chapter 1 : The Beginning

Novus Terrirory Cora Alliance.

"TING TONG... TING TONG.."

"Nggghhh, ia sebentar!", teriakku.

Aku berjalan menuju pintu depan rumahku, rasanya masih terasa ngantuk sebenernya, tapi suara bell ini begitu membuat kupingku ini terasa sangat terganggu.

Lagian siapa sih yang pagi-pagi gini udah bertamu, mengganggu tidur orang aja.

Saat ku buka pintu terlihat ada seorang pria dengan setelan jas yang begitu rapih, aku tanya saja apa keperluannya. "Maaf ada yang bisa saya bantu?" tanyaku.

"Selamat pagi nona, maaf sudah mengganggu, tetapi hari ini ada pelantikan untuk anggota dewan yang baru, dan anda sebagai calon team Support yang baru harus segera menghadiri pelantikan tersebut." jelasnya kepadaku.

Sontak aku terkejut mendengarnya, aku lupa bahwa pada pemilihan dewan minggu kemarin aku telah terpilih menjadi anggota dewan yang baru, aku langsung melihat jam, "Astaga sudah pukul 8" batinku.

"Ba.. baiklah saya akan segera bersiap, maaf sudah mereportkan anda tuan?"

"Oh ya maaf sudah lancang karena tidak memperkenalkan diri, Raymond.. Raymond Durandal, saya assisten pribadi Nyonya Queen Khan, senang berkenalan dengan anda." jelasnya menanggapi kebingunganku. Queen Khan adalah pemimpin bangsa Cora Alliance di planet Comet, beliau adalah orang yang mengatur pemerintahan Cora di planet Comet ini, di gugus bintang Novus ini ada banyak planet salah satu nya planet Comet tempat aku sekarang.

"Baiklah tuan Raymond, sekali lagi terima kasih dan maaf mereportkan anda, saya akan segera bersiap." jelasku padanya.

"Baiklah nona, saya akan pamit, di harapkan anda segera hadir, karena pelantikan akan di selenggarakan pada pukul 9 nanti." ucapnya sembari memberi hormat, dan setelah itu dia pergi meninggalkan rumahku.

"Demi DECEM, aku harus segera bersiap." ucapku, aku bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan mempersiapkan segalanya. Setelah selesai aku kembali melihat jam, masih pukul 8.30, "masih sempat sepertinya." ucapku.

Aku mangambil sedikit roti di meja makan dan aku segera keluar dan tidak lupa mengunci pintu, ya aku tinggal sendiri di sini dan lagi akhir-akhir ini sering sekali terjadi pencurian di sini.

Aku memilih melewati Daratan Spire, karena udaranya sangat sejuk di sana, dan banyak prajurit-prajurit muda yang sedang menjalankan quest pemula maupun berlatih untuk meningkatkan level mereka.

Entah kenapa aku jadi sedikit teringat pertama kali datang ke Comet ini sebagai prajurit pemula seperti mereka,haha.

Oiya aku belum memperkenalkan diriku, namaku Fayina Adelaida, dari yang aku dengar dari cerita orang tua ku, nama ku ini berarti Bangsawan yang Bebas, entah apa maksudnya, malah menurutku namaku ini sedikit terdengar aneh, ya tapi ini nama yang yang orang tuaku berikan, pasti ada maksud baik di dalamnya, aku harus mensyukurinya atas nama DECEM, keluarga ku adalah salah satu bangsawan tetua di planet cora, ayahku dulunya mantan Archon generasi ke 3, dan ibuku seorang biarawati di kuil DECEM, aku anak tunggal mereka, sejak kecil aku sangat dimanja, mungkin karena aku anak satu-satunya dan seorang wanita.

Tapi aku tidak ingin menjadi wanita yang lemah, aku ingin menjadi seperti ayahku yang berwibawa dan kuat, aku mengambil jalan seorang warrior, lebih tepat nya seorang Templar seperti ayahku dahulu, yang dengan gagah berani maju di barisan terdepan saat Chip War membawa nama DECEM di tanganku, aku ingin membanggakan orang tua ku dengan pilihanku ini.

"Huft, akhirnya sampai juga.", ucapku setibanya di depan pintu masuk markas Cora, markas Cora begitu indah karena desain nya yang begitu artistik dengan banyak corak-corak yang tidak begitu aku mengerti, tapi tetap indah bila di pandang, mungkin jauh lebih indah dari pada markas para robot dan para kerdil terkutuk itu.

Yak kedua musuh abadi bangsa Cora, Accretia dengan kesombongannya dan ambisinya akan kekuatan dan Bellato yang sangat berambisi dengan teknologi mesin mereka yang orang-orang sebut dengan MAU.

Aku berjalan masuk markas untuk menuju tempat pelantikan yang ada di bagian utara markas Cora, lebih tepat nya di depan dari gedung tempat Nyonya Queen Khan bekerja.

Aku melihat kanan kiri, terlihat ramai keadaan markas hari ini, seperti hari-hari biasanya.

Banyak orang berjalan lalu lalang, ada yang teriak menjual senjata, armor, bahkan ada yang menjual elemental yang notabene sangat sulit di dapatkan, karena untuk mendapatkan satu saja harus mengalahkan Pit Bos di setiap map. Ada juga yang teriak-teriak tidak jelas "JANGAN SALAH MEMILIH ARCHON YANG HANYA DUDUK-DUDUK SANTAI SAAT WAR", haduh ini orang gak ada kerjaan banget ya perasaan,hahaa.

"ADEL, SINI CEPETAN.", terdengar teriakan seorang pria dari kejauhan sambil melaimbaikan tangannya.

Akupun mulai mempercepat langkahku menghampirinya.

"Ah hai Rurik, maaf aku bangun kesiangan, apa pelantikannya sudah dimulai?". ucapku padanya.

"Dasar kamu ini masih saja gak berubah ya dari dulu, bahkan setelah menjabat sebagai dewan." ucapnya. "haha, maaf-maaf, lagian kan aku masih calon dewan, belum di lantik juga kali Rick, haha." jawabku.

"Huft, ya sudah, memang susah ya ngomongin kamu, haha", "untung kamu datang tepat waktu, 15 menit lagi acara akan segera dimulai, kalo telat bisa di gagalin penobatanmu sebagai dewan, kamu tau sendiri kan kalo nyonya Queen Khan sudah marah, aku aja gak berani ngebayanginnya." ucapnya dengan ekspresi muka yang ketakutan, haha aku malah ingin tertawa melihatnya, dia adalah Rurick Raigorza, dia sabahatku, dia orang pertama yang aku kenal di Comet, dan dia seorang pendeta Grazier yang juga akan dilantik sebagai team Defence.

"Del ayo sebaiknya kita segera ke belakang panggung untuk mempersiapkan diri." ajaknya, aku hanya memberi isyarat dengan anggukan yang mengartikan bahwa aku setuju.

Di belakang panggung terlihat banyak orang-orang yang belum begitu aku kenal dengan memakai setelan yang sangat rapih, ada yang memakai jas seperti Rurik dan ada pula yang memakai gaun sepertiku.

"Baiklah Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya, acara akan segera dimulai, anda dipersilahkan naik ke atas panggung untuk pelantikan berdasarkan jabatan anda semua." ucap seseorang, ya mungkin dia panitia acara ini.

Kami pun mulai berjalan mengikuti instruksi dari panitia itu. Semua anggota dewan berjumlah 9 orang, dengan susunan 1 Archon, 2 Consul, 2 team Strike, 2 team Defense, dan 2 team Support.

Yang paling adalah tuan Athrun Leonard, beliau menjabat sebagai Archon sudah 2 periode, dan sekarang adalah periode ketiganya, beliau sangat bijaksana dan berani saat memimpin war,dan selalu berdiri di bagian paling depan saat war, dibelakang nya 2 orang Consul yang aku belum kenal siapa mereka, dan selanjutnya 2 team Strike, salah satu nya kak Hanz Dreyal, dia adalah senior ku di akademi, aku mengaguminya sejak dulu, kami lumayan dekat sampai-sampai kami sering hunting, leveling, dan farming bersama. Apa lagi akhir-akhir ini aku sering menemani nya farming di Ether sampai larut malam, entah untuk apa dia farming dengan giat seperti itu, mungkin ingin melamarku, kyaaaaa hahaha _

Selanjutnya 2 orang team Defence, salah satunya ya si Rurick, tapi satu lagi aku tidak kenal siapa dia, tapi dari wajah dan perawakannya, dia jauh lebih tua dariku dan lebih berpengalaman, dan di barisan terakhir sebagai team Support ada aku dan seorang wanita juga, dia sangat cantik dan anggun, aku tebak mungkin dia seorang Grazier atau Dark Priest.

"Hei, apa kamu nervous?", tanyanya, sontak membuatku kaget. "Ah ia sedikit,hehe." jawabku dengan ramah.

"Oya maaf, aku belum memperkenalkan diriku, namaku Alice Leonard, aku seorang Adventure." jelasnya sembari mengulurkan tangan untuk memperkenalkan dirinya.

Leonard? batinku, nema belakangnya sama dengan tuan Athrun, apa mungkin dia keluarga dari beliau.

"Ah, aku Fayina Adelaida, aku seorang templar, senang berkenalan denganmu." jawabku seramah mungkin, dan menerima jabat tangan darinya.

"hmm, apa kamu keluarga dari tuan Athrun? karena nama belakangmu sama dengan beliau." tanyaku padanya.

"Ya bisa dibilang seperti itu,haha", "Aku adik dari kak Athrun, ya adik satu-satunya dia,haha." jelasnya.

"Wow, kamu juga pasti hebat dan berpengalaman seperti beliau." ucapku dengan nada terkejut, "Ah tidak, aku juga sama sepertimu, ini kali pertama aku menjabat sebagai anggota dewan, semoga kita bisa saling berlajar bersama-sama ya Fayina." ucapnya dengan tersenyum.

"Ah ia Alice, mari kita berjuang bersama." jawabku.

Satu persatu calon anggota dewan di panggil ke atas panggung sesuai dengan jabatannya, jabatan tertinggi yang pertama di panggil dan seterusnya.

Sampai pada akhirnya namaku pun di sebutkan, aku berjalan perlahan, dan berusaha untuk tidak gugup saat diatas panggung nanti. Aku sedikit terkejut setelah berada diatas panggung, terlihat banyak orang yang menyaksikan, dan tidak kalah terkejutnya, aku melihat para dewan yang sebelumnya di panggil terlebih dahulu. Dari tubuh mereka memancar sebuah aura yang sangat mengagumkan dan menjulang tinggi ke atas langit dengan lambang bangsa Cora Alliance di atas kepala mereka. "Waw, hebat." gumamku.

Aku dipersilahkan maju bersama Alice, Queen Khan berjalan menghampiri kami dengan membawa sesuatu seperti sebuah pin dengan bentuk seperti lambang Cora Alliance.

"Saya memberikan pin ini kepada kalian sebagai tanda bukti bahwa kalian siap mengabdi dengan hidup kalian untuk bangsa kita Cora Alliance dan kepada DECEM yang agung selama kalian menjabat sebagai dewan." ucapnya dengan jelas dan lantang sembari memasangkan pin itu di dada kami.

Setelah pin itu terpasang, entah kenapa ada sensasi yang aneh pada tubuhku, terasa hangat dan penuh dengan kekuatan. Tubuhku sedikit bergetar dibuatnya, seketika muncul sebuah aura yang sama dengan aura milik para dewan yang aku liat sebelumnya. Aku merasakan kekuatan yang sangat besar mengalir diseluruh tubuhku.

"I.. Ini luar biasa." batinku sembari melihat dan mengepal-ngepalkan tanganku.

Kami dipersilahkan bergabung dengan para dewan yang lain, dengan membentuk formasi seperti sebuah mata panah.

"Selamat kepada kalian yang telah terpilih menjadi anggota dewan yang baru, saya berharap kalian berjuang dengan seluruh nafas kalian untuk membuat bangsa ini tetap berjaya di planet Comet ini, bukan hanya planet Comet ini tapi juga seluruh planet di gugus bintang Novus atas nama DECEM. Jabatan tidaklah penting, yang terpenting adalah tekad dan semangat kalian semua untuk memperjuangkan bangsa ini dan mengabdi kepada DECEM yang agung, sekali lagi saya Queen Khan sebagai pemimpin bangsa mengucapkan selamat kepada kalian yang telah terpilih." ucap beliau dia atas mimbar dengan penuh semangat yang membara, ucapannya pun di sambut dengan teriakan semangat dari para penduduk markas Cora.

Acara pun berakhir selepas Queen Khan melakukan pidatonya, kami dipersilahkan turun dari panggung dan membubarkan diri.

Aku menghampiri Rurick untuk mengajaknya pulang bersama, karena tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari rumahku.

"Rasanya luar biasa ya Rick, tapi aku gak nyangka, padahal sebulan yang lalu kita masih seorang prajurit pemula yang bahkan untuk membunuh flem saja membutuhkan usaha yang sulit, dan sekarang kita menjadi salah satu anggota dewan." ucapku kepadanya.

"Haha, ya aku juga berfikiran sama denganmu del.", ucapnya. "Ini adalah berkah yang diberikan DECEM kepada kita, untuk mengabdi langsung padanya." lanjutnya.

"Ya mungkin kau benar, kita harus mensyukuri anugerah ini, haha." balasku dengan sedikit tertawa, dan dia pun ikut tertawa bersama.

"Ok, aku duluan ya Rick, mau mempersiapkan diri untuk war besok pagi, terima kasih sudah mau pulang bersama, kita sudah lama kan tidak pulang bersama dan mengobrol seperti ini." kataku.

"Tentu saja, itu sudah menjadi tugasku sebagai pria, apa lagi kamu itu wanita yang ceroboh,haha." jawabnya dengan tertawa renyah.

"Ah kamu ini, selalu saja mengejeku seperti ini." jawabku dengan muka cemberut.

"Hahaha, maaf-maaf, aku hanya bercanda, ya sudah aku pamit ya, besok kita berjuang bersama ya Del." ucapnya, "Ok Rick, hati-hati dijalan." jawabku, dan kami pun berjalan menjauh menuju rumah kami masing-masing.

Huft,ini hari yang melelahkan, besok pasti akan menjadi hari yang sangat sibuk.


Maaf untuk teman-teman author sebelumnya, mungkin pada berfikiran "cerita lama belum kelar udah bikin yang baru"

Jujur saya sendiri mentok di cerita yang lama, sampai akhir nya jadi terbengkalai, saya mengakui kesalahan dan saya mohon maaf kepada teman-teman.

tapi kali ini saya akan berjuang sebaik mungkin untuk menulis cerita ini, karena cerita ini di ambil dari kisah nyata dalam game yang saya mainkan dan dalam kisah percintaan pribadi saya.

baikan sekian dari saya, semoga suka dengan ceritanya, terima kasih ^^