Selva Cotejo y Tigre

Chapter 1

.

.

.

Disclaimer: Bleach milik Tite Kubo! Kalau punya Hika, Ggio dan Soifon pasti hidup bahagia T^T

.

Warning: Gaje, typo (jaga-jaga), AU, OOC

.

.

.

.

"Ah…aku lupa! Bukuku tertinggal di lab kimia!" seru seorang gadis berambut biru pendek, kepangan dengan pita putihnya mempermanis penampilannya. Kaki kecilnya segera melangkah menuju lab kimia.

XXXXXXXXXXXXXX

"Dasar merepotkan! Si Szayel pake acara dijemput pula… dasar gay!" seru seorang sisiwa berambut hitam dikepang. Mata emasnya memandang sederet kata yang tertera di handphonenya."Sepertinya aku harus bergegas," siswa itu langsung segera berlari ke lab kimia.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kau…!" seru siswi berambut biru pendek dan siswa berambut hitam bersamaan.

"Ggio Vega…" desis si gadis.

"Shaolin fon.." desis siswa yang dipanggil Ggio.

"sedan apa kau disini,huh!" Tanya Soifon nama pendek dari Shaolin-fon sinis.

"Suka-suka aku dong! Apa urusanmu?" balas Ggio sambil menjulurkan lidah.

Soifon mendengus jengkel. Ia membuka salah satu pintu dan masuk ke lab.

XXXXXXXXXXXXXX

"Soi-chan!" pekik seorang gadis berambut biru tua dikepang. Ia menggunakan jas lab.

"Nemu-chan" Soifon mendekati Nemu. "Apa kau melihat buku catatan kimia ku?" Tanya Soifon to the point.

"Huh? Sebentar kucari dulu." Nemu meneliti laci meja, isi lemari, dan sebagainya. Ia mendapat izin menggeledah lab karena ia merupakan asisten guru kimia yang freak itu. Mayuri Kurotsuchi.

"Yo Szayel!"

Soifon menoleh. Ia langsung memalingkan wajah. 'Si Ggio Vega lagi…' omelnya dalam hati.

"Wah Ggio.. kau datang tepat waktu!" seru seorang cowok berambut pink. Sebuah kacamata putih bertengger di hidungnya.

"Oke! Ayo cepat pulang! Bantu aku mengerjakan PR kimia ya!" kata Ggio malas-malasan.

"Hoi..! Ggio tung-… HUWAAAAA!"

Soifon yang sedari tadi menunduk,mangangkat wajahnya. Sedangkan Ggio kembali menoleh,dan….

BRUSSSHHHH!

Kedua cairan yang berada di tabung erlenmeyer Szayel tertumpah dan membasahi Ggio dan Soifon. Cairan ungu kehitaman membasahi Soifon dan cairan berwarna kecoklatan membasahi Ggio.

Setelah tersadar dari syoknya, Soifon langsung menarik kerah Szayel.

"Apa yang kau lakukan, BRENGSEKK?" seru Soifon marah.

"Aku tidak sengaja! Sungguh! Aku tersandung!" seru Szayel ketakutan.

"Larutan apa ini?" tanya Ggio tenang. Ia membersihkan cairan itu dari bajunya. Ia mencium baunya. "Eww.. bau."

"Emm… cairan itu sebenarnya… essens macan…" kata Szayel. Ggio langsung menatap Szayel tajam, "kubunuh kau..."

"Lalu… essens apa ini..?" seru Soifon, ia masih menarik kerah jas lab Szayel.

"Essens kelinci hutan hitam."

"Mayuri-sensei?" pekik Soifon dan Ggio bersamaaan. Sensei Mayuri hanya tersenyum mengerikan. "Itu adalah penelitian kami. Padahal penelitiannya tinggal sedikit lagi. Tapi sepertinya harus diulang dari awal ya.." ia menoleh pada Nemu.

"Iya sensei.." kata Nemu menanggapi.

"Be-berarti ramuan ini akan berhasil..?" Tanya Soifon takut-takut.

Mayuri sensei berfikir sejenak, "Tidak juga … ada peluang sekitar 40% kalian akan terhindar dari efek ramuan itu."

"Memangnya efek ramuan itu apa, sensei?" tanya Ggio.

"Efek paling besar, kalian akan berubah menjadi hewan sesuai essensnya," kata Sensei Mayuri sambil menyeringai.

Soifon langsung melempar Szayel kebelakang karena shock. Sedangkan Ggio terbelalak.

"Kita lihat besok, jika terjadi apa-apa, melaporlah padaku," kata Mayuri Sensei sambil berlalu. Diikuti oleh Szayel dan Nemu.

"Ini bukumu.. Soi-chan…" kata Nemu sambil menyerahkan buku kimia Soifon.

Soifon hanya mengangguk. Akhirnya, hanya tersisa mereka berdua.

"kau tidak pulang?" Tanya Ggio. Soifon hanya diam. Tidak merespon.

Ggio lau membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah jaket. Ia menaruhnya di kepala Soifon dan mengusap-usapnya sebentar.

"Kau basah tuh... cepat keringkan… nanti masuk angin" kata Ggio sambil tersenyum.

"A-APAAN sih?" seru Soifon. Di pipinya muncul semburat merah.

"Aku tidak terima jika jaketku dikembalikkan tanpa dicuci," kata Ggio dengan nada jahil. Ggio segera menutup pintu dan berjalan pulang.

Kini, hanya Soifon yang ada di lab kimia itu. Diam-diam bibirnya membuat senyuman kecil. Ia memeluk jaket itu.

"Ggio…" gumamnya. Bau khas Ggio yang menguar dari jaket itu membuat pipinya kembali bersemu merah.

"Apa yang kupikirkan sih?" gumam Soifon. Ia segera bergegas ke kelasnya dan pulang.

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Soifon PoV's

"Tadaima.." ucapku lemas.

"Okaeri, Soi-chan," balas kakakku Momo. "Kau basah! Ayo cepat mandi!" pekiknya terkejut.

"Iya.."jawabku. Aku segera naik ke kamarku. Begitu aku sampai, aku segera mengunci pintu kamar dan mandi. Setelah mandi, aku langsung melompat ke kasur empukku. Bayang-bayang kejadian tadi siang masih terngiang-ngiang di benakku. Aku meraih jaket Ggio dan memeluknya kembali. Aku merasa ketika aku memeluk jaket Ggio, aku seperti memeluk Ggio yang asli.

BLUSSH!

Wajahku kembali memerah. Memeluk Ggio? Itu hanya mimpi! Yah… baiklah aku mengakui kalau aku menyukai seorang Ggio Vega!

Tetapi entah mengapa setiap kali aku bertemu dengannya, sikap yang kumunculkan selalu berbalik 180 derajat dari sikap yang ingin kumunculkan.

Misalnya, tadi ketika aku bertemu dengannya. Aku hanya ingin menyapanya. Tapi egoku menghalangiku, dan aku malah mendesis kepadanya…

Tetapi, aku sangat menyukainya… sangat menyukainya…

"Ngg…" gumamku. Aku merasa tubuhku memanas. Apakah ini efek karena membayangkan Ggio Vega? Aku tidak peduli, yang pasti aku sudah capek dan aku memejamkan mataku untuk tidur

Soifon PoV's ends.

XXXXXXXXXXXXXXXX

Ggio PoV's

"Tadaima.." aku segera melepas sepatuku dengan lemas. Satu-satu nya yang kupikirkan sekarang adalah: TIDUR

"Oh, okaeri Ggio!" sapa pria berambut coklat dengan kacamata.

"Tou-san sudah pulang?" seruku kaget.

Pria benama Aizen itu tertawa, "ya, wah! Kau basah dan bau Ggio! Cepat mandi! Oka-san sedang memasak makan malam."

"Baik tou-san" jawabku lemas. Aku langsung menaiki tangga untuk menuju ke kamarku. Aku juga segera mengunci pintu kamarku rapat-rapat, lalu mandi. Sungguh, aku takut kakakku -Yoruichi- masuk dan menerobos kamarku lagi.

Air yang hangat keluar dari shower dan membasahi tubuhku. Aku segera membasuh rambut hitamku yang terkena essens macan atau apalah namanya itu. Yang pasti, essens macan itu sangat bau.

Setelah selesai mandi, aku langsung berganti baju. Setelah mengenakan pakaian aku tidak langsung turun. Aku lebih memilih untuk tidur-tiduran sebentar. Tanganku meraih handphone flipku. Aku membukanya, dan sebuah gambar perempuan yang kujadikan wallpaper di hp ku menyambutku.

Aku tersenyum menatap foto yang kuambil diam-diam itu. Gadis itu tertidur sambil tersenyum. Wajahnya tentram dan damai. Oh, apakah aku lupa memberitahumu kalau gadis itu adalah Soifon? Ya! SOIFON yang terkenal ganas terhadap cowok! Dan aku berhasil mendapatkan fotonya ketika tidur, aku hebat kan? Hehehe…

Aku mengusap-usap layar handphone ku. Oke, aku sudah gila. Bagaimana mungkin aku membayangkan bahwa yang kuusap itu adalah pipi Soifon yang asli?

BLUSH!

Dapat kurasakan wajahku memanas. Oh baiklah, Aku mengaku..

Aku menyukai seorang SHAOLIN-FON! Aneh? Tidak bagiku. I

a adalah anak yang unik, tapi, bagaimana aku dapat menyatakan perasaanku jika ia membenciku? Bahkan satu-satu nya cara kami saling berinteraksi adalah dengan bertengkar! Sangat menyedihkan…

"Ggio.. kau masih hidup?" seru sebuah suara dibalik pintu. Biar kutebak… itu pasti Yoruichi nee-san... aku tahu dari kata-katanya yang sembarangan itu. Ah... aku harus mengecek apakah itu Yoruichi nee-san yang asli. Aku tetap diam ditempatku dan menghitung dalam hati…

1…

2…

3…

BRAKK!

Itu benar-benar Yoruichi nee-san … sepertinya aku harus membetulkan pintu lagi minggu nanti...

"Ggio…! Kau tidak mendengarku? Atau kau sudah mati? Kalau kau sudah mati, aku mau menjual matamu ya?" ujarnya riang.

"Kau sadis..." desisku. Mentang-mentang iris mataku berwarna emas, bukan berarti mataku laku dijual! Padahal dia sendiri memiliki iris emas.

"Bangun Ggio...! Makan malam sudah siap!" seru Yoruichi. Ia mendekatiku yang sedang tiduran membelakanginya. 'GOTCHA!...' kataku dalam hati.

Dengan gerakkan tiba tiba, kaki kananku melayang ke bahunya. Oh… aku lupa menjelaskannya ya…? Keluargaku adalah pemilik dojo karate. Dan perlu kau ketahui, aku sudah ban coklat. Satu level di bawah Yoruichi nee-san.

"Sudah kuduga, Ggio," kata Yoruichi dengan senyum intimidasi. Ia menagkap kakiku dan mencengkeramnya erat-erat. "Uh.." geramku.

Kemudian ia menarik kakiku dan melemparku ke bawah. Sigh… walaupun badan kami hampir sama, tetapi kekuatannya jauh lebih kuat dariku.

Dan…. BRUKK!

"Ow.." keluhku. Untung saja aku sempat memutar tubuhku, kalau tidak, pasti wajah tampan ku ini sudah menghantam dinding yang dingin.

"Masih lemah seperti biasa," cibir Yoruichi. "Cepat turun, makan malam."

Aku mendengus kesal. Aku langsung melompat ke kasurku sambil mengusap punggungku yang tadi menghantam dinding. Aku berbaring dan menatap langit-langit kamar. Perlahan lahan, aku merasakan suhu tubuhku meningkat.

"Apa ini akibat memikirkan Soifon terlalu lama dan bertengkar dengan nee-san ya?" gumamku. Pelan-pelan, kututup kedua iris emasku dan meringkuk di kasur empukku.

Ggio PoV's ends.

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Seorang gadis berambut biru tua terbangun dari tidurnya. Kedua kelopak matanya terbuka dan memperlihatkan sepasang bola mata dengan iris abu-abu yang indah. Soifon -nama gadis- itu beranjak dari kasurnya. Ketika ia melewati cermin, ia menyadari ada yang aneh pada bayangannya. Ia kembali mematut dirinya di cermin. Mata abu abunya terbelalak ketika ia melihat sesuatu diatas kepalanya.

"KYAAAAAAAAAAAAAA…..!"

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Remaja laki-laki beriris emas membuka matanya. Rambut hitamnya acak-acakan karena ia baru bangun tidur. Ketika tangannya menyentuh kepalanya, Ia merasakan sesuatu yang aneh. Ggio -si remaja beriris emas- mengambil cermin dan bercermin. Mata emasnya membulat ,disusul jeritan kedua di pagi yang cerah itu.

"HUAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"

XXXXXXXXXXXXXXX

.

.

.

TBC~

.

.

A/N: Alasan membuat Fict ini:

Sebagai permintaan maaf Hika karena belum bisa update Phobia! T.T maafkan Hika, soalnya Hika ada UTS. Berjuang ya yang UTS!

Meramaikan fict GgioSoi! Sedihnya nggak ada yang bikin fict GgioSoi lagi T.T padahal Hika jatuh cinta banget sama pair ini T.T

Berjuang Minna-san! Sehabis UTS, Hikari janji update Phobia! Dan My Most Precious Memory kok :DD

.

.

Sorry, but I need you (readers) to RnR this story… I feel something wrong with this fict…

.

.

Sign,

HiShou~