Title : Ah-Choo!
Main Cast :
- Kim Mingyu
- Jeon Wonwoo
- Kwon Soonyoung
- Lee Jihoon
- Others
Summary : Wonwoo yang selalu bersin bila bertemu atau berpapasan dengan lelaki tiang itu. Ada apa dengannya? Apa dia alergi pada lelaki tiang itu?
Chapter 1
.
.
Lorong sekolah masih sangat sepi, tentu saja ini masih pukul 6 pagi sedangkan jam masuk sekolah itu pukul 7.30. Namun tidak dengan lelaki yang satu ini, disaat siswa lain belum berangkat sekolah atau bahkan masih bergelung dengan selimut di atas tempat tidur mereka, ia malah sudah berjalan di lorong sekolah. Seragam sekolah yang melekat di tubuhnya, rambut hitamnya, dan jangan lupa earphone putih yang menempel di telinganya. Ya itu lah seorang Jeon Wonwoo, siswa tingkat akhir di Pledis Art High School. Namja tampan dengan wajah emo yang menunjukan image 'dingin' pada dirinya. Ia berjalan dengan santai seraya menundukkan kepalanya dan mengalunkan sebuah lagu dengan pelan.
'Hatchu!'
Wonwoo tiba-tiba bersin, ia menutup hidung dan mulutnya dengan kedua tangannya. Karena ia berjalan menunduk ia tidak melihat lelaki tinggi di depannya yang hampir saja ia tabrak.
"Mianhae." ucap Wonwoo
"Gwenchana, Sunbae-nim." jawab lelaki itu
Karena Wonwoo kurang nyaman untuk berkomunikasi dengan orang baru, ia memilih untuk meneruskan langkahnya menuju kelas. Sedangkan lelaki itu hanya terdiam selama beberapa detik, namun kemudian ia membungkuk untuk mengambil sesuatu dan melangkah pergi dari tempat itu. Sesampainya Wonwoo di kelas ia menuju kursinya yang berada di dekat jendela, ia mendudukkan dirinya di atas kursi dan menyimpan kedua tangannya di atas meja, lalu menumpukan kepalanya disana.
"Mengapa tadi aku tiba-tiba bersin? Apa ada yang membicarakanku? Atau karena cuaca dingin? Ah~ sudahlah sepertinya memang karena cuaca dingin." ujarnya seraya memejamkan matanya
"Pagi Wonwoo-ya~." sapa seseorang
"Eoh, Soonyoung-ah? Tumben sekali kau datang sepagi ini." ujar Wonwoo seraya melepas earphonenya
"Aku sedang berusaha menjadi rajin." ujar lelaki bernama Soonyoung itu
"Rajin? Bukan tipemu sekali." celetuk Wonwoo seraya terkekeh pelan
"Kau membuat semangatku turun Wonwoo-ya." ujar Soonyoung sedih
"Baiklah, maafkan aku. Jadi sebenarnya kenapa kau tiba-tiba menjadi rajin seperti ini huh?" tanya Wonwoo
"Eung~ Itu a..aku, tidak ada apa-apa Wonwoo-ya." jawab Soonyoung tergagap
"Benarkah?" ujar Wonwoo tidak yakin
"Tentu saja. Aku hanya ingin menjadi rajin apa itu salah?" tanya Soonyoung
"Tidak salah memang, hanya saja begitu tiba-tiba kau menjadi rajin." ujar Wonwoo dengan masih sedikit keheranan
"Sudahlah lupakan." titah Soonyoung
"Baiklah."
"Annyeong Wonwoo-ya~" seseorang menginterupsi percakapan mereka
"Eoh? Jihoon?" ujar Wonwoo
"Jihoon-ah, mengapa hanya Wonwoo yang disapa?" tanya Soonyoung
"Sebegitu ingin kah kau disapa olehku?" tanya lelaki mungil bernama Jihoon itu dengan nada malas
"Tentu saja." jawab Soonyoung
Wonwoo tidak ingin mendengar keributan antara mereka yang memang setiap pagi ia dengar. Jadi, Wonwoo lebih memilih untuk kembali menumpukan kepalanya diatas tangan. Mencoba untuk tidur selama beberapa menit kedepan.
"Wonwoo-ya!"
"Apa lagi? Aigoo kenapa semua orang tidak membiarkanku tidur barang semenit saja." ujar Wonwoo sedikit kesal
"Mian, bukan maksudku untuk mengganggumu. Itu di depan kelas ada yang mencarimu." ujar orang itu
"Siapa Jun-ah?" tanya Wonwoo
"Entah, aku tidak tahu." jawab lelaki bernama Jun itu
"Baiklah, terima kasih Jun-ah. Siapa orang yang berani mengganggu tidurku dimenit-menit terakhir sebelum bel masuk berbunyi." gerutu Wonwoo seraya berjalan ke depan kelas
Sesampainya disana Wonwoo melihat bahwa lelaki tinggi bersurai hitam itu sedang membelakanginya.
'Hatchu!'
Lagi-lagi Wonwoo bersin. Mendengar seseorang bersin, lelaki itu berbalik.
"Jeon Wonwoo Sunbae-nim?" tanya lelaki itu memastikan
"Ada apa? Hatchu!" jawab Wonwoo dengan masih terus bersin
"Ah~ tidak Sunbae-nim, aku hanya ingin mengembalikan nametag mu yang terjatuh tadi pagi." ujar lelaki itu seraya menyodorkan sebuah nametag
"Baiklah, terima..Hatchu! kasih." ucap Wonwoo
"Sama-sama Sunbae-nim. Aku permisi, Annyeong." pamit lelaki itu
"Hatchu! Ne annyeong." jawab Wonwoo
Wonwoo kembali masuk ke kelasnya seraya terus mengusap hidungnya dengan tangan. Ia heran, ia tidak merasakan dingin sama sekali tetapi ia terus saja bersin.
"Mungkin aku terkena flu ringan." pikirnya
Ia duduk diatas kursinya dan kembali menumpukan kepalanya diatas tangan. Memejamkan mata, berharap tidak ada yang mengganggunya selama beberapa menit ke depan.
'Kringgg~'
Bel sekolah berbunyi. Wonwoo mengangkat kepala dan ekspresi kesal yang luar biasa terlukis diwajahnya.
"Mengapa semua orang tidak bisa membiarkan aku tertidur hanya selama beberapa menit kedepan? Aku hanya ingin tidur. Huaaa Eommaaa~." rengek Wonwoo
Soonyoung dan Jihoon hanya terkekeh kecil melihat kelakuan kekanakan sahabat mereka itu. Tak lama Kang Seonsaeng-nim pun masuk ke kelas, dan pelajaran yang paling tidak disukai Wonwoo, yaitu Sejarah dimulai. Alhasil Wonwoo hampir saja tertidur di kelas, entah kenapa saat ini Wonwoo merasa sangat mengantuk padahal kemarin malam dia tidak tidur terlambat. Namun, ia menahan rasa kantuknya karena Kang Seonsaengnim termasuk kedalam jajaran guru 'Killer' di sekolahnya itu. Keyakinan Wonwoo bahwa ia terkena flu semakin menguat dengan rasa mengantuknya yang tak kunjung reda.
"Baiklah, tugas kalian sudah selesai?" tanya Kang Seonsaengnim
"Sudah~" jawab semua siswa serentak
"Baiklah kumpulkan tugas kalian." titah Kang Seonsaengnim
"Jihoon-ah, Jihoon-ah." Soonyoung memanggil Jihoon seraya menepuk-nepuk pelan bahu Jihoon
"Apa?" tanya Jihoon dingin
"Apa tugasmu sudah selesai?"
"Sudah, kenapa?"
"Aku ingin menyontek bagian terakhir bolehkan? Ayolah Jihoon-ah~."
"Tidak."
"Ayolah Jihooniee~"
"Tidak Soonyoung."
"Lee Jihoon, Kwon Soonyoung Ada apa? Kenapa kalian ribut sekali? Mana tugas kalian?" Kang Seonsaengnim menginterupsi pembicaraan mereka
"Ini Seonsaengnim." ucap Jihoon seraya menyerahkan setumpukan kertas
"Eung~ I..itu e..eung Seonsaengnim." ujar Soonyoung tergagap
"Itu apa Soonyoung-ssi?" tanya Kang Seonsaengnim
"S..sebenarnya aku sudah mengerjakan tugas ku namun bagian terakhir aku belum mengerjakannya." ujar Soonyoung pelan
"2 minggu yang lalu aku bilang apa? Aku bilang hari ini tenggat waktu pengerjaan tugas jadi semuanya harus selesai. Apa saja kerjaanmu sampai-sampai bagian terakhir kau belum mengerjakannya?" tanya Kang Seonsaengnim
"A..aku tid-"
"Setelah pelajaran berakhir ikut aku ke ruang guru, Soonyoung-ssi."
Ucapan Soonyoung dipotong begitu saja oleh Kang Seonsaengnim. Sepertinya hari ini akan masuk ke daftar hari sial Soonyoung. Paling-paling ia dihukum untuk membersihkan daun-daun kering di taman belakang sekolah. Pelajaran Sejarah pun berlangsung, para siswa memperhatikan dengan seksama. Ada yang memperhatikan ada yang hampir tertidur, ada yang memainkan penanya. Ya kau tahulah ini pelajaran Sejarah, sangat membosankan.
'Kringgg!~'
Setelah sekian lama, akhirnya bel yang ditunggu-tunggu oleh mereka berbunyi. Mereka menghela nafas lega karena pelajaran berakhir. Tidak bagi Soonyoung, sepanjang pelajaran ia hanya memikirkan hukuman apa yang akan diberikan Kang Seonsaengnim kepadanya.
"Baiklah, karena bel telah berbunyi pelajaran saya akhiri disini, selamat beristirahat. Ah~ ya Kwon Soonyoung bisa ikut denganku sekarang." ujar Kang Seonsaengnim
"Ne Seonsaeng." ucap Soonyoung malas
Soonyoung akhirnya mengikuti Kang Seonsaengnim ke ruang guru. Ia sudah pasrah mengenai hukuman yang akan diberikan.
"Kwon Soonyoung-ssi, karena kau tidak menyelesaikan tugasmu sesuai tenggat waktu. Ku beri kau kesempatan untuk bermain-main dengan daun kering di taman belakang sekolah sepanjang jam istirahat." ujar Kang Seonsaengnim mutlak
"Ne Seonsaeng."
"Kau bisa mulai sekarang."
"Baiklah, saya permisi."
Benarkan hanya dihukum untuk membersihkan daun-daun kering ditaman belakang sekolah. Baiklah, kita biarkan Soonyoung untuk bermain-main dengan daun kering di taman belakang sekolah~.
.
.
.
"Jihoon-ah, ayo kita ke kantin." ajak Wonwoo
"Ayo, aku sudah sangat lapar." ujar Jihoon
Mereka pun pergi keluar kelas dan melangkah menuju Kantin. Sesampainya disana, keadaan kantin sudah sangat ramai. Mereka harus segera mencari tempat duduk.
"Wonwoo-ya, sana pesan makanan aku sudah sangat lapar." titah Jihoon
"Ne, kau mau pesan apa?" tanya Wonwoo
"Entah, aku samakan saja denganmu." jawab Jihoon
"Baiklah."
"Ah~ ya Wonwoo, pesanan ku ditambah roti keju dan susu ya." pesan Jihoon
"Ne Jihoonie~."
Wonwoo bangkit dari duduknya dan pergi memesan makanan. Sedangkan Jihoon menunggunya sambil membaca buku.
"Annyeong Sunbae-nim~" sapa seseorang
"Annyeong~ Ah Seokmin-ah ada apa?"tanya Jihoon
"Sunbae-nim, bolehkah aku dan temanku duduk disini? disana sudah tidak ada tempat duduk yang tersisa." ujar Seokmin itu
"Tentu saja mengapa tidak. Ayo duduk disini saja." Jihoon mengizinkan mereka duduk disana bersamanya
"Kamsahamnida Sunbae-nim." ucap Seokmin dan temannya serempak
"Tidak perlu sungkan padaku." ujar Jihoon
Tak lama Wonwoo datang dengan pesanannya dan Jihoon yang sudah berada diatas nampan yang dibawanya.
"Jihoon-ah ini pesananmu." ucap Wonwoo seraya menyerahkan sekotak lunchbox dengan roti keju dan susu
"Terima kasih Wonwoo-ya~." ujar Jihoon
"Ne Ji..Hatchu! hoon-ah." ucap Wonwoo seraya menutup hidung dan mulutnya dengan kedua tangannya
Wonwoo duduk disebelah kiri Jihoon namun disebelahnya lagi ada seorang lelaki berambut hitam.
"Kau yang..Hatchu!.. tadi memberikan nametagku kan? Hatchu!" tanya Wonwoo disertai dengan bersin
"Ne Sunbae-nim." jawab lelaki itu
"Ah ya~ siapa..Hatchu! namamu?" tanya Wonwoo
"Mingyu, Kim Mingyu Sunbae." jawab lelaki bernama Mingyu itu
"Ah baiklah Hatchu!."
"Sunbae-nim, apa kau sedang sakit?" tanya Seokmin
"Iya Wonwoo-ya, daritadi kau terus bersin." ujar Jihoon
"Entahlah, aku juga tidak..Hatchu! tau." jawab Wonwoo
"Sepertinya Sunbae-nim terkena flu." ujar Mingyu
"Ya sepertinya Hatchu!."
Mereka memakan makanannya dengan tenang, walaupun diiringi suara bersin Wonwoo. Semakin lama intensitas bersin Wonwoo, semakin meningkat. Sampai-sampai hidung hingga wajahnya berubah menjadi merah.
"Sunbae-nim apa kau baik-baik saja?" tanya Mingyu
"Ya..Hatchu! Aku baik-ba..Hatchu! baik saja Hatchu!." jawab Wonwoo
"Sepertinya kau harus ke uks Sunbae-nim. Wajahmu sangat merah Sunbae." ujar Seokmin
"Ne Wonwoo-ya, kau harus ke uks memastikan sebenarnya kau itu terkena flu atau apa." ujar Jihoon
"Baiklah..Hatchu! Jihoon-ah bisa antar aku kesana? Hatchu!" tanya Wonwoo
"A..aku tidak bisa Wonwoo-ya, aku ada urusan setelah ini. Mianhae." jawab Jihoon
"Baiklah..Hatchu! tidak apa-apa aku bisa..Hatchu! kesana sendiri Hatchu!" ujar Wonwoo
"Aku bisa menemanimu Sunbae, jika kau berkenan." tawar Mingyu
"Tidak perlu..Hatchu! itu akan merepotkanmu Hatchu!" ujar Wonwoo
"Tentu saja tidak, Sunbae." ujar Mingyu sedikit memaksa
"Baiklah..Hatchu!"
Setelah selesai dengan makan siangnya, Wonwoo dan Mingyu langsung pamit untuk pergi ke uks sebelum jam istirahat berakhir. Seokmin? Tentu saja dia kembali ke kelas ia bilang belum menyelesaikan tugas fisikanya. Jihoon? Ah~ dia pergi membawa roti keju dan susu entah kemana. Sesampainya di uks, Wonwoo diperiksa oleh petugas uks.
"Bagaimana Noona? Apa aku terkena flu?" tanya Wonwoo
"Tidak Wonwoo-ya." jawab petugas uks itu
"Eh? Lalu mengapa aku bersin terus mene..Hatchu! rus?" tanya Wonwoo
"Entahlah, apa kau punya alergi?" tanya petugas uks
"Hatchu! tidak noona." jawab Wonwoo
"Ini membingungkan, sepulang sekolah kau bisa pergi ke dokter untuk memeriksanya Wonwoo-ya. Tapi menurut pemeriksaanku, kau tidak apa-apa. Namun aku takut jika pemeriksaanku salah." ujar Noona petugas itu
"Eung~ Seperti itu ya? Hatchu! Baiklah terima..Hatchu! kasih Noona. Aku..Hatchu! permisi, ayo Mingyu-ssi." pamit Wonwoo
"Ne, Hati-hati." ucap Noona petugas itu
Wonwoo dan Mingyu keluar dari uks dengan keheranan mereka.
"Aku tidak mengerti Sunbae, mengapa kau terus bersin jika kau tidak terkena flu?" tanya Mingyu heran
"Entahlah, Hatchu!. Ah ya~ jangan terlalu kaku..Hatchu! kau cukup memanggilku hyung saja Hatchu!" ujar Wonwoo
"Eung? Begitu? Baiklah hyung." ucap Mingyu
"Baiklah, Hatchu!. Kalau begitu aku pamit ke kelas ya? Hatchu!" pamit Wonwoo
"Baiklah hyung, hati-hati. Perlu aku antar?" tawar Mingyu
"Tidak Hatchu! tidak perlu Mingyu-ssi." jawab Wonwoo seraya melangkah perlahan menuju kelas
Saat Wonwoo sudah menghilang dari pandangannya, Mingyu pun kembali ke kelasnya.
"Kau menarik, hyung." ucapnya
.
.
.
"Soonyoung-ah." sapa seseorang
"Jihoon-ah?" ucap Soonyoung seraya mengusap peluh dikeningnya
"Ini aku bawakan roti keju dan susu untukmu." ujar Jihoon seraya menyerahkan roti keju dan susu pada Soonyoung
"Terima kasih." ucap Soonyoung
"Sama-sama, lelah eum?" tanya Jihoon seraya menyingkirkan daun kering yang jatuh dikepala Soonyoung
"Tentu saja." ujar Soonyoung seraya tersenyum
"Mana ada lelah tersenyum begitu." ujar Jihoon
"Kau manis, Jihoon-ah."
"Aku tidak manis Soonyoung!"
"Baiklah, Jihoonku yang manis. Temani aku memakan roti ini ya?"
Apa katanya? Jihoonku? Sebentar bukankah itu berarti?. Ya, kalian benar. Tapi mengapa tadi di kelas berbeda sekali? Itu hanya akal-akalan mereka saja, mereka tidak ingin Wonwoo curiga bahwa mereka memiliki hubungan spesial. Ya, terserah mereka sajalah.
.
.
.
.
.
TBC
Author's Note :
Hai-hai~ Saya bawa fanfict baru nih, bagaimana suka tidak? Semoga kaluan suka ya heuheu XD. Ah iya~ untuk yang menanyakan mengapa Death Sky saya hapus, saya hanya menundanya saja namun tidak enak rasanya jika saya membiarkan itu terlihat seperti 'terbengkalai' maka dari itu saya menghapusnya dan mengganti dengan fanfict ini. Untuk yang bertanya kapan SVT Ficlets dilanjut, entahlah saya tidak tahu XD saya belum memiliki mood untuk melanjutkannya namun saya usahakan secepatnya heuheu XD. Terakhir jangan lupa review dan tap fav&follow yaa~ terimakasih...
*bow
