One Piece x overs
Rating: M (sangat tidak disarankan untuk pembaca dengan usia diawah 18 tahun)
Pilihlah bacaan yang sesuai dengan kriteria usia kalian, dan juga dengan bahan bacaan yang sehat dan tidak mengandung unsur material untuk orang dewasa tanpa pendampingan dari orang tua.
Tidak ada keuntungan yang ingin di dapatkan oleh penulis dari cerita fiksi ini.
Selamat membaca.
.
.
.
.
"Ti- Tidak bisa dipercaya."
"Hoy, apa berita ini sungguhan?"
"Kalau Gensui-dono yang mengumumkannya langsung, kurasa ini sungguhan."
"Bisa gawat kalau mereka langsung bergerak, kita baru saja kehilangan Kuzan-san yang mengundurkan diri dari Angkatan Laut, posisi kita sedang tidak terlalu kuat sekarang."
Baru seminggu lamanya Akainu dilantik menggantikan Sengoku yang mengundurkan diri, sebuah berita yang termuat di halaman pertama surat kabar langsung membuat kepanikan bagi Angkatan Laut. Saat ini, seluruh petinggi, penasihat, dan orang-orang penting di Angkatan Laut sedang melakukan rapat besar mengenai berita ini.
Sekarang mereka mengerti kenapa Akagami bisa sampai di Marineford pada saat itu. Rumor bahwa Akagami dan Kaido sedang berselisih memang benar adanya, namun dihari ketika mereka akan melakukan kontak di lautan, nampaknya ada yang menghadang Kaido ditengah jalan dan berakhir dengan peperangan antara Kaido dan kelompok misterius itu.
Dan untuk membahas hal tersebutlah, rapat ini dilaksanakan. Diruangan yang minim penerangan, bahkan beberapa dari mereka hanya terlihat sekilas bayangan saja. Ini merupakan rapat darurat super ketat ketiga sepanjang sejarah setelah dahulu ruangan ini pernah dipakai untuk membahas tentang Gol D. Roger dan perang melawan Shirohige. Dan saat ini, ruangan ini kembali digunakan untuk menentukan nasib dunia sejak pria yang sempat dinyatakan mati itu kembali lagi berlayar bersama kru lamanya.
"Grand Line dan Shin Sekai, sejak beberapa tahun belakangan ini, dunia terus dihebohkan dengan berita mengenai bajak laut A, bajak laut B, bajak laut C, tapi hanya sedikit dari mereka yang benar-benar menancapkan taringnya. Era Baru, lalu sejumlah orang yang disebut dengan Saiaku no Sedai, pergerakan mereka memang saat ini sudah kita tebak. Beraliansi dan menjatuhkan salah satu Yonkou, lalu mungkin akan terpecah karena berebut kekuasaan."
Salah seorang dibalik bayangan itu memulai pembicaraan.
"Tapi siapa sangka, pria yang selama ini bersembunyi dibawah tanah, malah kembali muncul ke permukaan. Dan yang lebih mengejutkan lagi, mereka berhasil mengalahkan Yonkou Big Mom di wilayahnya sendiri dan mengirimkan kepalanya ke markas pusat." Dan salah seorang lagi disebelahnya ikut berbicara.
"Akan ada perebutan kekuasaan disana sini, dengan menghilangnya salah satu penguasa, para bajak laut kecil akan mulai menjarah pulau-pulau yang sebelumnya berada di bawah perlindungan Big Mom." Dan begitu seterusnya.
"Kita akan mengurus hal kecil itu nanti, yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita menanggapi pergerakan mereka selanjutnya. Mata-mata ku melaporkan belum ada pergerakan berarti dari kelompok utama, mereka masih berada di Whole Cake Island, namun ada beberapa kelompok kecil yang sudah dikirim keluar untuk mengklaim seluruh wilayah kekuasaan Big Mom sebelumnya."
"Di dalam kru utamanya, ada tujuh pengguna buah iblis bertipe Zoan, ke tiga sisanya belum diketahui, dan seperti yang kita tahu, Kapten mereka memiliki kemampuan bertarung yang sangat hebat, meskipun kedua matanya mengalami kebutaan. Itulah laporan terakhir yang aku dapatkan dari mata-mataku."
"Lalu, apa kau tahu apa yang akan mereka incar selanjutnya? Jika kita bisa memprediksi gerakan mereka, kita bisa melanjutkan laporan ini ke Sekai Seifu dan Gorosei."
"Dilihat dari latar belakangnya, dia adalah pria yang sangat berambisi untuk menaklukan seluruh Yonkou. 15 tahun lalu saat dia masih berstatus rookie, dia berusaha menjatuhkan Shirohige dan Kaido sekaligus. Kemudaian menghilang setelah gagal menjatuhkan mereka berdua, beberapa sempat menyebutkan kalau dia membubarkan kru-nya dan bunuh diri disebuah pulau, lalu kini dia muncul kembali dan berhasil memenggal kepala Big Mom."
"Kemungkinan besar ke empat penguasa ini akan bertemu di suatu titik dan melakukan pembicaraan terbuka. Peperangan bisa pecah kapanpun jika salah satu pihak bertindak sesuka hati."
"Berikan aku nama dan jumlah uang di kepalanya!"
Kali ini, Sakazuki akhirnya buka suara setelah mendengar beberapa pendapat penting mengenai pria yang menjadi topik pembicaraan ini. Lalu seorang Taisa berjalan ke arah papan informasi yang sudah di sediakan, lengkap beserta den-den mushi visual yang menampakan beberapa wajah yang bagi sebagian orang nampak familiar.
"Baik! Akan saya mulai dari yang terbawah-
The Minotaur - Alistar, harga buronan 750 juta belli.
The Curator of the Sands - Nasus, harga buronan 760 juta belli.
The Viking - Olaf, harga buronan 900 juta belli.
The Emperor of the Sands - Azir, harga buronan 900 juta belli.
The Monkey King - Wukong, harga buronan 1 miliar belli.
The Blade Dancer - Irelia, harga buronan 1.4 miliar belli.
The Butcher - Renekton, harga buronan 1.4 miliar belli.
The Thunder's Roar - Volibear, harga buronan 1.6 miliar belli.
The Winter's Wrath - Sejuani, harga buronan 1.9 miliar belli.
The Pridestalker - Rengar, harga buronan 2.3 miliar belli. Dan yang terakhir, kapten mereka
The Blind - Naruto, harga buronan 4 miliar belli.
Harga kepala mereka merupakan nominal terbaru yang dikeluarkan oleh Sekai Seifu setelah kapten mereka menyerahkan kepala Big Mom dan beberapa eksekutifnya. Sekian."
Kopral itu mengakhiri presentasinya dan kembali menempatkan posisinya ke tempat semula.
"Tidak ada nama silsilah keluarga, bajak laut itu memang gila! Mereka rela meninggalkan latar belakang mereka semua dan bergabung dengan bajingan itu, tajam juga lidah pria itu."
"Mereka semua sudah tidak segan untuk membunuh, dan tidak takut untuk dibunuh, bajak laut seperti itulah yang paling merepotkan. Bahkan Tenryuu- tidak, bahkan Dewa sekalipun tak mereka takuti."
"Harga kepala mereka sendiri membuat tubuhku merinding, nama mereka bahkan harusnya dihapuskan keberadaannya dari dunia ini, sama seperti Kurohige dan cecunguknya."
"Gensui-dono, apa tindakan kita selanjutnya?"
Sakazuki mengambil waktu sebentar dengan menghisap cerutunya, lalu menghembuskan kepulan asap tebal yang memenuhi ruangan tersebut. Ia harus lebih menggunakan akalnya ketimbang otot kali ini, sudah cukup dengan kabar berita mengenai hal ini dan hal itu yang membuat darahnya mendidih seketika. Kegagalan demi kegagalan untuk menangkap salah satu bajak laut yang dilakukan oleh Angkatan Laut cukup membuatnya meradang semalaman. Dan kali ini, ia sadar akan posisinya dan pastinya sudah tahu langkah apa yang akan dibuat oleh Angkatan Laut selanjutnya.
"Sampai hari itu tiba, kita harus mengusahakan tetap melakukan pengintaian. Kita kirim sebanyak mungkin mata-mata, pastikan mereka semua mengirimkan berita terbaru setiap harinya mengenai pergerakan dan rencana mereka."
Dengan itu, Akainu membubarkan rapat dan pergi meninggalkan ruangan rapat.
Ada beberapa hal yang tidak boleh ia bicarakan secara sembarangan, karena hal itu merupakan sebuah rahasia bagi petinggi Angkatan Laut seperti dirinya, bahkan saat ia menjabat sebagai salah satu laksamana disana, ia tidak terlalu mengetahui hal ini. Hal yang menyebutkan bahwa ada sebuah peratran tidak tertulis untuk tidak mendengar, tidak melihat, ataupun untuk tidak berbicara saat Sekai Seifu sedang mengurus sesuatu. Dan masalah mengenai status seseorang yang dianggap cukup penting merupakan salah satu baginnya. Angkatan Laut dengan pangkat Taisho saja hanya diperintahkan untuk menangkap dan mengadili para bajak laut, bukan untuk mengurusi masalah orang-orang penting macam Yonkou dengan Sekai Seifu maupun dengan Gorosei.
Singkatnya, Sekai Seifu sejatinya telah melakukan kontak dengan para Yonkou melalui agen Chiper Pol yang mereka miliki, beberapa penawaran menarik mereka sodorkan dan sebagai timbal baliknya mereka tidak akan mengacungkan senjata kepada masing-masing pihak.
Berbeda dengan kasus Shirohige beberapa waktu lalu, saat itu, Hiken no Ace ditangkap oleh salah seorang bajak laut bukan oleh mereka, dan sesuai dengan perjanjian tak tertulis itu, keadilan harus tetap ditegakan dan pilihan juga diberikan kepada pihak Yonkou, memilih untuk mengangkat senjata atau membiarkannya begitu saja. Dan Shirohige memilih opsi A, yakni dengan peperangan melawan Angkatan Laut.
Hal itulah yang selama ini tidak dibeberkan oleh Sengoku maupun Kong yang sebelumnya menjabat sebagai Gensui, dan hal itu juga yang tidak akan pernah membuat Sakazuki buka mulut mengenai peraturan yang telah ditetapkan oleh dunia sejak ia dilantik dan disumpah di hadapan para petinggi.
.
.
.
.
"Begitulah."
Trafalgar Law yang saat ini menumpang di kapal milik kelompok bajak laut Mugiwara mengakhiri cerita panjangnya mengenai salah seorang pria yang bisa ia katakan telah bangkit dari kuburannya sendiri.
"Aku tidak tahu pasti mengenai peta kekuatan armada miliknya, tapi frontman mereka merupakan orang-orang yang sudah berjalan bersama dengan kematian, mereka tidak akan segan untuk memenggal kepala seseorang bahkan jika hal tersebut akibat sebuah sup yang disajikan pada mereka kurang garam. Tapi, ya, mereka akan memenggal seluruh orang yang bekerja di dapur tersebut, dengan cara yang paling cepat, atau dengan cara yang paling sakit."
Law mengakhiri ucapannya dengan menyeruput kopi yang sudah dibuatkan oleh Sanji. Badai yang lumayan besar sedang terjadi, dan seluruh kru kini berada di dalam kapal, dan akhirnya pembicaraan ini dimulai.
"Jadi, karena kemungkinan ia tidak tahu dimana posisi Kaido dan Kurohige, maka ia memilih opsi yang paling dekat, yaitu Big Mom dan Akagami. Dan akhirnya pilihannya jatuh kepada Big Mom."
"Kurasa ia juga mendengar berita tentang peperangan itu, saat dimana Akagami dan bawahannya menghentikan peperangan, bahkan memukul mundur Kurohige hanya dengan tatapan mata. Pria bernama Naruto itu pasti juga punya perhitungan."
Nami beserta Robin yang merupakan anggota perempuan ikut membuka suara mengenai topik yang sedang mereka bahas. Berbicara mengenai kemungkinan tentang kelompok ini yang sudah pasti dijadikan sebagai Yonkou menggantikan posisi Big Mom.
"Robin, apa kau tahu sesuatu?"
Nami kembali bertanya.
"Tidak banyak, beberapa orang di Kakumei Gun memang membicarakan hal ini, tapi aku tidak tahu banyak tentangnya. Hanya saja, pernah sekali Crocodile meminta kami sebagai agennya untuk membuat kontak dengan pria itu, namun ditolak oleh bawahannya. Dan beberapa tahun setelah itu, kami mendengar bahwa ia menghilang setelah kalah melawan Kaido dan Shirohige."
Robin menjawab keingintahuan Nami dengan alakadarnya. Sebagai seseorang yang pernah bekerja di dalam sindikat teroris, informasi mengenai beberapa orang yang pernah melakukan kontak dengan mereka jumlahnya tidak terlalu banyak, hanya beberapa detail yang dibeberkan oleh Crocodile, sisanya ia tidak tahu sama sekali.
"Yang jelas, kita jangan sampai berurusan dengannya dulu. Tujuan kita adalah Kaido, dan fokus kita jangan sampai terpecah."
Law menandaskan kopinya sambil meletakan surat kabar yang menjadi awal pembicaraan mereka. Law tidak terlalu mengindahkan keributan yang dibuat oleh si hidung panjang dan si rakun, karena menurutnya, rasa takut itu adalah hal yang normal, yang ia khawatirkan justru kapten mereka yang selama pembicaraan tadi terus mengoceh mengenai 'akan kuhajar dia sekaligus' atau 'ya, dia juga akan kuhajar' atau 'kalau dia berani mendekati Shanks, dia akan kuhajar'.
Tapi karena hal itulah, bajak laut seperti mereka tidak akan tahu mengenai seluk beluk dunia yang dijalani oleh para Yonkou. Bagaimana cara mereka beradaptasi satu sama lain, bagaimana cara mereka berkomunikasi satu sama lain, meredakan ketegangan antar kelompoknya masing-masing, ataupun perjanjian bisnis sesama para Yonkou. Hal itu masih belum Law ketahui. Bahkan kemungkinan, mereka berempat juga memiliki koneksi dengan Sekai Seifu, hanya waktu beserta posisi puncak yang bisa menjawabnya.
.
.
.
.
Lain bajak laut, lain pula pembahasannya. Beberapa orang mengirimkan utusannya untuk bekerja sama dengan kelompok ini, beberapa diterima, dan banyak darinya kehilangan kepala. Adalah tindakan cerdas dan bijaksana untuk membuat sebuah perjanjian bisnis maupun kerjasama, namun lidah sang utusan lah yang menentukan nasib mereka. Terpeleset disaat sedang melakukan negosiasi, maka nyawa menjadi taruhannya. Melakukan perjudian dengan harga pengabdian seumur hidup juga bukan merupakan sebuah cara. Bajak laut memiliki cara sendiri untuk bernegosiasi, kata sepakat merupakan hal yang gampang untuk mereka ucapkan, tapi membunuh juga hal yang gampang untuk mereka lakukan, dan disaat mereka lah yang memiliki kekuatan, maka pihak yang lemah akan memohon, dan mengemis untuk pengampunan.
Dan saat ini, beberapa dari mereka sedang bernegosiasi dengan pria yang saat ini paling sering dibicarakan oleh dunia. The Blind, Naruto – si manusia 4 milliar belli.
Di pulau yang sebelumnya di duduki oleh Big Mom, ada ratusan kapal yang sedang menunggu kabar baik dari ahli negosiasi mereka dengan kelompok milik Naruto, tawaran menggiurkan mengenai harta, wilayah kekuasaan, persenjataan, dan lain sebagainya. Banyak dari mereka menunggu di kapal, dan banyak pula yang menunggu di pulau, hanya untuk berjaga jika situasi berada di luar kendali mereka.
Lalu disanalah dia berada, duduk santai di atas tumpukan mayat tanpa kepala. Beberapa masih meneteskan darah segar, dan beberapa sudah tercium aroma yang tidak sedap. Ada ratusan tubuh yang tergeletak tak bernyawa disana, dan kebanyakan kehilangan kepalanya. Dalam fikiran para bajak laut ini, sebenarnya idealisme apa yang pria ini inginkan? Mereka sempat mendengar tentang penawaran yang sangat menggiurkan, namun hanya karena bersin saja, orang yang menawarkan hal tersebut langsung dipenggal oleh seekor buaya; salah satu orang dari kru utamanya. Mereka juga bisa melihat seekor babi liar raksasa dengan taring sebesar gading gajah, sedang memakan bangkai manusia yang hanya tersisa kaki sebelah kanannya saja.
Dan ya, sepertinya, mengelap keringat pun akan jadi masalah besar bagi mereka yang masih ingin mengajukan negosiasi.
"Aku tidak tertarik. Cepat pergi atau tinggalkan kepalamu disini."
"KEPARAT!"
"JANGAN BESAR KEPALA HANYA KARENA KAU BISA MEMBUNUH BIG MOM! AKU ADALAH KAPTEN MOGO! KU BUNU-."
Dari dalam tongkat yang biasa ia gunakan untuk membantunya berjalan, keluarlah sebuah pedang yang ukurannya cukup kecil, seukuran pedang yang digunakan untuk olahraga anggar. Setelah itu, sebuah kepala menggelinding ke arah para bajak laut yang sedang menunggu giliran untuk bernegosiasi dengan kelompok milik Naruto.
Mereka yang menyaksikan betapa mudahnya si pria buta disana memotong kepala dari orang setinggi hampir tiga meter meter. Mereka sedikit menyeka keringat dingin yang entah kenapa sangat deras sekali mengucur dari badan mereka, beberapa bahkan sampai menggigit lidah mereka sendiri agar tidak mengeluarkan suara.
"Kuhahahaha, sampai membuat bos kami repot-repot menghunuskan pedangnya sendiri, kalian ini benar-benar cari mati! Kuhahahaha!"
Anak buah dari kapten yang baru saja Naruto penggal kepalanya sudah bersiap untuk menyerang, bahkan sangking banyaknya anak buah yang ia bawa, mereka ikut menyamarkan bajak laut lain yang sama sekali tidak terlibat dengan kelompok mereka. Mereka hanya dilihat sebagai sebuah kelompok besar, bukan bagian-bagian.
"Minggir reptil, mereka bagianku!"
"Hah?! Bicara apa kau?! Kau saja yang minggir, atau hewan ternak bodoh mu akan ku cincang juga!"
Dari gelapnya bangunan rumah yang nyaris rata dengan tanah, dua sosok dengan mata merah menyala berjalan menghampiri kerumunan yang hendak melakukan penyerangan. Seorang wanita, dan seorang manusia setengah buaya.
"Mereka bagianku! Kalian duduk manis saja seperti anak kecil disana!"
Dari arah lain, seekor beruang kutub yang saat ini berjalan dengan kedua kaki belakangnya ikut ambil bagian. Dengan tinggi yang mencapai lebih dari empat meter, cukup mengintimidasi banyak orang disana.
"Jaga ucapanmu teddy! Sudah kubilang mereka bagianku!"
Manusia buaya itu kembali berteriak sambil menodongkan senjatanya yang berupa sebuah bat'leth besar dengan noda darah yang sudah mengering disana.
"Olaf tidak suka bertengkar."
Lalu setelahnya, muncul lagi dari arah lain, seorang pria dengan tubuh kekar dengan tinggi sekitar tiga meter yang memakai atribut seperti seorang viking, lengkap dengan dua buah kapak ditangannya, dan tak lama kemudian diikuti oleh beberapa orang dibelakangnya.
"Hey hey hey! Kenapa kalian semua berkumpul disini?! Ka- HEY KUCING! Diam ditempatmu!"
"Sudah kubilang mereka bagianku! Hey! Jauhkan pedang itu dari sisimu jalang!"
"Kau juga kerbau! Sejak kapan kusuruh kau untuk berubah!"
"Aaarrggghhh! Bajingan! Kalau aku tidak mandi darah sekarang, kulit ku bisa gatal-gatal!"
Saat si buaya sedang merajuk karena seluruh kru utama datang, Naruto bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah rumah yang sebelumnya ditempati si wanita dan si buaya. Kemudian, Naruto kembali duduk di kursi kayu yang ada di dalam ruangan itu.
"Aku tidak tertarik lagi dengan penawaran mereka, lakukan sesuka kalian."
Ujar Naruto sambil kemudian meminum anggur yang ada disana.
Sesaat suasana langsung hening, bahkan si buaya yang sedari tadi merengek langsung diam tanpa kata. Kemudian, sepuluh orang frontman yang telah berkumpul mulai mengeluarkan senjatanya masing-masing, dan tujuh orang dari mereka yang merupakan pengguna kekuatan buah iblis mulai berubah ke dalam mode tempur milik mereka masing-masing, beast mode. Lalu yang terdengar selanjutnya hanya teriakan memilukan.
.
.
.
.
Beberapa pekan setelahnya, berita itu menyebar dengan cepat. Angkatan Laut, bajak laut, para raja, dan orang-orang awam sekalipun tahu mengenai hal itu. Bahwa telah terjadi pembunuhan masal yang dilakukan oleh Yonkou yang baru.
Angkatan Laut adalah organisasi yang paling pertama yang mengetahui kabar tersebut setelah dua dari lusinan mata-mata yang dikirim kembali ke markas dengan kedaan yang menyedihkan. Tidak ada luka serius yang mereka dapatkan, hanya saja psikis mereka sudah rusak akibat melihat betapa brutalnya para bajak laut itu bertindak. Mereka menyembunyikan keberadaan mereka di tumpukan mayat yang sudah busuk yang ada di tepi pantai selama kurang lebih satu minggu lamanya, lalu disaat ada kesempatan, mereka kabur menggunakan sekoci yang sebelumnya dipakai oleh para bajak laut untuk mengirimkan delegasi mereka sebelum akhirnya mereka semua dipenggal karena kesalahan satu orang saja.
'Mereka bukan manusia' begitulah kalimat yang pertama kali terucap dari mulut mereka.
Tidak ada rencana spesifik yang mereka dengar, yang ada hanya pembunuhan dan pesta, lalu hal tersebut terulang di hari selanjutnya. Whole Cake Island berubah menjadi kuburan masal bagi para pelaut yang kurang beruntung, termasuk rekan-rekan mereka yang ikut dibunuh. Diantara kengerian itu, beberapa bayangan selalu terlintas di kepala mereka, mereka melihat bagaimana seekor babi liar yang dengan lahap memanakan isi perut para bajak laut itu, lalu pria berpenampilan seperti viking yang melakukan pemotongan tengkorak, seolah kepala manusia merupakan buah kelapa, dan memberikan isi kepalanya kepada babi liar tadi. Mereka berdua juga melihat betapa beringasnya si manusia buaya ketika memenggal kepala para bajak laut itu satu persatu, lalu setelah itu ia menggunakan darah mereka untuk menyiram tubuhnya sendiri sambil tertawa terbahak-bahak.
Dan hal itu terus mereka lihat selama berminggu-minggu, bersamaan dengan membusuknya mayat-mayat yang sebelumnya sudah ada disana.
"Sudah sekitar seribu orang yang mereka bunuh, entah ini bencana atau keuntungan bagi kita."
"Ya, disatu sisi, kita tidak perlu lagi khawatir dengan para bajak laut yang ada di dalam daftar ini, mereka sudah menemui ajal mereka, tapi disisi lain, jika kita terus membiarkan kriminal itu bertindak sesuka hati, reputasi kita juga dipertaruhkan."
Dua orang figur yang merupakan petugas berpangkat Chūjō di Angkatan Laut tidak bisa memungkiri lagi bahwasanya kelompok ini memang akan terus menimbulkan masalah. Mereka berdua menyaksikan secara seksama di sebrang ruangan interogasi yang dibatasi oleh kaca yang tembus pandang, mereka berdua melihat bagaimana ketakutan yang ada di dalam diri kedua mata-mata yang selamat itu.
Hal ini berbeda tentu dengan Kurohige, meski dia berhasil mendapatkan kru yang bahkan namanya sudah dihapuskan dari sejarah dunia, ditambah dengan kekuatan buah iblis yang ia dapatkan dari Shirohige, namun pergerakannya cenderung pasif setelah itu. Dia dikabarkan tinggal bersama kru-nya di sebuah pulau dan sering melakukan pesta. Mereka lebih memilih untuk bersenang-senang dari pada repot-repot mengotori pakaian mereka dengan darah.
Dan perbedaan besar ditunjukan oleh kelompok yang satu ini. Kekacauan ini disebabkan oleh tumbangnya Big Mom, dan para bajak laut lain melihat ini sebagai sebuah peluang. Banyak laporan masuk bahwasanya pulau-pulau yang menjadi wilayah teritori Big Mom mulai didatangi oleh banyak sekali bajak laut. Mereka menjarah, membunuh, memperkosa, dan melakukan segudang tindakan keji lainnya karena melihat peluang tersebut, tapi beberapa pekan setelah itu, kabar mengenai mereka semua seolah lenyap, disusul dengan pengiriman kepala dalam jumlah besar-besaran ke markas pusat Angkatan Laut. Apakah kelompok ini bisa mereka salahkan? Tentu saja hal tersebut ada dalam lingkaran abu-abu, karena bajak laut sendiri merupakan sekumpulan orang yang seperti itu. Tidak ada hukum yang mengatur mereka. Dan disitulah peran mereka, sebagai seorang Angkatan Laut. Menjabat sebagai salah seorang Taisho atau bukan, mereka tetap harus ditakuti oleh para bajak laut, hukumnya cuma ada dua, eksekusi ditempat atau Impel Down, mudah saja.
.
.
.
.
Beberapa dari bajak laut yang menjalin kerjasama dengan Sekai Seifu adalah para Shichibukai. Tentu kabar ini juga masuk ke telinga mereka, bahkan sangking seringnya para Angkatan Laut membicarakannya, mereka seolah tidak memerlukan surat kabar lagi. Dracule Mihawk, Donquixote Doflamingo, Boa Hancock, dan yang lainnya merupakan segelintir dari banyaknya bajak laut yang tidak terlalu ambil pusing dengan hal ini. Berbeda dengan Buggy, ketegangan yang ia rasakan ketika harus dipaksa mengikuti Angkatan Laut untuk ikut berperang dengan kelompok tersebut terus menghantui malam-malamnya. Ia tidak bisa tidur karena terus membayangkan, akan jadi apa dia nanti jika harus ikut berperang.
Salah satu dari "Tiga Kekuatan Besar" yang ada di dunia yang sejatinya bekerja secara sendiri-sendiri, mereka hanya akan muncul untuk bertempur atau mengikuti rapat bersama dengan Angkatan Laut jika mereka mendapatkan sebuah panggilan, karena sesuai dengan apa yang ada di kontrak yang telah mereka sepakati sebelumnya. Tapi bagaimana caranya mereka semua melawan salah satu dari sedikit orang yang memiliki harga kepala diatas 3 miliar belli ini? Hal itulah yang membuat Buggy begadang semalaman untuk menulis surat palsu beserta seribu alasan jika sewaktu-waktu perintah diturunkan untuk melawan orang tersebut.
Lihat saja, dahulu, Angkatan Laut harus kehilangan markas pusat yang mereka agung-agungkan karena berperang melawan Shirohige, belum lagi sebelumnya, mereka juga mendapati jebolnya Impel Down karena ulah salah seorang rookie, lalu kehilangan salah satu pilar terkuatnya yang mengundurkan diri dari jabatannya dan sekarang hilang entah kemana. Apakah jika mereka menggabungkan kekuatan untuk melawan orang tersebut, hasil yang di dapatkan akan memuaskan? Atau lebih buruk dari sebelumnya? Itulah kenapa ia mengerti kenapa Angkatan Laut tidak pernah mencari markas seorang Yonkou dengan sengaja, karena jika hal tersebut dilakukan, hal itu hanya dapat memicu peperangan.
Buggy tidaklah idiot, sedikit banyak ia mengenal baik pria itu, dengan rasa percaya diri tinggi, harusnya ia bisa keluar dari masalah pelik ini, ia adalah bajak laut legendaris yang pernah berada di kapal sang Raja Bajak Laut, Gol D. Roger, ia telah melewati banyak peperangan yang bahkan lebih brutal ketimbang perang Marineford dulu, dan ia rasa akan mengalami de javu jika hal ini terulang.
Disisi lain, Saiaku no Sedai, bajak laut yang berhasil mencapai Sabaody sebelum perang besar Angkatan Laut melawan bajak laut Shirohige dengan harga kepala yang bernilai di angka lebih dari 100 juta belli. Ada sebuah peraturan yang mereka fahami, mengalahkan seorang Yonkou atau menjadi budaknya. Dan kebanyakan lebih memilih menjadi anjing peliharaan ketimbang menjadi seorang pahlawan. Mereka seolah tidak melihat celah sedikitpun, yang bisa mereka lakukan hanyalah bertahan untuk sementara waktu sebelum akhirnya kembali bergerak.
"Bagaimana mungkin orang buta seperti dia jadi kapten dari binatang-binatang buas ini?!"
"Mereka semua petarung terlatih, mesin pembunuh yang efisien, tidak ada keraguan yang mereka tunjukan ketika memenggal kepala seseorang, itulah yang dibutuhkan oleh seorang bajak laut jika ingin terus berlayar."
"Sampai menjadikan Capone Gang Bege sebagai kurir untuk mengantarkan kepala ke Angkatan Laut, pria ini berada di level yang jauh dengan ketiga Yonkou lainnya. Dia tidak segan untuk memperbudak, atau menenggelamkan sebuah daratan di dalam kubangan darah, aku penasaran jika yang ada di depan mereka adalah Tenryuubito, apa yang akan mereka lakukan?"
"Kurasa jika mereka membunuh seluruh Tenryuubito yang ada pun, Angkatan Laut tidak akan banyak melakukan gerakan, melihat posisinya yang kuat sebagai salah seorang penguasa, para petinggi pasti juga akan berfikir dua kali, mereka akan lebih memilih untuk sembunyi di dalam bunker bersama dengan selir-selir mereka ketimbang harus ikut menyerahkan kepala mereka."
"Lalu, apa Kaido-sama sudah memberikan perintah baru? Kudengar pria ini dulu pernah berhadapan dengannya."
"Belum, jika orang ini tidak mengganggu bisnis Kaido-sama, mungkin hanya akan dianggap angin lalu."
Eustass Kid, Scratchmen Apoo, dan Basil Hawkins, tiga dari dua belas rookie dari Saiaku no Sedai yang saat ini berlindung di balik nama Kaido ikut membahas topik yang akhir-akhir ini sering sekali menjadi bahan perbincangan. Semakin hari semakin gencar, dan semakin membuat pusing kepala. Seolah dunia tidak punya topik lain untuk dibahas ketimbang membahas kriminal yang satu ini.
"Mereka benar-benar membuang sisi lembek mereka, itulah konsep dari bajak laut sebenarnya. Ambil apapun yang kalian mau, jika orang-orang tidak memberikannya, ambil secara paksa."
"Butuh lebih dari seorang Taisho dan lebih dari sebuah kapal perang untuk melawan seorang Yonkou, bahkan kurasa para Angkatan Laut ini harus membawa serta markas pusat mereka jika ingin melakukan peperangan."
.
.
.
.
"Zehahahaha, biarkan saja mereka berbuat sesuka hati di wilayahnya. Dia tahu persis bagaimana cara seorang Yonkou bekerja. Dia tidak akan macam-macam di wilayah orang."
"Kecuali pria itu merupakan orang yang serakah, dia bisa saja muncul di pulau ini kapan pun dan memulai peperangan dengan kita, haruskah kita mengambil tindakan pencegahan sebelum semuanya terlambat?"
"Biarkan saja, lagipula, jika mereka sampai datang kemari dengan senjata teracung, akan kusambut mereka dengan meriah. Zehahahaha."
.
.
.
.
"Kabar mengatakan bahwa buah iblis yang mereka makan merupakan buah iblis yang cukup langka, seperti model hewan purba dan mitologi."
Law kemudian berbagi sedikit pengetahuannya mengenai beberapa tipe buah iblis dan bagaiamana cara mereka bekerja. Fakta bahwasanya kelompok itu memiliki beberapa buah iblis yang cukup langka dan diperparah dengan kebanyakan dari mereka merupakan karnivora. Tentu saja, bertarung dengan tekad saja tidak akan cukup.
"Neko Neko no Mi model singa. Pantas saja kepala orang ini dihargai lebih dari 2 milliar belli."
"Jangan lupakan si beruang putih, lalu buaya yang ada di sampingnya."
Sanji yang baru saja bergabung dengan mereka setelah menyiapkan makan malam sedikit melirik ke arah surat kabar yang dipegang oleh Nami, menampilkan gambar dari Yonkou baru beserta kru kapal dan sekaligus kekuatan utama armada tempurnya. Ia kemudian berfikir, jika bawahannya saja bisa seganas ini, lalu batasan kekuatan kapten mereka seperti apa? Orang dengan kekuatan macam apa yang bisa menjinakan monster-monster buas ini?
Seluruh orang yang ada disana, terjebak dalam fikirannya masing-masing, hanya menyisakan Monkey D. Luffy seorang yang nampak tidak peduli dengan hal ini. Yah, semua orang di kapal ini tidak akan heran jika Luffy tidak peduli, selama itu bukan tentang daging maupun teman-temannya, ia tidak akan repot-repot untuk berfikir.
Tapi hal itulah yang menjadi titik ketakutan bagi semua orang, mereka harus bisa mencegah Luffy bertindak gegabah jika sewaktu-waktu mereka bertemu dengan kelompok ini. Manusia punya alasan untuk takut, dan jangan sampai ketakutan itu menumpulkan otakmu untuk berfikir. Masih ada waktu sebelum mereka berhadapan dengan Kaido, masih ada waktu untuk mengumpulkan kekuatan, mereka masih memiliki waktu tersebut.
.
.
.
.
Lalu, beberapa bulan setelah peperangan antara bajak laut Big Mom melawan kelompok bajak laut Naruto untuk memperebutkan gelar penguasa, beberapa bulan setelah insiden paling berdarah yang ada di dalam sejarah bajak laut, dan beberapa bulan setelah pengiriman kepala masal yang dilakukan oleh salah satu rookie atas suruhan kelompok bajak laut Naruto, lautan seolah tak kunjung damai.
Dimulai dari runtuhnya tirani Donquixote Doflamingo, kontak pertama dari para Yonkou, yang melibatkan Akagami dengan Naruto yang terjadi di sebuah pulau di Shin Sekai, Reverie yang dilakukan oleh seluruh kerajaan yang bergabung dalam Sekai Seifu, hingga penyerangan Kakumei Gun di Mary Geoise.
Doflamingo berhasil dikalahkan oleh Monkey D. Luffy yang sebelumnya telah menjalin kerjasama dengan mantan salah seorang Shichibukai, Trafalgar Law. Melalui strategi penyusupan, dan pertempuran selama berhari-hari, ditambah dengan adanya salah satu dari tiga kekuatan besar yang dimiliki oleh Angkatan Laut, seorang laksamana baru yang menggantikan posisi dari Kuzan, Laksamana Madya Fujitora. Lalu ditambah dengan datangnya delegasi dari Kakuimei Gun, mengakibatkan peperangan antara empat sisi yang menyebabkan seluruh bangunan yang ada di pulau tempat konflik itu berlangsung rata dengan tanah.
Sederhana saja, aliansi bajak laut Mugiwara dan bajak laut Heart awalnya hendak pergi ke pulau misterius bernama Zou, namun ditengah perjalanan, seorang samurai dari negeri Wano meminta tolog kepada Luffy untuk menyelamatkan rekan-rekannya yang saat ini berada di Dressrosa. Law yang mengetahui bahwa tempat itu merupakan teritori kekuasaan dari Doflamingo, bermaksud mencegah hal yang tidak diinginkan, namun mengetahui sifat Luffy yang ogah mendengarkan saran orang lain, kapal mereka terpaksa berubah haluan.
Lalu Doflamingo, yang merupakan raja disana meminta perlindungan serta bantuan kepada Angkatan Laut karena bisnisnya sedang terganjal masalah dengan sesama bajak laut. Kemudian motif dari Kakumei Gun itu sendiri adalah untuk mengungkap jaringan perbudakan dan meruntuhkan tirani yang selama ini mengurung orang-orang di sana seperti di dalam sangkar burung.
Peperangan pecah, dan Doflamingo pun berhasil dikalahkan. Namun yang membuat seluruh kejadian itu menjadi sorotan adalah sikap dari salah seorang Taisho yang rela menundukan kepalanya, sejajar dengan tanah dan meminta maaf kepada raja sebelumnya, Riku, akibat kesewenang-wenangan salah seorang Shichibukai yang telah salah memanfaatkan posisinya yang saat itu bekerja sama dengan Sekai Seifu.
Lalu beberapa pekan setelahnya, pertemuan antara Akagami dan Naruto terjadi. Mereka berdua sempat berbicara lewan den den mushi dan sepakat untuk bertemu di sebuah pulau. Meninggalkan semuanya di atas kapal, Shanks hanya ditemani oleh Benn Beckman seorang diri dan bertemu di titik tengah pulau yang sebelumnya pernah ia pakai untuk menjamu seorang rekan. Begitu pula dengan Naruto, ia hanya ditemani oleh Rengar selaku wakil kapten di kapal mereka, juga tidak keberatan untuk meninggalkan seluruh kru di kapal.
Percakapannya dirahasiakan, hanya ke empat orang itu yang tahu, bahkan penulis kabar berita hanya memberitakan bahwasanya telah terjadi kontak antara dua orang Yonkou.
Hal itu sontak membuat Angkatan Laut menaikan status dari siaga 3 menjadi siaga 1. Mereka belum tahu pasti motif dari pertemuan ini, mereka juga tidak mengetahui hasil akhir dari pertemuan ini. Bisa saja mereka berdua menjalin kerja sama untuk tujuan tertentu, hal itu masih memiliki kemungkinan, meskipun mereka semua nampak acuh tak acuh kepada sesama Yonkou, tetapi mereka juga nampaknya telah melakukan kontak beberapa kali meskipun secara tidak langsung. Bisnis bajak laut yang tidak diketahui oleh Angkatan Laut.
Kemudian, di atas kapal milik Naruto, setelah semua urusan selesai, semua kru nampak seolah tidak peduli dengan hasil ataupun topik apa yang di bicarakan. Renekton yang selalu bersuara setiap saat bahkan seolah tidak terlalu peduli dengan hasilnya. Ia hanya mengoceh soal 'bagaimana rasa dari darah milik Akagami' atau 'andai tadi bos membolehkanku turun dari kapal untuk menantang duel, aku pasti tidak akan kebosanan'.
Hal itu sejalan dengan ideal dari bajak laut, jangan bertanya dan jangan tanya kenapa jangan. Hal itu merupakan urusan dari kapten mereka, dan bukannya menjadi beban untuk mereka, mereka akan bergerak kalau mereka sudah mendapatkan perintah, sama seperti dahulu ketika para bajak laut dengan gencarnya melakukan negosiasi kerja sama dengan Naruto, mereka tidak membunuh atau menyentuh orang barang satu jari pun sebelum Naruto katakan 'iya' atau 'lakukan sesuka kalian'. Semua berjalan sesuai dengan hierarki mereka, jika kapten mereka bilang iya, maka lakukan, jika tidak, maka jangan. Itulah kode etik bajak laut yang mereka pegang selama mengikuti Naruto.
Di sisi perspektif lain, Akagami sesungguhnya menghormati pria tersebut, ia menghormatinya karena Naruto merupakan seseorang yang pernah berlayar di kapal Oro Jackson karena ia merupakan anak dari seorang anggota disana. Hanya beberapa tahun, namun ia sangat kagum terhadap disiplin yang diperlihatkan oleh Naruto selama berlayar. Ia tahu bahwa ia tidak akan mendapatkan makanan atau minuman jika tidak melakukan pekerjaan dengan benar, ia tahu bahwa sebagai seorang bajak laut, apa yang harus dilakukan untuk bertahan hidup adalah saling membunuh sesama pelaut, menjarah kapal dagang, singgah di sebuah pulau untuk mengisi suplai secara gratis dengan cara paksa, dan segudang kejahatan lainnya. Dan hal itu harus dilakukan dengan tanpa perasaan berdosa.
Ia ingat, hari dimana kapten Roger di eksekusi, ketika ia menangis tersendu-sendu bersama Buggy, Naruto tidak menunjukan ekspresi apa-apa. Ia hanya berkata itu merupakan takdir seorang bajak laut, jika mereka sudah tidak sanggup untuk bertahan di lautan, maka selama sisa hidupnya, mereka akan terus diburu oleh Angkatan Laut untuk di adili, dan itu merupakan sebuah kebenaran mutlak.
Satu hal yang membuat ia tertawa adalah alasan dibalik Naruto yang memakai penutup mata. Ia tahu bahwa pria ini mengalami kebutaan permanen, tapi mendengar ceritanya membuat perutnya sedikit terkena kram karena tertawa secara berlebihan. 'Mata kiriku dicongkel oleh kakek dengan kumis melengkung sialan itu, lalu setelah sembuh dari cedera itu, aku memutuskan untuk mencongkel mataku yang lain lalu kuawetkan dalam sebuah toples dengan anggur'. Shanks ingat betul alasan dibalik perbuatan tersebut, Naruto berkata bahwa ia sering merasa pusing ketika harus melihat matahari terbenam diujung lautan sana, maka dari itu ia memutuskan untuk mencongkel sisanya.
Tapi dibalik itu semua, ia tahu bahwa ada alasan lain. Sebagai seorang bajak laut, Naruto juga masih merupakan seorang manusia. Ia yakin Naruto belum menjual jiwanya kepada iblis untuk sampai di posisinya sekarang ini. Naruto mungkin hanya tidak mau repot-repot untuk menutup matanya ketika membunuh orang, lebih tepatnya ia tidak ingin repot-repot menutup matanya ketika ada cipratan darah yang tepat mengenai wajahnya, atau tidak perlu lagi menatap dengan tatapan bengis saat akan menghabisi para wanita yang sedang memeluk anak mereka sambil menangis. Tindakan yang bijaksana dari seorang bajingan.
Naruto pasti sekarang juga sedang mentertawakan dirinya, cerita bagaiama seorang Yonkou kehilangan salah satu lengannya dikarenakan monster laut. Tapi setidaknya itulah yang masih menjadikan mereka berdua sebagai seorang manusia. Mereka memiliki dosa yang bahkan mungkin tidak bisa lagi untuk diampuni, mereka menjarah, memperkosa, memperbudak, bahkan membunuh orang-orang tanpa alasan yang pasti. Tangan mereka berdua sudah kotor dengan darah, bahkan disaat usia mereka masih remaja, bahkan saling berbagi tawa ketika berhasil menjarah sebuah kapal dagang dan memperkosa istri dari pedagang tersebut secara bergiliran setelah sebelumnya menyalib si suami tepat di depan matanya. Membakar habis sebuah pulau dan kemudian menculik seorang permaisuri dari kerajaan yang berada di pulau itu, lalu bergiliran menggagahinya sampai akhirnya si permaisuri itu menembak kepalanya sendiri karena tak kunjung di bunuh dan terus disetubuhi selama sepuluh hari penuh tanpa heti. Bahkan mereka nyaris menggorok leher satu sama lain karena berebut satu keping emas.
Itu merupakan dosa, dosa besar yang tak bisa diampuni. Tapi hal itu hanya berlaku untuk orang awam. Mereka berdua, dan seluruh orang yang terlibat di dalamnya adalah bajak laut, tidak ada aturan maupun hukum yang mengikat mereka. Ambil secara paksa ketika hal yang diinginkan tidak diberikan oleh orang-orang.
Mereka adalah bajak laut.
.
.
.
.
The End.
Keywords: Naruto, One Piece, League of Legends
Tujuan penulis menulis cerita ini adalah untuk menyuarakan opini pribadi tentang bagaimana seharusnya bajak laut bekerja. Banyak cerita dari fandom ini yang masih terpaku dengan cerita utama yang bertemakan pertemanan antar sesama bajak laut, bukannya membahas konflik atau kenyataan yang harusanya terjadi.
Jadi penulis berasumsi bahwa menuliskan ilustrasi yang hampir mendekati deskripsi dari bajak laut itu sendiri merupakan pilihan bagus. Dan penggambaran bajak laut yang di paparkan oleh penulis dirasa mendekati target yang ingin dicapai.
Sekian.
