LABYRINTH OF TIME

.

One shoot

.

Dislaimer : Masashi Kishimoto

.

Tokoh Utama : Hinata Hyuga

.

Warning : Romance, AU, Newbie.

.

Don't Like Don't Read

.

Happy reading

.

Semua orang menjauhiku, seakan - akan aku adalah sesuatu yang buruk sehingga mereka takut kepadaku. Mereka selalu mengatakan aku ini pembawa sial, aku selalu meramalkan masa depan mereka, karena aku mengetahuinya.

Aku hanya ingin mengingatkan mereka - niatnya, tetapi apa boleh buat mereka selalu menjauhiku. Aku putri sulung dari ayahku yang bernama hiashi hyuga.

Aku ingin seperti mereka..

Aku ingin mempunyai teman..

Aku ingin mempunyai seseorang yang membuatku tertawa..

Aku ingin berkumpul seperti mereka..

Sendiran. Aku. Selalu. Kesepian.

"Ayah...aku ingin mengatakan sesuatu.." sejak saat itu, aku memberanikan diri untuk menanyakan hal yang membuat mereka menjauhiku "Kenapa aku dilahirkan.."

DEG!

Aku tahu, ayah pasti langsung terkejut mendengar pertanyaan polosku, kami berada didepan rumahku - tepatnya diteras rumah, setelah mendengar hal yang kuucupan, ayah langsung meneguk air ludahnya.

Kepalaku kutundukkan, aku takut berkontak mata dengan ayah.

"Pertanyaan yang sangat buruk"

Ayah langsung meninggalkanku, pergi - masuk kedalam rumah. Bahkan ayahku saja membenciku, lalu kenapa aku harus hidup didunia yang kejam ini. Aku tidak kuat.

.

.

.

Hari itu, aku mengunjungi supermarket, sebenarnya aku hanya ingin melihat - lihat, membosankan juga jika terus berada dirumah. Kuputuskan untuk membeli sebuah kotak susu, jemariku mengambil sebuah benda yang kuinginkan. Tapi.

"Maaf..." Ternyata ada tangan yang akan mengambil kotak susu itu, sepertinya aku harus membiarkannya. Aku harus mengalah.

"Kenapa?, aku tidak jadi, jika kau menginginkannya, kau dapat membelinya" Ternyata dia seorang pria bersurai pirang, ia memberikan Kotak susu itu padaku, bukan hanya itu, dia juga memberikan senyuman cerah kepadaku.

Menyinari hatiku yang kesepian.

"Eh!?, ke - kenapa anda memberikannya padaku, lagi pula aku tidak jadi membelinya.."

Sebisa mungkin aku harus menolak pemberiannya - walaupun aku sangat menginginkan Kotak susu itu, sebenarnya masih banyak kotak susu yang lain dirak - rak, tetapi rasanya aku lebih suka yang itu.

"Hahaha, tidak perlu canggung, seorang pria harus bersikap sopan kepada seorang wanita cantik sepertimu, jadi ambillah"

Cantik.

Aku. Cantik.

Dia. Mengatakan. Bahwa. Aku. Cantik.

Sedikit demi sedikit aku mencoba mengambil kotak susu itu ditangan kekarnya. Hatiku berdetak kencang.

Aku menyukainya saat pertama bertemu dengannya.

Karena hal itu, aku dan Naruto - pria bersurai pirang menjadi teman, sekarang aku mempunyai teman.

Teman.

Tapi, pertemuan itu hanya sekejap. Dia pergi meninggalkanku. Dia mempunyai seorang kekasih.

Aku menundukkan kepala, meneteskan air mata, tidak peduli semua mata memandangku.

"Tapi...kenapa..."

Aku berlari. Terus berlari, tanpa henti dan sampai ditempat rahasiaku.

Tempat dimana aku dapat menangis seharian.

Tempat aku dapat menceritakan semua masalahku.

Disana. Makam ibuku.

"Hiks...Ibu...sekarang aku sudah mendapatkan teman...hiks..tapi..dia meninggalkanku..."

Sepi. Suasana dipemakaman itu sangat sepi.

Aku juga menderita penyakit jantung.

Akhirnya, aku dapat tidur didekat ibu.

Aku dapat mati didekat ibu.

Naruto. Aku tidak akan melupakan Nama teman pertamaku.

Ayah, aku pergi.

Hanabi, kakak pergi, jaga dirimu baik - baik.

Terima kasih Naruto.

"Aku akan selalu mengingat teman pertamaku"

...

...

...