Accogliente
Main Cast : Byun Bakhyun, Park Chanyeol.
Genre : Drama, Romace, BL
Rate : T-M
Disclaimer : Keluarga mereka beserta agensi tempat mereka bernaung, SMTOWN. Dan satu lagi, Tuhan.
.
.
FF ini dibuat setelah saya update post FF Sci-fi Adventure pertama saya yang judulnya The Way yang cukup dapat respon baik dari para readers. Dan satu lagi, FF ini terinspirasi dari kisah Alan Turing bersama Christopher Morco di film The Imitation Game yang sangat luar biasa! Kkk~ mari menikmati tulisan saya xD
.
.
Play : Crush – Sofa
.
.
RAZIQAGANN
Present
Baekhyun hanya menyukai kerapian dan keselarasan, tak lebih dan tak kurang. Rambutnya yang selalu tersisir rapi dengan parfum beraroma mint-frost ini sangat khas jika itu adalah kepemilikan Baekhyun, pemuda yang kini bersekolah di sekolah khusus laki-laki dan berasrama. Satu kamar di huni oleh dua siswa. Salah kan saja pemuda kuper ini yang tak mau repot-repot membuka pembicaraan, akibatnya tak ada yang pernah menyapa ria kearah pemuda tampan dengan tuvuh mungil ini.
Park Chanyeol—teman satu-satunya Baekhyun, dikarenakan dia juga roommate Baekhyun saja kurang dekat dengan pemuda pendiam yang sangat jenius itu. Dan, oh, kita lupa bahwa faktanya Chanyeol adalah salah satu siswa berprestasi yang tak kalah jeniusnya dengan si penyuka kerapian dan keselarasan.
Siang ini seperti biasa, para murid berkumpul keruang makan yang sangat luas yang diisi dua meja memanjang yang dikedua sisinya diisi dua kursi memanjang untuk semua siswa. Lauk kali ini adalah steak dengan wortel dan kacang polong.
Tangan Baekhyun sibuk memainkan garpu dan pisau untuk memberi jarak antara kacang polong yang berawarna hijau dan wortel berwarna oranye. Manik matanya terfokus untuk meneliti agar tidak ada yang tertinggal. Hingga tubuhnya terkaget kala sepiring kacang polong dan wortel ditumpahkan ke atas kepalanya, yang otomatis memasuki badannya melalui kerahnya.
Baekhyun masih meneruskan makanan walaupun suara pecah tawa menyelimuti ruang makan mengejeknya.
Dan setelah kejadian itu. Sebelum membersihkan dirinya karena di dalam seragam sekolahnya masih terdiam beberapa kacang polong dan wortel yang tadi di tumpahkan sesorang ke kepalanya, ia sudah diseret dan dimasukan kedalam ruang kelas yang sepi. Mulutnya di bekap. Dan Chanyeol tak terlihat sedari pagi. Saat ia sadar ia sudah berada dibawah lantai kelas yang terbuat dari susuan kayu memanjang. Suara pakuan menginterupsinya. Kemudian tangan-tangan mungil lemahnya menggedor kayu-kayu yang mulai menutup dirinya dibawah tanah yang gelap. Tak berteriak dan hanya meneriakan huruf "HEH HEEH." Saja dan memukuli kayu itu.
Nampaknya teman-teman, ah bukan, orang-orang yang iri padanya itu sangat antusias memaku kayu itu agar tidak mudah dibuka. Hingga beberapa menit kemudian suara mereka mengilang dan Baekhyun terkurung di dalam sini… hingga akhirnya seorang pemuda berambut acak-acakan berlari dan membukakan kayu-kayu itu untuk Baehyun, dan berteriak selama masa penyelamatan dengan , "Apakah kau baik saja?"
Deru angin kini memasuki ruangan penuh buku tertata rapi dengan sebuah papan tertempel diatas rak buku itu, "Baekhyun's" Mereka berdua saling memandang. Chanyeol menjitak Baekhyun pelan. Kemudian tersenyum. "Takkan pernah mereka melakukan itu kepadamu lagi." Chanyeol menyapu pipi putih Baekhyun yang ternoda tanah.
"Aku akan melindungimu, Baek."
Pemuda mungil dihadapannya hanya mengangguk manatap tangannya yang kini sedang di bersihkan dengan tisu basah oleh pemuda seteng bernama Chanyeol itu. Kemudian tangan Chanyeol berubah haluan menuju kancing paling atas seragam berwarna hitam yang di dalamnya tedapat kemeja lagi. Baekhyun mengerjap. Dirasakannya tangan mulus Chanyeol mulai menelanjangi dirinya yang kini hanya memakai kemaja putih yang sudah di penuhi keringat.
"Aku akan menjumputi kacang dan wortel tadi."
Kemudian kini Baekhyun sudah bertelanjang dada dan memalingkan wajahnya mengarah ke jendela di samping tempat tidur mereka. "Jangan menatapku seperti itu, Chan."
Hanyeol yang sedaritadi menikmati pemandangan perut rata dan dada putih mulus yang dihiasi dua putting berwarna coklat itu tersentak. "Oh, iya. Sudah kubersihkan daritadi. Tapi…"
Ia menatap kemabli keasal pemdangan indah tadi. Kemudian ia berdeham. "Ehem, tubuhmu sangat menggoda Baekhyun." Kemudian ia mendapat jitakan maut dari sang empunya.
"Aishh. Kau ini ternyata pervert sekali Park Chanyeol."
Kini tubuh mungilnya sudah terbalut oleh kain kemeja putih tadi yang berada di tangan Chanyeol. Pemuda seteng itu terkekeh. Kemudian mencubit pipi Baekhyun. "Jika aku sudah nggak tahan. Pasti tubuhmu sudah banyak bercak merah Baek, kkk." Kini Baekhyun berhasil memoles pipinya dengan satu tonjokan pelan. Kemudian melangkahkan kakinya ke rak-rak CD dan DVD biasa disimpan merak berdua. Karena hanya ada satu tempat penyimpanan, mereka harus rela berbagi bersama. Jemari Baekhyun menyelinap memasuki rak penyimpanan CD/DVD, kemudian menggeretnya untuk mengecek apakah judul yang benar atau salah.
Dan, betapa terkejutnya kala ia melihat cover DVD itu adalah Rafael Silencar bersama seorang pria yang sedang rakus mengulum batangnya. Ia mengernyit, kemudian mendaratkan tatapan horror pada Chanyeol. Yang ditatap malah menggaruk tengkuk. "Tontonanmu gay-porn?" Baekhyun menyelinapkan tangannya kembali dan menjumput satu DVD lagi. Kini ada lebih dari lima wanita berdada besar tanpa busana yang sedang menggang-bang seorang pemuda dengan batangnya yang kelewat besar. Ia melempar tatapan horrornya lagi pada Chanyeol. "Astaga Chan."
Chanyeol segera bangkit dan meraih dua DVD favoritenya dan memasukannya ke tempat semula. "Heheh, kalau aku mau lihat, nanti tak ajakin deh, jerk-off bareng nanti." Dan lagi-lagi, jitakan lembut menyapa dahi bocah malang itu.
"Kau nggak mandi, Chan?"
"Kau mengajakku?"
"Hm."
"Yaudah ayo."
Tangan Chanyeol sedang memegang batang milik Baekhyun, kemudian protesan kecil mendarat dari bibir mungil Baekhyun. Tak menghiraukan, Chanyeol terus menggosok dan menggosok batang itu. Sebuah lenguhan terdengar dari mulut Baekhyun, protes. "Sudah nikmati saja." Suara Chanyeol akhirnya membuat dirinya menyerah berprotes dan menikmati sentuhannya pada batang miliknya. Hingga pada akhirnya, sebuah cairan mirip busa mengalir dari batang itu.
"Ohh Baek, ohh hmm, ohh Baekk."
"Hei, apa yang kau pikirkan. Kau hanya menggosok gigiku Chan."
Tatapan horror menyelimuti manic mata Baekhyun menatap refleksi Chanyeol di kaca. Batang sikat gigi bertuliskan Baekhyun tadi ia keluarkan dari mulut sang empu yang tengah menatap horror.
"Aku hanya mendalami peranku, Baekhyun." Chanyeol terkekeh, batangnya yang sedaritadi mengeras di balik celana dalamnya kini ia gesekkan ke pantat Baekhyun yang hanya berlapis celana dalam juga. Desahan menguar dari balik bibir seksi Chanyeol.
Merasa suatu benda keras panjang tengah menggesek-gesek pantatnya, Baekhyun menoleh, dan jitakan keras ia datangkan ke kepala sang Park.
"CHANYEOLLLL ENYAHH KAUUU!"
TBC
.
.
.
Ini ambigu banget ya xD iyalah, heheh. Mohon tinggalkan review^^
