Salah satu fanfic pertama saya, jadi mohon maaf kalau sangat jelek. Maklum masih pemula, mohon bantuannya ya senpai-tachi!
Disclaimer: Hetalia Axis Powers belong to Hidekaz Himaruya-san
WARNING: Abal, gaje, mungkin ada unsur OOC, One-sided, Country name used, sho-ai mungkin? *plak
Pairing: FrUK (US juga nongol)
STOP! Don`t like don`t read!
Silahkan dinikmati~
Pagi yang cerah di negara kepulauan itu. Sinar matahari menerobos masuk menyentuh tanah di sela dedaunan hutan yang lebat itu. Di pantai, ombak menjilat-jilat menyambut datangnya hari yang baru. Kokok ayam dan kicauan burung seakan tak mau kalah dengan suara riuh dari berbagai aktivitas penduduk.
Seorang gadis sebagai personifikasi yang mewakili Negara tersebut tengah menyapu halaman kediamannya. Sabana hitam panjang yang menghiasi kepalanya itu sedang diikat ekor kuda. Tangan mungilnya terus bergerak sebelum mata hazelnya menangkap sesuatu di antara dedaunan besar yang sedang ia sapu.
"Kertas apa ini?" tanyanya heran.
Ia membuka lipatan-lipatan kertas tersebut dan segera mengetahui siapa penulisnya.
Catatan Abang tentang si Angleterre
*Gaya rambutmu itu tak pernah berubah haha, coba lihat gaya rambutku ini, dari zaman Renaissance tetap anggun dan menawan~, dan saat kau berinisiatif untuk memanjangkan rambutmu, yang ada hanyalah kau terlihat seperti nenek sihir! Haha tak pernah aku tertawa seperti saat itu. Dan ketika kau memohon padaku untuk merapikannya, aku merasa terhormat karena ternyata memang aku lebih unggul darimu di banyak hal. Caramu memohon, wajahmu yang memerah saat itu...sangat MENJIJIKKAN! Tidak cantik seperti diriku~
Angleterre, kapan kau akan memohon seperti itu lagi padaku?
*Hei lihat! Itu si friendless England! Kau mungkin lebih pantas sendiri..hahaha. Aku lebih suka melihat kau tanpa teman, oh betapa jahatnya diriku. Tapi hari itu kau menjengkelkan sekali. Kau rela meluangkan waktumu yang sempit untuk mengawasi anak kecil itu. Kau tahu, sebenarnya aku tak terlalu tertarik dengannya, masih banyak daratan lain yang lebih potensial dari anak itu, namun kau tetap bersikeras menjadikannya adikmu, dan aku akan menghalangimu, tentu saja...KARENA KAU ALIS!
Apakah salah jika aku menghalangimu?
*Lalu, saat kau mencuri dengar curahan hati Italy tentang Holy Roman Empire kepadaku...Heei tidak apa-apa kan? Aku telah menganggapnya sebagai adikku sendiri, lalu kulihat ada secercah rasa cemburu di matamu. Meskipun aku tak mengerti kepada siapa rasa cemburu itu dialamatkan, wajah sarkastik itu tetap pada tempatnya dan bibirmu berkata
'Don`t look back, Italy' ya, Holy Roman Empire memang telah tiada, kisah tentangnya hanya ada di masa lampau. Tapi kau benar-benar miskin, Angleterre, tak punya kaca ya~?
DON'T LOOK BACK sesungguhnya pantas dialamatkan padamu...
*Tak apa kan kalau anak itu kuberi hadiah? Hadiah yang cantik atas 1 abad kemerdekaannya darimu. Entah mengapa, saat ia menyatakan ingin merdeka darimu, aku sangat senang. Mengingatnya di masa sekarang pun bisa membuatku tersenyum, tapi mengingat kau yang rela mengeluarkan air mata deminya, rela membiarkan tubuhmu dihujam ribuan titik air karena memikirkan peristiwa itu...Aku-...aku SENANG! Hahaha rasakan!
Tapi apakah pernah, kau menangis untukku? Bodoh, tentu saja tidak!
*Lagi-lagi kau tertidur saat Meeting! HAHAHA ini akan jadi kesempatan emas untukku! Tapi mendengarmu mengigaukan kejadian masa lalu, mengigaukan tingkah anak itu di masa kecilnya
'Apa kau lapar, America?'
'Jangan ngompol lagi!'
'Hei, aku membawakan tea kesukaanmu!'
- gairahku jadi berkurang, haaaaah dasar kuno! Kerjamu hanya nostalgia terus, TEA-BASTARD! Apa kau menyayanginya sedalam itu hingga terbawa dalam mimpi?
Angleterre, pernahkah kau memimpikanku?
*Lomba memasak antar-Eropa, sebuah lomba pointless namun berarti bagiku. Kenapa? Ya tentu saja karena masakankulah yang terbaik di Eropa. Koki-koki dari Prancis sangatlah handal dan bertangan mujur, sementara dari negaramu? Tangan-tangan itu semuanya sudah dikutuk. Saat penentuan pemenang, tak satupun juri mau mencicipi masakanmu, takut keracunan...HAHAHA! Akhirnya aku tertawa puas lagi meskipun ada bagian hatiku yang tidak ingin. Kudekati dirimu yang tengah menangis di pojok ruangan, sekedar ingin memberikan sebuah tepukan di bahu, kau mengusirku.
'Mau apa kau ke sini? Bukannya kau sudah hebat HAH! Tak usah lagi kau pedulikan orang macam aku!' dan dengan itu kau mengibaskan tanganmu kasar.
Apakah saat itu aku menyakitimu, Angleterre?
*Suatu hari kau meminta sebuah buku dariku, eerrr kalau tak salah buku Pendidikan dan Edukasi Anak. HAAH TUMBEN! Mau mengadopsi anak ya?
'Ini untuk Sealand' ujarmu sambil menarik nafas berat. Haha sepertinya bagimu anak ini menyusahkan.
'Ja-jangan berpikiran yang tidak-tidak! A-aku sudah mencari buku seperti itu ke mana-mana, memang dapat sih, tapi setiap cara yang kuikuti itu tak ampuh! Kau adalah alternatif terakhirku!' lagi-lagi kau membentakku sebelum kusempatkan untuk bicara.
'Mungkin cara dari wine-bastard sepertimu bisa ampuh untuk anak macam Sealand!'
Dan pada akhrinya, aku hanya mendapat bekas cakaran dan kata mutiara 'FROG'mu saat kuberikan buku Pendidikan Seks.
'Percuma berharap pada orang sepertimu, cih!'
Pernahkah kau benar-benar menumpukan harapanmu padaku?
*Saat itu kau sendirian di bar, dibangunkan, diteriaki oleh pemiliknya namun tak kunjung sadar juga. Kau mabuk. Hal yang paling berbahaya untukku, sangat MENGGODA iman! Hehe bisa-bisa kau kehilangan sesuatu malam ini Anglais. Aku pun datang, mendekatimu dengan anggunnya. Ingin membawamu pulang segera, untuk 'membalas' atas kata-kata kasarmu selama ini. Tapi lagi-lagi kudengar nama anak itu kau sebut, bahkan saat mabuk
'Ame-hic-rica no bakaaaaaaa'
Anak itu memang bodoh, tapi tak perlu kau membawanya hingga ke alam bawah sadar seperti itu kan?
'Ia yang-hic- mengajakku minum-hic'
...
'Ia –hic- meninggalkanku...'
Apa maksudmu? Tapi entah mengapa, setelah kau mengatakan itu, aku hanya ingin membawamu pulang dengan selamat.
'-hic-Thanks, Fu-hic-France' yang kau ucapkan saat tiba di depan kediamanmu. HEEEE? Kau mengucapkan terima kasih? Padaku? Kurasakan kupu-kupu beterbangan di hatiku yang cantik ini meskipun hanya sepersekian menit. Ini pertama kalinya kau mengucapkan kata-kata yang baik saat mabuk.
Aku rindu ucapan terima kasihmu, tau!
*Tubuh mungilmu meringkuk di padang itu, heeei kesempatan emas bagiku! Kulangkahkan kakiki menuju tempatmu dengan tatapan penuh cinta, sebelum kudengar isak tangis darimu. Oh, jangan-jangan kau menangis karenaku? Akhirnya kau mengakui kecantika-
'Hh, mereka berdua...'
Hm?
'Kenapa bisa seakrab itu?'
Yaaah, lagi-lagi tentang kedua orang itu, mungkin memang Italy dan Germany telah ditakdirkan untuk bersama~
'Kapan aku punya teman seakrab itu?' Kau yang belum menyadari keberadaanku di dekatmu melanjutkan.
Tidak, selama ini kau tak pernah sadar akan keberadaanku di sisimu sebagai...teman dekat? Haha itu hanya kudengar dari orang-orang, termasuk Italy dan America. Mereka bilang bahwa meskipun kita selalu bertengkar, kita adalah teman yang sangat akrab. Huh hiperbola, walaupun kadang hatiku mengiyakan. Kalau begitu, Angleterre...
Selama ini kau menganggap aku ini siapa?
*Aaaah~, liburan yang indah di Seychelles. Ini hari terakhir kunjunganku dan lagi-lagi aku melihatmu, hmm apa tak ada pemandangan cantik lain? ...Tapi, kali ini kau bersama anak itu, lagi. Hey, apa yang kalian lakukan di sini?
'Menyingkir dariku, FROG!'
'Bodoh! Coba lihat apa yang baru saja kau lakukan? Kalau begini selamanya aku akan terjebak di pulau iniiii! BAKA!'
Kau membentak anak yang kadang kebodohannya itu keterlaluan, dan anak itu membalasmu. Jadilah kalian bertengkar seperti...kita? Ya, yang biasanya bertengkar seperti itu denganmu kan aku? Sampai tarik-tarik kerah segala, pakai ungkapan 'FROG' lagi, that should be m-
America berkata 'jadi seperti ini ya perasaan France saat bertengkar denganmu?'
Eeeeehh perasaan apa yang kurasakan saat bertengkar dengan si alis itu?
'Perasaan apa itu git?' wajahmu kusut, tapi tetap penasaran apa maksud America.
Anak itu tak menjawab, ia berbalik menuju hutan. Kau yang mungkin lelah hanya terduduk lesu.
Perasaan apa yang kurasakan saat berkelahi denganmu, tea-maniac? Aku sendiri tidak tahu. Yang pasti tak bisa diungkapkan dengan kata-kata yang puitis.
Satu lagi, alis. Bagaimana perasaanmu terhadapku? Apa kau membenciku?
*Para boss berkata bahwa apa yang ada di fisik kita adalah cerminan dari negara yang kita wakili. Jenggot tipisku ini mewakili Gorges du Tarn, alis tebalmu mewakili bendera jelekmu, dan masih banyak lagi. Lalu kusering berpikir, jika berupa infrastruktur dari negara kita, misalnya Le tunnel sous la Manche, bagaimana? Ehm tepatnya terowongan yang menghubungkan Coquelles-ku yang cantik ini dengan Folkestone-mu yang jelek itu. Apakah terowongan itu mewakili suatu hubungan batin antara kita yang tidak kasat mata? Tidak pula kasat hati untuk orang sepertimu, dasar ANGLETERRE BUTA!
*Kata orang, perbedaan antara benci dan cinta itu setipis kertas. Mungkin hal ini juga berlaku padaku. Sekarang aku tidak tahu bagaimana perasaan dan kesanku terhadapmu, juga kata yang pas untuk menjelaskan hubungan kita selama ini: teman biasa, sahabat, rival, atau...kah apa? Jika memang benci berkaitan erat dengan cinta, jika sekarang aku masih benci padamu, lantas cinta seperti apakah yang akan hadir di antara kita? Perasaan senang saat kau sendiri, tanpa teman, mana mungkin itu cinta? Apakah cemburu saat kau mengejar America bisa dibilang cinta? Apakah mengusap keningmu saat kau sakit itu dibilang cinta? Apa degup jantung tak beraturan saat kau bicara serius ini cinta? Ketika aku memotongkan rambutmu, adakah cinta di sana? Membawamu pulang saat kau mabuk? Menanggapi setiap kata yang keluar dari bibir sarkastikmu saat Meeting? Menarik kerah bajumu dengan kasar? Membuat lingkaran menyakitkan di kepalamu, itukah cinta? Jawab aku ANGLETERRE!
.
Seychelles tertawa setelah membaca catatan milik 'abang'nya tersebut, haha tidak disangka-sangka ternyata abangnya suka curhat di sini tentang England. Dan ternyata, abangnya juga memiliki sifat tsundere, meskipun jarang terlihat.
"Katanya negara yang penuh cinta, tapi dia sama sekali tak tahu perasaannya terhadap England. Hahaha, sudah jelas itu cinta~" gumam Seychelles pada dirinya sendiri.
"Abang suka melihat England sendiri, karena... abang ingin, England jadi miliknya seorang, tak boleh ada yang lain mendekati England selain dirinya..hihihi" gadis itu manggut-manggut.
"Apa sebaiknya kuberikan pada England saja yaaa~?" Seychelles yang senyam-senyum sendiri menerima tatapan aneh dari warganya.
'Tapi, namaku hanya disinggung sekali dalam catatan ini' tiba-tiba ia menunduk.
'Aku juga jadi penasaran, apa yang abang pikirkan tentangku ya~?'
TAMAT DENGAN GAJENYA
Bagaimana? gak jelas banget kan? Maaf u_u Endingnya juga nggantung... Bukannya saya gak suka USUK yah...Tapi, saya sukanya kalau mereka THREESOME! FrUSUK *plak #apaini
Saya mohon dengan sangat untuk reviewnya! Sebagai orang baru, saya butuh review sebagai bensin (baca: Fuel)! Tapi jangan ada flame ya~~ D8
REVIEW
REVIEW? :3
