Akashi Seijuuro yang setahun telah lulus dari SMA Rakuzan, kini dipercayai sebagai pemimpin di salah satu cabang di Akashi Group. Namun begitu, hatinya memanggil dirinya untuk meneruskan hobi bermain shogi.
Hari-harinya ia lalui sebagaimana mestinya. Kuliah, main basket, main shogi, ketemu anak-anak GoM (mereka 1 kuliah). Dan hatinya terasa kosong karena ia tak memiliki tempat untuk sandaran hatinya. Dan dirinya juga merasa sedikit minder karena semua anggota GoM sudah punya gebetan.
Pernah suatu hari Kise Ryouta menanyakan apakah Akashi punya kelainan atau tidak, dan si tuan gunting yang sudah lama kangen dengan mereka datang tak diundang langsung menyerempet wajah cantik Kise.
Akashi merasa karena tinggi badannya itulah yang membuat dirinya gak laku-laku. Tapi hei, coba lihat si Kuroko, dia yang lebih pendek darinya pun sudah punya pacar. Sedangkan dia, si Akashi Seijuuro yang absolute, tak pernah salah, ganteng, kaya dan yandere (lupakan yang terakhir itu) masih menjomblo.
'kasian deh lu, kapten cebol. Rasain tuh, kenapa pas SMP lu nyiksa kita.' Batin si dakian. Yang dakian aja bisa dapet masak Akashi yang kulitnya semulus tembok gak dapet?-kata author :P
'Akachin.. kurang makan… makanya pendek….' Batin si raksasa ungu. Yang setinggi menara Eiffel aja punya, masak yang setinggi pohon toge gak dapet?-author (lagi).
'Akashi terlalu yandere, gak kayak aku yang terkenal dikalangan cewek~nodayo' si hijau tsundere aja dapat, masak si yandere… (lupakan)
'Akashi-kun terlalu focus pada pelajaran kuliah. Dan sifat yanderenya itu yang bikin para cewek ketakutan.' Lanjut si manusia tak terlihat, Kuroko Tetsuya.
"kalian ngomongin apa hah?" Akashi menoleh kearah mereka, matanya berkilat menyiratkan keyandereannya (bahasa absurd) akan merekah (?).
"tidak ada, Akashi-kun." Jawab Kuroko dengan deadpan face.
"Tetsu-kun…." Seorang cewek berambut hampir senada dengan Kuroko mendekati pemuda itu.
"Mika-chan.. ada apa?" Tanya Kuroko.
"ayo pulang bareng…. Nanti sekalian beli vanilla milkshake…." Jawab gadis itu kalem.
"baiklah… jaa…" kata Kuroko pamit kepada anggota GoM. Akashi yang melihat Kuroko hatinya langsung panas. Kenapa cowok keren kayak dia belum dapat cewek?! Demi Tuhan! (Akashi OOC ria).
Beberapa menit kemudian datang kekasih Aomine. Dan Aomine pergi bersama gadisnya. Begitulah yang terjadi hingga anggota GoM lenyap tak tersisa, kecuali si cebol.
Dengan putus asa, karena melarang orang pacaran itu bukan kemampuannya, ia akhirnya merelakan dirinya sendirian (?). Dengan hati galau, ia berjalan tak tentu arah. Wajah tampannya tergantikan menjadi wajah kusut kayak terpal gak disetrika.
Flashback Kuroko and Ishikawa Mika.
Disuatu hari di musim gugur saat daun sakura berjatuhan, menciptakan suatu romansa di dalam kalbu seorang gadis yang kini tengah berdiri di bench gym basket. Mata soft bluenya mengawasi sosok dengan warna mata hampir senada dengannya.
Setelah latihan itu selesai, si gadis segera memberikan handuk dan botol minuman pada pemuda tersebut. Si pemuda yang biasanya tak pernah diperhatikan itu sedikit terkejut dengan kehadiran si gadis.
"arigatou…" kata si pemuda baby blue menerima pemberian gadis tersebut.
"ara…. Itu pacar mu ya Kuroko-cchi?" si kuning Ryouta mendekati si gadis. Gadis biru itu hanya menunduk malu.
Kuroko tahu kalau ia dan gadis itu hanyalah sebatas teman, tapi dari gerak-gerik si gadis menunjukkan kalau gadis itu memiliki perasaan padanya.
"wah… kau imut ya…" kata Ryouta lagi. Gadis itu semakin menunduk.
"kenapa kau tidak memperkenalkannya pada kami?" si kapten merah cebol ikut nimbrung. Semua diam. Kuroko menoleh kearah si gadis. Dia tahu kalau dia bilang bahwa gadis itu hanya temannya, maka ia akan menyakiti hati gadis itu. Tapi ia juga tidak bisa mengatakan kalau gadis itu adalah kekasihnya. Ia belum siap.
"wahh… Kuro-chin sudah punya pacar ternyata… KRAUS…KRAUS…." Murasakibara langsung memakan snacknya setelah latihan.
"Tetsuya…" peringatan dari si merah.
"perkenalkan….. Ishikawa Mika, dia kekasihku. Maaf baru memberitahu sekarang. Ia berada di jurusan pendidikan guru." Jelas Kuroko dengan nada datar.
"Hajimemashite… Ishikawa Mika desu…" jawab Mika dengan muka semerah cabai dan dengan tatapan bingung.
"ja… Mika… ayo pulang…" kata Kuroko meraih tangan Mika.
"ha…ha'i…" Mika menjawab terbata kemudian menyamai langkah pelan Kuroko. Kuroko pun tahu kalau ia tak bisa menyembunyikan debaran di jantungnya.
Sepeninggal Kuroko, Akashi merenung di bench sendirian.
"Akachin…. Kau belum pulang…" Murasakibara bertanya.
"…" tak ada jawaban.
"ara… Akashi-cchi kenapa bertampang muram-ssu?" selesai Ryouta berkata tersebut, ada sesuatu yang melayang dan melewati Ryouta. Bulu kuduknya berdiri. Dengan segera ia meninggalkan Akashi yang galau sendirian.
Sementara Mika dan Kuroko sedang berjalan ke halte bus.
"Kuroko-kun…." Mika memanggil pelan.
"nani?" nada datar Kuroko keluar dengan lancar.
"apa…. Yang ….. di gym tadi sungguhan?" Mika bertanya ragu.
"tentu saja…. Ku kira kau juga menginginkan hal yang sama?" Kuroko menoleh kearah Mika.
"bukan itu maksudku….." Mata Mika berkaca-kaca. Ia tidak ingin orang yang disukainya memberikan perasaan padanya hanya karena ia menyukainya. Ia tidak ingin memaksa Kuroko.
"lalu….." mereka berhadapan.
"aku tidak ingin kau berpura-pura….." ucapan Mika terpotong saat Kuroko mendaratkan ciuman lembut dibibirnya. Mata baby bluenya membelalak lebar.
"aku tidak pura-pura…" tegas Kuroko setelah ia melepaskan ciumannya. Mika hanya bengong.
"jadi…. Maukah kau menjadi kekasihku?" ulang Kuroko.
"tentu…." Mika memeluk Kuroko dengan senang. Dan Kuroko membalas pelukan kekasihnya itu.
End of Flashback.
