TITTLE : BE THE ONE

AUTHOR : CH BooBear

PAIRING : YUNJAE

GENRE : DRAMA, ROMANCE, MPREG

RATED : PG 17

WARN : YAOI, BL, GEJE, ALUR CEPET, EYD BERANTAKAN, TYPOS, MENDRAMATISIR

HAPPY READ ,

YUNJAE YUNJAE YUNJAE

"Maaf … tapi aku tengah mencintai orang lain…."

"Jangan bercanda Yun…..itu tidak lucu…"

"tidak…aku serius…aku akan segera menikahinya…..izinkan aku menikahinya Seulgi…"

"BRENGSEK! HIKS…KAU MENGKHIANATI-KU JUNG?! AKU ISTRIMU YANG SAH! HIKS…BAGAIMANA BISA KAU AKAN MENIKAHI ORANG LAIN, HAH?" Jerit Seulgi frustrasi begitu mendengar penuturan Yunho, suaminya

"Maka dari itu aku meminta izinmu seulgi-yah…." ucap Yunho seraya memeluk tubuh Seulgi yang gemetar, menahan isak tangisnya

"Hiks….andwe…ceraikan saja aku Yun….Hiks….Kau sudah tidak mencintaiku….Hiks…apa salahku padamu Yun? Beritahu aku…aku akan memperbaikinya…Hiks…jebal…jangan begini…"

"Kau tidak salah apapun, sayangku…ini salahku…aku mencintai dirimu..tapi aku juga mencintai dirinya…kumohon, mengertilah…..jangan pergi dariku….aku tidak akan sanggup Seulgi~ah…" ucap Yunho dalam pelukannya

"Tinggalkan dia Yun….demi aku…kalau kau mencintaiku, tinggalkan dia…."

"Tidak bisa…aku sudah berjanji untuk selalu melindunginya….dan dia…tengah mengandung anakku Seulgi~ahh…"

DEG

Kedua bola mata Seulgi membulat mendengarnya, mengandung? Bahkan dia yang sudah menjadi istri sah Yunho-nya selama 2,5 than ini belum memberikannya keturunan

"Siapa….siapa orang yang tengah mengandung anakmu itu Yun?" ketir Seulgi

"Jaejoong..namanya…KIM JAEJOONG…"

.

.

.

YUNJAE YUNJAE YUNJAE

# JAEJOONG POV #

"Saudara Jung Yunho, bersediakah kau menerima Kim Jaejoong sebagai Istrimu? Menempuh hidup bersama, dalam senang maupun duka, hingga kematian memisahkan kalian?" sahut pendeta mengucapkan Ikrar setia pernikahan yang tengah kami laksanakan

"Ya, saya bersedia…menerima Kim Jaejoong sebagai istriku dalam keadaan susah maupun senang" tegas Yunho seraya menatap kedua bola mataku, membuatku menghangat melihatnya

"Saudara Kim Jaejoong, bersediakah kau menerima Jung Yunho sebagai Suamimu? Menempuh hidup bersama, dalam senang maupun duka, hingga kematian memisahkan kalian? Ucap pendeta yang kini menanyakan kepadaku, dan tanpa ragu , aku pun menjawab, "Ya…Saya bersedia"

"Dengan ini saya meresmikan, bahwa kalian, Jung Yunho, dan Kim Jaejoong, telah resmi menjadi suami istri yang sah dihadapan Tuhan...sekarang, ciumlah pengantinmu…" ucap pendeta menatap Yunho. Namja yang kini telah sah menjadi suamiku ini pun kemudian mendongakkan kepalaku dan mendekatkan wajahnya, ke wajahku, secara pelan, dan dengan khidmat, kami berdua berciuman.. dengan sangat lembut…dapat kulihat, saat aku tengah berciuman dengan suamiku ini, sesosok perempuan yang kutahu itu bernama Bae Seulgi, istri pertama dari suamiku ini, berlari meninggalkan gereja, tempat kami mengikrar janji. Dapat kurasakan sakit hati yang kini dirasa Seulgi. Yeoja itu tidak bersalah…akulah yang merebut Yunho darinya…Tapi…maaf saja…aku tidak dapat menyerah begitu saja, aku benar-benar mencintainya…dia belahan jiwa ku, kelihatannya memang egois, tapi aku tidak bisa hidup tanpa Yunho. Aku bersyukur dapat bertemu namja yang kini menjadi suamiku ini, dia yang telah menolong hidupku….

Masih kuingat pertama kali, bagaimana kami berjumpa, di sebuah club malam, tempat aku masih bekerja Hostess ternama, Mirotic Club. Malam itu, awal pertama kamu jumpa, aku berdansa diatas dance floor yang dipenuhi para lelaki hidung belang, inilah tugasku, menghibur mereka, menarik nafsu mereka agar aku melayani mereka. dan tanpa kuketahui, ada sepasang mata musang yang ternyata menilik aksiku yang ditatap berpuluh-puluh namja liar yang tengah ternganga penuh nafsu dihadapanku

"HAI CANTIK! MULAI SAAT INI KAU MILIKKU!" itulah deklarnya saat menemukan diriku . Tentu saja aku terkejut dengan sikapnya yang mendadak tersebut. Tapi aku berusaha diam, mengikuti kemauannya, aku masih mengira ia tidak serius dengan ucapannya, dan hanya menjadikanku pemuas nafsu nya saja, sama seperti klien-klien ku yang sebelumnya

"Hei…mana tip untukku, tuan Jung yang terhormat? Aku harus segera pergi sekarang" desakku membangunkan dirinya yang tengah tertidur lelap, sehabis menghabiskan malam berdua denganku

"Kau tidak akan kemana-mana…mulai saat ini, kau milikku…aku telah membelimu dengan harga mahal…kau tidak perlu bekerja seperti itu llagi Boo..aku akan melindungimu…" jelas Yunho yang membuat tubuhku bergetar saking tidak percayanya

"jangan bercanda…itu tidak lucu"

"Itu benar Boo…"

"Bohong! Kau bohong! Hiks! Kau bohong kan?!"

"Tidak! Aku berkata yang sejujurnya! Booo! Aku mencintaimu semenjak kita bertemu…aku ingin memilikimu! Aku serius Boo…" ucap Yunho meyakinkanku saat itu

"Hiks….benarkah? benarkah aku tidak perlu lagi bekerja di tempat kotor itu lagi? Hiks…kau tidak berbohong padaku, bukan?" isakku saat itu menahan haru….akhirnya…penantianku selama ini membuahkan hasil, ada orang yang menyelamatkan hidupku, dan mau menerimaku apa adanya

"Ne Boo…sekarang, tatap aku, aku akan membuatmu bahagia…aku tahu kau menjalani ini dengan keterpaksaan"

"Yun…Hiks…tapi…bukankah, kau sudah mempunyai istri? Orang yang kau telpon semalam, istrimu bukan?"

"Itu bisa diatur…."

"Benarkah?"

"Ya.."

"Kau serius?

"Harus berapa kali kubilang? saranghae Kim Jaejoong"

"Hiks..Nado...nado saranghae.."

.

.

.

"Jadi disinikah rumahmu Yunnie, Bear?" sahut ku takjub menatap rumah yang bisa dibilang megah. Yunho memutuskan untuk aku tinggal sementara bersamanya di rumah miliknya dan Seulgi selama rumah yang dibangunkannya untukku selesai dibangun

"Yunnnie….tapi aku segan tinggal bersamamu dan Seulgi Noona"

"Tenanglah Boo…Seulgi orang yang baik…aku yakin kalian dapat saling menjadi teman baik…Seulgi selama ini kesepian,

kuharap kau bisa cepat beradaptasi dengannya"

"Ne….aku harap begitu Bear…."

"Kka…kita masuk segera, badanku capek sehabis acara bulan madu kita di Jepang Boo.." sahut Yunho seraya memeluk pinggang rampingku, dan menekan bel rumah berungkali untuk segera diminta dibukakan

"Yunho~ah…" senyum Seulgi merekah begitu melihat kedatangan kami, ia langsung memeluk Yunho, dan disambut hangat oleh Yunnie ku itu…Uh…aku tidak suka! Apalagi kini Yunho tengah mencium mesra Seulgi didepanku, pipiku memerah melihatnya, tapi aku sadar, Seulgi juga Istrinya

"Mmpph…..mmpphh…"

"Engh…bisakah kita masuk sekarang, Noona? Yunnie?" ucapku pelan, berharap mereka menghentikan ciuman mereka

"Ohh…tentu saja Boo...oh yah Seulgi, anggaplah Joongie sebagai teman dan adikmu sendiri , bukankah kau selama ini kesepian karena kita belum dikaruniai anak?"

"Emm…Ne…tentu saja, aku pasti meyukai joongie…bukan begitu joongie?"

"Em….tentu saja…kita pasti bisa akrab Noona…aku menyukaimu…." Ucapku menatap tajam Seulgi, walau dibibir aku mengucapkan menyukainya, tapi itu berbanding terbalik dengan apa yang kurasa, ya…aku tidak menyukainya…bahkan mungkin aku bisa membencinya…dia kuanggap hanya sebagai pengganggu…apakah kau akan tahan dengan keadaan seperti ini, Hey, Bae Seulgi? Kurasa tidak..

'Bagus…kalau begitu, tolong antarkan Joongie kekamarnya, seulgi~yah…aku akan mengangkat barang-barang kami…" ucap Yunho seraya meninggalkan kami

"Ayo Joongie, ikutin Noona…" sahut Seulgi sembari tersenyum dan mengomandoku

"Hem….rumah ini memang sepi …." Ucapku tajam, sembari melihat-lihat seisi rumah

"Yah…begitulah Joongie… kurasa setelah kedatanganmu, akan terasa lebih ramai…" balasnya

"Tentu saja, setelah hampir 3 tahun rumah ini hanya dihuni olehmu dan Yunnie, rumah ini pasti akan diramaikan oleh aku, dan anakku yang akan lahir…bukan begitu Noona?" ucapku menyindirnya sembari mengelus-elus perutku yang sudah terlihat sedikit membuncit

"Aegya….cepatlah lahir nak…kau akan memberi warna baru dalam rumah dan keluarga ini…" lanjutku lagi, dan dapat kulihat, wajah seulgi menunduk murung mendengar ucapanku, tapi…siapa yang peduli

"Ini kamarmu Joongie…" ucap Seulgi pelan begitu kami

"Gumawo Noona…"balasku tersenyum manis, aku memperhatikan ruang yang merupakan kamarku, benar-benar luar biasa, penuh dengan motif gajah dan dicat dengan warna kesukaanku, merah

"Kau suka Boo? Aku telah menyuruh orang desainer menata ulang kamar ini" ucap Yunho yang tak kusangka telah memelukku dari belakang, dan menciumiku ditengkuk

"Eum…sangat suka bear…kau sangat tahu kesukaanku…gumawo" ucapku terharu dan tak segan-segan menunjukkan kemesraanku didepan Seulgi

"Kalau begitu, aku akan kembali melanjutkan memasak untuk makan siang kita…" ucap seulgi pelan, dan berangsur pergi.

"Boo…ayo bereskan barang-barang terlebih dahulu, sehabis itu kita bersih-bersih"

"aku tidak sabar ingin kau membersihkan tubuhku ini , bear" sahutku menggodanya

"huh? My boojae mulai nakal, ne?" ucapnya seraya mencubit pelan hidungku

YUNJAE YUNJAE YUNJAE

"Whoa…kelihatannya enak sekali bukan, Joongie? Cobalah masakan Seulgi…pasti kau ketagihan…" ucap Yunho memuji masakan wanita yang ada didepanku ini. Kulihat dia tersipu malu mendengar pujian dari suamiku…ah tidak…suaminya juga

"Kau bisa saja Yun…ayo..makanlah yang banyak…." Ucap Seulgi yang kulihat hendak mengambilkan chicken wings buat Yunho-ku, tapi kalah sigap dengan tanganku yang sudah mengambil sepiring chicken Wings yang dibuatnya

"Nah, Bear…yang ini untukmu , dan ini untukku…" ucapku tersenyum manis memberikan chicken wings di piringnya, dan kulirik, Seulgi hanya terdiam saja melihat aksiku. Dasar Lamban

"Kau juga cobalah juga Sosis ini Boo...dan ini, untuk Seulgi…kalian juga habiskan Sup di mangkuk masing-masing, arra? " ucap Yunho membalas menaruhkan sosis di piring kami masing-masing

"Gumawo…" ucap seulgi yang kulihat 'masih' tersenyum manis

"Eum…aku pasti makan banyak untuk baby kita Bear…aegya…mari kita makan sekarang nak…" ucapku lembut sembari mengelus-elus perut yang berisi bayiku berumur 3 bulan

"Bagaimana Boo? Enak bukan, masakan Seulgi?"

"Lezat…Noona benar-benar pandai memasak...hanya saja, ada beberapa bahan yang terlupakan Noona….Aku bisa mengajarkanmu resep rahasia yang kuketahui…ootte?" sahutku dengan masih melahap masakannya yang kurasa masih kalah jauh enak dengan masakanku

"Ah..tentu saja, tentu saja dengan senang hati, Joongie…"

"Aku pergi kerja dulu, kalian berdua, hati-hatilah dirumah…seulgi tolong jaga joongie, ne? joongie…jangan nakal, oke?" ucap Yunho-ku mengecup mesra bibirku dan Seulgi, kami berdua pun melambaikan tangan hingga mobil yang dinaiki Yunho berlalu pergi, tidak terlihat lagi

"Hei Seulgi…"ucapku datar kearah Seulgi

"Ada apa Joongie?"

"Cepatlah kau membereskan rumah ini, aku tidak tahan dengan rumah yang kotor dan berdebu seperti ini…ini tidak baik untuk anakku juga…"ucapku melenggang pergi meninggalkan Seulgi

"Kau mau kemana Jae?" ucapnya bingung melihat aku kearah pintu samping menuju halaman

"Ingin berjemur…itu baik untuk kesehatanku dan anakku…kuharap, setelah aku selesai berjemur, kau sudah selesai membersihkan rumah...kau tentu tidak ingin aku bekerja keras saat sedang hamil seperti ini kan?" ucapku sarkastik, tanpa menunggu jawaban darinya, aku kini telah berada di halaman, dan bersantai tidur-tiduran di ayunan jarring-jaring seperti laba-laba yang dibuat Yunnie

"Hem…tidak kusangka, hidupku akan sesempurna ini….setelah keluar dari tempat neraka itu, hidupku menjadi lebih baik…Nak…berterima kasihlah pada Tuhan, Ne? dia telah memberi kita pendamping hidup yang sempurna, yaitu appamu…"sahutku mengelus-ngelus perut yang berisi aegya ku ini, tak lama kemudian, aku kembali jatuh tertidur ditengah-tengah angin yang bertiup

"Jae…jaejoong…bangunnn" ucap seseorang yang menepuk-nepuk pipiku, kubuka mata perlahan-lahan, terlihat sosok Seulgi, wanita yang tidak kusukai, berada didepanku

"Ada apa?" ucapku tajam, kesal karena mengganggu tidurku

"Ini sudah jam 12,sudah makan siang, ayo makan, kau tidak boleh telat makan…"

"Baiklah…" aku pun mengangguk, mengikuti Seulgi ke ruang makan, terlihat beberapa makanan yang terlihat lezat berada di meja makan, aku pun kemudian makan dengan lahapnya,menambah hingga hampir 3 porsi kuhabiskan, bawaan aegya emang seperti ini, bukan?

"Hey Seulgi…itu bekal untuk siapa?" ucap ku memandang bekal makanan yang baru kusadar ada di atas meja

"Oh..Bekal itu? Tentu saja untuk Yunho…aku akan mengantarnya kekantor sehabis kita makan siang…kau tolong jaga rumah, ne?"

"Ani! Biar aku saja yang pergi mengantar…kau yang jaga rumah" ucapku tegas menatap kedua mata Seulgi

"Kau harus menjaga kandunganmu bukan?" ucap Seulgi santai masih tetap menyantap makanannya

"karena itu, aku yang mengantar…aegya-ku ingin bertemu appanya…aku juga mau mampir ke apotik membeli beberapa vitamin untuk kandunganku, kau mengerti?" ucapku menyeringai

"Apa kau sedang mencari perhatian darinya?" tanya Seulgi padaku

"Ya…aku sedang meminta perhatian lebih dari suamiku sendiri…apa itu salah?"

"Dia Juga Suamiku…"

"Aku tahu…Lalu? Masalahnya?"

"Tidak…tidak apa-apa…"

"Apa kau cemburu?" kini aku yang berbalik bertanya

"Untuk apa aku cemburu? Dia masih milikku…"

"Dan dia juga milikku.."

"Aku tahu itu…"

"Aku sudah selesai makan, aku akan segera mengantarkan bekal ini kekantor Yunnie, jadi kau, jagalah rumah, dan jangan sampai berantakan"

"Apa kau menganggap aku disini pembantumu sehingga menyuruh-nyuruhku?" sahut Seulgi datar sembari meminum segelas mineral

"Salahmu sendiri yang tidak mau menyewa pembantu untuk rumah sebesar ini, jadi, wajar bukan aku meminta bantuanmu yang sudah terbiasa mengerjakan rumah tangga?" tanyaku kembali seraya mengambil jaket milikku dan kunci mobil Lamborghini yang diberikan Yunho untukku dan meninggalkan Seulgi sendirian

"Yunniee Bearrrr!' riangku manja menghambur kepelukan suami tercintaku yang berada diruang kantornya di Jung Corp ini

"Booo….kejutan sekali kau datang kesini sayang? Ada apa? Bagaimana kabar Aegya?" ujar Yunnieku yang kini membalas pelukanku lebih erat, aku pun menyandarkan kepalaku kedada bidangnya, mencari kehangatan dan aroma tubuhnya yang kusuka

"Eung…aku kesini mengantarkanmu bekal, bear…kau belum makan siang kan?" ujarku menunjukkan bekal yang kubawa

"Whoa…kau datang tepat waktu Boo…aku memang belum makan sejak dari tadi…kau dan aegya udah makan kan?" tanya Yunho sembari Mengelus-elus perutku

"Eum..aku sudah makan Yunnie…sehabis ini aku juga ingin membeli beberapa vitamin seperti yang dianjurkan dokter"

"Ya..kau harus menjaga dirimu Boo…" sahut Yunieku seraya menyantap bekal buatan seulgi

"Eum Yunnie…"

"Ne Boo?"

"makanannya Enak?" tanyaku

"Ya, tentu saja enak…."

"Lebih enak mana dengan masakan buatan Joongie?"

"Sayang…makanan yang dibuat dengan kasih sayang, pasti akan terasa lezat, begitu juga dengan masakanmu…"

"Hiks..Hiks…tapi…tapi…sepertinya kau lebih menyukai makanan Seulgi dibanding aku…hiks…"

"Aniya Joongie sayang….tidak seperti itu" ucap Yunho yang kini kulihat panic menenangkanku

"Joongie gak mau tahu! Pokoknya Yunnie tega sama Joongie! Hiks! Yunnie mulai gak suka ama makanan Joongie, dan nanti…hiks…mulai gak suka Joongie…hiks…huwaa…." Aku merengek, saking kesalnya Yunho memakan dan menyukai makanan bekal Seulgi. Hei! Masakanku jauuuhh! Lebih enak dibanding Seulgi!

"Aku pulang…."

"Ah…sudah pulang rupanya…" gumamku dalam hati, mendengar derap Langkah Yunnie, aku pun berniat menyambut Yunnieku, tapi kedahuluan oleh Bae Seulgi sialan satu itu yang kini sibuk melepaskan dasi yunnieku dan membawakan tas kerja dan jasnya . aku pun mengurungkan diri menyambutnya, dan kembali ke ruang TV, menonton siaran yang entah sedang memutar acara apa

"Boo ...aku pulang…" sahut Yunnie yang kini menghampiriku bersama seulgi, tapi aku mengacuhkan mereka

"Yunho~yah…lebih baik kau bersih-bersih,mandi terlebih dahulu…" ujar seulgi mengingatkan

"Eum…baiklah…Boo..aku mandi dulu yah…" ucap Yunnieku yang mengecup pelan keningku, dan langsung melangkah meninggalkanku

"Hei Jae…bisa kau bantu aku untuk- " sahut Seulgi melirik ke arahku

"Tidak" sahutku cepat, tanpa membiarkan dia meneruskan ucapannya, dan langsung melangkah pergi menuju kamarku

"Boo…"

"Heumm…."

"Kau sedang apa dikamar sendiri disendiri Boo?"

"tidak usah pedulikan aku bear…sana pergi!" ketusku merajuk , mendorong tubuhnya yang hendak memelukku

"Boo…kau tega iihh…..aku kan mau peluk dan cium aegya kita Boo" ucap Yunho melas, sembari memasang wajah innocent dan puppy eyesnya, membuatku tidak tahan untuk merajuk lebih lama

"Pegang disini Bear…aegya kita hari ini nakal, menendang-nendang perutku terus…" sahutku seraya mendekatkan tubuh yunnie ku perutku, dan mengelus-elus pelan aegya kami

"Whoa..kau benar Boo…dia bergerak…Aegya…jangan nakal ah…kasihan sama ummamu, nak…arra?" ucap Yunho mengajak bicara aegya kami

Kruyukkk~ Kruyukkk

"Yunnie…itu bunyi perutmu, eoh?" tanyaku memastikan, kaget, tiba-tiba saja ada bunyi perut keroncongan =,=

"Hhhehe….kau benar sayang…aku sudah lapar…ayo, kita makan"

"Ani…kau makan saja sendiri…sana pergi"

"Boo, jangan begitu ah…aegya juga pasti lapar…ayo…kita makan sama-sama, ne?" ucap Yunho mulai mengelus-elus rambutku

"Huh…arra…mari kita makan, bear…tapi…" ujarku sembari mendelik ke mata musangnya

"Tapi apa sayang?"

"Gendong aku sampai ruang makan!"

"HEH?" kulihat mata Yunho terbelalak mendengar permintaanku

"WAE? Kau tidak mau menggendongku, bear? Apa karna tubuhku yang sudah berat kau tidak mau menggendongku, huh? Kau tega! Hiks…Hiks…"

"Ani Boo…bukan begitu…" sahut Yunhoku mulai kelabakan lagi

"Lalu apa kalau bukan begitu? Ayoo! Gendong!" ucapku kesal

"Aish! Nae Boojae…apa sih yang enggak buat kamu?" balas Yunho kemudian dengann sigap menggendong diriku ala bridal style menuju ruang makan, aku pun tersenyum senang, dan menggeliat manja dalam pelukannya, mencari kehangatan dalam dada bidang suamiku ini

"Yunnie…saranghae…" bisiikku pelan

"Nado saranghae…." Jawab Yunnieku mendengar bisikanku, Tak berapa lama, Yunnie pun mendudukkan diriku dikursi makan, AH…sudah diruang tamu rupanya…dapat Kulihat, Seulgi menekuk mukanya melihat aku digendong menuju ruang tamu ini

"Apa kau kesulitan berjalan sampai-sampai digendong olehmu Yun?" tanyanya pada kami berdua

"Ani….Aku hanya ingin digendong…" ucapku santai

"Boojae memang manja Seulgi-ahh" terang Yunho

"Hemm…Ya sudah..ayo kita makan…aku sudah menyiapkan Sup Iga Sapi untuk hidangan kita"

"UKHH! Ukh! UHUK!" Entah kenapa, mencium aroma masakan Seulgi membuatku Mual, bahan apa yang dimasukkinnya ke sup itu?

"BOOO! GWENCHANA?" pekik Yunho khawatir padaku, dan memijat mijat tengkukku

"HUEE…MAKANANNYA! UKH! Makanannya membuatku mual Bear…Hiks…" isakku pelan

"Hey…ada salah apa dengan masakanku?"

"Moollla….aku mual hanya mencium masakanmu, Noona…UKHH! Yunnie…ayoo kita makan di luar..aku tidak mau makan di rumahhh…" rajukku kemudian

"Tapi Boo.."

"MAKAN DILUAR YUN! AYOOO! AKU GAK MAU DIRUMAH! TITIKK! HUEKK! UKHH!" pekikku menahan mual diperutkuini

"Ah..Baiklah..kita makan di luar…Seulgi…jaga rumah sebentar, Ne? kami akan segera kembali…"

"Yah…pergilah.." balas seulgi dengan lesu, dan dapat kulihat , Seulgi menangis diam, airmata nya mulai jatuh deras membasahi kedua pipinya…aku tersenyum, dalam hati, aku merasa senang rivalku sedih. Hey Seulgi, akan kupastikan kau meninggalkan Yunnie ku tersayang….menyerahlah noonaku sayang, Yunho mu itu, kini hanya mencintaiku aku seorang….

"Hey Bae Seulgi…" ucapku tajam menghampiri dia yang asyik berkutat didapur

"Ada apa?"

"Mulai hari ini, aku yang masak…kau, istirahatlah…"

"Kau saja yang istirahat"

"Aku bilang, AKU YANG AKAN MASAK!"

"Apa alasanmu?"

"Kau pura-pura bego, atau tolol? Masakanmu itu membuat perutku mual, dan hampir muntah karenanya! Masih berani kau menyuruhku makan masakanmu, eoh?" decakku kesal

"Masak lah sendiri, aku tetap memakan masakanku sendiri" ujar Seulgi datar, sembari menaruhkan ikan asam manis yang dibuatnya dalam piring. Aku benar-benar kesal dibuatnya, langsung saja kurebut piring yang berisi makanannya tersebut dan menjatuhkan ke lantai

PRANKK!

Suara pecahan piring membuat Seulgi terbelalak kaget melihat perbuatanku yang menghancurkan masakannya yang kini berhamburan dilantai

"APA YANG KAU LAKUKAN?!" Jeritnya tertahan, membuatku menyeringai melihatnya

"kalau kau masih ngotot ingin memakan masakanmu sendiri, makanlah yang ada dihadapanmu sekarang!"

"a..paa?"

"Ayoo ! makan!" perintahku seraya mencengkram rambut hitamnya

"AKHH! Jae…plis…kumohon..hentikan…hiks.." isaknya tertahan akibat perbuatanku, dan langsung saja kudorong dia hingga tersungkur ke lantai

"Jangan pernah macam-macam denganku! Atau aku akan mengusirmu dari rumah ini!"

"Hiks….kau tidak sadar diri Jae~ah! Kau yang seharusnya tidak macam-macam denganku! Kau PENGGANGGU DAN PENGACAU DALAM RUMAH TANGGA INI!" Jerit Seulgi yang membuatku semakin kalap

"Sekali lagi kau mengucapkan hal itu, akan kupastikan kau tidak akan selamat!" desisku kesal sembari menginjak kedua tangannya dan menjambak rambutnya

"AKHH! JAE~AHH! KAU! AKH!"

"Seulgi ~yah….kenapa dengan tanganmu? Kok diperban?" tanya Yunho melihat tangan seulgi yang terluka akibat perbuatanku

"Eung…itu…" sahut seulgi ketakutan melihat kedua bola mataku yang menatapnya tajam, seakan berbicara 'jangan pernah menceritakan kejadian tadi kepada yunho'

"Eng…tidak apa-apa Yun…tadi…tanganku hanya tergores Pisau saat memasak…."

"Benarkah?" tanya Yunho memastikan

"Itu benar, Bear…noona orangnya ceroboh…makanya, untuk seterusnya, aku yang akan memasak…bukan begitu, Noona?" ujarku seraya menatapnya kembali

"Eum…Yah…."

"Nah Yun…ayo makanlah sekarang…aku sudah memasakkan makanan kesukaanmu…sup soondae…"

"Ya…mari kita makan…kau makanlah yang banyak Boo…Kau juga Seulgi..makanlah yang banyak…"

"arra…."

"Yun…Hari ini…kau akan tidur dikamarku, bukan? Sudah beberapa hari ini kau menemani Joongie….kapan kau akan menemaniku?" Manja Seulgi pada Yunho saat kami tengah menonton TV bersama

"Eum…Tentu saja…aku akan menemanimu malam ini…tidak apa bukan, boo?" tanya Yunho lalu seakan meminta perstujuan denganku

"Tidak"

"Eh?"

"Pokoknya hari ini kau akan bersamaku, Yun…!"

"Ng…tapi Boo…"

"Tidak ada tapi-tapian! HIKSS…yunniiee tega….Aegya kita kan ingin tidur bersama ayahnya….hiks…dia itu ingin terus ada kau disampingnya, bear…hiks…"sahutnya menahan isak tangis, yang kuyakin, cara ini paling ampuh untuk Yunho tidak dapat menolak permintaanku

"Ya sudah..kau temanin saja Jongie…tidak apa…." Sahut Seulgi yang seakan sok bijak dihadapanku

"Bolehkah?" tanya Yunho memastikan

"Heum…gwenchanha…" ucap Seulgi yang membuat Yunho tersenyum bahagia…SEE? Yunho terlihat bahagia diperbolehkan untuk berada disampingku

"Eum…kalau begitu, ayo kita kekamar sekarang Bear…"

"Baiklah, my boojae…"

"Gendong aku!"

"Lagi?"

"Kau keberatan?"

"Tidak..tentu saja akan kulakukan untukmu, my princess.." bisik Yunho lembut seraya menggendong tubuhku

"Hari ini kau akan mendapat jatah lebih, bear!" godaku manjaa didalam dekapannya

"Jinjja?"

"Tentu saja!"

"Eung…"

Aku mengerjap-ngerjapkan mata, menyadari tidak ada yunho disampin ku begituku tolehkan kepala kekesamping ranjangnya

"Nggh…kemana dia?"heran ku lalu melirik jam didinding yang terpasang dikamar,waktu sudah menunjukkan pukul 9.30 pagi. "Yunnie pasti sudah pergi ke Kantor sejak jam 7 pagi tadi…" simpulku

"Ahh…Baiklah…aku mau mandi sekarang…uh…badanku serasa lengket sekali…" gumamku lagi tidak tahan dengan bau percintaan kami yang telah mengering akibat permainan semalam yang mencapai 5 ronde…

"Kau sudah bangun Jae?" sahut Seulgi menatapku yang menghampirinya ke meja makan

"Begitulah….HHahh…badanku masih terasa pegal sehabis 'melayani' Yunnie semalam…tolong kau buatkan aku sarapan" suruhku seraya menepuk-nepuk pelan pundak nya

"Ah…okay…" lirih Seulgi yang tidak menimpali lebih lanjut, hatinya pasti masih merasa sakit jikalau mendengar dan mengingat suara-suara dikala kami bercinta. aku tahu rasanya,tapi aku tidak peduli

"Heii….ini Juice milikmu?" sahut Jaejoong mendelik melihat segelas juice dingin berada di meja makan

"Eumm..yah…itu milikku"

"Kalau begitu ini jadi milikku…"

"TUNGGU JAE! JANGAN MINUM ITU!" Jerit Seulgi berusaha mencegah, tapi terlambat, Jaejoong telah meminum habis juice itu…Juice Nanas miliknya

"AKKHH!" JaeJoong memekik keras, tiba- tiba saja mengalami kram perut yang cukup hebat…

"Brengsek….hkk…..kau …me..mang…ingin,…mem..buat..kuh,..celakah…bu..kan? ngh…AKHHH!" ucap jaejoong yang masih saja sempat mengumpat Seulgi, dan tidak lama kemudian jatuh pingsan, karna tidak kuat menahan kram diperutnya

TBC