Sejuk... aku pun membuka mataku. Yang pertama kali ku lihat dia... ya, dia yang selalu disampingku disekitar kehidupanku, walaupun aku menolak dia tetap berdiri di depanku sambil tersenyum, hidupku selalu menoton tidak ada yang spesial sama sekali, tapi dia yang berdiri di depanku memintaku untuk membantu nya mengurus keponakan yang telah di tinggal satu tahun yang oleh orang tuanya yang kecelakan pesawat. Dia bilang kalau dia tidak dapat mengurus anak kecil, lalu apa peduliku? Hanya karna di supermaket aku tidak sengaja menemukan keponakan nya sedang menangis dan aku dapat menenangkan- tidak! Lebih tepatnya aku terpaksa karna dia terus menangis dan di sekitar situ memang cukup sepi! Itu saja,tapi kurasa dia salah paham dia berfikir aku wanita yang baik, lembut, dan suka anak kecil. Aku sudah menolaknya untuk merawat anak itu namun setiap hari dia mengikuti entah dari mana dia tau alamat ku, tempat kerjaku, ahhh merepotkan, dan mau bagaimana lagi akupun meriman tawarannya, dengan satu syarat aku hanya mengurus anak ini dan tidak dengan pekerjain lainnya, seperti cuci piring, bersih-bersih apertementnya dan iya pun setuju. Jadi setiap pukul 12 siang aku datang ke apertementnya dan mulai mengurusnya karna kalo pagi aku harus pergi ke toko bunga untuk menjaga toko. Dan disinilah aku...

"Hinata-Chan..."

Aku tersadar dengan lamunanku.

Naruto © Masashi Kishimoto

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto,
saya hanya pinjem cast aja.

Rated K+/T

Genre : Romance dan Drama

Pair : NaruHina

Warning : OOC, AU, Typos, EYD yang kurang rapih, dan mungkin ga jelas hihi~
don't forget RnR.

Enjoy~

Chapter 1

Hinata POV

Aku menatap orang yang memanggilku, dengan menatapnya saja kurasa dia mengerti dengan tatapanku yang mengatakan ada apa?

"Ano...Hinata aku rasa aku harus pergi ke kantorku, karna-" Katanya kuputus.

"Pergilah, aku akan menjaganya" Kataku.

"Ahh baiklah kalo begitu, aku titip ya" Katanya.

Dia berjalan menuju pintu keluar dan-

Brakk

"Hah...aku bisa gila, sangatt!" Teriakku frustasi.

Kulihat bayi itu menatapku dengan tatapan tidak mengerti, hah...

"Hai... apa kau sudah makan siang?" Tanyaku sambil sedikit mencubit sedikit pipinya, dan dia tertawa dan aku mengambil kesimpulan bahwa dia belum makan, aku mengendongnya dan membawanya ke dapur lalu ku duduk-ki iya di kursi bayi, aku membuatkan bubur tim kesukaannya, ya aku lupa bilang pada kalian aku sudah bekerja di sini selama 2 bulan jadi jelas aku hafal dengan apa yang disuka dan tidak disuka, aku cukup pintar.

"Nah, makanan sudah jadi, waktunya makan siang" Kataku.

"Kaneki-chan" Kata seorang tiba-tiba.

"Wah ternyata kau disini bersama nee-chan, hmm?" Dan wanita itu adalah Uzumaki Kushina ibu dari ya Uzumaki Naruto yang dapat di katakan dia majikanku.

"Setelah kau selesai dengan makan siang Kaneki, maukah kau makan siang dengan ku? Aku tadi membeli makanan di restoran China pinggir sana, bagaimana?" Katanya sambil tersenyum.

"Ya baiklah" Kataku.

Beberapa menit kemudian aku telah selesai menyuapai Kaneki dan sekalian menidurinya, sekarang aku sedang makan dengan ibu Naruto.

"Hinata-chan boleh aku bertanya yang sedikit pertanyaan pribadi darimu?" Katanya, aku menatapatnya dan dia juga menatapku.

"tidak apa-apa, apa yang nyonya ingin tanyakan padaku?" Kataku.

"sebelumnnya jangan panggil aku nyonya panggill aku kaa-san saja ya, aku tidak punya anak perempuan jadi aku ingin kau memanggilku kaa-san, mengerti?" Katanya.

"ha'i Ka-kaa-san" Kenapa aku gugup? Ah aku memang gila.

"nah Hinata-chan umur mu berapa?" tanyanya

"aku? Umurku 18 ta-tahun" Kataku gugup.

Trang

"Sudah kuduga, kau ada keluarga?" Tanyanya.

"Tidak" Aku jawabku yakin.

"Kau yakin? Lalu selama ini kau di urus dimana?" Tanyanya.

"Ya, aku tinggal di panti asuhan hingga umurku 17 tahun namun aku pergi dari situ dan mencari tempat tinggal dan mencari nafkahku sendiri" Jawabku tenang.

"Hyuga?" katanya.

Deg

"kenapa? Kau kaget Hinata? ayolah jangan coba membohongi ku, kau dari keluarga Hyuga siapapun kenal dengan mu, kau kabur kan dari rumahmu?" Katanya sambil tersenyum.

"..."

"Kau kabur dari umur 17 tahun dari rumahmu, bukan dari panti asuhan?" Katanya lagi.

Aku menatapnya nya tak percaya, bagaimana dia tau?

"Ahh pasti kau bingung aku tau dari mana, kalau kau ingin berbohong cobalah lebih berhati-hati kau ingat waktu itu kau menunjukan kartu identitasmu? Hyuga Hinata, dan aku sudah menebaknya pada saat itu" Lanjutnya.

"Kenapa kau kabur?" Lanjutnya.

"Aku bosan dengan peraturan dirumah, aku tidak punya kemampuan memimpin perusahaan jadi aku kabur saja" Kataku.

"hahahahaha"Katanya santai.

"Kenapa tertawa?" Kataku.

"Aku bingung kalo sampai ayahmu tau kau ada disini" Katanya

Deg

"Aku dan suamiku sepertinya harus menyiapkan jawaban yang tepat ketika aku ketawan menyembunyikan putrinya ini" Kata ibu Naruto sambil mengedipkan matanya padaku.

"hah.. siapa sangka orang yang dia anggap biasa saja ternyata orang dari keluarga terpandang jepang dan lulusan terbaik tokyo yang nilainya mencapai nilai sepurna dan banyak melompati kelas karna kepintarannya"

"Apa Naruto tau akan hal ini?" Tanyaku.

"Tidak, dia tau"

"Baguslah"

"jadi bagaimana, kau mau kembali atau tetap seperti ini saja?" Katanya.

Aku rasa sandiwara ku gagal hanya karna masuk kekeluarga ini, rahasia yang ku kira aku tutup rapat terbongkar begitu saja, rasanya aku ingin menenggelam kan diriku saja.

"Aku rasa aku jelek dalam berakting, benar?" Kataku tertawa ringan.

"Sedikit sih, tapi kau tetap hebat selama 1 tahun kau dapat menutupi identitasmu" Kata Ibu Naruto.

"Aku ingin seperti ini, aku ingin hidup mandiri saja"

"Baiklah kalo itu yang di inginkan olehmu"

"Oh ya yang tau akan hal ini-" Kataku terpotong.

"Hanya aku dan suami ku, si idiot itu tidak tau" Katanya tersenyum.

"Baiklah kurasa aku sudah waktu nya pulang, bermain lah kerumah Hinata"Katanya berdiri dari tempat duduk dan berjalan ke pintu keluar, aku pun mengikutinya.

"Ya, baiklah kaa-san" Kataku

...

Aku duduk di ruang tamu dan memejamkan mataku...

Flashback

"Hinata-sama dipanggil tetua" Kata salah satu pelayan dirumahku.

"Ya, baiklah" Kataku

...

"Kau harus jadi penerus"Kata tetua

"Tapi.." Aku berusaha menolak, namun...

"Tidak ada bantahan" Katanya telak.

...

"Nee-chan, kau kenapa?" Kata adikku Hanabi.

"Aku tidak apa-apa" Kataku.

...

"Kau! Bagaimana mungkin seorang pewaris sepertimu, Kau tidak seperti adikmu Hanabi" Kata tetua semakin menekan ku.

"Kau teralu lemah"

"Kau tidak pantas"

Karna aku tidak kuat pada saat itu di tekan terus seperti itu, aku memutuskan keluar dari rumah agar tidak ada beban apapun, aku menjadi dingin, cuek dan tidak peduli, aku merubah sikapku, aku tinggal jauh dari keluargaku,melamar kerja di toko bunga Yamanaka. Aku suka kehidupanku, tidak ada masalah dalam kehidupanku, hingga aku bertemu dengan lelaki itu Uzumaki Naruto.

"HINATA-CHAN" Kata Naruto

"YA?" Sejak kapan Naruto pulang? Ketika ku tenggok jam ternyata jam 3, apakah dia pulang cepat?

Sungguh aku kaget ketika mendengar teriakannya.

"Kau dari tadi melamun hingga kaneki pun bangun dan menangis pun kau tak sadar, kau sakit?" Tanyanya duduk disebelah ku dan dia mendekatkan wajahnya paduku.

BLUSH

"Minggir bodoh" kataku, aku pun berdiri namun tiba-tiba di tarik.

Set

Deg

Dia menempelkan keningnya ke keningku hingga nafas kami pun tertabrakpun terasa. Tidak ini tidak boleh terjadi!

"Kau demam" Katanya.

"Apa?" Kataku.

"Kau panas" Katanya "Menginaplah disini, aku akan merawatmu" Lanjutnya.

"Tidak-" Tolakku namum..

PUK

"Tidak ada bantahan, Hinata-chan" katanya sambil mengacak rambutku.

Hangat.. seperti tangan ayah...

TBC

Uaaaa... Ruuki muncul lagi dengan cerita absurd, hah...

Ohh yaa! Soal untuk cerita 'Can I Love You? (remake Destiny)' Ruuki masih belum ada ide untuk ngelanjutnya yahh sebernya udah setengahnya tapi masih ada yang kurang pas gitu minna, dan untuk cerita ini semoga kalian suka yaaaa...