WARNING:Typo, OOC.
Houtarou x Chitanda
Prolog
Sepasang mata berwarna ungu itu kembali menatap anak lelaki di depannya yang sedang mengadah keluar, ia sudah berkali-kali melakukan itu, tetapi berkali-kali pula ia kembali menindik, menatap bukunya.
Tetapi, untuk entah keberapa kalinya, mata itu kembali menatap laki-laki dei depannya, ia ragu-ragu ingin menanyakan sesuatu.
"Chitanda?"
Rupanya, lelaki itu menyadari dirinya ditatap berkali-kali oleh perempuan itu, yang tak lain adalah Chitanda Eru, mata hijaunya mencoba mencari petunjuk apa yang sedari tadi Eru lihat.
"Y-Ya?!" tanya Eru gelagapan.
Kalau sikapnya seperti ini, pasti ada maunya.
"Ada apa? Kau penasaran tentang apalagi kali ini?" tanya Houtarou sambil menatap Eru "Eh.. ngg.. anou etto.. uhh..," Eru kembali memainkan jarinya,Houtarou yang sudah lelah menunggu menghela nafasnya, kemudian angkat bicara "Jangan bilang..., ini ada hubungannya dengan privasi keluargamu," kata Houtarou "M-Memang iya..,"
Memang IYA katamu!?
"Aku.. ingin bertanya Oreki-san..," "Hm?"
Saru detik.
Dua detik.
Hening.
"MAUKAH KAU MENJADI PACARKU SELAMA TIGA HARI?!"
DUARRR! (efek background)
"Kenapa tiba-tiba!?" tanya Houtarou "M-Maksudku pacar bohongan..," "Iya! Tapi kenapa tiba-tiba!?" "Eh.. anou.. etto..ng..,"
-SkipTime-
"Jadi sepupumu akan datang lusa dan mereka semua sudah punya pacar, mereka akan mengenalkanmu pada seorang laki-laki yang katanya jika cocok akan dinikah paksakan denganmu?" Eru mengangguk
"Kenapa tidak minta orang lain saja? Satoshi misalnya?" tanya Houtarou "Jadi memang tidak bisa ya..," otak Houtarou yang awalnya blank tiba-tiba menjadi sedikit panik "Bukan.. bukan begitu maksudku! Kenapa harus aku?" tanya Houtarou lagi.
"Kalau aku minta tolong Fukube-san.. aku takut Mayaka-san cemburu, dan kupikir, kalau minta orang dari luar klub mereka curiga..," kata Eru "..Kau salah satu orang yang dapat kupercaya Oreki-san," kata Eru, akhirnya, Houtarou menghela nafas
"Baiklah," kata Houtarou "Benarkah!? Terima kasih, Oreki-san!" Eru tersenyum.
Ya ampun! Senyumnya manis sekali, pikir Houtarou, dia bisa merasakan pipinya menghangat walau sedikit "Oreki-san?" tanpa sadar, wajah Eru sudah begitu dekat, Houtarou yang kaget terjatuh dari kursinya dan kepala bagian depan dan belakangnya sempat terbentur "Oreki-san!" "Ittai..," dan demi apapun, kali itu, mata Houtarou membulat juga pipinya-oh bukan-wajahnya, super-merah.
Dan itu hanya karena...
...Eru mencium keningnya.
~"~"~"~"~
"Sudah selesai," kata Eru tersenyum, ia baru saja memakaikan salep (bener gak sih?) pada kening Houtarou yang sekarang, sedikit biru karena terjatuh tadi.
"Lain kali hati-hati ya," pesan Eru.
Hati-hati? Memang itu salah siapa?
"Hai," jawab Houtarou
Sungguh, demi melihat gadis itu, kini, seorang Oreki Houtarou rela datang ke sekolah yang ia anggap membosankan.
"Besok, kau bisa temui aku di rumahku?" tanya Eru "Tentu, aku harus pakai baju apa?" tanpa sadar, kata-kata itu meluncur dari mulut Houtarou "Eh?" "Tidak! Tidak apa-apa!"
Pandangan Eru melembut, kemudian tersenyum "Boleh apa saja Oreki-san, jujur saja, aku selalu suka cara bepakaianmu yang santai, menurutku.. cocok denganmu," sambil menatap kearah lain, wajah Eru memerah.
Houtarou juga, dia hanya mengangguk kemudian menggaruk kepalanya yang tidak gatal, wajahnya juga memerah, entah sudah keberapa kalinya.
"Kalau begitu, aku pulang dulu," kata Eru.
"Aku juga," kata Houtarou.
Tas ini kok... agak berat? Pikir Houtarou
Tas ini ringan! Tumben! Pikir Eru
"Ayo Pulang,"
"Hmm!"
To Be Continued
*(*(*(*)*)*)*
Next Chapter: First Day, Introduce.
Sneak Peak Nect Chapter
"Ini bukan milikku!"
"Selamat Datang Oreki.. ahh.. kupanggil Houtarou saja tak apa?"
"Namaku Aya Ikaruga,"
"Namaku Chitanda Lilika,"
"Namaku Riyuu Riyama!"
"Aku Takahashi Akeshi,"
"Aku Kaikuzu Ashera,"
"Aku Tohira Shou,"
"Namaku Kitte Ikushi,"
RnR plz!
