PROLOGUE

"Park Chanyeol!"

Pemuda manis dengan pakaian khusus kerajaannya itu berlari ke arah seorang jendral perang yang selama ini menjaganya dengan tergesa-gesa.

"Pangeran, kau tidak boleh berlari seperti itu, biar aku saja yang menghampiri Pangeran!" kata jendral perang tersebut sembari mengambil tubuh kecil sang pangeran yang terhuyung ke arahnya.

"Hehehe! Aku tidak sabar lagi melihat jebakan yang kita pasang kemarin, bisa kita lihat sekarang?" tanya pangeran yang mempunyai titel sebagai pangeran kesepuluh Goryeo ini, Pangeran Eun.

"Hm, tapi apakah kau bisa melepaskan pelukanmu dahulu, Pangeran?" Park Chanyeolㅡnama jendral perang yang sekarang bertugas menjaga pangeran kesepuluh Goryeo iniㅡsedikit merentangkan tangannya karena Pangeran Eun memeluknya begitu erat.

"Baiklah!" Pangeran Eun melepaskan pelukannya dengan senyuman yang begitu lebar sampai-sampai Chanyeol terpukau.

"Ayo cepat! Aku tidak sabar lagi melihatnya!" seru Pangeran Eun karena tidak ada pergerakan dari Chanyeol.

Chanyeol segera bergerak sembari menggenggam tangan Pangeran Eun. Genggaman mereka semakin mengerat ketika memasuki ladang dandelion yang luasnya bukan main.

"Lihat itu!" ujar Pangeran Eun ketika dia melihat seekor burung yang terjebak di bawah sebuah rangkaian jebakan yang sudah dirancang oleh Chanyeol.

"Boleh aku pelihara burung itu?" tanya Pangeran Eun sembari mengedipkan matanya.

Menggemaskan sekali.

"Tentu saja! Karena ini ulang tahun pangeran, akan aku berikan!"

Chanyeol tersenyum lebar ketika melihat senyuman manis sang pangeran. Namun, sebuah suara keramaian mematahkan senyuman mereka.

"INTINYA, KITA HARUS MENCARI PANGERAN EUN HIDUP-HIDUP AGAR BISA MENGHADAP KEPADA YANG MULIA YO!"

Wajah ceria Pangeran Eun berubah total; tangannya bergetar; kakinya gentar dan hampir merosot.

"ITU PANGERAN EUN!"

"Ikut aku, Pangeran!" Chanyeol kembali meremat tangan Baekhyun untuk digenggam olehnya. Kemudian mereka lari dari sana, berlari agar secepatnya bisa keluar dari ladang dandelion tersebut.

Chanyeol bersama Pangerannya berlari sekuat tenaga agar dapat keluar dari ladang luas itu, ah sial- Ladang ini terlalu luas!

Mereka berlari kemana saja mencoba menjauh dari para gerombolan Pria-pria-mungkin pembunuh bayaran yang membenci kerajaan mereka ataupun para prajuritnya.

Mereka berlarian asal hingga mereka memasuki sebuah kawasan yang tidak mereka inginkan menemui mereka-Hutan dengan tebing diujungnya yang begitu mengerikan.

"Chanyeol! Pelan-pelan!"

Kain pakaian kebangsaannya yang terlalu panjang itu tersangkut- disalah satu batang pohon yang berada dibawahnya, Ia berusaha menarik-narik kain sutra itu dengan kasar.

"Biar aku, Pangeran!" Chanyeol berbalik, ia dengan cepat berlari kearah sang pangeran yang telah ia bawa namanya dalam sumpah dimulutnya agar selalu setia kepada Pangerannya hingga ia mati- Pangeran Eun.

Ia berjongkok, dan dengan cepat menarik-narik kain tersebut agar lepas dari batang itu-Persetan dengan pakaiannya, Ini darurat!

Gerombolan itu semakin dekat, dapat dibuktikan dari keramaian yang telah terdengar di kuping mereka.

"Chanyeol, Ayo!"

Chanyeol dengan tergesa terus berusaha, karena sungguh-Kainnya sungguh tebal dan batang ini sangat besar!

Dan-

Brek!

Kainnya robek, dan dengan itu Chanyeol kembali berdiri.

Ia berlari kehadapan sang Pangeran-

"Ap-Apa yang-"

"Maafkan atas kelancangan saya yang mulia!"

Ia menggendong sang pangeran begitu saja.

Dengan itu, Chanyeol berlari sekuat tenaganya, dengan kedua tangan yang memegang tubuh Pangeran dihadapannya. Ia berusaha keras menjauh dari ranting-ranting yang mungkin menjalar dari pohon-pohon disekitarnya agar tak terkena Pangeran digendongannya- Sang Pangeran tidak boleh terluka! Dan ia tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi juga.

Chanyeol terus menerus berlari dengan kencang didalam hutan ini, ia berlarian asal kemanapun itu. Intinya, ia tidak akan membiarkan tubuh Pangeran digendongannya ini terluka sedikitpun, apalagi karena orang-orang yang mengejar mereka!

Dan akhirnya, tempat yang paling mereka hindari terlihat diindra mereka.

Tebing sialan itu.

"Chanyeol! Turunkan aku!"

Chanyeol berhenti, dia memandang ke kanan dan ke kirinya, mencoba mencari tempat untuk kembali berlari, tapi-

"Turunkan aku, Park. Kau tuli? Ingin ku potong telinga itu? Apa-Ah, mungkin Pengawal kecil satu ini telah berani membantah perintah Pangerannya, ternyata."

Tubuh Chanyeol mematung, ia dengan tangan yang sedikit gemetar menurunkan tubuh mungil Pangeran digendongannya ini.

"Maafkan saya, Pangeranku-"

"Berdiri dibelakangku."

Chanyeol mengangkat wajahnya, ia dapat melihat dengan jelas dihadapan mereka satu persatu orang-orang yang berniat menghabisi Pangerannya berlarian hingga berada dihadapan mereka.

"Tapi, Pangeran-"

"Berdiri dibelakangku, Pelayan Park."

Chanyeol gemetar kecil, perlahan ia memundurkan tubuhnya hingga berada dibelakang sang Pangeran- ia benar-benar tidak bisa membantah perintah ini. Sang Pangeran telah mengingatkannya atas kedudukannya- Pelayan pribadi sekaligus Penjaga kepercayaan Sang Pangeran yang tidak bisa berbuat apapun kecuali melaksanakan perintah sang Pangeran.

"Berbalik."

"Pange-"

"Mau kemana lagi kau Pangeran Eun?"

Chanyeol gelagapan, ia hendak melangkah- berniat melindungi sang Pangeran dihadapannya yang berdiri tegak dengan tenang, namun harus terhenti ketika-

"Berbalik, Chanyeol."

"Pangeranku, ini-"

"Aku bilang berbalik, Park Chanyeol!"

Chanyeol dengan cepat membalik tubuhnya, ia sedikit bergemetar. Ia- Ya, ia tidak bisa melakukan apapun selain mematuhi perintah sang Pangeran dengan baik. Benar-benar bodoh.

Sang Pangeran memundurkan langkahnya, ia berhenti ketika merasakan ujung sepatunya menyentuh sepatu lelaki lain dibelakangnya.

"Kau penjaga terbaikku, Aku tidak akan rela jika kau mati ditangan mereka. Dan aku tidak ingin kau terluka walau kau bisa menghabisi dia, Jadi-" Tangan Pangeran itu merambat kebelakang, meremat kain yang menemui tangannya dan-

"Maafkan aku."

Bruk-

"P-Pangeran!-"

Chanyeol limbung ke depan akibat tolakan dari Pangeran Eun. Dia berputar-putar di udara, hingga akhirnya bagian punggung dan kepala bagian belakangnya yang menyentuh permukaan air terlebih dahulu.

Pangeran Eun berbalik dan menatap suara deburan air yang begitu keras, setelah itu tidak ada tanda-tanda dari pergerakan di dalam air.

Apakah Chanyeol sudah mati?

Saat akan terjun juga dari atas tebing, orang-orang suruhan itu telah menangkapnya.

"Park Chanyeol! Tidak! Lepaskan aku!" Pangeran Eun berteriak dengan air mata yang membasahi pipinya.

"Biarkan aku mati bersama pelayanku saja! Lepaskan!" teriak histeris Pangeran Eun tidak terima tubuhnya ditarik dengan mudah oleh orang-orang itu.

Namun, tidak lama setelah itu, Pangeran Eun tidak sadar lagi karena seseorang tiba-tiba saja memukul punggungnya sangat keras dengan sebuah barang keras.

Sementara itu, Park Chanyeol semakin tenggelam, akan tetapi matanya perlahan terbuka dan mendapatkan badannya berada di dalam air.

Dia berpikir akan segera mati saja, namun kilas balik apa yang baru saja dialami olehnya dan Pangeran Eun pun berputar di kepalanya membuatnya langsung berenang ke permukaan.

Bersamaan dengan itu, gerhana matahari sedang berlangsung. Semuanya menjadi gelap, begitupun di dalam air sana.

Chanyeol semakin berenang ke atas, tetapi dia merasakan permukaan semakin jauh dari gapaiannya. Meskipun begitu, dia tidak menyerah dan semakin berenang ke atas hingga akhirnya cahaya terlihat dan...

... dia pun bisa mengeluarkan dirinya dari dalam air.

Byur!

"Wah! Apa itu?!"

"Jantungku hampir saja lepas!"

"Sedang apa dia di sana?"

"Pakaian apa yang dia pakai?"

"Apa pedang yang dibawanya itu asli?"

Chanyeol menatap sekitarnya saat dirinya berhasil keluar dari air. Bukan hanya itu, air yang tadinya tampak dalam sekarang dangkal, bahkan dia bisa berdiri dalam air dengan kakinya saja.

Gemerlap lampu dengan berbagai warna itu membuat penglihatannya menjadi silau.

Sedangkan seorang pemuda dengan wajah familier dan berpakaian paling mencolok itu mendekati kolam sembari menyipitkan pandangannya.

Lalu, salah satu temannya pun menghampirinya.

"Baek, apakah kau menyewa badut yang berpakaian ala kerajaan zaman dahulu?"

TBC

BAEKLOGY's NOTE :HIYA HIYA HIYA...

OKEI, BARU LAGI, HMM, APE YE, POKOKNYA AWAS AE PADA SIDERS YA!

DAN MAKASIH BUAT parkbaekkie- DI WATTPAD YANG UDAH MAU COLLABS DENGANQU :')

JANGAN LUPA YA FOLLOW AKUNNYA DAN BACA CERITANYA YANG LAIN YAA!

MAKSUD JUDUL DISINI, DOUBLE W YANG BERARTI DOUBLE WORLD ATAU DUA DUNIA YA, GAIS.

PARKBAEKKIE-'s NOTE :

Hai, ini book Collabs sama bri paekbaekkie- SEMOGA SUKA YA!! UHUUU

JUGA JUGA, JANGAN LUPA BUAT VOTE-! sama jangan lupa follow akun bri.y :D gghh-

UDAH ITU AJA DARI BRI EHEHE, INTINYA JANGAN LUPA VOTE OKE OKEE!