This is my fist fict, jadi mohon kritik dan sarannya senpai! Dan fict ini juga berdasarkan kisah nyata om saya yang tinggal di Jogja. Perubahannya mungkin hanya terdapat pada segi karakter dan beberapa adegan saja. Oke! Tanpa basa-basi lagi, kita simak fict ini!
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rate : T
Warning : AU,OOC,alur dan kalimat berantakan*maklum pemula*,Disturbing story (bagi yang tidak suka horror disarankan untuk tidak membaca fict ini).
BASED ON TRUE STORY OF MY UNCLE..
Sabtu jam 13.00 PM
Siang sangat terik dan seorang pemuda bersantai di sofanya yang empuk.
teeet...teeeet
Ponsel pintar miliknya yang bermerk Samsung itu berbunyi.
"Ya? Ada apa? Oke om, aku segera kesana.. "
Tuut..
"Ke rumah Om Naruto siang bolong begini? Yang benar saja.. "
Lantas saja, Keponakan Naruto, Konohamaru mengambil Jaket kulitnya dan segera mengambil kunci mobilnya menuju rumah Naruto. Konohamaru yang tadi sempat bersantai di sofanya sempat terganggu dengan telpon di hapenya itu. Tapi berhubung yang menelponnya itu adalah om-nya, Ia pun mengiyakan dan segera beranjak dari zona nyamannya itu.
"Duh, pakai acara macet segala.. " Konohamaru pun mengumpat dalam hatinya. Siang yang terik dan kawasan jalan raya dekat tugu Jogja itu malah padat dengan kendaraan bermotor. Bokongnya juga terasa kesemutan karena duduk terlalu lama.
Beberapa menit kemudian, tiba-tiba bulu kuduknya berdiri. Dia pun merasakan hawa-hawa negatif di dalam mobilnya tersebut. Udaranya menjadi semakin panas. Lantas ia pun menaikkan volume suhu AC-nya tersebut. Iba-tiba saja dia merasa merinding. Dia merasa bahwa diatidak sendirian di mobil itu.
Ia yang penasaran pun lantas menoleh ke belakang memastikan perasaannya tersebut. Namun, ia tidak menemukan apa-apa, Hanya beberapa barang yang diminta om-nya dan beberapa buku bacaan yang belum sempat ia baca.
"Hanya perasaanku saja.. "
Konohamaru lalu menyalakan Radio untuk menenangkan perasaannya. Namun, perasaanya tidak kunjung membaik dan memutuskan untuK tidak menghiraukan perasaannya tersebut.
Sekitar 1 jam kemudian, Konohamaru pun sampai di rumah om-nya.
"Assalamualaikum! Om Naruto! " Konohamaru memanggil si empunya rumah ketika sampai disana. Dari pintu, keluarlah bocah mirip naruto yang menyambutnya dengan riang.
"Waalaikumsalam, Eh? Kak Konohamaru! " Pekik Boruto, Anak Naruto yang berumur 7 tahun.
"Halo Boruto! Kamu sudah tambah tinggi ya sekarang! Ngomong-ngomong ayah dimana? "
"Ayah ada di dalam kak, sudah menunggu kedatangan kakak.. "
Boruto pun mengajak Konohamaru masuk ke dalam rumahnya.
"Ayaaah, Kak Konohamaru sudah dataaang.. "
Naruto yang berada di ruang belakang pun berjalan menuju ruang tamu dan tersenyum simpul.
"Terimakasih ya! maaf sudah merepotkan, hehe.. "
"Hehehe, tidak apa-apa om, lain kali diperiksa gih barang-barangnya sebelum kembali. "
Naruto pun terkekeh dan menggaruk bagian belakang kepalanya dan berjalan kebelakang.
"Mau minum apa? Kasihan banget kamu sampe keringetan dahinya.. " Tawar Naruto tanpa menoleh sambil tetap berjalan.
"Nggak usah repot-repot om.. "
"Nggak apa-apa, anggap saja sebagai ucapan terimakasih. Lagian juga biar sekalian tantemu bikin makan siang nih. "
"Ya sudah deh, segelas air dingin saja ya om.. "
Naruto pun berjalan kebelakang dan terlihat dia membantu menyiapkan hidangan dengan Istrinya.
Setelah menikmati makan siap bersama keluarga Uzumaki, Konohamaru lalu pamit untuk pulang.
"Aku pulang dulu ya om, kapan-kapan kalau ada waktu kesini lagi. Makanan buatan tante juga enak. " Katanya mngacungkan jempol.
Pasangan ini lantas tersenyum.
"Kapan-kapan main kesini lagi yaaaa, janji loh kaaakk. "
Konohamaru tersenyum.
"Iya dek, kakak janji. " Konohamaru pun pulang disertai lambaian tangan dari Naruto dan keluarganya.
.
Malam jam 21.00 PM
"Sudah malam, saatnya tidur.. "
Naruto baru saja mencuci kaki dari kamar mandi, tiba-tiba..
"huft.. huft..huft.. "
Naruto mndengar suara dengusan di dekatnya.
"huft..huft..huft.."
Naruto yang penasaran pun memutuskan untuk memeriksa ke ruang dapur tempat asal suara tersebut.
"huft..huft..huft.."
Naruto semakin was-was kektika berjalan mendekati ruang dapur. Dan saat dia sampai disana..
"Hm? "
Naruto heran melihat keadaan sekeliling, seingatnya tak ada tetangga atau anggota keluarganya yang memelihara anjing.
"Hanya perasaanku saja.. "
Naruto pun berjalan meninggalkan ruang dapur menuju kamarnya.
.
Minggu pagi jam 07.00 AM
"Ayaaaaaaahhhhh! "
Kedua Anak Naruto berlari ketakuta menghampiri ayah mereka.
"Ada apa ribut-ribut?! "
Naruto yang meminum kopinya di teras sempat kaget dengan perilaku anak-anaknya.
"Di ruang pojok yah.. "
"Kenapa? "
"Ada... ada... ada... "
Naruto semakin bingung dan mengerenyitkan jidatnya..
"Ada mayat berdiri di depan kami " Giliran putrinya, Himawari menjawab.
"Pocong dek.. "
Naruto pun jongkok lalu berbicara pada kedua anaknya.
"Mana ada namanya hantu, kalian terlalu banyak menonton film horror, coba sini ayah temui.. "
Boruto pun menarik tangan ayahnya.
"Sini yah kalau gak percaya! "
Naruto ditarik menuju ruang tengah di rumahnya tersebut.
"Mana coba? "
Kedua anaknya tampak kebingungan. Lalu, Ibu merka datang.
"Ada apa sih nak, pagi-pagi sudah ribut-ribut begini.. "
"Ada pocong bu.. "
"Pocong apa sih nak, ya sudah ayo ke dapur! Sarapan sudah siap. "
Kedua anaknya itu pun pergi ke dapur diikuti ayah mereka yang masih tampak kebingungan.
Beberapa hari kemudian..
Sore itu di teras, Naruto masih merenungkan hal-hal aneh yang akhir-akhir ini terjadi padanya. Bahkan Anaknya pun juga mengalami hal serupa.
"Apa yang sebenarnya terjadi? "
Tiba-tiba..
"Huft.. huft.. huft.. "
Suara dengusan itu terdengar lagi untuk kesekian kali. sudah lelah mendengarkan suara itu berkali-kali, Naruto yang mulai jengkel pun mengumpat.
"APA YANG KAU INGINKAN DISINI!? KALAU MAU TINGGAL DISINI TINGGAL SAJA! JANGAN MENGGANGGU KETENANGAN KELUARGA KECILKU! AKU TIDAK TAKUT PADAMU! KALAU BERANI SINI! "
Suara dengusan itu pun menghilang. Naruto pun merasa agak tenang dan lega. Beberapa detik kemudian, dia merasa bulu kuduknya berdiri. dia merasa sedang didekati sesuatu yang tak terlihat. Apakah makhluk itu marah dan menghampiri Naruto? Entahlah.
tap..
tap..
Terasa semakin dekat..
tap..
Tepat di sebelahnya..
"Puk!"
"AAAAHHH! "
Hinata heran dengan kelakuan suaminya yang berteriak dan bicara-bicara tidak jelas. Jadi dia memutuskan untuk menghampirinya. Namun, ketika ditepuk pundaknya dia malah berteriak seperti orang kesurupan.
"Ada apa sih teriak-teriak sendiri tadi? Aku sampai kaget loh.. "
Naruto pun hanya tersenyum seperti tidak terjadi apa-apa.
"Hehe, aku kira po.. eh maksudku aku kira apa tadi.., hehe maaf ya.. "
Hinata yang masih heran itu pun mengajak Naruto masuk lagi ke dalam
Naruto pun mengikuti istrinya tersebut masuk. Naruto masih sangat penasaran dengan sesuatu tak kasat mata itu. Apa yang dia inginkan?
To Be Continued..
Huft! Akhirnya selesai juga! Maaf jika fict ini masih terlalu pendek dan masih agak berantakan, karena masih chapter pertama dan mood untuk mengetik juga tidak terlalu baik. Feel dan aura horror nya masih belum terasa ya? Maklum masih pemula, haha. Kritik dan saran dari senpai-senpai sekalian saya tunggu. Sampai jumpa di fict selanjutnya! Author juga mengucapkan minal aidin walfaidzin pada segenap readers! Ja-neee!
