Dalam cinta dan perang, strategi diperbolehkan.

Jadi aku memutuskan untuk memakai yang satu ini .

Aku akan katakan hal ini sekarang, aku tidak melarikan diri.

Aku hanya menyiapkan diri

"Ma-maaf ini sangat mendadak, tapi … Aku sangat menyukaimu sejak lama!"

.

.

Executive Confession Committee

Based From HoneyWorks

Pairing: KaruRio, NagiKae, SugiKanza, AsaYada(?) (Slight IsoRio, IsoYada(?))

Summary: Setiap remaja pasti pernah merasakan apa yang namanya cinta. Kali ini, sebuah pertemanan yang tak sengaja terjalin menciptakan sebuah perjalanan cinta yang tak terkira sebelumnya.

Genre: Romance / Friendship / Comedy / Drama (Maybe)

Rated: T

Warning: OOC sangat, gaje, alur kecepatan, crack pairing, bahasa sulit dimengerti

.

.

"Ittekimasu!"Seru seorang gadis berambut blonde-Nakamura Rio seraya membuka pintu rumahnya.

Didepan pagar rumahnya, sudah ada sahabatnya yang tak lain bernama Kayano Kaede dan Kanzaki Yukiko.

"Riocchan!"

"Ohayou~"

"Gomen, apa kalian menunggu?"Tanya Rio melihat keadaan temannya yang sama-sama memakai syal dileher mereka. Sekarang cuacanya memang dingin.

Kaede menggeleng dan menjawab dengan suara manisnya seperti biasa. "Daijobu, yo"

Mereka bertiga-dengan bergabungnya Rio-berjalan bersama menuju sekolah. Rio dengan santainya berjalan dengan tas yang ia angkat dibahu kanannya dan celana olahraga yang ia pakai selalu-katanya biar enak jalan kesana-kemari. "Apa pelajaran pertama kita hari ini?"

Kaede yang berjalan diantara Yukiko dan Rio itu sedikit memiringkan kepalanya kearah Rio. "Bahasa Inggris. Bukannya aku sudah bilang kita punya quiz, kan?"

"Apa?! Serius!?"Sebenarnya yang Rio kagetkan bukan karena ia belum belajar, tetapi ia belum menyiapkan diri. Tapi, Rio kan anak jenius, jadi hal ini bukan masalah yang terlalu besar baginya.

Yukiko memalingkan wajahnya kebelakang. "Oh ya, Riocchan, apa kau sudah memberitahu Akabane-kun kemarin?"

Mood Rio langsung turun drastis, ia memegang bahu Yukiko dengan wajah menunduk karena sedang suram. "Argh! Dengarkan apa yang kukatakan ~!"

Kayano memandang Rio dengan wajah bingung-tapi imutnya kelewatan-miliknya. Sedangkan Yukiko melipat tangannya didepan dada sambil memasang wajah cemberut. Sahabatnya ini belum memberitahu sampai saat ini juga? "Apa itu? Katakan padaku"


"Ma-maaf hal ini sangat mendadak, tapi .. Aku sudah menyukaimu sejak lama!"Rio tidak bisa menyembunyikan nada gugup dan wajahnya yang sudah merona merah.

Dihadapannya, seorang laki-laki yang bersurai sama dengan rona merah yang menghiasi pipinya dan sedang menenteng tas-karena hendak pulang-sekarang ini langsung terkejut. "Eh?!"

"A-A- …"Rio memalingkan wajahnya kesamping. Keringat dingin bercucuran didahinya.

Akabane Karma-lelaki yang berada dihadapannya itu memiringkan wajahnya kesamping dan memasang ekpresi hampir sama dengan Rio. "'A'..?"

"A-Aku hanya bercanda!"Rio kembali kesisi dirinya yang ceria. Ia memasang pose yang biasanya terlihat saat ia berhasil menjahili seseorang.

"…"

Rio lalu mengelilingin Karma dengan pertanyaan. "Itu tidak mungkin untuk menjadi kenyataan! Apa itu mengejutkanmu?!"

"Rio .. kau itu sangat …"Karma merasa menyesal barusan mendengarkan Rio dengan serius dan doki-doki didalam hatinya. Tetapi rona merah wajahnya belum menghilang.

Rio kemudian kembali berdiri didepan Karma. Kedua tangannya saling berpegangan dibelakang badannya. "Ini adalah latihan pengakuan"

"Ha? Latihan?"

Mereka berdua lalu pulang dari sekolah bersamaan. Rio berjalan disamping kanan Karma dan bertanya, "Ne, ne, apa aku manis? Apa hatimu berdetak cepat?"

Karma memberi deathglare gratis dan tulus kepada Rio dan sukses membuat gadis pirang itu ketakutan dan mengucurkan keringat dingin. "Ja-jangan lihat aku seperti itu, aku minta maaf .."

Karma kembali keekpresinya yang biasa dengan Rio yang masih menatapnya. "Bagaimana jika aku menjadi serius?"

Wajah Rio kembali memerah. "Eh … EEHH?!"

Karma langsung memukul kepala Rio agak pelan dengan senyuman iblisnya. Jangan lupakan tanduk yang muncul dikepalanya. "Aku bercanda"

"Uugh …"Rio mengusap pelan kepalanya dan sedikit memasang wajah hampir menangis.

Karma kembali berjalan biasa didepan Rio. "Jadi, kau ingin mengakui perasaanmu kesiapa?"

"…."Rio berpikir didalam otaknya sejenak. "Tidak mungkin aku akan mengatakannya padamu!"Ia menepuk bahu Karma agak keras.

"Sakit, woy"

"Ne, ne, bantu aku latihan~"

"Tampaknya aku tak punya pilihan"

"Yeee!"

"Tapi pertama traktir aku ramen dulu"

"Eeeh?"


"Dan kemudian, setelah itu kami makan di toko ramen didepan stasiun dalam perjalanan pulang kerumah! Ramen-nya sangat enak …"Rio kembali lapar mengingatnya walaupun saat itu ia yang membayar seluruh makanannya.

"Eh …"Yukiko ikut membayangkan kelezatan ramen yang dimakan Rio dan Karma.

"Jadi itu yang terjadi …"Bayangan Kaede juga sama dengan Yukiko.

Rio tersadar setelah perkataan kedua sahabatnya itu. "Tunggu … ITU BUKAN BAGUS SELURUHNYAAA!"

"Riocchan, kamu lebih manis saat tenang"komentar Yukiko.

"…"

Kaede berjongkok untuk mencoba menutupkan kedua kaki Rio yang terbuka lebar. "Hora, tutup kedua kakimu"

"Bagaimana tentangmu dan Nagisa, Kaede?"Tanya Rio setelahnya.

"Hah? A …"Wajah Kaede menjadi malu-malu. "A-aku normal!"

"Heee … Apa itu artinya?"

"Hubunganku dan Shiota-kun normal, Riocchan~!"

Kaede buru-buru mengalihkan topik. "Jadi, bagaimana denganmu, Yukiko-chan?"Rio sewot Kaede mengalihkan topik tentang dirinya.

"Eh? Aku?"Tanya Yukiko sedikit bingung. Tangan kanannya memegang syal yang ia gunakan. Senyuman manisnya ia tunjukkan kepada dua orang gadis dihadapannya. "Jangan khawatirkan tentang aku. Kita harus memikirkan strategi pengakuan Riocchan

"Yukiko-chaan! Arigatoouu!"Rio langsung memegang kedua tangan Yukiko. Ia langsung berfikir bahwa gadis yang merupakan sahabatnya itu adalah jelmaan malaikat. Sedangkan si 'itu' tingkahnya malah kayak iblis. Cuih.

"Aku bisa lakukan ini ~!"Rio mengangkat tangan kanannya keatas dengan penuh semangat. Sedangkan Yukiko menghela napas lega.

"Yeah~!"Dukung Kaede dibelakangnya.


"…."Seorang pemuda yang diyakini bernama Sugino Tomohito ini sedang uring-uringan dimejanya. Ia mengacuhkan seluruh suasana berisik dikelasnya.

Braak.

Pintu kelasnya terbuka kembali. Ketiga gadis yang barusan membuka pintunya itu tampak sedang bercakap-cakap ria.

Dari ketiga gadis itu, Tomohito mendadak membuat wajahnya merah dan terkejut ketika ia melihat satu-satunya gadis yang rambutnya sangat panjang dan tak diurai di

situ.

Tapi wajahnya yang tadi terbaring miring diatas meja ia rubah posisinya menjadi mencium meja yang selalu menemaninya saat sekolah itu.

Yukiko yang tak sengaja melihat tingkah Tomohito itu hanya bisa terbingung sendiri.

Rio tiba-tiba kembali mengangkat pembicaraan yang membuat Tomohito sungkem.

"Yukiko! Ayolah berpikir, kau menghindari sebelumnya!"

"Eh? Apa lagi?"

"Kita berbicara tentang orang yang kau suka .."

"Ap-!"Tomohito terkejut bukan kepalang mendengar perkataan Rio. Seluruh tubuhnya menjadi sangat gelap. Karma yang duduk disamping lelaki penyuka bisbol itu mengacuhkannya.

"Ohayouu!"Sapa Rio riang ke Karma yang kebetulan juga duduk dibelakangnya.

"Ohayou~"

"Hoi, Nagisa! Jangan taruh pantatmu dimeja orang!"Tegur Rio melihat sesosok makhluk berambut biru mungil yang tengah duduk dimejanya.

"Whaa! Aku minta maaf, Rio-san! Barusan tadi aku hanya ingin berbicara dengan Karma-kun!"Nagisa buru-buru turun dari meja sahabatnya sejak SD itu.

"Apa kau ini tidak sadar dengan apa yang kau lakukan tadi?!"

"Rio … Suaramu seperti biasa sangat keras dipagi hari …"Tomohito berkomentar masih dengan posisi duduk dan aura suramnya.

"Memangnya kenapa?! Tunggu, Sugino, kau kenapa?"Rio sweatdrop melihat Tomohito.

"Tidak ada apa-apa …"


Karma dan Nagisa masih mengobrol bersama dikelas walaupun jam pulang sekolah sudah berbunyi beberapa saat yang lalu. Sedangkan Tomohito masih tetap setia berada dengan posisinya dari pagi tadi. Mereka berdua memang sahabat yang hampir selalu mengobrol bersama walaupun topiknya sangat ringan seperti film yang sedang tayang dibioskop atau tentang artis yang baru-baru ini terkenal, dan biasanya Tomohito juga turut ikut dalam pembicaraan itu juga, tetapi hari ini moodnya sedang jelek.

"Ah"Karma menyadari ada 'sesosok' makhluk mungil lainnya seperti Nagisa tengah mengintip dari depan pintu kelas. Bedanya makhluk itu perempuan. "Nagisa, dia disitu"

Nagisa turut menyadari kehadiran makhluk mungil yang dilihat Karma. Dan makhluk itu tak lain adalah Kaede. "Oh, aku pergi"

"Jaa na"pamit Nagisa sambil melambaikan tangan ringan kearah Karma dan Tomohito sebelum akhirnya menghilang dari balik pintu kelas bersama Kaede.

"…"Keadaan dikelas menjadi hening karena hanya tersisa Karma dan Tomohito.

"… Apa aku perlu mengerjai mereka besok?"

"Jangan, Kar"

Karma mengerling kearah Tomohito yang duduk disampingnya. Ni anak kenapa sih?

"Karma … 'Sebuah cinta yang berasal dari satu pihak dan terus berlanjut dalam waktu lama' berarti cinta bertepuk sebelah tangan mereka bilang .."Tomohito mencoba mengatakan keadaan naas yang sedang menimpanya.

Awalnya Karma sedikit bingung dengan maksud Tomohito, tetapi mengingat bocah tukang galau-sebutan Karma untuk Tomohito saat ini-tersebut adalah sahabatnya, ia langsung bangkit dan mengelus punggung Tomohito dengan maksud membangunkannya. Kalau saja Tomohito adalah teman sekelasnya yang bernama Terasaka Ryoma pasti sudah habis ia sumpel hidungnya dengan wasabi. "Wakkata, aku mengerti dengan apa yang kau katakan, tidak perlu dibicarakan. Ayo makan ramen"

Karma sukses membuat Tomohito 'sedikit' bersemangat lagi ketika ia mengajaknya makan ramen. Kebetulan saja pemuda berambut merah itu tahu toko ramen enak berkat ia 'memaksa' Rio mentraktirnya kemarin.


Konnichiwa, i'm back!

Gaje ye ceritanya?

Saya buat karena ngebet banget pengen bikin fanfic berdasarkan Honeyworks. Tadinya mau bikin yang jadi Hina si Manami, tapi ngeliat sifat Hina yang jauh beda dengan si Poison Glass, jadilah si Yada yang kecantol. Entah napa tadinya mau peran Asano sama Isogai dibalik tapi gak jadi :(.

Sama kayak kayak Vomic / filmnya, disini Sugino dipanggil pake marganya sama temen-temennya karena si Mochizuki dipanggil pake marga juga.

Dan seperti yang kalian baca, disini ceritanya agak beda sama yang asli. Karma saya buat tetap jahil seperti biasanya gak kayak Yuu. Tentunya nanti para murid 3-E lainnya juga masuk walaupun cuma jadi figuran.

Saya masih agak bingung dengan kelanjutan si Natsuki sama Haruki yang ketahuan lagi berduaan (padahal salah paham) sama si Miou. Mungkin kalau ada yang tahu bisa dikasihtau dikomentar karena saya nonton cuma beberapa part dan music-nya doang.

Dan mungkin saya update-nya bakalan lama karena target chapter depan lebih panjang dari ini. Doakan saja semoga cepat.

See you next chapter, minna-sama!