Title : Do you love me?
Main Cast : Kim Taehyung, Park Jimin
Other Cast : Member BTS
Pairing : Vmin (Jimin Seme, V uke)
Rated : T
Genre : Romance, Happy ending
Chapter : 1 of ?
Summary : Kau ciptaan tuhan yang ku cintai, apakah kau juga mencintaiku?
.
.
WARNING
GENDER SWITCH
TYPO BERTEBARAN NONA NONA
.
.
Burung burung sudah menampakkan diri dan berkicau dengan lembutnya, menandakan hari sudah ingin di mulai. Banyak penduduk kota ginseng ini, apalagi jika bukan kota Seoul , sudah memulai aktifitasnya, termasuk Kim Taehyung, yeoja manis yang tinggal di dekat pusat kota. Bekerja di kantor terbesar ke dua di Korea Selatan , sebagai pegawai baru, dia harus menaati peraturan, termasuk masuk lebih pagi. Dia berlari menuju kantornya. Berlari di pagi hari bukan hal yang buruk bukan?
"Annyeong." Ujar taehyung dengan lembut serta membuka pintu, menyebabkan lonceng kecil di atas pintu berbunyi. Berjalan menuju ruangan kerja barunya. Setiap pekerja yang berjalan ke arahnya, pasti akan mendapat salam pagi dari sang yeoja manis ini.
CKLEK
Pintu ruangan kerja baru-nya ia buka, dan menampakkan ruangan yang amat bersih. Sebagai pegawai baru, pasti ruangannya belum ada yang menyentuhnya, maka dari itu lebih harum daripada ruangan yang sudah terpakai. Dia menghela nafasnya, menghirup aroma ruangan baru-nya yang khas.
Yeoja itu mendekat ke arah meja kerja barunya, terdapat sepucuk surat. Ia membuka surat itu, terdapat beberapa paragraf, dan sebuah tanda tangan. Tanda tangan Park Jimin, PARK JIMIN!? Ya, dia boss di kantor itu. Belum ada yang pernah melihat wajahnya, termasuk Taehyung yang berperan sebagai pegawai baru. Mungkin, pegawai yang sudah lama disini pernah melihat wajah Park Jimin itu.
"Selamat datang di Park Corporation. Semoga kau nyaman disini, jika kau ingin menanyakan sesuatu, tanyakan saja pada pegawai lama yang ada di lantai atas. Hwanyeong. Salam dari atasanmu, Park Jimin." Gumam Taehyung sambil membaca isi sepucuk surat itu. "Hwanyeong? Formal sekali." Taehyung mengangkat satu sudut bibirnya.
.
.
Tak terasa begitu berat, matahari terbit sudah hampir berubah menjadi matahari tenggelam, bagi Kim Taehyung. Yeoja itu terus terusan fokus dengan layar komputernya. Matanya terus terusan pula mendapatkan sinar yang dapat merusak matanya. Pekerjaannya terus berjalan, hingga berhenti saat ada seseorang yang memberitahu bahwa kantor akan di tutup segera.
Taehyung merapikan peralatannya, sehingga surat yang baru ia dapat tadi pagi ia masukan ke dalam tasnya tanpa sepengetahuannya. Waktunya pulang, ia tidak mungkin berlari di malam hari begini, tentu ia perlu kendaraan. Ia memilih menunggu taksi di depan kantornya. Yo, tak harus menunggu lama bagi Taehyung untuk mendapatkan sebuah taksi.
TING TONG
CKLEK
"Annyeong, umma, aku pulang." Dengan perlahan, Teahyung membuka pintu rumahnya. Setelah masuk, ia melepas sepatu dan jaket tebalnya. Mencari sosok ibunya. GOTCHA! Baru saja berjalan perlahan, ibunya menghampirinya, ini kejadian langka. "Apa,umma?" Taehyung memeluk ibunya terdahulu sebelum berbicara, ibunya membalas pelukan Taehyung.
"Taetae, umma memasak makanan kesukaanmu, nasi kari!." Umma Taehyung sedikit meloncat loncat saking senangnya, oh ya tuhan, siapa yang berperan menjadi anak sekarang. Taehyung hanya pasrah dan ikut loncat loncat -agar ibunya tidak sakit hati- menuju ke dapur.
.
.
.
Sudah hampir 2 minggu Taehyung bekerja di Park Corporation, hari ini dia akan terlambat, dia kesiangan hari ini. Sial. "Sial, aku sangat tidak beruntung hari ini." umpat Taehyung pada dirinya sendiri.
TAEHYUNG P.O.V
Sial,sial,sial. Pasti aku akan dimarahi Tuan Choi hari ini. Mau tidak mau, aku harus berlari dengan rok di atas lutut ini, SIALAN. Sejujurnya, jika disuruh memilih rok mini atau celana pendek, aku lebih memilih celana pendek. Hanya perlu 10 menit dari rumah untuk sampai di kantor ini, tentu saja berlari seperti cheetah =="
"Kim Nam Joon, kenapa kau terlambat!?" Yak, itu bukan suara Tuan Choi, bukan suara Nyonya Jung juga. Ini pemeriksaan, aku akan mati jika terus menguping di depan pintu kantor. Aku sedikit tersentak saat ada seseorang menepuk bahuku, ini satpam Lee, hufftt..
Minat tidak minat, aku memasuki gedung terkutuk itu, dengan kepala menunduk tentunya. Aku takut jika bertatapan dengan siapapun yang memarahiku, termasuk ibuku, huhuhuhu TT^TT.
"Ouh, siapa ini? Pegawai baru 2 minggu lalu,ya? Siapa namamu?" Oh ya tuhan, bahkan dia tidak mengetahuiku, padahal sudah lumayan lama aku bekerja disini. Well, mungkin dia jarang melihatku..
"K-Kim-Kim Taehyung, tuan." Kalian bertanya kenapa aku gugup? Annii,, aku tidak gugup, aku hanya ingin dia-mengasihani-hidup-ku-yang-malang.
"Kenapa kau terlambat?" Tuan, kenapa kau berbicara dingin sekali padaku? Jika aku nekat, mungkin aku mengucapkan kalimat itu."Tidur terlalu lama." Setelah mengucapkan ini, aku mendengar gelak tawa dari pria itu. Oh? Memangnya aku ngelawak? Aku serius,tuan! "Kau ini sudah bekerja atau masih sekolah dasar,eoh!?" Berubah moodnya cepat sekali.
"Mwolla." Cicit ku pelan, ntah jika dia mendengarnya, aku enggan menatap mata lelaki itu, aku hanya ingin menghindari omelan lebih dari mulut cerewet itu.
"Tatap lawan bicaramu, amatir!" WHAT?! Aku? Amatir?! Maaf tuan, hanya karena aku baru bekerja 2 minggu disini kau dapat memanggilku amatir? Aku menjadi pegawai terbaik minggu lalu -,- . Tetap saja aku tidak mau menatap mata terkutuk itu, siapapun yang melihatnya kujamin akan buta. Sebuah bentakan lagi lagi menerobos ingin masuk ke dalam telingaku, menyuruhku mengangkat kepalaku. Oke, tapi jika aku di marahi, aku akan mengundurkan diri dan memarahinya balik.
Mau tidak mau aku mengangkat kepalaku dan menatap sinis mata itu lagi. Shit! Dia Park Jimin! Astaga, habislah aku TT^TT. Kalian bertanya tau darimana aku, sedangkan aku belum pernah bertemu dengannya? Aku sempat melirik Name tag nya sekilas. Kenapa dia baru kesini? Sibuk dengan kerjaan di Amerika tentunya ==". Aku mendapat sejumlah death glare dari teman temanku di belakang pria ini.
"M-ma-maaf, tuan Park." Cicitku kembali menundukkan kepalaku. Ku lihat sepatu kulit -mahal pastinya- miliknya mulai menjauh dariku. Hufftt, beruntunglah aku. Ku pikir dia akan memecatku.
.
.
AUTHOR P.O.V
.
.
.
Semenjak kejadian terlambatnya Kim Taehyung, dia lebih sering melihat bosnya, Park Jimin mengintip ruangannya dari pintu kacanya. Entah kenapa. Dia juga sering mendapat kotak bekal makanan di meja kerjanya pada pagi hari, dia selalu mencoba berangkat sangat awal agar mengetahui siapa pengirimnya, namun nihil, pengirim itu tak kunjung tertangkap basah.
Pagi hari ini, tepat hari minggu, waktu disaat Taehyung tidak berangkat ke kantor dan menerima kotak makanan lagi. Jujur saja, dia menyangka pengirimnya adalah bosnya sendiri, Park Jimiin. Tapi tidak mungkin, pasalnya, Taehyung yakin Park Jimin pasti membencinya. Tentu karena kejadian itu. Dan mencatat nama Taehyung di buku hitam.
"Taetae, kau mendapat kiriman,nak!" teriak umma Taehyung dari lantai bawah yang sangat nyaring, bahkan bisa terdengar sangat jelas dari lantai dua -kamar Taehyung-. Taehyung menuruni anak tangga rumahnya dengan malas, dengan pakaian yang seharusnya tak ia pakai. Baju ayahnya -kaos polos- yang terlihat kebesaran, dan rok di atas lutut. Matanya pun masih berkekuatan 5 watt/?, setengah terbuka. "Ne." Balasnya malas dengan suara agak serak sedikit, pasti baru bangun dari mimpi mimpi indahnya.
Taehyung menerima kiriman itu dengan lesu, lalu kembali kekamarnya. Meletakkan kiriman itu di meja belajarnya, lalu kembali berbaring di kasur empuknya. Kembali berniat menutup matanya, namun rasa penasaran menghantui pikirannya. Ia menatap benda di samping nakasnya itu, di atas benda itu, kiriman tadi. Ia menatap lama kiriman itu, lalu bangun dan duduk di tepi kasurnya. Berjalan mendekati meja belajarnya, mengusap pelan kiriman itu lalu mengangkatnya.
SREEEKK
Taehyung menyobek lapisan terluar kirimannya itu, memperlihatkan lapisan lainnya, dia mengehela nafas. Menyobek lagi, lagi dan lagi. CHA! Dia menemukan isinya, terdapat coklat dan bunga di sampingnya, dia memutar mutar kiriman itu, dan terdapat coklat di belakang kiriman itu. Ia mengambilnya, dan mulai membaca suratnya. Namun rasa penasaran beradu dengan rasa kantuk yang mendatanginya lagi. Menguap lebar lalu meletakkan surat itu di bawah coklatnya lagi. Berbaring di atas kasur dan memejamkan matanya, dan pergi ke alam mimpi.
.
.
.
.
TTRRIINNGGG TRRRINNGGG
Suara jam beker dan hangat serta silaunya sinar matahari mendatangi tubuh seorang yeoja indah di atas tempat tidurnya. Yeoja itu sedikit menggeliat dan mulai menyamankan posisi tidur nyenyaknya. Dan seseorangnya lagi, menggoyang-goyangkan tubuh yeoja manis ini, berusaha untuk membangunkannya dari dunia mimpinya itu. Terus menggoyang, menggoyang lagi, menggoyang dan menggoyang. Namun yang di goyangkan malah semakin nyenyak tidur.
"Taetae-ya, bangun sudah pagi. Kau harus berangkat bekerja."
"Taetae."
"Taehyung..!"
"KIM TAEHYUNG!"
Teriakan umma Kim cukup membuat mimpi indah seorang Kim Taehyung buyar seketika. Taehyung langsung mendudukan dirinya tegak dengan wajahnya yang sangat,, eeumm,, berantakan itu. "Bangun, pergi bersihkan dirimu dan berangkat bekerja,cepat!" Bentakkan umma Kim sangat mendorong Taehyung untuk mengangguk cepat dan berlari ke kamar mandi. Tidak lupa membawa handuk tentunya.
.
.
Pagi yang sama, mendapat kotak bekal, mendapati Tuan Park mengintip dari pintunya. Namun, ia membawa lebih hari ini, kiriman yang kemarin malam ia terima. Ia menatap heran bunga dan coklat serta surat yang terdapat di sampingnya. Taehyung mengambil suratnya dan memutar mutar surat itu. 'Apakah ada penyadap atau kamera disini?' Batin Taehyung. Konyol memang.. Taehyung membaca surat itu.
"Untuk Kim Taehyung. Malam itu, kau menerima kiriman ini kan? Apakah bunganya sudah membusuk? Apakah coklatnya sudah tak layak dimakan? Atau, kiriman ini tak lagi berbentuk? Ah, aku tidak peduli dengan bunga dan coklat itu. Dan, Taehyung? Apakah kau sudah tau siapa yang mengirim ini? Kau akan tau jika kau membuka rangkaian bunga ini. Yah, tidak banyak yang ingin ku sampaikan, Saranghae-yo, Kim Taetae~ Apakah kau mencintaiku juga, Taetae"Taehyung mengernyitkan dahinya heran, apakah ia harus membuka rangkaian bunga yang indah ini? Atau lebih tepatnya menghancurkan rangkaian bunga ini?Dan, w-wait.
.
Taetae? Itu hanya panggilan khusus dari umma Kim,kan? Ah, sudahlah. Taehyung mulai membuka rangkaian bunga itu, dan menghancurkan bungkusnya. Ia mendapati gulungan kertas. Ia membuka gulungan itu dan mendapat sebuah nama yang ia kenali. Matanya membulat, diameternya menambah.
.
P-p-pa-park?
.
.
J-J-JI-JIMIN?!
.
.
TBC
Gimana? Blom dapet feelsnya? Ya, maafkan diriku yang masih amatir bebzz..
.
.
.
.
.
.
Tengkii~~~
Wait wait waitt...
Tunggulah chapter 2 nya...
.
-BaekingYoda
