Silahkan di kolom bawah ini ^^
