Tittle : Our Baby (Part 1)
Cast : VIXX's member
"Ayo bersulang!"
Terlihat enam namja sedang bersulang lalu meminum minuman yang berada digelas kecil miliknya. Mereka adalah member boyband Korea, yaitu VIXX. Sekarang ini mereka sedang berpesta untuk merayakan penutupan masa promosi album baru mereka yaitu Kratos dan album special mereka yaitu Milky Way. Tentu setelah melewati masa promosi yang sangat melelahkan, CEO Jellyfish memberikan waktu pada member VIXX untuk bersenang-senang. Untuk memanfaatkan waktu itu, member VIXX menyewa satu klub.
Setelah waktu menunjukakan pukul dua belas malam, Hongbin dan Hyuk izin untuk pulang ke dorm lebih dulu diantar oleh mobil yang di kendarai oleh N. Sementara sisanya masih akan di klub sampai pagi. Ken menari tidak jelas akibat terlalu mabuk. Ravi dan Leo? Hanya duduk melihat cute main vocal mereka yang aneh itu.
"Wonshik-ah..."
"Ne, hyung?"
"Masa promosi album baru kita sudah selesai..."
"Benar, hyung..."
Leo menoleh pada Ravi, menatap Ravi dengan tatapan mata nya yang terlihat sangat menggemaskan juga cantik di saat bersamaan, menurut Ravi.
"Kau ingat kan?"
"Tentu saja. Lima hari setelah menyelesaikan masa promosi album baru kita, kita akan menikah kan? Tentu saja aku ingat. Kita sudah menyiapkan semuanya, chagi."
Leo tersenyum tipis mendengar jawaban dari Ravi, lalu memeluk Ravi dengan erat. Setelah itu Ravi dan Leo melanjutkan aktifitas mereka tadi, yaitu menghabiskan beberapa botol soju lagi seraya melihat main vocalnya yang aneh itu.
Saat ini sudah memasuki pagi hari. Sinar matahari pagi memasuki sebuah ruangan dan sedikit mengganggu namja yang sedang tertidur pulas itu. Namja itu adalah Ravi. Ravi membuka matanya perlahan, lalu duduk dan merenggangkan ototnya. Ravi melihat sekelilingnya, sekarang dirinya berada di sebuah kamar, tapi entah kamar siapa ini. Mungkin ini salah satu kamar di klub, mengingat kemarin Ravi langsung tertidur setelah menghabiskan soju bersama Leo...sepertinya.
Ravi menoleh ke samping, dan Ravi langsung terkejut ketika melihat Leo tertidur di sampingnya tanpa memakai busana apapun, di sebelah Leo ada Ken yang juga tidak mengenakan baju sama sekali. Ketika Ravi melihat tubuhnya, dia juga tidak mengenakan baju. Tentu saja hal itu membuat Ravi shock.
"Ige mwoya?!"
Mendengar teriakan Ravi, Leo dan Ken terbangun. Melihat pemandangan pertama yang di lihat mereka, yaitu Ravi yang tidak mengenakan baju sama sekali membuat Leo dan Ken ikut terkejut. Dan ketika mereka menyadari kalau mereka juga tidak mengenakan baju, itu membuat mereka semakin terkejut. Bahkan ranjang yang mereka tempati berantakan dan sedikit basah.
"Wonshik-ah, apa yang terjadi semalam?"
"Molla, hyung! Saat aku terbangun aku sudah menemukan kita dengan keadaan begini!"
Ravi memerhatikan tubuh Leo baik-baik, terdapat bekas kiss mark di sekitar leher dan dada Leo. Ravi langsung memegang kedua pipi Leo. Ken pun ikut melihat Leo dengan tatapan khawatir.
"Hyung? Kamu baik-baik saja 'kan? Lihat tubuhmu, siapa yang membuat tanda itu?"
Leo menundukkan kepalanya dan melihat leher dan dadanya terdapat cukup banyak tanda kiss mark, entah siapa yang melakukan itu. Ravi menatap Leo khawatir, Ravi takut kalau ada orang lain selain dia yang menyentuh kulit mulus calon 'istri' nya itu.
"Ken hyung, ini bukan ulahmu kan?"
"Aniyo! Kurasa tidak..."
"Sudah, lebih baik kita cepat pulang ke dorm lalu kita bicarakan ini lagi di dorm nanti."
Leo dan Ken mengangguk setuju mendengar perintah dari Ravi. Ravi dan Ken bergegas turun dari ranjang tempat mereka berbaring sekarang, lalu memakai baju mereka masing-masing. Namun, saat Leo mencoba bergerak, Leo merasakan perih yang teramat sangat pada bagian bawahnya.
"Akh..."
Mendengar Leo yang sedang meringis kesakitan itu, Ravi dengan sigap mendekati Leo dan menatap Leo dengan tatapan khawatir.
"Ada apa, hyung? Ada yang sakit?"
"Um...aku tidak bisa berdiri...bagian 'itu' sakit..."
Entah mengapa, Ravi langsung mengerti apa yang sudah terjadi pada calon 'istri'nya ini. Tapi, siapa yang sudah melakukan hal 'itu' pada calon 'istri'nya? Ravi atau Ken? Ah, Ravi tidak ingin memikirkan hal ini dulu. Ravi segera memakaikan Leo baju dengan sangat berhati-hati lalu menggendong Leo ala bridal style keluar dari kamar itu, diikuti Ken di belakang.
Setelah mereka semua sampai ke dorm, Ravi menceritakan apa yang baru saja terjadi pada mereka bertiga, tertutama pada Leo. N, Hongbin, dan Hyuk yang mendengar itu benar-benar terkejut.
"Mwo?! Lalu siapa yang melakukan hal 'itu' pada Leo?"
"Molla, hyung! Kami bertiga sedang dalam keadaan mabuk malam itu..."
Sebelum Ravi menyelesaikan kalimatnya, Ravi melirik pada Ken yang berada tidak jauh darinya dengan tatapan mata tajam, itu membuat Ravi tidak terlihat seperti Ravi yang biasanya dan membuat Ken sedikit takut.
"Jika Ken hyung yang melakukan hal 'itu' pada Leo hyung, aku tidak akan memaafkanmu, hyung!"
"Wonshik-ah, percayalah padaku! Aku tidak mungkin melakukan hal itu pada calon 'istri' orang 'kan?"
"Siapa yang tau? Pada saat itu 'kan kamu juga sedang dalam keadaan mabuk, Lee Jaehwan!"
"Wonshik-ah...teganya kau mencurigai teman dekatmu sendiri..."
"Aish, sudahlah Ravi. Belum tentu juga Ken yang melakukan hal 'itu' pada Leo 'kan? Bagaimana kalau itu kamu sendiri?"
N berusaha menenangkan Ravi yang duduk di sebelah kirinya dengan penepuk-nepuk punggung Ravi, lalu tatapan mata N terfokus pada Leo, menatap Leo dengan serius.
"Leo, apa kamu ingat siapa yang menyentuhmu semalam?"
"Aku tidak ingat sama sekali hyung... Saat itu aku juga dalam keadaan mabuk..."
Leo menundukkan kepalanya dan memasang ekspresi sedih, Ravi merangkul lalu mencium pipi Leo lembut. Ravi tau calon 'istri'nya ini pasti yang paling merasa terguncang setelah mengetahui apa yang terjadi padanya.
Setelah mereka mendiskusikan masalah itu, mereka memutuskan untuk tidak memikirkan hal itu lagi karena yang terpenting Leo baik-baik saja. Memang keputusannya terdengar bodoh, tapi setelah N mencoba untuk membuat Ravi yakin kalau bukan Ken yang sudah menyentuh Leo, Ravi mencoba percaya dan masalah pun selesai.
Setelah lima hari berlalu, akhirnya tibalah hari pernikahan Ravi dan Leo. Mereka menyewa sebuah gedung gereja sekaligus pendeta. Mereka melaksanakan pernikahan mereka secara tertutup dan hanya di datangi oleh member VIXX, keluarga Kim, dan keluarga Jung. Tidak lupa Ravi dan Leo juga mengundang beberapa teman dekat mereka. Pernikahan ini memang sederhana, tapi akan menjadi moment paling istimewa untuk Ravi dan Leo.
Ravi dan Leo berdiri di depan pintu gereja. Mereka berdua terlihat tegang, namun berusaha menenangkan diri mereka. Ravi menoleh pada Leo, dan begitu terpesona melihat Leo yang terlihat cantik dengan balutan baju serba putih.
"Wonshik-ah?"
Leo menoleh pada Ravi dan menatap Ravi dengan ekspresi wajah kebingungan karena Ravi terus menatapnya seperti itu.
"Ah hyung...mianhae. Hyung terlihat sangat cantik hari ini, dan membuatku ingin memandangi wajahmu terus."
Mendengar apa yang Ravi katakan, wajah Leo memerah. Leo menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah. Tidak lama kemudian, bel gereja berbunyi dan pintu gereja terbuka.
Suara piano yang melantunkan lagu pernikahan terdengar dengan indahnya. Ravi menggenggam erat tangan Leo, kemudian Ravi dan Leo berjalan masuk ke dalam gereja itu. Di depan altar, sudah terlihat pendeta yang menunggu mereka berdua dan sebuah meja kecil tempat menyimpan sepasang cincin yang akan Ravi dan Leo kenakan nanti. Seluruh tamu undangan yang datang terlihat bahagia dan terharu melihat Ravi dan Leo yang sebentar lagi akan di resmikan menjadi 'suami-istri'. Tapi tidak untuk satu orang, Ken. Disaat semua orang merasa bahagia hari ini, hanya Ken terlihat tidak bahagia hari ini, entah mengapa.
Sambil berjalan, Ravi menatap Leo dengan senyuman berusaha menenangkan Leo. Ravi dapat merasakan kalau Leo sangat tegang, terasa dari genggaman Leo pada tangannya. Setelah mereka sampai di depan altar, lebih tepatnya di depan pendeta, sang pendeta mulai memberkati mereka.
"Apakah kalian siap?"
"Ya, kami sangat siap."
"Baiklah, saudara Kim Wonshik. Apakah anda bersedia menerima saudara Jung Taekwoon sebagai 'istri' anda dan menemaninya dalam keadaan susah maupun senang, dalam sakit maupun sehat, dalam kaya maupun miskin?"
"Ya, saya bersedia."
"Lalu, saudara Jung Taekwoon. Apakah anda bersedia menerima saudara Kim Wonshik sebagai 'suami' anda dan menemaninya dalam keadaan susah maupun senang, dalam sakit maupun sehat, dalam kaya maupun miskin?"
"Ya...saya sangat bersedia."
"Dengan ini, kalian berdua telah di resmikan menjadi 'suami-istri'. Silahkan saling memasangkan cincin dan saling memberikan ciuman pada pasangan kalian."
Ravi dan Leo mengubah posisi mereka saling berhadapan. Ravi meraih tangan Leo, lalu mengambil satu cincin perak dengan sedikit taburan berlian kecil dicincin itu, lalu memasangkan cincin itu pada jari manis Leo.
"Aku sangat mencintaimu...hyung."
Ravi memegang kedua pipi chubby milik Leo lalu mendekatkan wajah Leo, dan mencium kening Leo dengan ciuman lembut. Setelah itu, sekarang Leo yang akan memasangkan cincin pada Ravi. Leo mengambil cincin perak yang terlihat polos namun elegan, lalu memasangkannya pada jari manis Ravi.
"Aku juga mencintaimu!"
Tanpa aba-aba, Leo langsung melingkarkan tangannya di leher Ravi lalu mencium bibir Ravi dengan ciuman dalam. Sebetulnya Ravi sangat terkejut melihat apa yang Leo lalukan, namun Ravi menyukai ciuman Leo dan membalas ciuman Leo dengan ciuman lembut. Melihat itu, semua tertawa bahagia kecuali Ken. Ekspresi wajah Ken terlihat sangat kesal, lalu pergi keluar gereja itu diam-diam.
Leo membuka matanya sedikit, dan mendapati Ken yang sedang berjalan pergi keluar dari gereja tersebut. Leo melepas ciumannya dengan Ravi lalu melihat kepergian Ken. Leo benar-benar bingung, ekspresi wajah Ken tadi terlihat tidak seperti biasanya.
"Ken kenapa...?"
Melihat Leo yang seperti itu, Ravi menatap Leo dengan ekspresi bertanya. Ravi menolehkan kepalanya pada pintu depan gereja yang Leo tatap, namun tidak ada siapa-siapa karena pada saat Ravi menoleh pada pintu, pintu sudah tertutup rapat kembali.
"Hyung? Ada apa?"
Leo menolehkan kepalanya pada Ravi, lalu tersenyum manis pada Ravi seraya menggelengkan kepalanya. Ravi menganggukan kepalanya lalu Ravi menggendong tubuh Leo ala bridal style dan membawa Leo keluar gereja tersebut.
Sudah dua bulan berlalu, Leo dan Ravi terlihat semakin mesra. Meskipun Leo terlihat agak aneh, Leo menjadi lebih sensitif, childish dan lebih terlihat cantik sekaligus manis. Tapi member VIXX justru malah berfikir Leo menggemaskan. Dan soal pernikahan Leo dan Ravi, tentu mereka tidak mengatakan hal itu pada publik, karena mereka tidak mau membuat fans nya dan nitizen melemparkan hinaan pada Leo dan Ravi. Yah, sebetulnya member VIXX terutama Ravi berusaha melindungi Leo dari hal itu. Sudah di katakan tadi, Leo menjadi lebih sensitif dan childish. Mereka takut kalau sampai fans yang tau bahwa Leo dan Ravi sudah menikah lalu menghina Leo, Leo akan melakukan hal aneh yang membuat fans khawatir lagi. Seperti...menghapus akun SNS nya lagi mungkin? Itu tidak boleh terjadi.
Tapi meskipun begitu, hubungan Leo dengan keluarga Kim sangat baik. Keluarga Kim terutama adik Ravi, Kim Jiwon, sangat menyukai sikap Leo yang kalem dan sangat sopan itu. Begitu pula dengan Ravi. Sikap Ravi yang ceria dan easy going itu membuat Ravi mudah dekat dengan keluarga Jung, terutama noona-noona Leo. Hubungan keluarga mereka sangat baik
Pagi ini, tepatnya pukul 06:30, N berkeliling dorm untuk membangunkan member VIXX untuk makan dan bersiap karena mereka ada jadwal talk show di adara radio sunbae mereka, Ryeowook. Pertama, N membangunkan Ken yang satu kamar dengannya.
"Ken-ah! Ireona. Ini sudah pagi."
Dengan agak malas, Ken membuka matanya perlahan lalu merenggangkan otot-ototnya. Ken turun dari tempat tidur lalu langsung berkaca di cermin untuk merapihkan rambutnya yang bewarna blonde itu.
"Hyung, hari ini kita makan apa?"
"Nasi goreng. Cepatlah mandi, nanti kita ada schedule."
Ken menganggukan kepalanya pelan lalu mengambil handuk kemudian berjalan ke kamar mandi seraya menguap lebar. N menggelengkan kepala melihat Ken menguap lebar dengan tidak elitnya seperti itu, namun N tidak terlalu peduli lalu keluar dari kamarnya.
Selanjutnya, saatnya membangunkan BinHyuk couple. N membuka pintu kamar BinHyuk couple dengan perlahan, dan terlihat sangat terkejut melihat posisi tidur Hongbin dan Hyuk yang terlihat...err..berantakan.
"Yakk! Hongbin! Hyuk! Ireona~ ini sudah pagi."
"Ya, hyung..."
Hongbin dan Hyuk yang merasa tidurnya terganggu karena teriakan berisik dari leader mereka, langsung membuka mata mereka lalu berjalan keluar kamar mereka sebelum mendengar teriakan dari leader mereka yang bisa membuat telinga pecah, padahal sejujurkan Hongbin dan Hyuk masih sangat mengantuk.
Dan yang terakhir, pasangan pengantin baru yaitu Leo dan Ravi. N agak lega, karena Leo sangat mudah untuk dibangunkan. Sedangkan Ravi? Memang Ravi sangat sulit dibanginkan, tapi N bisa menyuruh Leo untuk membangunkan Ravi karena Leo adalah 'istri' Ravi.
"Leo-ya! Ayo bangun."
Leo membuka matanya mendengar suara leadernya, lalu bangkit dan duduk di sisi ranjangnya. Namun, N merasa ada yang aneh pada Leo. Leo terlihat sangat pucat.
"Leo? Ada apa? Kamu sakit?"
"Entahlah...kepalaku sangat pusing dan perutku sedikit tidak en_ukh."
Belum sempat Leo menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba Leo merasa sangat mual. Dengan cepat Leo menutup mulutnya dengan telapak tangan kanananya.
"Leo...? Kamu baik-baik saja 'kan...? Apa kamu perlu beristirahat di dorm dulu...?"
"Tidak perlu, aku baik-baik saja hyung."
Leo berusaha memberikan senyum manis pada leadernya itu untuk meyakinkan N bahwa dirinya memang baik-baik saja. N hanya menghela nafas saja.
"Baiklah. Jangan lupa mandi dan bangunkan Ravi ok?"
Leo tersenyum seraya menganggukan kepalanya pada N. N menatap Leo dengan cemas, namun kemudian N pergi keluar dari kamar Leo dan Ravi untuk memasakkan sarapan untuk member VIXX.
Semua anggota VIXX berkumpul dalam satu meja untuk memakan makanan mereka. Semua member VIXX terlihat ceria, namun tidak dengan Leo. Ravi terus memperhatikan Leo, Leo terlihat tidak menyentuh makanannya sama sekali dan hanya mengaduk-ngaduk makanannya.
"Hyung? Ada apa? Kenapa tidak menyentuh makananmu?"
"Uh? Tidak ada apa-apa, Wonshik-ah..."
"Kalau begitu makanlah makananmu hyung."
Leo berusaha tersenyum tipis pada Ravi, lalu mulai menyendokkan nasi gorengnya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Namun rasa mual itu kembali mendatangi Leo.
"Huek.."
Leo langsung menutup mulutnya dengan tangannya. Dan seketika, semua mata member VIXX langsung terarah pada Leo. Terutama Ravi yang terlihat sangat khawatir pada Leo.
"Hyung? Kamu tidak apa-apa? Hyung sakit?"
Bukannya menjawab, Leo malah bangkit berdiri lalu berlari menuju toilet. Leo mendekati closet toilet lalu berusaha memuntahkan isi perutnya yang terus bergejolak, namun nihil, tidak ada yang keluar sama sekali. Tidak lama kemudian Ravi datang mendekati Leo, lalu mengusap-usap punggung 'istri'nya.
"Ada apa, hyung? Hyung sakit? Katakan saja padaku."
"Perutku mual...dan kepalaku terasa sangat pusing..."
Ravi menarik Leo membuat Leo menghadap pada tubuhnya. Ravi memegang kening 'istri'nya itu untuk mengecek suhu tubuh Leo.
"Hyung panas sekali...sepertinya hyung demam. Sudahlah, hyung hari ini istirahat di kamar saja ne? Nanti aku akan minta Hakyeon hyung untuk membuatkan bubur lalu meminta izin manager untuk memberimu libur."
"Lalu aku sendiri di dorm ini?"
"Haha, tentu saja tidak. Aku akan menemanimu, hyung."
Ravi mengecup pipi Leo lalu Ravi membantu Leo yang terlihat sangat lemas itu untuk keluar toilet. Di depan toilet, N, Ken, Hongbin, dan Hyuk sudah menunggu mereka dengan tatapan mata khawatir tertuju pada Leo.
"Ravi-ya, ada apa dengan Leo?"
"Leo hyung sepertinya sakit. Hyung, tolong buatkan bubur untuk Leo hyung."
N menganggukn lalu segera berjalan pergi meninggalkan mereka ke dapur untuk membuatkan bubur untuk Leo. Sementara member VIXX lain masih di situ. Ken meraih tangan Leo, dan merasakan suhu tubuh Leo terasa sangat panas.
"Tubuhnya panas sekali... Apa Leo hyung bisa ikut ke acara radio hari ini?"
"Sebaiknya Leo hyung tidak ikut dulu, aku juga tidak ikut karena aku mau merawat Leo hyung di dorm. Tidak mungkin kita tinggalkan Leo hyung sendiri 'kan?"
"Aku juga tidak ikut kalau begitu."
Mendengar Ken mengatakan hal itu, mata Leo, Ravi, Hongbin dan Hyuk langsung tertuju pada Ken.
"Hyung, tidak mungkin 'kan hanya aku, Hyuk, dan N hyung yang datang ke sana?"
"Memangnya kenapa?"
"Hyung itu salah satu moodmaker di VIXX, kalau tidak ada hyung siapa yang akan membangun suasana diantara kita?"
"Tapi aku juga mau diam di dorm, aku juga khawatir pada Leo hyung."
Mendengar keributan di ruang tengah, N menghampiri mereka dengan membawa semangkuk bubur lalu menatap mereka dengan tatapan bertanya.
"Ada apa?"
"Hyung! Ken ingin ikut diam di dorm. Mana mungkin kita ke studio radio hanya bertiga 'kan? Hanya aku, Hongbin hyung, dan hyung saja? Begitu?"
"Eoh? Ken-ah, untuk apa kamu diam di dorm juga? Sudah ada Ravi, 'suami' Leo yang menjaga Leo disini, lalu untuk apa kamu ikut di dorm? Aku tau kamu cemas pada Leo, aku juga. Tapi kita bisa percayakan Leo pada 'suami'nya 'kan?"
Ken menghela nafas pasrah mendengar omelan dari N, lalu memutar bola matanya dan memutuskan untuk menuruti apa yang N katakan dari pada berdebat panjang dengan N. Sementara itu Ravi, pandangan matanya tertuju pada semangkuk bubur yang N bawa.
"Itu untuk Leo hyung?"
"Iya."
"Biar aku yang membawakannya."
Ravi mengambil semangkuk bubur itu dari tangan N, lalu Ravi dan Leo berjalan ke kamar mereka berdua. N menyuruh seluruh member VIXX yang tersisa untuk cepat mengganti pakaian dan membiarkan Leo berdua saja dengan Ravi.
Ravi dan Leo masuk ke kamar. Leo langsung membaringkan tubuhnya ke atas ranjang tempat tidurnya lalu menarik selimut sampai leher. Ravi duduk di sisi ranjang Leo, lalu menepuk-nepuk pundak Leo dengan pelan.
"Hyung, jangan tidur. Ayo makan buburnya dulu."
Leo menggelengkan kepalanya pelan untuk menjawab ajakan Ravi. Ravi menghela nafas melihat respon yang di berikan Leo. Agak kesal dengan sikap Leo yang keras kepala di saat Ravi benar-benar cemas dengan keadaan Leo.
"Hyung, aku akan marah kalau hyung tidak mau makan."
Mendengar ancaman dari Ravi, Leo langsung bangkit untuk duduk. Ravi tersenyum melihat respon Leo. Ternyata ancamannya mempan. Ravi mengambil bubur dari meja kecil, Ravi menyendoki bubur dari mangkuk lalu mengarahkan sendoknya pada mulut Leo. Leo menerima suapan dari Ravi itu dengan sangat terpaksa. Leo tidak mau Ravi marah padanya.
Setelah memakan beberapa suap bubur, Leo sudah tidak tahan karena perutnya benar-benar sangat mual.
"Sudah. Aku tidak mau makan lagi."
Ravi menghela nafasnya -lagi- lalu meletakkan mangkuk buburnya pada meja kecil lalu membantu Leo untuk kembali berbaring. Ravi memegang kening Leo, untuk memeriksa suhu tubuh Leo dengan harapan panasnya turun, tapi tenyata belum turun juga.
"Hyung, mau ke rumah sakit?"
"Tidak usah."
"Kau yakin?"
Leo hanya membalas dengan anggukan lalu memejamkan matanya, bersiap untuk tidur. Ravi menyelimuti Leo sampai leher lalu mencium kening Leo lembut. Sebenarnya Ravi sungguh gemas, rasanya Ravi ingin menyeret Leo ke rumah sakit karena Ravi penasaran apa yang terjadi pada 'istri'nya, namun Ravi urungkan karena Ravi tidak mau memaksa Leo.
Ravi berjalan keluar kamar, dan tiba-tiba Ravi menemukan Ken berdiri di depan kamarnya dan kamar Leo. Tentu saja itu membuat Ravi heran, apa yang Ken lakukan disini? Bukankah seharusnya member VIXX lain sudah pergi?
"Ravi-ya..."
Mendengar namanya di panggil oleh Ken, Ravi mengangkat wajahnya lalu menatap Ken dengan tatapan mata bertanya, dibalas dengan tatapan serius dari Ken.
"Maaf, aku menyukai 'istri'mu. Aku menyukai Leo hyung."
Ravi membulatkan mata mendengar apa yang Ken ucapkan. Ravi benar-benar terkejut. Bagaimana tidak? Seorang yang Ravi sayang setelah Leo, sahabatnya yang selalu Ravi percayai, sekarang mengatakan dengan tampang serius dan tanpa dosa berkata bahwa dia mencintai 'istri'nya. Itu benar-benar membuat Ravi shock.
-to be continued-
