Ini jelas2 FF ngaco yang asal minjem nama...wkwkwkwk....
Well, forgive me for the stupid story...but they're all making perfect sense to me.
Five Things
That are not supposed to be doing in your first date
The fifth one is...
Well... cerita ini terjadi saat Allen dan Kanda (actually, saia benar-benar tidak suka sama yang namanya yaoi... ga pengen juga bikin pair ini... tapi, apa mau dikata, ga ada pilihan lain) pergi untuk first date mereka di sebuah restoran. Hmm, just name the restoran 'whatsoever'. Oh, FYI, jelas-jelas disini Allen adalah perempuan; why, you know why.
"Mau makan apa?" tanya Kanda pada Allen.
Allen nyengir, lalu seperti biasa; daftar pesenan super panjang sudah diucapkannya pada waitress yang cuman bisa bengong.
Makanan dateng, Allen makan.
Kanda makan.
Keduanya ngomong panjang lebar, ga ada ide tentang apa yang mereka omongin, yang jelas mereka ngobrol aja lha...
Udah lama, manager restoran rasanya pengen banget nimpuk mereka. Dalem hatinya, si manager bilang, gilee... tu duaan, mau mpe kapan mereka disana? Udah berapa jam nie? Udah mau tutup nie restoran!!!
And finally, entah bagaimana caranya, setelah Allen dan Kanda merasa terusir; mungkin dengan waitress yang sengaja ngebersihin meja mereka, atau mungkin karena ada yang sengaja ngepel disamping mereka, atau sengaja di tumpahin wine, atau sengaja di... apapun lah!!!
Intinya, Allen dan Kanda udah mau pulang.
Tinggal bayar.
Pas Allen juga bilang ke Kanda, "Kanda, makasih ya... udah di traktir!!!"
JEDGER!!!
Well, as a matter of fact...
Gentlemen are supposed to pay for the meal, sometime. Tapi ga harus tiba-tiba dan sejujur itu; harusnya, Allen pura-pura aja mau bayar makanannya sendiri, jadi kalo emang Kanda gentlemen, dia bakal nawarin untuk bayar buat Allen. Ingat, ini ga seharusnya terjadi di kencan pertama, atau, siap aja untuk broken-relationship dalam kurun waktu kurang dari satu bulan.
So, the tip is... do not order too much meal, so you dont have to pay a lot, except you really sure that HE will be covering up for you.
Ok, the fourth one.
Kejadiannya beda lagi. Dan well, ini terjadi pada Fou dan Bak Chan.
"Jadi mau nonton apa?" tanya Bak. Well, dari pertanyaan pertama aja udah salah, harusnya dia bilang, 'kalo kita nonton –nama film- aja, gimana?'
"Hm..." Fou mikir buat sesaat, "kaya'nya gue mau nonton –nama film- itu."
*gleck* Bak nelen ludah, bukan kenapa-kenapa sih, tapi dia ngasih saran lain ke temen kencannya itu, walau tetep pilihan lain yang salah, "kalo 'nyumun' aja gimana? Banyak yang suka sama film itu, kan?"
Fou geleng-geleng, "gue lagi pengen yang serius nieh... kalo ini aja gimana?"
Akhirnya, pilihan jatuh pada pilihan Fou. Jelas kenapa, kan? Cowo' ga boleh keliatan maksa, kecuali dengan sangat halus n malah bikin cewe'nya mikir dater-nya itu begitu perhatian ect.
Waktu selesai film, Bak keluar dengan wajah pucat.
Fou nanya, "kamu kenapa, yayang?"
"Enggak," tapi tiba-tiba... huek...huek!!!
"Eh, kenapa muntah? Kamu ga apa-apa, kan?"
"Enggak kok," jawab Bak, pura-pura kuat.
"Oh..." Fou ketipu dah.
Waktu di mobil pas pulang...
"Tapi tadi filmnya keren ya... si Hujan badannya bagus, pembunuhannya juga gile-gilean," komen Fou innocent.
"Oh," Bak acuh tak acuh.
"Tapi tadi harusnya kita beli pop-corn yang ukuran duoble super size, kan kurang tadi..."'
Bak keselek, "k... kurang?"
Fou ngangguk, "iya, soalnya, ngeliat adegan action kaya tadi bikin gue laper terus..."
"LAPER?" teriak Bak lebay, "yang ada juga harusnya enek. Darah dimana-mana, trus..."
"Ih, kamu takut, Bak?"
"Gue? Takut?" Bak in denial, "ga mungkin gue takut sama film."
"Oh," Fou cuman ber-oh ria, "trus Bak phobia apa?"
"Hmm... cuman sanguinphobia," jawab Bak santai.
Well, that's explained why Bak mpe muntah-muntah.
Intinya, ga banget kan, kalo di film yang harusnya si cowo' jadi penopang cewe'nya malah harus ketakutan karena ngeliat scene beradarah gitu... wkwkwk... ga banget dah.
So, the list should-not-watch-movie-at-first-date are...
Horror, kalo lu ngerasa si pasangan lu (atau lu; read, if you're a male) ga cukup berani.
Bloody action, kalo salah satu dari kalian sanguinphobia.
Action, kalo lu (kalo yang bacanya cowo') atau cowo lu ga sehebat n senekat bintang filmnya; a.k.a, cukup gila untuk loncat-loncatan n tembak-tembakan, n giles-gilesan kaya' di film.
Drama, especially kalo aktornya super duper hot-items.
Komedi, kalo ga mau ngeliat sisi ilfil pasangan kalian waktu lagi ketawa sampe snork-snork.
Sci-fi, kalo lu ga mau keliatan bodoh.
N sejenis film yang memerlukan begitu banyak imajinasi, seperti 2102 atau apapun lah... itu bakal bikin perdebatan panjang; karena perbedaan pendapat.
Jadi... core of the core is... kalo bisa jangan nonton untuk first date, itu akan jadi awal yang tidak begitu baik; ya... kecuali kalau kalian mau nonton film yang layarnya komplitli item, maybe that'd be better.
Hal ketiga.
"Ya udah... udah lama juga sih, Rhode ga ke kebun binatang," ucap Rhode manja pada Wisely. Ga ngerti juga kenapa bisa muncul pair ini.
"Oke!" sambut Wisely, lalu langsung kontan tancap gas mobil BMWnya. Inget, BMW, bukan BMX; kalo BMX, gile, cape bawanya.
Sesampenya di kebun binatang, setelah beli karcis, n udah mulai perjalanan panjang ngelilingin kebun binatang...
Mereka ngeliat elang.
Ceritanya Wisely pengen ngegombal, "Rhode... matamu begitu tajam, seperti mata elang yang begitu indah itu. Aku pun tidak bisa berbohong di hadapan matamu itu."
Rhode cuman tersenyum, tersipu malu.
Ngeliat singa.
Giliran Rhode balas memuji, "Wise, kamu itu kuat banget, gagah kaya singa itu."
Wisely cuman nyengir, dalam hati bangga.
Mereka ngeliat koala.
"Rhode, kamu liat koala itu... kaya kamu, begitu lembut.
Mereka ngeliat kuda.
"Wisely, kamu kaya kuda... larinya cepet, cocok jadi pemain bola."
Masih tersipu... yah... bisa dibayangin gimana keduanya jadi tukang gombal, kan?
"Ih... lucunya... seperti kamu, lho..." ucap Wisely waktu melihat monyet.
"Hah?" Rhode kaget, "Lucu?!"
"Eh... bukan gitu... jangan tersinggung dong... hmm... hmm..."
"Iya, Rhode emang lucu. Kenapa?" bantai Rhode, "trus emang Wisely gaa nyadar kalo Wisely itu kaya musang? (weasel, in english)"
"Eh..." Wisely kaget, cuman bisa ngelus dada.
Trus...
Mereka ngelanjutin perjalanan dan ngeliat gagak.
"Wah, gagak..." Wisely terpana.
"Kenapa, mau bilang kaya Rhode lagi? Sama-sama item?"
"I... iya..."
"Dasar weasel!"
Berakhir dengan Rhode yang jalan pergi menjauh gitu aja...
Ya, Rhode kan anak orang kaya, jadi tinggal nelpon supir buat jemput.
Ya... gitu deh. Kira-kira, ngerti kenapa, kan?
Yang kedua. Ini cukup parah.
Berhubung akhir bulan, jadi mau kencan pertama yang kesannya bertanggung jawab. Tapi, alasan sebenarnya sih...cuman memikirkan kantong aja, kan?
This happened to the pair of Lavi n Lenalee.
"Ha... halo, Komui-san."
Komuis' killing instinct, increased by 10%.
Lenalee keluar dari kamarnya, menggandeng tangan si rambut merah pecicilan itu, dan keduanya duduk diberanda.
Komui merencanakan sesuatu.
"Jadi... Lenalee... maaf ya... kalau kita..."
"Oh, ga apa-apa, kok, Lavi. Lenalee juga ga tenang ninggalin Nii-san sendirian. Tahu, kan?"
"Oh, baguslah kalau gitu..."
Komui's killing instinct, inrease by 20%. Total 40%, at 1st place, it had been 10% already.
"Lalu..." Lavi mulai sisi gombalnya, tangannya ke pundak Lenalee.
Komui's killing instinct, increased 30%.
Lavi mulai manyun, Lenalee juga ikut-ikuatan manyun. Mereka makin mendekat...
Komui's killing instinct, increased by 30%.
"Lenalee..."
"Lavi..."
"KOMURIN!!!" ini menghancurkan suasana bertanggung jawab dan hemat yang ada. Ga nyambung lagi...emang ada orang pacaran jadi tigaan.
Besoknya, Lavi tidak lagi boleh masuk ke rumah Lenalee. Dan Lenalee cuman bisa berteriak, "aku benci Nii-san!" alasannya jelas, kan? Lenalee ga boleh keluar rumah, apa lagi nemuin bocah pecicilan itu lagi.
Besoknya, Lavi juga ga bisa kemana-mana, toh badannya udah babak-belur. Lenalee juga ga bisa kemana-mana, karena matanya bengkak n bikin dia ga keren lagi.
Komui... menangis karena banyak hal. Satu, dibenci adik kesayangannya. Dua, merasa gagal menjaga adiknya. Tiga, rusaknya Komurin karena dibantai Lenalee n Lavi.
Sekarang, ngerti lah ya... kenapa sangat ga direkomendasikan 1st date di rumah cewe'nya. Esp, kalo si cewe punya sodara (sista or brother) yang sis-con. Sangat tidak diharapkan n sangat menyedihkan.
YANG PERTAMA!!! (esp, kalo punya cowo' atau kalo kamu cowo' dengan tampang yang sedikit tua.)
Rencana ga usah jadi terlalu romantis, menyedihkan akhirnya.
Hm... gimana tentang kencan pertama di taman? So sweet banget, ya???
Tapi itu terlarang.
Alasannya... we'll make it simple.
Cross lagi duduk di taman bareng pacar barunya, Maria.
"Mau ice-cream, ga?" tanya Cross, tetep aja womanizer.
Maria ngangguk malu-malu kucing.
Cross pergi sesaat.
Maria melihat anak-anak kecil yang lagi asyik maen di taman itu.
Cross balik, ngelirik Maria.
Udah deket, tinggal empat meteran; seorang anak kecil mendekati Cross dan berujar, "daddy!"
"Hah?" Cross juga kaget sendiri.
Maria memandang Cross dengan tatapan lucu.
"Gue bukan bokap elu!" teriak Cross kaget.
Maria tertawa.
"Bener, dia bukan anak gue?!" Cross memberi penjelasan.
"Oh," Maria menjawab atau lebih tepatnya merespon, singkat.
"No! You are my Daddy!" teriak si anak itu lagi.
Ini udah ga lucu, dan Maria tahu itu.
"Kenapa?!" Cross teriak lagi.
"Mom's said, my daddy's hair was red, it's just like yours!"
"Cross, bener?" tanya Maria.
Cross ngegeleng-geleng.
"Daddy!!!!" si anak kecil maksa.
Maria mendekat, tanpa mau mendengar kata apapun lagi, dia melandaskan sebuah telapak merah di pipi Cross dan berlalu begitu saja.
Ibu anak kecil itu kemudian datang, setelah Maria pergi tentu saja.
Ibu itu berkata pada anaknya, "baby... ayahmu memang rambutnya merah, tapi itu dulu...sekarang kan sudah di cat hitam. His hair is black now."
Cross cuman bisa bengong, meratapi karma yang dialami karena sudah jadi womanizer.
Intinya, kenapa ga boleh kencan pertama di taman, itu jelas, kan?
Well, kecuali kamu ga keberatan dengan tamparan dan putus di kencan pertama yang supposed to be perfect...gitu dah...
will you please review?
And i promised i'd make more ridiculous chaps...
