Yeah! fic DC yang ketiga kazu! rikues dari Mii-chan!! XD

Otanjoubi omedetto, mii-chan! Jadilah adik yang selalu mendukung nee-chan!! Karena dukungan Mii-chanlah, kazu bisa terus berdiri sebagai seorang author!!

Nih, salah satu fic rikuesan kamu di ultahmu yang ke-delapan hari ini! XD

Just enjoy this, readers-san...

****Suara Hati****

Detective Conan © Aoyama Gosho

Suara Hati © kazuka-ichirunatsu23


Summary : Suara hati, tangisan batin antara dua insan yang harus melewati waktu untuk bertemu.....

Ran's POV :

Bintang gemerlap berbahterakan angin malam

Cuma itu yang menghiasi kesadaranku

Selain wajahmu yang selalu kutunggu kenyataannya

Di balik semua waktu yang terus kutahan saat tak bisa bertemu pandang langsung denganmu

Aku duduk di depan meja belajarku. Tidak tahu apa lagi yang harus kulakukan.

Belajar, sudah lelah.

Tidur, mataku belum mengantuk.

Apa yang bisa kulakukan?

Argh.... Malah wajahmu lagi yang muncul di benakku. Dasar Shinichi bodoh.

Kenapa kau selalu muncul dalam pikiranku, kapanpun, dimanapun?

Kenapa kau menggangguku dengan cara seperti itu, Shinichi? Aku muak. Muak karena kau dengan pengecutnya tak pernah muncul secara nyata di depan mataku lagi.

Kau tak tahu betapa menderitanya aku tanpa kehadiranmu, Shinichi, meski tak ada yang tahu itu.

Di setiap malam, aku susah tidur karena mengkhawatirkan dirimu yang tak kunjung memberi kabar itu. Apa yang terjadi denganmu? Kenapa kau pergi begitu lama? Kenapa kau tak pernah lagi menyapaku secara langsung?

Di setiap pagi, aku rindu omelanmu di depan pintu saat aku menjemputmu di rumahmu untuk ke sekolah.

Di setiap siang, aku teringat candaanmu yang bisa menghilangkan kantukku di tengah pelajaran yang membosankan.

Di setiap sore, aku tak bisa berhenti merenungkan rasa yang kumiliki akan dirimu.

Angin yang merasuk ke telingaku membisikkan namamu

Lagi dan lagi

Bintang disana ingatkanku pada matamu saat menatapku

Tapi kau berbeda dengan bintang itu

Bintang itu tak pernah henti menyapaku di setiap hari, meski hanya dalam malam

Sedangkan kau?

Selentingan kabar pun tak lagi kudengar tentangmu

Shinichi. Shinichi, dan Shinichi lagi.

Kapan aku bisa lepas darimu?

Atau kapan aku dapat melampiaskan dan menumpahkan rinduku padamu?

Kau tak pernah lagi datang padaku.

Hanya sebegitu mudahnyakah seorang teman kecil terlupakan?

Atau kau punya alasan lebih dari sekedar kasus untuk meninggalkanku?

Atau diriku tak bisa lagi menanggapi hatimu?

Apa salahku, Shinichi? Hingga kau tak lagi datang kembali? Apa aku pernah menyakitimu?

Tak aku tahu lagi seberapa banyak air mataku yang menetes karena dirimu. Kau kejam! Kau jahat!

Tapi biar bagaimanapun, kenapa tak juga aku bisa melupakanmu?

Kau racun bagiku, Shinichi!!

Bisakah kembali datang masa dimana aku bisa menatapmu langsung?

Adakah lagi waktu dimana aku tak lagi menggerus hatiku dengan air mata?

Aku lelah, Shinichi. Aku lelah menunggu. Terkadang aku tak bisa menahan rasa rinduku padamu, hingga memaksaku untuk menangis, meruntuhkan tekadku untuk menjadi wanita yang kuat dan tegar.

Aku ingin lari dengan kenyataan ini, Shinichi, ingin pergi dari kesedihan yang mengurungku.

Tapi obat yang bisa membawaku lari hanya dirimu!

Sedangkan dirimu? Pergi entah kemana.

Tak kutemukan jawaban

Tak tahu aku dimana jalan keluarnya

Jalan keluar berupa jawaban kenapa kau pergi

Tapi,

Aku akan menunggumu

Menunggumu datang lagi padaku

Untuk memberi jawaban

Kan kutunggu,

Dan kuberi keputusan

Apakah aku tetap setia padamu atas jawaban yang akan kau berikan

Tapi Shinichi, bagaimanapun aku tak bisa lepas darimu.

Ya, akan kutunggu saat itu. Saat dimana kau kembali.

Pada saat itu, jelaskanlah padaku, Shinichi.....

Perasaanmu.....

Aku akan setia berdiri disini.

END OF RAN' POV

xxxxxx

SHINICHI/CONAN'S POV :

Detik-detik berlalu di hadapanku

Detik yang kujalani dengan derita

Derita karena kepura-puraanku

Malam ini dingin. Aku merapatkan jaketku, namun tetap betah berdiri di depan jendela, memandang langit malam yang begitu kusukai.

Keadaan yang tenang, damai, membuat orang berpikir bahwa inilah saat yang sempurna untuk dinikmati.

Tapi tidak bagiku. Sudah sekian lama aku tahan derita. Aku menderita, karena aku mesti menyembunyikan kenyataan dari orang yang kucintai. Walau dia dihadapanku, aku harus terus mebohonginya.

Aku tahu bohongku adalah untuk kebaikan. Tapi kalian semua tentu tahu bagaimana rasanya jadi aku. Menahan derita yang terus menohok kesabaranku. Derita yang tak kutahu harus sampai mana kujalani.

Kasihan Ran. Aku pernah melihatnya hampir menangis karena menanti seseorang bernama Shinichi.

Tak lain adalah aku. Aku. Aku penyebab tangisannya.

Aku penyebab deritanya. Karena kepura-puraanku.

Aku terus menahannya

Seandainya derita ini hanya kujalani sendirian,

Tak usah melibatkanmu hingga kau menangis

Karena air matamu adalah kesalahan terbesarku

Ran, maafkan aku. Maafkan aku.

Aku harap, suatu saat nanti, semua kebenaran akan terungkap.

Karena di dunia ini kebenaran hanya ada satu. Tak pernah sebuah kebenaran memiliki arti yang ambigu sehingga bermakna mengambang yang susah dipahami.

Kebenaran cintaku, akan kubuktikan suatu saat nanti.

Aku akan datang padamu, Ran.....

END OF SHINICHI/CONAN'S POV

Hanya kesetiaan sejatilah, yang bisa membawa sebuah kebenaran tunggal ke hadapannya.

-The End-


Kenapa pake judul suara hati? Karena isinya hanya pendek, dan curahan hati. dan, peringatan, jangan heran kalo ini GAJE... Bikinnya kilat, karena dikejar-kejar ama sesuatu bernama TEST MID SEMESTER! *ngelemparin si mid pake sandal cap swallow*??*

okeh, yang baca wajib review!

*dibius*