Hohoho. ..

Ternyata inilah fic pertama Kentona.

Untuk memeriahkan Halloween, Kentona spesial membuat fic ini. Idenya ditangkap Kentona saat berada di kelas yang bener-bener uancuuuurr!!Hohohhohohhoo, tingkah temen-temen Kentona yang super aneh-aneh itu sungguh memberi inspirasi. Karena itu, fic ini special kupersembahkan untuk anak-anak 9G tercinta dan satu orang yang maksa nebeng.

Murid :

Adi as Gaara , Aldo as Jiroubo , Novi as Ino , Larry as Couji , Charles as Sai , Rendy as Shino , Carin as Karin , Sam as Kimimaro

Bunga as Ten Ten , Shanda as Hinata , Grace as Sasuke , Fanie as Sakon , JesTe as Temari , Tania as Sakura

J.A. as Ayame si gadis iklan , Allen as Naruto , Yoko as Kidomaru , Wina as Kiba , Vino as Rock Lee , Yessica as Ukon

Pippin as Shikamaru , Yuan as Haku.

Dan satu orang yang maksa nebeng itu adalah : Aless as Tayuya

Sensei :

Astrid as Anko , Rachel as Kurenai , Dika as Hayate , Ima as Tsunade

Elwy as Shizune , Lala as Nenek Chiyo , Kevin as Kakashi , Viand as Jiraiya

Kugutsu : Monik, Tata, Nana

Orang-orang ga jelas :

Chellsa as Uzumaki Kushina

Aku as Itachi

Aan as Guy ~karena Guy lebih tepat disebut dengan orang gaje daripada sensei~

Baiklah, mari kita muali ke-uancurr-annya.


Hellowind

Disclaimer

Naruto ~ Masashi Kishimoto

Hellowind ~ Masa sih Kishimoto? ~ Kentona Seizaburo

Warning : OOC, too many chara may make you stress.

~o0o~

Apa yang akan dilakukan Konoha Gakuen saat Halloween? Akankah terjadi pertumpahan darah atau malah pertumpahan daki?

CHAPTER ONE

Preparation

1 minggu sebelum Halloween. ..

"Jadi, anak-anak, bila Q=m c delta t, maka blah blah blah. .."

"Zzzz. .."

"Blah de blah blah yak yak yak yak. .."

"Zzzzzz. ..ugh. ..zzzzz. .."

". . ."

PLUOOGH!!!! Sebuah benda sebesar botol minum berbentuk silinder terdampar tepat di kepala Shikamaru.

"Wuadaaaaaaaaaaww!!" pekik Shikamaru yang langsung terbangun dari tidur panjangnya.

"Wuaaahaahhahahahaha!!!!" Tawa teman-teman sekelasnya langsung meledak. Shikamaru masih belum sadar penuh sampai dia melihat benda apa yang mendarat di kepalanya.

"Masyarakat, tu guru apa bandar timbangan? Ngelempar gue pake bandul timbangan gini," desahnya kesal sembari mengelus-elus kepalanya.

"Anak-anak, begitulah nasib kalian kalau berani tidur saat pelajaranku," ujar Kurenai, guru yang cantik tapi galak. Ulang : ghuaawawaalaaagh. Murid-murid pun langsung diam. Bulu kuduk mereka bergidik. Ditimpuk pake bandul lima ons aja udah ngeri, nah ini lima kilo.

"Jadi anak-anak, blah blah blah blah de blah. .."

"Pssst.. Shikamaru!" bisik Naruto, ninja paling beriksik se-Konoha yang duduk di bangku tepat di belakang Shikamaru.

"Apa?" jawab Shikamaru dengan malasnya.

"Sakit?"

Shikamaru menghela napasnya berat karena pertanyaan tolol temannya itu.

"Gak, enak malah. Empuk-empuk gimana. Lu mau coba? Sini, gue timpuk pake tabung gas LPG!" ucapnya sambil mengeluarkan tabung gas LPG dari kantong ajaibnya hendak menimpuk Naruto. ~Kentona ditendang Doraemon~

"Aaaaaa!!" spontan Naruto berteriak sambil memegangi kepalanya. Namun tiba-tiba..

ZLEB!!

Sebuah selop nyungsep ke dalam mulut Naruto.

"Wob??" *baca : what??*

ZLEB!!

Sebuah lagi. Semua anak kini menatap Kurenai ngeri.

"Itu akibat berbicara saat pelajaranku!" teror guru killer itu dengan kedua mata disipitkan.

"Hffffffffffff. .." Gaara membuang nafas berat.

COPP!!

Dua buah bawang putih menyumbat kedua lubang hidungnya.

"Dan itu hukuman bagi yang bernafas di kelasku!"

Murid-murid menatap guru ini seolah-olah dia sudah kelainan.

~o0o~

Tong tong tong. ..lontong. ..lontong. ..

Bel sekolah terdengar sangat melegakan. Setelah melewati hari yang berat, anak-anak kelas IX keluar dengan badan yang sudah tak berbentuk. Shikamaru kepalanya jadi seperti kepala ikan lohan, Naruto dengan mulutnya yang menganga sangat super mega lebar, dan Gaara dengan ukuran lubang hidung barunya yang bigsize.

"Ugh. ..hari ini urusan sama si Kurenai aja udah nyaris makan selop, gimana besok dengan Hayate si penyakitan dan Kakashi si horror itu?" keluh Naruto pada dua sahabatnya, Sakura dan Sasuke.

"Yah, aku sih nggak ada masalah. Kalo kamu mungkin bakalan ayan," jawab Sasuke enteng. Naruto hampir saja mau menguliti Sasuke, namun sebuah suara manis tapi genit menghentikannya. Suara wanita.

"Naru-chaaaan~ My honey, baby, sweety!!" panggil wanita itu sambil mengulurkan tangan.

"Mamiiiiiiiiiiiiii~!!!" Naruto membalasnya dengan lebay dan manja akut. Adegan selanjutnya, terjadi kejar-kejaran ala film India antara Naruto dengan Kushina, ibunya itu. Sakura dan Sasuke yang tidak tahan melihatnya langsung berbalik dan berjalan menjauh dengan ekspresi omg-sumpah-itu-nista-banget.

Sementara Naruto dan maminya nari-nari gaje, Sakura dan Sasuke yang bernasib naas dikepung kuarto preman.

"Minta uang!!" perintah Jiroubo, yang paling sumo.

"Iya, jeeeeng~ Kami butuh duit lho bho, buat beli kostum-kostum gitu deh," sambung Sakon dengan bancinya.

Sakura sudah ketakutan setengah mati, sementara Sasuke, "Gak ada uang receh. Yang lain aja sana!" usirnya.

"Wuapaah?? Sampeyan kurang ajar ya, berani bilang gitu! Emang sini gepeng? Gelandangan Pengemis?!!" bentak Kidomaru sewot. Keluar deh logat aslinya.

"Oh, jadi kalian Gelandangan Pengamen? Kalo gitu ngamen dulu baru minta uang, dong! Gimana sih?" Sasuke yang sudah mulai kesal membentak mereka.

"Iiiiih, cakep-cakep darah tinggi. Kita keroyok aja, jeng!" Sakon tak terima dikata gepeng.

"Iya say, keroyok yuuu!! Kita menang jumlah kali, bhooo!!" Ukon, orang yang digendong kemana-mana oleh Sakon ikut nimbrung aja.

"Sayang Tayuya lagi muntaber, kalo gak dia bakal seneng mencincang pemuda ini."

"Jangan buat aku marah. Aku lagi gak mood ngehadepin kalian!" Sasuke memperingatkan. Tapi kuartet kepletet ini nekad saja. Saat mereka bersiap-siap mengeroyok Sasu-Saku, muncullah seseorang dengan gaya pahlawan bertopeng.

"Huahahhaahhaa, huahahahhaha!!"

"Sopo iku??!!" seru keempat preman itu sambil menujuk norak ke arah asal suara. Orang itu pun seketika masuk ke dalam kerumunan itu. Wajahnya ditutupi masker, matanya bersinar merah.

"Aku Chaiti!! Pembela kejahatan, pemberantas kebajikan!!" Dengan satu gerakan, Chaiti mengusir preman-preman itu.

"Woooow, uang! Segepok Rp100.000,00 semua lagi!" decak Sakon dan Ukon dengan ndesonya.

"Pergi!" perintah Chaiti sambil menunjuk ke arah empang dengan gaya cool. Sia-sia, preman-preman itu sudah pergi tanpa mendengarkannya.

"Huahahahhaha, huahahahahaha!! *gaya pahlawan bertopeng* Kalian telah kuselamatkan!"

BLETAKK!!

"Adaaaaaw!! Kenapa kau jitak aku?!!"

"Enyah kau, kakak norak! Gara-gara kau kesempatanku untuk bergaya keren hilang sudah!"

"Tenang Sasuke, kakakmu ini kaya, jadi tak perlu takut uangnya habis. Lagian kalo mau bergaya, mari kakak ajak ke toko kostum. Kita beli kostum siamang supaya kau kelihatan keren," ujar Chaiti yang ternyata Itachi itu.

BLETAKK!!

Sasuke berjalan meninggalkan kakaknya yang dibiarkannya berjongkok naas memegangi kepalanya.

~o0o~

5 hari sebelum Halloween, pulang sekolah. ..

Seluruh murid Konoha Gakuen berkumpul di aula. Aula? Gak juga. Lebih pantas disebut gurun karena di sana panas banget. Saking panasnya, Temari sampe kipas-kipas pake kipas super gedenya, padahal dia tahu itu terlarang. Lalu ada anak yang minum keringetnya sendiri, malah ada yang udah tepar kaya ikan ditelantarin di daratan.

Suasana ramai bak pasar yang geger gara-gara ada pedagang ngejual ayam tiren itu bisa dengan mudah diubah Tsunade menjadi suasana sunyi bagai kuburan di tengah malam. Caranya? Dengan satu sentilan sebuah plat besi dengan tebal 15cm dipatahkannya. Anak-anak langsung ketakutan melihat kekuatan luar biasa mengerikan kepala sekolah perkasa itu.

"Anhag-anhag, lhimah hareh laghi akhand diadahkand phesta hehlowindh. Phesta inih akanh behrlangshung seharih penhuh. Haraph mhempersiapkandh kelash danh dhiri kaliandh mahsingh-mahsingh," jelasnya gak jelas. Para ninja di situ bingung mendengar ujaran Tsunade yang bindeng itu. *terjemahan: anak-anak, lima hari lagi akan diadakan pesta Halloween. Harap mempersiapkan kelas dan diri kalian masing-masing.*

Di balik punggungnya yang indah, Tsunade menyembunyikan jari tengah tangan kanannya yang tadi dipakainya menyentil besi. Kalau plat besi itu patah, jari Tsunade bengkak nyaris sebesar jempol kakinya. Rupanya tadi dia bicara sambil menahan sakit.

~o0o~

4 hari sebelum pesta Halloween. ..

"Wooooy!! Diem lu padaaa!!!" perintah Kiba sebagai ketua kelas. Uapaa?? Kiba ketua kelas? Gak nanya kelas ini udah mirip kandang babi, eh kandang anjing.

'Kacang, kacang. Sepuluh ribu satu bungkus.' Tiba-tiba Kiba mendengar suara itu dalam pikirannya.

Bzzzzt. Pip. "WAHAI KELAS IX YANG NISTA, MOHON MENDENGARKAN SI GUGUK KURAPAN MAU BICARA!!" teriak Ten Ten dengan menggunakan toa. Kelas langsung hening.

"Guguk kurapan kata lu? Dasar sekretaris tak berbudi!" bentak Kiba pada Ten Ten. Ten Ten hanya senyum maksa sambil mengacungkan golok. Nyali Kiba langsung ciut.

"WAHAI KELAS, APAKAH YANG AKAN KITA LAKUKAN HALLOWEEN INI? BERIKAN AKU JAWABAN!!" perintahnya seperti lagi ngomong pada cermin ajaib.

Rock Lee langsung angkat tangan.

"YAK KAMU, GENJIMAYU!! APA IDEMU? TAK USAH SUNGKAN!!" teriak Kiba tepat di telinga Rock Lee, masih dengan menggunakan toa.

"Rumus matematika kita pasang di dinding kelas. Pasti itu sudah cukup menakutkan," usulnya tanpa terpengaruh toa itu. Nampaknya rambutnya yang mirip mangkuk di atas kepalanya itu sudah setebal tempurung kura-kura ninja.

"OKE. CATAT , TEN TEN!"

Lalu Kidomaru mengangkat tangan dan langsung nerocos berbicara, "Kita buat jaring laba-laba, terus kita taruh kepala ular atau apa di sana." "Uh, terlalu ngeri, Kidomaru," sanggah Hinata. "Kita letakkan kepala manusia," lanjutnya lagi dengan tangan dikepalkan. Gak sadar apa, yang diusulkannya itu jauh lebih thriller?

"Kita buat ramen isi kumbang, belalang, kecoa, dan kutu." Kali ini Ayame si gadis iklan Ramen Ichiraku yang berpendapat. Mendengar itu, telinga Shino langsung panas. Ya iya lah, Ayame bicara deket banget sama telinganya, mana bicaranya kaya calo lagi jualan gitu.

"Apa lu bilang, Ayame?" Wajah Shino horror.

"Kurangajaaaaaar!! Sodara-sodara gue mau lu masak?!! Gak terima gue!! Awas luu!!" Shino menyerang Ayame dengan mengerahkan serangga-serangganya yang sekarang betina semua. Ternyata, karena gelap, maksudnya karena Shino pake kacamata Boboho yang hita itu lho, tidak sengaja serangga Shino masuk ke telinga Sai. Sai yang tak tahu harus memasang ekspresi seperti apa, maka ia malah ketawa-ketawa gaje, padahal tubuhnya sudah mencolot-mencolot gak karuan. Beberapa serangganya yang lain masuk ke dalam kaos Kimimaro, Naruto, Chouji, dan Jiroubo.

Suasana kelas langsung hancur. Semua anak beterbangan mencari perlindungan. Sementara itu Shino yang masih mengincar Ayame malah membuat Karin, Sakura, dan Ino menjerit-jerit histeris saat kutu-kutunya mulai bersarang, berpesta, dan berdisko di rambut mereka. Hanya Rock lee yang sedang sibuk mengurusi rumus matematika, Sasuke yang berusaha untuk tetap cool, dan Ayame yang masih belum paham apa yang terjadi lah yang tak berhamburan seperti orang kesetanan.

~o0o~

3 hari menjelang Halloween. ..

"RAPAT KE DUA KELAAAS, MULAI!!" seru Kiba, masih dengan toa curiannya.

"Aku!! Aku!!" Gaara angkat tangan.

"SILAKAN, LU MANUSIA SAHARA."

"Kurangajar, emang Madam Sahara?" protesnya. "Kita penuhi ni kelas dengan ular derik, kelabang, kalajengking, dan kugutsu-kugutsu milik kakakku ini saja," lanjutnya sambil menunjuk tiga kugutsu yang katanya adalah seni yang indah. Di luar dugaan, kugutsu-kugutsu itu tidak terlihat mulus dan ramping. Kugutsu-kugutsu itu ehm. ..tak tampak biasa, aneh, dan sedikit. .emm. .gendut?

"Kugutsu gendut, eh?" tanya Chouji menghina.

"Ini kugutsu mahal! Lagian lu nggak sadar apa kalo tubuh lu sendiri gendut?!" bantah Gaara.

"Madam Sahara!"

"Balon udara!"

"Tante Girang!"

"Leker gembul!"

"Udah, udah! Gendut, gak baik nyebut Gaara Tante Girang. Harusnya Om Girang! Dan Madam Sahara, hentikan sikap kekanak-kanakanmu itu! Gue gak nyangka lu bakal jadi Kazekage! Suna bakal ancur!" lerai Naruto. Gaara dan Chouji menyingsingkan lengan bajunya dan. ..

BUAGH!!

Naruto ditimpuk pake gentong Gaara dan bungkus keripik kentang kosong Chouji.

"Ni orang niat ngelerai apa sengaja ngehina kita sih?"

Setelah merasa selesai urusannya, Gaara dan Couji melihat sekeliling kelas. Ternyata tidak ada yang memperhatikan mereka. Kimimaro sibuk menari-nari dengan tulang lengannya yang ia tarik, Ino dan Sakura sibuk depak-depakan untuk memperebutkan Sasuke, Karin diam-diam memperhatikan guru Guy yang lewat, dan Shikamaru sudah tidur berjalan.

Chouji dan Gaara hanya bisa sweatdrop.

~o0o~

2 hari menuju Halloween, jam istirahat, kelas IX. ..

"Minggir!" desak kwartet kepletet preman. Kali ini ditambah Tayuya. Ia sudah sembuh dari muntaber, meskipun ia mendapat penyakit baru : kurap. Mungkin ia ketularan Kiba.

"Kami mau malak orang!" jelas Tayuya.

"Langkahi dulu mayatku!" tantang Sakura yang memblokade pintu kelas. Kiba lagi sakit tenggorokan gara-gara teriak-teriak pake toa melulu. Karena ia adalah wakil ketua kelas, maka ia merasa bertanggung jawab.

"Ngelangkahin bangkai pohon sakura? Ada karmanya tuh," ujar Ukon yang paling percaya takhayul.

"TEMAN-TEMAN MARI RAPAT HALLOWEEN!!" teriak Naruto yang kini sok menjadi ketua kelas. Langsung saja ia ditendang keluar jendela oleh Sakura.

"Oke, thank you udah bersedia rapat, walaupun harus mengorbankan jam istirahat, tapi gue liat nggak ada yang keberatan," ujar Sakura seenak jidat.

"Jam makanku~" isak Chouji.

"Jam mojokku. .." desah Karin.

"Jam mejengku. .." ratap Sasuke lirih.

Dan masih banyak keluhan dari teman-temann sekelasnya. Mereka menatap Sakura dengan tatapan awas-lo-kalo-lama-kita-santet.

Sakura jawsdrop.

"Oke, aku janji nggak bakal lama," janjinya pasrah.

Setelah perdebatan yang panjang, akhirnya diambil keputusan.

"Nah, tidak lama, kan?"

Tong tong tong. ..lontong. ..lontong. ..bel berbunyi tanda jam istirahat telah berakhir. Sakura langsung dilempari buku, kamus, meja, kursi, tabung gas LPG, dan barang-barang berbahaya lainnya.

~o0o~

1 hari sebelum Halloween. ..

"Baiklah, semuanya, harap beli bahan-bahan itu sesuai tugas kalian masing-maing ya!" perintah Sakura tak bertanggung jawab. Dia sendiri nggak beli apa-apa. Dasar bulus.

~o0o~

Akhirnya, hari Halloween. ..

Hanya sedikit dari anggota kelas IX yang masuk sekolah dengan wajah utuh. Mereka semua hampir mati saat membeli barang-barang untuk pesta Halloween. Pasalnya untuk membeli satu jenis barang saja mereka harus menghadapi hantu-hantu dari berbagai negara, mulai dari suster ngesot sampai suster mbecak, kuntilanak sampai kuntilsepupu sampai kuntilsepaha, sadako idiot sampai sadako autis, sampai-sampai kakak Sasuke yang iblis itu juga ikut-ikutan muncul. -maaf readers, pake sampai-sampai mulu-

"Nah teman-teman, mari kita hias kelas ini, setelah itu mari kita berdandan menjadi hantu!" ajak Sakura. Entah kelilipan kerikil apa batu dia itu, sampai tidak lihat kalau sebenarnya temen-temennya itu sudah mirip hantu. Tubuh mereka sudah abstrak, tak terbaca bentuknya.

"Aku ada ide. Biar kesan darahnya sungguh-sungguh nyata, kita bacok-bacokan saja," usul Sai tak berperasaan. Naas nasibnya. Ujung-ujungnya dia sendiri yang dibacokin pake penggaris plastik sama teman-temannya. Kali ini dia bener-bener nangis.

Tong tong tong. ..lontong. ..lontong. ..

Semua ninja di Konoha Gakuen berkumpul di lapangan. Tsunade muncul dari asap-asap bau bawang putih. Jari tengah tangan kanannya nampak diperban.

"Peraturan pesta Halloween. Mudah. Yang tetap hidup, dia yang menang," tegas Tsunade tanpa banyak cing cong. Setelah itu ia langsung meninggalkan murid-muridnya.

"Yang tetap. ..hidup?" ulang Temari ngeri.

"Berarti. .."

"Akan ada pertarungan," sambung Kimimaro tersenyum tertarik.

"Mari kita bertarung!"


Yeah!

Chapter satu yang ditulis dengan banyak pengorbanan pun akhirnya jadi juga! Kentona berharap nggak ada mistype, tapi kalo memang ada, tolong bilang, ya, supaya bisa Kentona perbaiki.

Nah, karena memang selesainya seperti ini, jadi mohon direview ya!

Update tercepet adalah minggu depan.

Arigatou!