STILL YOU (PROLOG)

Cast:

Kim Ryeowook (ultimate bias)

Cho Kyuhyun

Cho Haejin

Cho Umma

Etc

Genre & Warning: Yaoi. Romance. Drama. Boys Love.

Pariring: RYEOHYUN / WOKKYU (bukan KyuWook)

Author's note: Cerita hanyalah fiktif belaka.

Review untuk kritik opini dan saran. Maafkan bahasa berantakan, banyak pengulangan, typo dimana-mana.

Hi~ author kembali lagi. Cerita kali ini saya tulis dengan gaya sedikit yang berbeda karna author udah bosen nulis cerita Ryeowook yang baik, kaya, tampan, ramah dan murah hati, begitu juga dengan Kyuhyun-nya.

Cerita ini akan dibuat ringan, lebih ke banyak percek cok-an Wookkyu aja (kalau storyline nya tidak berubah), jadi kalau yang berminat dan suka, enjoy!

Author lagi dilemma antara nge publish cerita ini di akun ini atau di akun yang lain karna ceritanya rencananya dibuat rated M. Tapi untuk sekarang, rated T dulu dan author coba-coba publish disini, kalau kalian suka please review yaa.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih untuk semua reader yang baca, apalagi yg review. Saya pribadi nulis ff karna mmg sejak dulu suka nulis, dan nulis FF ini hobi yang ternyata semakin dijalani semakin gak gampang. Apalagi kalau handle 3 on going stories seperti sekarang, fokus author buat nulis satu cerita aja jadinya kemana-mana (bercabang hehe) jadi kalau kalian baca dan bisa, please please please banget saya minta untuk meninggalkan review.

Cerita author memang gak sempurna, but it'll be great kalau kalian spare 2 menit ajaa untuk tulis sepatah dua kata, itu berharga banget buat saya

Anyway sekali lagi terima kasih dan selama membaca!

ooo

Suatu malam dikediaman keuarga Cho di tengah kota Seoul. Seluruh anggota keluarga tersebut malam ini sedang berkumpul diruang keluarga setelah baru saja sekitaran setengah jam yang lalu menyantap makan malam mereka bersama-sama. Ada Cho appa, sang istri, dan putra tunggal atau semata wayang Tuan dan Nyonya Cho yang bernama Kyuhyun.

Cho Haejin sang kepala keluarga adalah seorang pemimpin perusahaan elit di Seoul, lahir di keluarga yang sudah kaya raya dan dengan kemampuan bisnis turun menurun yang didapatkannya membuat pria berusia 50-an ini sejak usia muda mengelola perusahaan keluarga yang memberikannya pemasukan dengan jumlah yang lebih dari cukup untuk hidup mewah dari tahun ke tahun hingga 3 generasi penerus sekalipun.

Menikah dengan Nyonya Cho, Haejin hanya mempunyai satu orang anak yang mereka beri nama Kyuhyun. Cho Kyuhyun: bertubuh tinggi, putih, dengan mata dan rambut kecoklatan dan senyum menawan. Diusia pertengahan 20, Kyuhyun termasuk salah satu chaebol atau socialite Korea Selatan yang lebih sering menghabiskan waktunya diluar negeri. 10 tahun ia habiskan di negeri orang, saat kembali ke tanah airnya sudah beberapa bulan terakhir ini Kyuhyun masih galau mau jadi apa atau memutuskan untuk belum berkerja.

Walaupun begitu, ayah dan ibu Kyuhyun pun tidak pernah memaksa putra mereka untuk melanjutkan perusahaan atau berkerja seperti apa seperti apa yang selayaknya orang tua lain lakukan. Sebagai anak semata wayang, sejak lahir pasangan Cho ini sangat sangat menyayangi Kyuhyun dan tanpa disadari –sedikit memanjakannya. Walaupun tidak parah, orang tua Kyuhyun hampir tidak pernah meng-push Kyuhyun untuk melakukan sesuatu yang anaknya sendiri tidak kehendaki.

Hidup Kyuhyun sejak dulu memang bisa dibilang sudah sangatlah mudah. Ia lahir di keluarga kaya raya, dengan curahan kasih sayang, pendidikan yang layak dan kebebasan tapi juga proteksi dari kedua orang tuanya. Kyuhyun juga bisa dibilang sebagai anak yang penurut, ia tidak pernah rebel atau membuat masalah selama 26 tahun ia hidup. Mengecewakan yang fatal pun tidak pernah, jadi tidak aneh kan kalau appa dan umma Cho jadi semakin menyayangi putra mereka tersebut?

Memasuki lebih seperempat abad usianya, Kyuhyun tidak sedikitpun pernah berfikiran untuk mengubah cara berpikirnya: menganggap kalau hidup ini bukanlah sesuatu yang sulit untuk dijalani –setidaknya untuk ia sendiri. Kyuhyun selalu mendapatkan apa yang dia mau, dia bebas dan hidupnya terjamin dengan semua 'keberuntungan' yang mengikutinya sejak lahir. Dan kenyataan itu berlangsung, sampai… sampai seorang Cho Kyuhyun harus bertemu dengan seorang pria bernama… Kim. Ryeowook.

ooo

"Apa? Dijodohkan?"

"Iya.. Ini ide dari harabeoji Kyu.."

"Tidak mau umma. Kan aku sudah bilang aku hanya mau menikah diusia 30an!" Kyuhyun yang tadinya duduk santai langsung berubah menjadi sedikit panik saat mendengar kabar tersebut.

"Umma mengerti.. Tapi ini semua permintaan Kim harabeoji Kyuhyun-ah."

Dengan Ryeowook yang kemarin itu?" Tanya Kyuhyun sambil setengah berteriak

"Iya…" Cho umma yang halus dan lembut masih menjawabi pertanyaan putranya dengan sabar.

"Shireoo! Aku tidak kenal dengannya umma, appa. Bagaimana caranya Haraboji mau menjodohkan kami sih?! "

"Kyuhyun..."

Sang appa akhirnya turun tangan mencoba menenangkan putra semata wayang mereka karna sang umma sudah hampir menyerah

"Appa tau ini mendadak untukmu. Begitu juga untuk kita semua. Tapi kamu tau kan betapa berjasanya harabeoji dalam membantu keluarga appa? Appa tidak akan sesukses ini kalau tidak ada Kim harabeoji, tidak akan kamu juga didunia ini sampai sekarang Kyuhyun-ah" saran sang appa dengan bijak menggunakan kata-kata yang lebih halus.

Karna, inti dan kenyataannya memang keluarga Cho tidak bisa serta merta menolak pinangan keluarga Kim begitu saja hanya karna Kyuhyun belum siap. Hey lihatlah siapa keluarga Kim ini. Banyak orang berlomba-lomba untuk bergabung secara legal dengan keluarga prestigius tersebut. Kalau diberi kesempatan, bagaimana kedua orang tua Kyuhyun bisa menolak? Apalagi mengingat sejak kecil Cho appa sudah seperti anak sendiri bagi Kim harabeoji yang adalah kakek kandung Ryeowook. Sebuah hutang budi yang tidak akan bisa terbayarkan sampai kapanpun.

"Appa dan umma juga tidak serta merta menjerumuskan mu ke kandang singa Kyu... Kita semua tau bibit bebet bobot keuarga nya Ryeowook seperti apa." Lebih dari pantas untuk menjadi menantu idaman mereka.

"Dan Ryeowook pun juga sudah setuju kan. Dia sendiri loh yang mengiyakan perminataan kakeknya? Ryeowook sendiri yang bertemu langsung dengan appa untuk meminta ijin menjalin hubungan khusus denganmu."

Kyuhyun tidak tau Ryeowook pernah berkunjung kesini, dan Kyuhyun pun sama sekali tidak perduli akan hal tersebut. Bodo amat mau dia meminta berapa kali ataupun Kakek yang meminta. Ini hidupku! Dan seorang Cho Kyuhyun paling tidak suka diatur-atur.

"Tapi kita tidak tau niat dia apa, appa.. Kalau dia berniat jahat padaku bagaimana? Kalau aku disiksa setelah menikah bagaimana?"

Kyuhyun mulai mencari-cari alasan dan sudah mulai lebay, mungkin karna kebanyakan nonton sinetron, menjadikan daya imajinasinya meningkat jadi 10 kali melebihi normal. Padahal pada intinya, Kyuhyun hanya tidak ingin mimpinya untuk menjalankan hidup sebebas dan senatural jadi luluh lantak sudah kalau dijodohkan seperti ini, hanya sesederhana itu.

Sejak kecil ia ingin bertemu dengan calon suami nya sendiri, mempunyai kisah yang unik, lalu membangun hubungan bersama hingga menikah. Jadi ia bisa menceritakan kepada anak nya nanti bagaimana orang tua putra atau putri nya ini bertemu.; Bukan cuma "umma dan appa dijodohkan, jadi kami menikah lalu menghasilkan kamu."

Kyuhyun tidak mau itu semua! Kyu mau.. Mau.. Banyak maunya emang #plak hahah

Cho appa menggelengkan kepalanya, sudah saatnya ia menghentikan fantasi Kyuhyun yang sudah kejauhan

"Niat yang dibawakan oleh Ryeowook itu baik, Kyuhyun. Lagipula memangnya kalau kalian ber tunangan memang appa dan umma langsung meninggalkanmu? Tidak kan. Ada orang tuanya Ryeowook juga. Heechul ahjumma dan Hankyung sukbu, ingat? Dan masih ada kakek juga. Kami semua tidak akan membiarkan kamu dimacam-macami oleh suamimu, Kyuu" ujar sang appa lagi mencoba bersabar

Kyuhyun masih duduk diam dan menggelengkan kepalanya

"Tidak bisa appa, aku tetap tidak mau dijodohkan. Aku mau mencari pacarku sendiri. Titik!" Perdebatan panjang tersebut pun akhirnya ditutup dengan Kyuhyun yang masih ngotot lalu ngambek dan…

Brakk diikuti bantingan pintu dan Kyuhyun mengunci dirinya sendiri di dalam kamar semalaman. Drama kembali terulang didalam kediaman keluarga Cho malam itu. Kalau ada drama, pasti selalu berhubungan dengan putra semata wayang sang empunya rumah atau sang Tuan Muda, Kyuhyun.

Lagi, Tuan muda Kyuhyun yang tinggi, putih, tampan, ber-rambut cokelat ke samping, dan murah senyum memang hampir mendekati sempurna. Tapi sayangnya ketampanan dan kehadiran Kyuhyun yang sangat berarti bagi keluarga Cho tersebut membuat kedua orang tuanya malah jadi terlampau sering memberikan kebebasan dan pilihan bagi Kyuhyun. Jadilah sekalinya mereka menginginkan sesuatu dari Kyuhyun, tidak heran kalau menjadi susahnya minta ampun.

ooo

2 minggu kemudian

Ommaaaaa haengbokkaja. Apeuji malgo, apeuji malgo….

Di sebuah hotel berbintang lima di Seoul, di salah satu kamar suite Kamis malam itu tidak seperti biasanya Putra tunggal keluarga Cho yaitu Kyuhyun sedang merilekskan tubuhnya diatas ranjang empuk dan wangi sambil mendengarkan lagu dan menggunakan masker mata yang bertugas mencegah kantung hitam atau eyebag diwajah mulus nya yang selalu terawat dari dulu sampai sekarang.

Hari masih belum terlalu larut, baru pukul setengah delapan malamtapi pria ini sudah bermalas malasan sendirian menikmati kamar hotel yang luas dan mewah dengan servis lengkap hanya untuk dirinya sendiri.

Ya, sudah dua malam Kyuhyun tidak pulang ke rumahnya sendiri sebagai bentuk protesnya menolak dengan segenap jiwa dan raga untuk dijodohkan dengan Ryeowook.

Huh, siapa juga yang mau disuruh menikah begitu saja dengan seseorang yang kamu tidak kenal dalam waktu singkat? Mereka baru bertemu sekali, dan walaupun Ryeowook itu sangat kaya, cukup tampan dan ber wibawa. Kyuhyun tidak merasakan chemistry apapun diantara mereka yang membuatnya bisa dan mau menikah dengan seorang Kim Ryeowook.

Sudah terlalu sering berdebat dengan umma nya akhir-akhir ini; Jadilah Kyuhyun memutuskan untuk menginap di hotel untuk memberitahu orang tuanya kalau keputusannya bukanlah main-main.

Dengan kartu kredit black unlimited miliknya, Kyuhyun memesang kamar suite mewah untuk dirinya sendiri, mematikan handphone sejak kemarin untuk menghilangkan jejak. Pria ini hanya bersantai-santai saja selama masa kaburnya ini. Nge gym, spa, main game, membaca novel, ngopi, baca koran, dan saat sore tiba selesai berendam dan totok wajah, pada pukul tujuh Kyuhyun sudah akan tiba dengan piyama suteranya duduk manis diatas ranjang empuknya untuk beristirahat dengan nyaman.

Hah... Umma dan appa pasti akan menyerah dengan keputusanku. Selama ini semua yang Kyuhyun mau untuk dipenuhi oleh kedua orang tuanya tersebut. Dia mau kuliah dimana boleh, mau belanja apa boleh, Kyuhyun mau berteman dengan siapa saja pun boleh. Ego Kyuhyun yang sudah terlampau lama dimanjakan memuncak dan jadi seperti ini jadinya.

Kita lihat saja siapa kali ini yang menang.

Ting tong

Ditengah sesi intermezo tenang didalam kamar tidurnya tersebut, saat Kyuhyun baru saja melepas masker matanya karna sudah terpasang selama 20 menit, tiba-tiba saja terdengar bel kamarnya berbunyi beberapa kali

Ting tong ting tong

Kyuhyun sontak berfikir cepat dalam hati.

Siapa ya? Apa room service? Rasanya aku tidak meminta apa-apa. Ahh. Mungkin turndown service…

Kyuhyun memang tidak mengharapkan siapa-siapa untuk datang menemuinya, bahkan untuk mengetahui keberadaannya sama sekali pun tidak. Ia sudah mengisolasi diri selama 2 hari terakhir, tidak mungkin ada yang bisa tau dia ada disini.

Kyuhyun memakai slippers hotel bulu-bulunya dan berjalan pelan menuju pintu masuk. Mungkin pelayan yang menanyakan turndown service di malam hari seperti ini.

Ceklek. Kyuhyun membuka pintu kamar dan mulutnya sedikit terbuka saat menemukan Ryeowook berdiri tegap dihadapannya dengan kedua tangan disaku celana memandangi sekujur tubuhnya dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan tajam seperti tidak yakin apakah Kyuhyun adalah benar-benar orang yang pria ini cari.

"Ada apa.. Kamu disini... Ryeowook sii" Tanya Kyuhyun pelan. Ia secara pribadi tidak kenal dengan Kim Ryeowook ini. Kenapa tiba-tiba dia bisa muncul disini?!

"Apalagi kalau bukan menjemputmu" jawab Ryeowook dengan nada super menyebalkannya membuat Kyuhyun langsung terdiam seribu bahasa sejenak, masih mencoba bersabar dan menahan diri untuk bersikap tidak sopan.

Ryeowook yang ada dihadapannya masih mengenakan setelan jas lengkap tanpa dasi, dari rupa dan baunya Kyuhyun bisa menebak pasti pria ini baru saja pulang dari kantor atau tempatnya berkerja.

"Apa maksudmu? Untuk apa menjemputku. Aku tidak minta dijemput" balas Kyuhyun dengan tidak kalah ketusnya sambil terus berpengangan pada handle pintu.

"Yang menyuruhku datang kesini tentu saja bukan kamu. Makanya Cho Kyuhyun, kalau tidak mau dijodohkan dengaku, tidak usah kabur segala. Ujungnya aku yang disuruh mencari mu, tau!" Cecar Ryeowook langsung dengan ketus, membuat Kyuhyun sontak langsung naik darah karna diperlakukan seperti itu oleh seseorang yang bahkan ia belum terlalu kenal.

Kyu langsung membuka pintu dengan lebih lebar untuk maju selangkah membalasi omongan Kim Ryeowook ini dan tentu saja -untuk menunjukkan kalau ia juga tidak takut.

"Memangnya siapa yang menyuruhmu menjemput aku? Kamu kira aku mau pulang hanya karna kamu datang kesini!

Cih jangan harap, ini masalahku dengan orang tuaku, kamu tidak punya kewajiban untuk mengurusi urusanku"

Ryeowook hanya mengernyitkan dahinya mendengar ucapan Kyuhyun tersebut

"Hey, kamu kira aku akan mau bersusah-susah mencarimu sampai kesini kalau ini bukan kewajiban?! Sudahlah Cho Kyuhyun aku sudah malas berdebat lebih panjang lagi" balas Ryeowook masih dengan sangat sangat ketus "Pokoknya sekarang juga bereskan baju bajumu. Aku tunggu di lobi bawah. Sepuluh menit, atau aku tinggal"

Sambil bicara tangan Ryeowook bergerak cepat terulur maju dan mengambil kartu kamar yang tertancap di tembok dalam tidak jauh dari slea pintu. Dengan tercabutnya kartu tersebut sontak semua elektronik didalam kamar hotel itu pun ter non aktifkan secara otomatis tanpa Kyuhyun sempat cegah. Setelah mengambil kartu tersebut Ryeowook langsung berbalik badan melenggang pergi dengan enaknya tanpa melirik kearah Kyuhyun lagi barang sekalipun.

Kyuhyun yang tadinya masih speechles pun langsung membelalakkan matanya tidak terima saat Ryeowook bersikap sangat seenaknya seperti ini. Apa apaan orang ini?! Ini tidak jauh berbeda dari menginjak nginjak harga dirinya sendiri.

"Ya! Kim Ryeowook! Apa yang kamu lakukan! Mau dibawa kemana kunci kamarku!" Panggil Kyuhyun refleks karna Ryeowook pergi menjauh sambil membawa kartu kunci kamarnya tersebut.

"Aku akan langsung check out dibawah. Sudah kubilang kan, kemasi barangmu kita pulang sekarang juga Cho Kyuhyun" ulang Ryeowook lagi dengan tegas tanpa menengok sedikitpun; Membuat Kyu makin geram dan refleks mengejar Ryeowook menyusuri koridor hotel walaupun ia hanya mengenakan piyama sutera tipis. Untung saja lantai suite seperti ini sepi jadi tidak ada yang melihat mereka dan tidak aja juga yang memerhatikan tubuh Kyuhyun yang sedang terekspos dengan cukup jelas.

"Ya! Tidak mau! Siapa kamu bisa mengatur-ngaturku?! Kim Ryeoowoooookkkk! Kubilang berhentiiii!" teriak Kyuhyun sekeras-kerasnya membuat Ryeowook menghentikan langkahnya dan langsung berbalik badan, melihat kearah Kyuhyun yang sedang marah-marah mengekorinya dari belakang. Ryeowook hanya bisa menghela nafas panjang sejenak, terlihat cukup geram dengan kengototan pria satu ini.

"Kalau kamu masih ngotot, aku laporkan ke manajer front office sekarang juga agar meng-non aktifkan semua fasilitas di kamarmu dengan paksa. Aku bisa memberitahukan nya kalau kau, Cho Kyuhyun. Adalah calon tunanganku yang kabur dari rumah orang tuanya. Akan kutelepon Cho ahjumma dan ahjussi sebagai bukti dan pihak hotel sendiri yang akan menyerahkanmu kalau kamu tidak mau menuruti semua kata-kataku. Apa kamu benar-benar ingin semua orang tau kalau kita akan bertunangan, oh?" Ujar Ryeowook dengan tegas dan penuh percaya diri sambil menunjukan jari telunjuknya kepada Kyuhyun meminta agar pria ini diam dan hanya perlu mengikuti keingininannya saja. Apa susah nya sih?!

Kyuhyun sedikit terhentak melihat Ryeowook yang seperti ini. Ia terdiam sejenak mencoba berfikir tapi akhirnya Kyuhyun menemukan jalan buntu dan mengakui kalau ia kalah pintar dari Ryeowook. Apa-apaan ini kalau sudah membawa orang tuanya? Jadi dia datang kesini malam-malam hanya untuk mengikuti perintah umma dan appa? Akan semakin runyam kalau semakin banyak orang harus tau tentang perdebatan mereka; Setidaknya Kyuhyun masih punya muka untuk tidak membuat keributan dimuka umum atau membawa-bawa pihak hotel. Ancaman Ryeowook mengenai tepat di sasaran membuat Kyuhyun menyerah. Aaaaahhh berarti ia sudah tidak punya pilihan lain, iya kan? Kyuhyun langsung mem poutkan bibir nya kesal dan akhirnya berjalan balik kembali ke kamarnya tanpa banyak bicara.

Ryeowook ikut berbalik badan kearah berlawanan juga sambil menyengir senang setelah melihat Kyuhyun sudah tidak bisa melawan lagi. haha. 1-0

"Kim Ryeooowoooookk!" tapi, baru Ryeowook maju dua tiga langkah, suara khas Kyuhyun sudah terdengar memanggilnya lagi -eh, meneriaki namanya lagi lebih tepatnya.

"Apa lagii?" Tanya Ryeowook akhirnya -setengah berteriak kesal sambil lagi dan lagi kembali ketempat yang sama.

"Aku tidak bisa masuk ke kamar. Terkunci..." Ujar Kyuhyun dengan nada bete setengah memelas tapi masih dengan nada yang tinggi.

Tentu saja Kyu tidak bisa masuk kekamarnya lagi, saat mengejar Ryeowook keluar ia tidak sengaja melepas pegangan pintu; dan saat tertutup, jadilah kamar hotelnya itu jadi terkunci secara otomatis dari luar. Sedangkan, Kyu tidak pegang kunci apa-apa karna satu kunci sudah di pegang Ryeowook dan satunya lagi ada didalam sana, Kyu tidak punya pilihan lain selain meminta pada Kim Ryeowook lagi agar ia bisa masuk –walaupun Kyu sungguh benci untuk menyebut satu nama itu lagi.

Haish babo…

Ryeowook sudah hampir tertawa sedikit karna tingkah Kyuhyun yang seperti ini, tapi masih ia tahan dan hanya mengeluarkan smirk kecil andalan Kim Ryeowook.

"Ck. Kau ini."

Ryeowook akhirnya berjalan kearah kamar yang sama lagi, menghampiri Kyuhyun untuk menempelkan kartu digenggamannya tersebut.

Pip. Satu sentuhan dan terbukalah pintu kamar suite tersebut.

"Sudah masuk sana. Dan ganti baju! Aku tidak mau melihatmu turun kebawah dengan masih mengenakan piyama" ujar Ryeowook dengan cool lagi baru akhirnya benar benar pergi.

Hanya ia yang boleh melihat Kyuhyun mengenakan baju dan celana tidur setipis itu. Awas saja kalau sampai ia merasa malas dan hanya melapisi jaket dan langsung turun kebawah. Ck. Batin Ryeowook sambil kembali ke lobi utama hotel.

ooo

Setengah jam setelahnya, waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam dan Ryeowook masih terduduk sendirian di sofa lobi hotel menunggu kehadiran seseorang. Sudah 10 menit Ryeowook terus melirik jam tangan di pergelangan kiri nya dan hanya bisa mengeluh kecil dalam hati..

Astaga orang ini beberes kamar saja lama banget, ngapain lagi sih dia?

Setengah jam lebih Ryeowook menunggu dan masih belum ada juga terlihat tanda-tanda kehadiran Kyuhyun disana. Setelah bersabar sedikit lagi, barulah saat jam menunjukkan pukul 8 kurang akhirnya sosok Kyuhyun terlihat keluar dari lift, mengenakan sunglasses hitam dan jaket parka hijaunya sambil menggeret sebuah koper kecil. Ryeowook langsung bangkit berdiri menghampirinya, mengambil alih koper Kyuhyun dan menggiring pria ini menuju tempat parkir

"ikuti aku"

Kyuhyun hanya semakin mempoutkan bibirnya dan mengikuti punggung Ryeowook dengan malas.

Tiba ditempat parkir, masih Ryeowook yang menaruh koper milik Kyuhyun kebelakang dan sang tamu langsung masuk dikursi penumpang saja.

Bruk. Ryeowook memasuki mobil dan langsung memakai seatbelt nya sendiri. Kyuhyun yang duduk manis disampingnya baru selesai melepas sunglasses dan mencoba mengajak Ryeowook bicara duluan.

"Kim Ryeowook, sebenarnya apa sih maksud kedatanganmu kesini?" Tanya Kyuhyun langsung penasaran dengan modus yang sebenarnya dimiliki oleh orang satu ini. Apa dia hanya mengikuti suruhan orang tuaku? Darimana ia tau aku berada disini? Mau kemana dia membawaku pergi? Seribu pertanyaan terkumpul jadi satu didalam otak Kyuhyun.

"Untung mengajarkanmu kalau kabur itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah" Brummm. Jawab Ryeowook dengan ketus sambil menyalakan mesin dan menaruh kedua tangannya disetir siap untuk berangkat. Mendengar balasan jahat-ketus-menyebalkan yang menyindirnya secara blak-blakan seperti itu sontak membuat Kyuhyun langsung terdiam kesal sejenak. Sungguh, berikan saja satu alasan untuk ia tidak ingin memukul Ryeowook pada saat ini juga, Kyuhyun benar-benar sudah berada diujung batas kesabarannya.

"Pakai seatbelt mu" suruh Ryeowook dengan nada dingin karna kalau Kyu belum pakai sabuk pengaman, mereka tidak akan bisa berangkat.

'Tidak mau" Kyu hanya menggeleng singkat sambil sedikit menundukkan kepalanya sendiri.

"Pakai seatbeltnya Cho Kyuhyun" ulang Ryeowook sekali lagi memberikan ultimatum kedua dengan nada lebih tinggi; Kalau Kyuhyun tidak main-main, begitu juga dengan ia sendiri. Ryeowook sedang tidak mau menghadapi ambekan siapapun hanya karna hal sesepel ini.

Tapi, digeretak seperti barusan bukannya membuat Kyuhyun menurut, melainkan malah membuat pria ini merasa takut -benci -tidak nyaman dengan orang asing bernama Kim Ryeowook ini.

"Aku pulang naik taksi saja! Aku tidak mau pergi denganmu."

Ceklek. Kyuhyun yang tiba-tiba berubah pikiran hendak meraih bukaan pintu mencoba untuk turun dari mobil sedan mewah tersebut. Tapi, hasilnya nihil, pintu mobil sudah dikunci membuat ia tidak bisa keluar kemana-mana.

Pria disampingnya yang menonton sejak tadi pun sudah tidak membalasi apa-apa lagi, tanpa banyak bicara Ryeowook langsung melepas seatbeltnya sendiri agar bisa begeser sedikit dan memasangkan seatbelt Kyuhyun dengan sedikit paksa.

"aku tidak menerima penolakan. Pulang sekarang denganku atau tidak sama sekali"

Gerakan nya yang tiba-tiba mendekat membuat Kyuhyun kaget setengah mati, tubuh mereka menjadi berjarak sangat sangat dekat walaupun hanya untuk sepersekian detik didalam mobil yang space nya sangat terbatas tersebut.

Ceklek. Dalam waktu singkat Ryeowook akhirnya sukses memakaikan semua seatbelt dan mulai bisa melajukan mobilnya untuk berangkat.

Disisi lain, Kyuhyun hanya bisa semakin manyun dengan sempurna saat ia sudah tidak punya pilihan lain ikut sengan orang yang tidak ia kenal ini. Ia memang sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, tapi Kyuhyun benci orang asing. Ia paling benci kalau harus berada disekitar orang yang baru dikenalnya berduaan, pria ini merasa tidak aman, karna sejak kecil ia tumbuh ditengah orang-orang yang menghormatinya, melayaninya, melindunginya, dan bersikap manis padanya. Bukan seperti Kim Ryeowook ini. Dia ketus, tidak sabaran, dan tidak bisa dipercaya bagi Kyuhyun. Pertanyaannya, kalau notabene nya seorang Kim Ryeowook saja tidak bisa ia percayai dengan mudah, siapa yang bisa? Jadi, inti atau pokok permasalahan yang sebenarnya ada di Kyuhyun sendiri, yang memang sangat selalu sulit untuk bisa ditaklukan oleh siapapun itu.

Setelah hening sejenak Kyuhyun baru bisa mentralkan pikirannya dan mengademkan emosinya sendiri lagi, mencoba meng-rewind apa yang Ryeowook ucapkan beberapa saat yang lalu. Apa? Untuk mengajarkan kalau kabur bukan menyelesaikan masalah?

Ditengah kesunyian di dalam mobil tersebut, tidak mau menahan-nahan terlalu lama, akhirnya Kyuhyun mulai angkat bicara lagi, menjawabi percakapan mereka yang sempat tertunda tadinya.

"Hei, Aku memang kabur bukan untuk menyelesaikan masalah. Aku pergi untuk memberi tahu orang tuaku kalau aku tidak mau mengikuti kehendak mereka begitu saja, tau!"

Ryeowook hanya menaikkan sebelah ujung bibirnya mendengar keluhan Kyuhyun barusan.

"Ck. Berarti sama saja kan? Apa bedanya coba?"

"Ya! Beda lah. Ini hanya bentuk protes. Kabur sebagai bentuk protes. Kamu tidak akan pernah mengerti...!"

Setiap Ryeowook buka suara entah kenapa Kyuhyun hanya semakin merajuk kesal. Kenapa dia selalu membalas dengan menyebalkan seperti ini sih? Kenapa selalu menentangku. Kyuhyun hanya terus melipat kedua tangan di dada dan cemberut.

"Terserahlah apa katamu." Ryeowook tidak ingin melanjutkan lebih lagi tentang hal ini. "Intinya, lain kali kalau mau pergi, setidaknya bawalah uang cash jangan memakai credit card pemberian ayahmu, anak manja."

"Yaaaa! Siapa yang kamu sebut anak manja?"

Kyuhyun sontak langsung berteriak tidak terima disebut 'anak manja', sampai-sampai membuat Ryeowook menutup kupingnya sekilas karna suara teriakan pria disampingnya ini yang sudah seperti pakai toa, kerasnya bukan main.

Dan.. seperti sudah bisa ditebak, ujungnya pun bukannya semakin adem, tapi yang terjadi malah perselisihan tersebut tidak lah selesai-selesai terjadi diantara keduanya. Tuh kan lagi-lagi mulut nya membuat aku naik pitam ohmygod. Kyuhyun semakin tidak berhenti mendengus kesal.

"Neo. Kamu. Kamulah orang itu Cho Kyuhyun, mencoba protes tanpa usaha berarti, mengambil jalan pintasnya saja mengggesek dengan kartu kredit milikmu sendiri. Ck, kamu ini masih jarang nonton film ya Kyuhyun-ah? Pintarlah sedikit, dalam satu jam keberadaanmu bisa terlacak karna pembayaran hotel tersebut"

"Yaaa! Urusanku mau kabur dengan cara apa! Kenapa kamu yang harus ribet sih sampai kesini segala? Kenapa harus datang dan menghakimiku malam-malam? Memangnya kamu siapa, Kim Ryeowook?" semprot Kyuhyun lagi dengan berapi api berharap bisa membuat Ryeowook bungkam.

Tapi nyatanya, Ryeowook tidak langsung meladeni Kyuhyun dengan emosi, melainkan menunggu dulu sejenak sampai berhenti di lampu merah barulah ia menengok kesamping, menatap mata Kyuhyun langsung dengan tajam dan berkata

"Kujelaskan sekali lagi ya Cho Kyuhyun, pertama aku adalah calon tunanganmu. Kedua kamu, adalah orang pertama yang berani-beraninya menolak dijodohkan denganku. Ketiga, walaupun kamu bersikap seperti itu, baiklah masih akan kumaafkan, toh berani taruhan ujungnya kita akan tetap bertunangan lagi. Jadii Sebelum calon istriku melakukan hal yang semakin bukan-bukan sebagai bentuk pelariannya dari kenyataan, sudah menjadi kewajibanku untuk membawamu pulang Kyuhyun bawel. Jadi jangan, jangan komplain lagi oke. Simpan semua ucapan terima kasihmu dulu, sekarang duduk lah dengan benar, mengerti?"

Kyuhyun yang sudah saking semangatnya malah jadi duduk menyamping mengarah ke Ryeowook tanpa sadar, dan pria ini malu sendiri saat mendengar perkataan Ryeowook yang ada benarnya tersebut

"Ya!"

"Ssssttt"

Belum sempat Kyu berkata apa-apa lagi, Ryeowook sudah meletakkan sebelah jarinya di bibir duluan mengisyaratkan kepadanya untuk diam.

"Simpanlah suara dan energimu untuk dirumah. Kita sudah hampir sampai." Ujar pria bersurai hitam ini sambil terus fokus menyetir lalu bungkam seribu bahasa; Membuat Kyuhyun semakin kesal dan hanya bisa bergumam kecil.

"Aku tidak akan mau menikah denganmu! Tidak sekarang ataupun nanti, Kim Ryeowook menyebalkaannn!"

Ryeowook hanya tertawa kecil mendengar keluhan seperti itu keluar dari mulut Kyuhyun tapi ia memilih untuk tidak membalasi lagi. Lihatlah saja apa yang akan terjadi nantinya Kyuhyun-ah.

ooo

5 menit setelahnya, mobil Ryeowook yang menampung mereka berdua tiba di halaman depan rumah kediaman Cho. Tidak jauh memang jarak antara hotel dengan rumah Kyuhyun sendiri, masih berada di tengah tengah Seoul, jadi Kyuhyun tidak pernah kabur kemana-mana juga sebenarnya.

Kyuhyun melepaskan seat belt nya dan langsung turun dari mobil begitu Ryeowook mematikan mesin dan membuka kunci.

"Kyuhyun..."

"O..mmaaaaa"

Tuan dan Nyonya Cho sudah menunggu kehadiran Ryeowook dan Kyuhyun dipintu depan, Kyuhyun langsung melungsur memeluk omma dan appa nya dengan erat.

"Omma appa mianhae..." Gumam Kyuhyun sambil menunduk mengaku salah.

Cho Haejin dan istrinya sama sekali tidak marah atas tindakan Kyuhyun tersebut. Pasangan suami istri ini malah terlihat lega akhirnya Kyuhyun sudah pulang kembali.

"Tidak apa-apa sayang, yang penting sekarang kamu sudah pulang... Ayo kita masuk" Cho umma dengan sayang menarik Kyuhyun untuk segera masuk kedalam.

Ryeowook yang menonton keluarga kecil tersebut berkumpul kembali hanya bisa tersenyum tipis. Ck. Anak itu. Usianya sudah 26 tahun tapi masih saja seperti anak kecil. Kedua orang tuanya pun sangat -terlampau menyayangi Kyuhyun hingga tidak satu kata kemarahan pun terlontarkan walaupun putra mereka sudah berulah seperti ini.

Pemandangan yang benar-benar hangat dan menyentuh, walaupun agak aneh mengingat putra mereka sudah sangatlah dewasa tapi masih saja diperlakukan seperti anak kecil begitu. Haha, keluarga yang menarik. Batin Ryeowook dalam hati.

"Ryeowook, terima kasih ya sudah menjemput Kyuhyun. Ayo kita masuk, makan malam bersama"

Cho Umma juga memanggil Ryeowook untuk bergabung dengan mereka, refleks Kyuhyun hanya melirik sekilas kebelakang menemukan Ryeowook sedang mengobrol akrab dengan ayahnya. Cih, penjilat. Pikir Kyuhyun sembari ikut umma nya menuju meja makan keluarga mereka.

ooo

Malam itu pun akhirnya Ryeowook, Kyuhyun, Tuan dan Nyonya Cho makan malam bersama atau ber-empat. Kyuhyun yang duduk disebelah Ryeowook hanya mengaduk aduk mangkok nasinya saja karna sedikit bete atau kesal.

Sejak tadi umma dan appa nya hanya bicara dengan Ryeowook sajaa. Tentang ini lah tentang itu lah, hfftt sebenarnya siapa yang tamu sih dirumah ini. Batin Kyuhyun.

"Kyuhyun... Habiskan nasimu dong ne adeul... Kita semua sudah mau selesai makannya, loh.."

Tegur sang umma melihat Kyuhyun masih cemberut dan terlihat sedikit ngambek.

Sang appa dan Ryeowook pun jadi pause sejenak untuk ikut memperhatikan Kyuhyun.

"Hehe, maaf ya Ryeowook. Kadang memang Kyuhyun tidak nafsu makan seperti ini." Cho umma jadi tidak enak sendiri pada Ryeowook karna putranya yang sudah besar tapi masih saja gede ambekan seperti ini.

"Tidak apa-apa umma. Aku mengerti kok." Jawab Ryeoeowook dengan tenang yang sontak membuat kedua mata bulat Kyuhyun langsung membesar sempurna saat mendengarnya.

Umma? Apa katanya? Ummaaaa?

"UMMA?" Ulang Kyuhyun tiga detik kemudian mengeluarkan isi hatinya secara verbal dan spontan.

"Kyuhyun..." Cho umma kembali menyebut nama putranya, mengingatkan untuk menurunkan nada suaranya yang meninggi seperti itu.

"Apa yang baru saja dia sebut? Umma? Kenapa Ryeowook juga memanggil umma dengan sebutan umma?" Tanya Kyuhyun langsung kepada semua orang yang ada di meja tersebut. Saking terburu-burunya Kyu jadi tidak berfikir dulu sebelum bicara. 'Memanggil umma dengan sebutan umma..' Haha, yang belum mengenal Kyuhyun pasti tidak mengerti apa yang pria ini bicarakan sebenarnya

"Sayang... Iya Ryeowook memanggil umma dengan sebutan omonim, memangnya kenapa?"

"Whaaat?!" Kyuhyun kembali mendesis sampai mengigit lidahnya sendiri saking tidak percayanya.

Dua hari dia pergi dan keluarganya sudah menjadi seperti ini? Pakai sihir apa sih sebenarnya Kim Ryeowook ini?!

"Kyuhyun.. Sudah tidak perlu dipermasalahkan. Itukan hanya sebutan, bukan masalah besar. Toh nanti kita semua juga akan menjadi keluarga. Sudah cepat habiskan makananmu nak" ujar Cho appa dengan tegas membuat Kyuhyun kembali terdiam tapi masih tetap masam.

Cho appa dan umma sedikit bingung dengan sikap Kyuhyun yang berlebihan seperti ini. Memangnya kenapa kalau Ryeowook memanggil dengan sebutan umma dan appa? Toh Ryeowook adalah calom menantu mereka juga.

Sedangkan, satu orang lainnya disana yang hanya mendengarkan sejak tadi hanya tertawa kecil mendengar Kyuhyun kaget dan bertanya berulang-ulang untuk memastikan kalau ia tidak salah dengar saat Ryeowook memanggil calon ibu mertuanya dengan sebutan "umma".

Sudah kubilang Cho Kyuhyun, suka atau tidak suka tetap ujungnya kita akan tetap menikah. Ck. Pikir Ryeowook dalam hati.

Pria ber surai hitam ini hanya tetap menahan senyumnya, bersikap sopan dan normal dihadapan calon mertuanya tersebut.

Hanya tinggal menunggu waktu saja untuk membuat Kyuhyun bisa mengikuti semua perkataannya. Itulah yang seorang Kim Ryeowook yakinkan pada saat ini.

Prolog ends~

Review kalau mau lanjut ~ gomawoyo