"AAAARRRGHHHH! RIVAILLE!" Sebuah teriakan menggelegar terdengar dari sebuah ruangan bawah tanah yang terletak di bawah Mansion yang tadinya HQ dari Scounting Legion yang sekarang ditempati oleh beberapa anggota Scouting Legion yang baru selesai menjalankan misi.

"Hanji-san! Apa yang terjadi!?" Beberapa detik setelah Hanji teriak dengan penuh suka cita(?), seorang anak lelaki berumur 15 tahun membuka pintu ruangan bawah tanah tersebut dan melihat Hanji sedang bersimpuh di depan sesosok anak lelaki yang tingginya hanya 130 cm.

"E-EREN! B-BAGAIMANA INI!?" Hanji yang panik langsung merangkak ke arah Eren yang masih membeku di depan pintu dan langsung memeluk kaki Eren sambil memasang wajah panik pangkat dua belas.

"H-Hanji-san, apa yang sebenarnya terjadi!?"

"A-aku membuat Rivaille-heichou menjadi kelinci percobaan dan..dan..LIHAT APA YANG KULAKUKAN PADANYA!" Teriak Hanji sambil menunjuk anak lelaki-yang-ternyata-Rivaille itu.

Ada hening sebentar.

"APA!? RIVAILLE-HEICHOU MENCIUT!?" Eren tidak kalah panik dengan Hanji yang masih memeluk kakinya.

"Cih, kalian berisik sekali." Ujar Rivaille-yang-sekarang-menciut sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya.

"BAGAIMANA ENGGAK BERISIK!? AKU SUDAH MEMBUATMU MENCIUT SEPERTI SEKARANG INI! KAU TAMBAH KECIL, TAHU!?"

JLEB.

Nembus, cuy.

"Kau sudah tahu kalau tinggiku hanya 160 cm dan kau membuatku menjadi lebih kecil lagi. Apa maumu, Hanji?" Death Glare terlihat diwajah mungil Rivaille.

Walaupun menciut, kalau serem ya tetep serem.

Hanji dan Eren bergirik ngeri.

.

.

.

"APA!? RIVAILLE-HEICHOU MENGECIL!?" Reaksi para anggota Scouting Legion yang berada di Mansion tersebut juga sama dengan Eren dan Hanji saat tahu bahwa pimpinan mereka yang tingginya dibawah rata-rata…menciut.

Sungguh ngenes, sodara-sodara.

"H-Hanji-san, apa kau tidak bisa mengusahakan sesuatu agar Rivaille-heichou kembali seperti semula!?" Teriak Petra panik pangkat Colossal Titan.

"S-sebenarnya ramuan yang diminum Rivaille masih dalam tahap penyempurnaan, jadi aku masih tidak bisa menyimpulkan kapan Rivaille akan kembali seperti semula." Hanji mengacak-acak rambutnya sampai berantakkan tak berbentuk.

Yang bersangkutan yaitu Rivaille-yang-lagi-menciut hanya diam memperhatikan.

"Bagaimana kalau kita tunggu sampai Rivaille-heichou kembali seperti semula? Kalau misalnya dalam waktu 24 jam dia tidak kembali, itu baru gawat. Sementara menunggu 24 jam, Hanji-san akan mencoba menemukan penawarnya." Eren, ternyata kau pintar juga, Author bangga sama kamu *ngusap-ngusap dagu*

"Saranmu boleh juga. Baiklah, selama 24 jam ini akan kuusahakan untuk menemukan cara atau penawar untuk mengembalikan Rivaille kebentuk semula. Kalian lakukanlah kegiatan seperti biasa, aku akan mengurung diri di ruang bawah tanah sampai aku menemukan jalan keluarnya." Hanji kemudian ngacir ke ruang bawah tanah sambil membawa beberapa dokumen yang mungkin bisa membantu.

Sementara menunggu hasil dari penelitian Hanji, semua yang ada di mansion itu melakukan kegiatan mereka masing-masing.

Mencuci, bersih-bersih, mengerjakan laporan dan sebagainya.

Orang (yang tidak)beruntung yang bertugas untuk menjaga Rivaille supaya tidak terjadi hal yang diluar dugaan adalah si anak baru di Scouting Legion : Eren Jaeger.

"Aku memang disuruh untuk menjaga Rivaille-heichou, sih, tapi Rivaille-heichou bersikap seperti biasa. Tidak ada yang berubah." Batin Eren sambil memperhatikan Rivaille-mini yang sedang duduk di mejanya sambil membaca buku.

"Oi, Eren."

"Y-ya, Sir?"

"Kenapa kau terus memperhatikanku dari tadi?"

"E-eh?"

"Aku tidak perlu mengulangi pertanyaanku, bukan?"

"DIA BISA BACA PIKIRAN APA GIMANA?" Eren malu setengah mati.

"Apa kau berpikir kalau aku yang menciut ini lucu(bukan dalam arti cute, plis deh, Rivaille enggak narsis) dan kau sedang tertawa dalam hati?"

"T-tentu saja tidak!"

"Benar begitu?"

"Te—"

BRAK!

Belum juga Eren selesai berbicara, Hanji dengan tampang kusutnya memasuki ruangan sambil berteriak "AKU MENEMUKAN OBAT PENAWARNYA!"

Hening.

"APA ITU BENAR, HANJI-SAN!?" Eren terkejut. Baru 3 jam berlalu tapi Hanji sudah menemukan penawarnya.

Eren tepuk tangan, para Readers tepuk tangan, Author tepuk tangan sambil ngetik.

"Aku akan memberitahu kepada yang lain, kalian ikut aku ke ruang tengah!" Ujar Hanji sambil gembar gembor lari menuju ruang bawah tanah untuk membawa hasil penemuannya yang 'katanya´ bisa mengembalikan Rivaille kewujud semula.

.

.

.

"Hanji-san, apa benar kau sudah menemukan penawarnya?" Petra sepertinya masih tidak percaya, Hanji hanya menghabiskan waktu 3 jam untuk menemukan penawarnya.

3 jam, sodara-sodara.

"Kalau tidak dicoba kita tak akan tahu,bukan? Rivaille, coba minum obat ini." Hanji menyodorkan sebuah gelas yang berisikan air berwarna merah terang yang agak mencurigakan.

Tanpa rasa curiga, Rivaille langsung saja meminum ramuan aneh itu dan tiba-tiba….

BLES.

Asap tebal berwarna merah bermunculan, menutupi pandangan semua orang.

Saat asap merah tersebut mulai lenyap, mereka mendapati sosok Rivaille yang bahkan lebih tinggi dari Hanji, keajaiban telah terjadi.

"KENAPA RIVAILLE-HEICHOU JADI TINGGI BEGINI!?"Sang pencipta ramuan tersebut bingung.

Eren dkk bingung.

Authornya juga bingung.

"…Cuma perasaanku saja atau aku jadi lebih tinggi?" Rivaille kebingungan.

Author yang melihat Rivaille jadi tinggi, langsung keluarin kamera *jeprat kepret jeprat jepret* *upload ke Twitter*

"HANJI-SAN! KENAPA MALAH JADI BEGINI!?" Teriak Eren sambil memperhatikan tubuh Rivaille yang sekarang lebih tinggi darinya.

Suasana chaos.

"T-Tunggu sebentar! Rivaille, coba minum ini!" Hanji kembali menyodorkan gelas berisi ramuan aneh, bedanya, gelas ini berisi cairan berwarna biru terang yang tinggal setengah.

Habis meminum ramuan berwarna biru terang tersebut, asap kembali muncul.

Bukannya kembali seperti semula, Rivaille malah menciut kembali.

"KENAPA MALAH BALIK JADI KECIL LAGI!?" Petra histeris.

"Tunggu! Kalau meminum cairan merah dia jadi besar, sedangkan cairan biru dia mengecil…KITA CAMPUR SAJA KEDUA RAMUAN INI!" tanpa ba-bi-bu-be-bo, Hanji langsung saja mencampur kedua ramuan absurd itu kedalam sebuah gelas kosong dan menghasilkan sebuah cairan berwarna ungu tua yang pekat.

GLEK GLEK GLEK.

BLES.

Asap berwarna ungu tercipta dan terlihat…sosok Rivaille-heichou tercinta yang sudah berada diukuran normalnya.

"AKHRINYA KEMBALI NORMAL!" Mereka semua(kecuali Rivaille) menari balet di atas kepala Colossal Titan.

Bencana sudah lewat, Heichou tercinta sudah kembali normal, damai sejahtera.

-TO BE CONTINUED(MAYBE?)-

Yo minna~ Alice desu~

Yah, Alice tau kalau fic ini agak gaje. Entah kenapa malem2 Alice dapet ide "gimana ya kalau Rivaille jadi tinggi,terus ciut, gara2 obatnya Hanji?" dan lahirlah fic gaje ini.

Alice berencana mau bikin one-shot, tapi Alice masih punya banyak ide gila tentang obat ciptaan Hanji yang menggelegar, jadi sepertinya fic ini akan berlanjut.

Alice nulis ini pas malem2 dan pas lagi agak ngantuk,jadinya aneh. Alice mohon maaf *bow*

Tapi para readers yang setia membaca fic yang Alice buat, apakah kalian rela untuk meninggalkan kenang-kenangan berupa review kalian yang cetar membahana? Akan Alice tunggu :3

ARIGATOU GOZAIMASU!

Kurosawa Alice.