Sex's Partner
Dae x Jae
Warning : Yaoi, BL, OOC, Alur Nggak Jelas, Typo(s)
Suara desahan memenuhi seluruh ruangan yang di dominasi warna gelap tersebut. Pria tampan yang berada di atas terus saja menggerakan pinggulnya, sementara pria yang berada di bawahnya terus mendesah ketika lubangnya terus dihujam kenikmatan. Sampai akhirnya kedua tubuh itu bergetar tanda mencapai puncaknya. Selanjutnya hanyalah sahutan nafas yang terdengar memenuhi ruangan, hingga nafas memburu tersebut digantikan oleh suara dengkuran halus yang berasal dari belahan bibir keduanya.
Cahaya matahari pagi yang masuk melalui jendela kamar tersebut membangunkan salah satu dari dua tubuh telanjang yang berada di atas tempat tidur. Pria itupun berusaha bangkit untuk sekedar mencari kain untuk menutupi tubuh telanjangnya berusaha untuk menghiraukan sakit yang menyerang seluruh bagian tubuhnya. Tangannya meraih kemeja yang tergeletak di bawah tempat tidur. Kakinya melangkah keluar menuju dapur untuk sekedar membuat makanan untuk mengisi perut. Setelah beberapa saat berkutat dengan peralatan memasak akhirnya jadilah dua buah omelette yang ia hidangkan dengan semangkuk nasi.
Kaki rampingnya kembali menuju ke kamar tidur untuk membangunkan pria lain yang masih terlelap dalam alam mimpi. Telapak tangannya mendarat di bahu pria tersebut dan mengguncangkannya. "Dae bangun, kau ada kelas siang ini!" Guncangan di bahu Daehyun semakin keras yang membuat si pemilik tubuh membuka matanya. Bukannya bangkit, lengan kekar Daehyun malah meraih pria manis yang membangunkannya dan menariknya sehingga tubuh kecilnya jatuh ke tempat tidur. Daehyun memeluk pria manis tersebut ke dalam pelukannya. " Hei! Kau harus bangun! Dae!" Sementara Daehyun tidak mengisahkan ucapan pria itu malah semakin mempererat pelukannya. Helaan nafas keluar dari bibir plum si pria manis, tangannya terulur ke perut telanjang Daehyun dan mencubitnya dengan keras. Merasakan sakit yang menyerang perutnya, mata Daehyun terbuka dan mau tidak mau bangun dari tidurnya. "Kau kasar sekali Jae, setidaknya bersikap lembutlah sekidit ketika membangunkan seseorang" ucap Daehyun sambil mengelus bekas cubitan Youngjae. "Hei Mr. Jung! Aku sudah membangunkanmu dengan lembut tadi dan kau malah menarikku, jadi bukan salahku kalau aku menggunakan cara kasar untuk membangunkanmu" Youngjae turun dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya keluar kamar. Sebelum dirinya mencapai pintu, Youngjae membalikan tubuhnya dan kembali berbicara, "Oh ya, kau langsung mandi, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu" Daehyun kembali membaringkan tubuhnya dan berkata "Nanti saja aku masih mengantuk" jawaban Daehyun membuat Youngjae kembali melangkahkan kakinya mendekati tempat tidur. " Dengar ya Mr. Jung! Kelasmu di mulai pukul 12.00 dan sekarang sudah pukul 11.00, JADI SEKARANG CEPAT ANGKAT BOKONGMU DARI KASUR DAN MANDI!!" Kesabaran Youngjae sudah habis, dan Daehyun pun berlari kocar-kacir ke kamar mandi. Setelah memastikan Daehyun sudah masuk ke kamar mandi, Youngjae kembali melangkahkan kakinya ke dapur bersiap untuk sarapan.
Daehyun keluar dari kamar mandi dengan hanya handuk yang menutupi bagian privatnya. Bukanya masuk ke kamar untuk ganti baju, kakinya malah melangkah ke dapur. Di sana terlihat pria manis yang sedang duduk menunggunya untuk sarapan. Tanpa mengeluarkan suara, lengan Daehyun terulur untuk memeluk Youngjae yang mengakibatkan lonjakan kecil pada tubuh pria manis itu. "Kau mengagetkanku kau tahu!" protes Youngjae tanpa membalikan badannya karena ia sudah tahu siapa pelaku yang mengagetinya.
Tak menjawab, Daehyun melepaskan pelukannya dan berjalan ke sisi lain meja makan lalu duduk di salah satu kursi yang bersebrangan dengan Youngjae. "Bisa tidak kau pakai baju dulu sebelum sarapan?" kata Youngjae setelah melihat Daehyun hanya memakai handuk yang menutupi bagian privatnya. "Tidak perlu, kau akan lebih lama menunggu jika aku berganti pakaian terlebih dahulu" tangan Daehyun mengambil piring mangkuk yang ada di depannya. "Dan makanan ini akan dingin jika menunggu terlalu lama" lanjutnya sambil mengambil sebuah omelette dari piring yang ada di tengah meja. Youngjae memilih untuk tidak mengomentari Daehyun dan ikut makan bersama Daehyun karena sebenarnya apa yang dikatakan Daehyun ada benarnya juga.
Keheningan menyelimuti meja makan, hanya suara dentingan sendok yang beradu dengan piring yang terdengar. Dua mahkluk hidup yang ada di sana tenggelam dalam pikiran masing-masing, sampai akhirnya suara berat mengintrupsi keheningan tersebut "Kau tidak ada kelas hari ini?" tanya Daehyun tanpa mengalihkan pandangannya dari mangkuk nasinya. Youngjae mengangkat kepalanya "Aku libur hari ini" jawabnya. Keheningan kembali terjadi sampai Daehyun berdiri dari tempat duduknya dan membawa mangkuk bekasnya ke wastafel.
Youngjae masih mempertahankan posisinya karena makanannya memang belum habis. Beberapa menit kemudian ia berdiri membawa mangkuknya ke wastafel dan mencucinya. Hampir saja mangkuk jatuh dari genggamannya karena sebuah pelukan mendadak yang diterimanya. Tanpa rasa bersalah, orang yang memeluknya malah menenggelamkan wajahnya diperpotongan leher Youngjae dan menciumnya. Youngjae membalikan tubuhnya dan bertemu pandang dengan Daehyun. "Kau belum berangkat? Lihat sekarang jam berapa!" Daehyun melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, lalu mengalihkan pandangannya ke Youngjae lagi. "Oke, aku berangkat dulu" katanya sambil mencium puncak kepala Youngjae, kakinya melangkah menjauh dari dapur. Sebelum benar-benar menghilang di belokan, Daehyun menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Youngjae, "Oh ya, aku ada kencan dengan Baekhyun nanti malam, jadi jangan menungguku untuk makan malam. Aku berangkat dulu" Kali ini tubuhnya benar-benar menghilang di belokan, meninggalkan Youngjae yang masih mematung melihat belokan dimana Daehyun menghilang.
TBC
