Imíaimos
Half blood
Setengah Vampire setengah Werewolf.
By Puffy Baekby
.
20170220
.
00:00
.
Jika dipikir, ini lucu sekali. Entah keistimewaan atau kutukan. Entah kelebihan atau kekurangan. Entah anugrah atau bencana. Sungguh menggelikan.
Kalian tau kenapa aku bilang lucu? wait, wait –ini bukan lucu yang "hahaha" ini adalah lucu yang menggelikan, aneh, abnormal, dan lain sebagainya. Sebelumnya, sekedar informasi untuk kalian, makhluk makhluk seperti mereka itu nyata. Benar adanya.
Vampire dan Werewolf.
Si ikan bau amis dan buntalan bulu berkutu. Kkk-
Oke aku hanya bercanda. Maksudku, Sang Pemburu Darah Segar dan Sang Penguasa Malam Purnama. Berlebihan? No. Biasa aja kok.
Entah sejak kapan –mungkin beribu-ribu tahun yang lalu, kedua spesies makhluk itu bermusuhan. Tak hanya bermusuhan, tapi sangat sangat sangat saling membenci satu sama lain. Jika jaman dahulu, saat mereka bertemu, pasti salah satu ada yang mati. Entah dengan kehabisan darah, patah lehernya, tubuh yang hangus terbakar, atau kepala yang terlepas dari tubuhnya. Itu pasti.
Namun, seiring berjalannya masa, mereka sedikit menyadari kalau perbuatan membunuh tanpa alasan itu tidak etis atau membuang buang tenaga saja. Bukannya membuahkan hasil sebuah kemenangan diantara satu pihak, tapi malah membuat kedua pihak sama sama dirugikan baik dalam berkurangnya anggota, terciptanya bekas luka, maupun kerugian kerugian lainnya. Akhirnya merekapun membuat batas wilayah secara de Facto, sebuah perjanjian tersirat namun tertanam dalam pada diri kedua makhluk itu.
Batas itu dinamakan Synora –sebuah daerah terlarang bagi kedua kaum. Disana terdapat perjanjian berdarah –yang dimana arti berdarah disini bukanlah pertarugan atau peperangan- melainkan penetesan darah dari kedua belah kubu. Synora berupa sebuah hutan lebat yang membentang dari barat ke timur.
Kaum Werewolf mendapatkan wilayah selatan dan kaum Vampire mendapatkan wilayah utara. Hal ini didasarkan karena wilayah selatan mempunyai banyak hutan namun bersuhu rendah. Cocok untuk binatang seperti serigala. Sedangkan wilayah utara memiliki suhu cukup panas atau bisa dikatakan kering walau dipenuhi pohon dan banyak bebatuan disana. Cocok untuk makhluk berdarah dingin –atau tidak berdarah (?)- seperti Vampire.
Penggabungan darah ini cukup mengejutkan. pasalnya, yang terjadi pada hutan ini adalah seolah olah terdapat sebuah magis yang bergitu kuat yang membatas hutan ini. Hutan ini yang sebenarnya cukup indah menjadi sulit ditembus. Kemudian, hanya ada beberapa jalan setapak –atau jalan yang terlihat seperti jalan setapak- di hutan ini. itupun hanya bisa dilewati saat matahari di permukaan. Konon katanya, bila melewati saat malam hari, makhluk apapun yang masuk ke dalam hutan ini akan keluar pada tempat mereka masuk.
Magis misterius inilah yang menyebabkan kedua belah pihak enggan untuk menjelajah Synora lebih dalam. Sedikit banyak menimbulkan praduga-praduga bahwa penggabungan darah yang dilakukan leluhur mereka itu adalah sebuah kesalahan. Para Vampire dan Werewolf pun secara normal menjauhi Synora -mungkin karna insting mereka yang mendeteksi adanya sesuatu yang bahaya disana.
Secara alamiah, merekapun mendirikan pemukiman cukup jauh dari Synora. Jarak diantara kedua kubu itu semakin jauh. Ah aku lupa bilang, mereka memang membuat perjanjian tapi bukan berarti hal ini merupakan sebuah bentuk perdamaian. Mereka tetaplah kedua makhluk yang saling membenci. Tak lupa, terdapat peraturan juga, barang siapa yang berani melanggar batas yang telah ditentukan maka berhak menerima konsekuensi atas dirinya nantinya. namun, tidak diperbolehkan ada peperangan di daerah pemukiman. Cukuplah daerah sekitas Synora atau Synora itu sendiri yang menjadi tempat pertumpahan darah.
Hari demi hari telah berlalu.
Bulan demi bulan telah berlalu.
Tahun demi tahun telah berlalu.
Windu demi windu telah berlalu.
Lustrum demi lustrum telah berlalu.
Dekade demi dekade telah berlalu.
Hingga abad demi abad telah berlalu. Synora pun tetap menjadi batasan diantara dua kaum. Oh, mungkin ada beberapa makhluk yang pada dasarnya mereka bersifat 'jahat' melanggar batas itu dan finally dengan senang hati dibantai oleh makhluk yang lain. Perlu aku ceritakan? Sepertinya tidak. Cukup sebuah tengkorak bergigi taring –lebih panjang dari ukuran normal- di bawah pohon 100 m dari Synora menjadi bukti bisu jika kalian penasaran.
Hahaha..
Tak hanya sebuah tengkorak sebenarnya. Ada juga bekas bekas bakaran di bagian utara Synora. Oh oh... atau bekas cakaran di dekat sungai daerah timur. Ah! Atau gundukan tanah sejenis kuburan di tepi tepi Synora?
Ahahaha...
Damai. –Setidaknya, dibagian kota.
.
- Imíaimos-
.
Hingga hari itu tiba.
Seorang (?) Vampire petualang menemukan 'zing' nya saat ia sedang berada di Synora.
Seekor omega-male yang sedang shifting menjadi serigala berbulu soft-grey.
Seekor omega-male yang sedang mengejar seekor kelinci putih seperti mengejar sebuah mainan.
Seekor omega-male yang sedang menatapnya saat itu.
Dengan tanda dilengan kirinya yang bersinar. Tanda bahwa seekor omega tengah menemukan matenya.
Oh..
Bagaimana benang takdir akan bermain?
.
.
.
Imíaimos
Hai semua. Perkenalkan namaku Puffy tapi boleh juga dipanggil Baekby atau Bee. Ini belum prolog loh ya. Prolog bagian depan kayaknya. Wkwkwk... semoga nantinya FF ini bisa selesai sampai end. Semangat !
Salam hangat
Puffy B.
