Kokabiel Love Story
Story : Highschool DxD.
Pair : Kokabiel,. Haruka Hikari(OC)
Genre: Romance,. Drama,. Angst.
Episode1 awal Pertemuan.
Kokabiel salah satu panglima perang Datenshi atau malaikat bersayap hitam, yang sangat mencintai peperangan dan pertemupuran serta kekacauan di dalamnya.
Namun setelah Great War berakhir Kokabiel merasakan sesuatu yang disebut ketidak puasannya akan hasil perang yang sama sekali tidak menguntungkan baginya.
Namun keluhannya sama sekali tidak digubris oleh Azazel selaku pemimpin tertinggi dalam Ras Datenshi.
Sakin bosannya Kokabiel dengan kehidupan normal tanpa perang, ia memutuskan untuk melatih kemampuan bertarungnya seorang diri.
"Apanya yang cinta damai, suatu saat nanti mereka akan melawan dan menghancurkan kita, harusnya kau tau itu Azazel!" seru keasal Kokabiel sambil memukul dinding dojou tempat biasa ia berlatih seorang diri atau bersama dengan petinggi Datenshi lainnya.
Ia satu-satunya Datenshi bertampang menyeramkan atau jauh daei manusia, bertelinga runcing seperti Elf dan matanya merah menyala membut tampangnya nampak seperti hantu.
Hal semacam ini membuatnya tidak mengerti kenapa beberapa petinggi Datenshi lain menyukai kedamaian bahkan ada yang sempat berumah tangga dengan ras manusia.
Karena penasaran, akhirnya Kokabiel mencoba untuk melakukan apa yang dilakukan oleh beberapa petinggi lain, yaitu berbaur dengan para manusia.
Caranya agak simpel ia hanya perlu menyembunyikan sayapnya lalu berjalan santai di perkotaan, namun karena tampang sang vetran sangat menakutkan dengan rambut hitam panjang dan mata yang berwarna merah menyala, membuat beberapa orang mundur ketakutan ketika menatap wajahnya.
'Heh membosankan, sebenarnya apa yang membuat mereka begitu menyukai dunia manusia ini?' tanya Kokabiel melalui pikirannya, ia tidak habis pikir dengan selera Azazel dan Baraqiel yang begitu menyukai apa saja yang ada di dunia manusia.
Sampai pada suatu ketika Kokabiel mendengar suara teriakan minta tolong dari suatu arah. Karena merasa penasaran Kokabiel pun berjalan ke arah suara itu.
"Tolooong!!!" teriak lirih seorang perempuan yang tak berdaya di sebuah tempat.
"Aku mohon siapapun akh! to.. Ah long... ahku" suara itu semakin lirih dan dibalut dengan desahan desahan erotis, semakin menarik perhatian dari Kokabiel.
Tak begitu jauh ia melangkah ia melihat seorang gadis berambut biru menjerit meminta pertolongannya. Gadis itu terlihat mengeluarkan air mata kala ada tiga orang pria, menahannya dan siap untuk memperkosanya, ia tak berdaya kedua tangannya dipasung oleh dua orang lelaki, sedangkan yang satunya asik mempermainkan tubuh wanita itu.
Tak ada yang menolong gadis itu, semua orang hanya tutup mata dan telinga tentang kejadian itu.
Kokabiel yang melihat kelakuan bejat 3 lelaki itu langsung mendatangi mereka dan mulai mengajukan beberapa pertanyaan.
"Apa yang sedang kalian bertiga lakukan pada gadis itu?" tanya Kokabiel pada mereka.
"Kau diam saja ini bukan urusanmu!" bentak mereka pada Kokabiel.
Kokabiel sebenarnya ingin pergi, tapi melihat perempuan itu menunduk seperti orang yang kehilangan harapan, entah kenapa membuat hati Kokabiel tergerak untuk menolongnya.
"Hei!" panggil Kokabiel sekali lagi mereka kembali menatap Kokabiel dengan pandangan malas.
"Haah?! Apa maumu pa tua!" bentak mereka bertiga, namun saat sadar siapa yang di hadapan mereka, mereka bertiga langsung kaget melihat ada seseorang dengan tampang menyeramkan tersenyum sadis ke arah mereka.
"A a a a aaaa anu. Maaf Ka... kami tak bermaksud u... untuk memarahi tuan" ungkap yang di tengah mewakili teman temannya, karena lengah, akhirnya gadis itu bisa lari dan ia bersembunyi di belakang tubuh Kokabiel.
"Tolong saya tuan, mereka ingin memperkosa saya, aku takut hik" isak tangis gadis itu sembari bersembunyi di belakang Kokabiel.
"Hooh" gumam Kokabiel sambil menatap 3 pria cabul itu dengan pandangan datarnya yang mengerikan.
"I itu, gadis itu punya utang, dia tidak pernah bayar jadi kami menagihnya dengan tubuhnya!" jawab mereka.
"Itu bohong! Aku sama sekali tidak punya hutang sepersenpun dari kalian!" seru gadis itu, ia terlihat marah dan tidak terima akan tuduhan yang diberikan karena ia merasa tidak pernah berhutang pada siapapun.
Kokabiel menatap ekspresi gadis yang bersembunyi di belakangnya lalu menatap 3 pria itu.
"Hiiiih... Kami serius, hutangnya sangat banyak, kami tidak bohong!" seru mereka dengan nada takut-takut.
"Yang ada kalian punya hutang di Cafe kami dan aku datang untuk menagihnya, tapi kaloan berani melakukan hal tak senonoh padaku, dasar lelaki berengsek!" seru marah gadis itu air matanya mengalir sangat deras, ia benar-benar tak terima akan tuduhan palsu yang diluncurkan ke arahnya.
"Sudah hentikan saja debat tak berguna ini!" Perintah Kokabiel semua yang ada disana terdiam mendengar ucapan Kokabiel.
"Aku sudah tau siapa yang salah sebenarnya!" tampak mereka semua begitu gugup dan penasaran.
"Heh tentu saja pasti gadis jalang itu yang berbohong, iyakan kawan-kawan?"
"Yoi" sahut dua temannya, terlihat gadis itu sangat marah, rambut biru gadis itu terlihat kusut dan lusuh dan lalu tubuhnya merah merah pakaian pelayannya sobek-sobek.
Dengan tenang Kokabiel menatap mereka bertiga dan gadis itu secara bergantian.
"Dilihat dari manapun gadis ini adalah korban dan kalian teesangkanya. Meski bukan kasus hutang, ini jelas pasal pemerkosaan dan ini adalah tindakan yang paling dibenci tuhan, sekarang kalian bertiga hanya punya 3 pilihan, minta maaf dan segera bertaubat, kedua jika tidak mau aku potong kemaluan kalian dan yang terakhir mati saja!" ungkap Kokabiel dengan seringai mengerikannya ketika melihat 3 pria yang hanya berani dengan perempuan itu bergidik ketakutan.
"Ja jangan bercanda, kami hanya meminta hak kami."
"Hak? Hak apa macam apa yang memperbolehkan seseorang memperkosa wanita baik-baik?!" tanya Kokabiel. Yah walaupun Kokabiel memiliki wajah yang seram atau menyeramkan, Kokabiel tetaplah malaikat, meski ia bersayap hitam namun ia masih memiliki kebaikan dalam dirinya yah meski sebenarnya ia jauh lebih baik dalam peperangan.
"Cih kau benar-benar menyebalkan pak tua, akan ku bunuh kau!" seru mereka maju ke arah Kokabiel sembari membawa pedang.
"Kyaaaaaa!!!!!" teriak ketakutan para ibu ibu yang menonton hal itu.
"Tuan hati-hati" ungkap gadis dengan wajah khawatirnya ke arah Kokabiel, ketika 3 berandal itu mengeluarkan pedang merwka untuk membunuh Kokabiel.
Kokabiel sedikit menyunggingkan senyumannya pada saat itu.
'Kelihatannya dunia manusia tidak selalu membosankan?' Kokabiel pun maju dan menyerang mereka semua dengan pedang cahaya yang ia ciptakan dari sihir dan hanya dalam sekali tebas mereka semua mati tak berdaya.
(sriiiiing jraaaaaaaassssss!!!!) darah berhamburan saat tubuh ketiga lelaki itu terpotong dua, gadis pelayan yang tadi melihat hal itu hanya bisa membelalakan mata menatap tak pecaya apa yang ada di hadapannya, orang-orang berlarian karena ketakutan.
"Hanya sekali serang yah? Huh membosankan" gumam Kokabiel sembari menatap sang gadis pelayan yang ia selamatkan tadi.
"Si siapa ka kau sebenarnya?" tanya gagap gadis itu ketika Kokabiel mendekat, ia mundur beberapa langkah mencoba menjaga jarak, soalnya ia tidak ingin mati oleh pedang Kokabiel.
Dengan bangga Kokabiel bersendekap dada dan memperkenalkan dirinya sebagai.
"Namaku adalah Kokabiel! Salah satu dari petinggi Datenshi di Grigori, aku dikenal sebagai vetran perang kejam, jadi siapa namamu nona?" jawab dan tanya Kokabiel sembari menampakan 5 pasang sayap miliknya yang berwarna hitam.
"Hikari, namaku adalah Haruka Hikari, se seorang pelayan di Cafe yang tidak jauh dari tempat ini" jawab gadis berambut biru itu dengan nada takut-takut.
"Oh begitu, baiklah sampai bertemu lagi lain kali" ucap Kokabiel dengan nada datar lalu berpaling meninggalkan gadis itu.
Bersambung
