Tittle : Anastasius

Rated : T-M (?)

Author : Evilrin1004 a.k.a Rin

Genre : Advanture, Crime, Romance, Brothership, Fantasy, Suspense

Cast : Luhan, Kim Minseok, Oh Sehun, Byun Baekhyun, And Other

Pair : HunHan, LuMin, LuBaek

PS : Terinspirasi dari anime Rin Daughter of Mnemosyne

Disclaimer : Cerita ini milik saya. Semua tokoh disini hanya milik tuhan, orang tua, dan mereka sendiri. Saya hanya meminjam nama mereka untuk bahan cerita.

Warning : Typo, OOC, Yaoi, and other.

Summary : Luhan adalah seorang detektif swasta yang hidup dalam bayang - bayang mimpi buruknya. Kasus demi kasus yang ia hadapi adalah kunci untuk lepas dari mimpi buruk. Bersama sahabatnya -Baekhyun dan Minseok, ia berusaha mengungkap semuanya. /"Sebentar lagi kau akan menemui ajalmu"/"Ini semua pasti ulahnya !"/"Karena aku bukanlah manusia"/ DLDR ! Yaoi ! EXOFiction Happy reading !

NO PLAGIAT !

NO SILENT READER !

DONT LIKE ! DONT READ !

HAPPY READING ALL !

.

.

.

.

.

.

.

Bulan tak menampakan dirinya malam ini. Hanya awan gelap disertai dengan hujan deras yang sedang terjadi saat ini. Malam yang begitu mencekam dengan suara guntur yang menggelegar, ditambah dengan petir yang menyambar - nyambar membuat suasana malam itu begitu mengerikan.

Digedung itu. Digedung tak terpakai yang terletak dipinggiran kota Seoul. Nampak seorang namja berambut pirang nampak tengah berlari melewati lorong - lorong didalam gedung itu. Nafasnya begitu terengah, menandakan bahwa ia sudah berlari begitu lama. Berlari. Dan terus berlari. Tanpa memperdulikan peluh yang telah membasahi wajah serta bajunya.

Brak !

Salah satu pintu disana dibuka paksa olehnya dan dengan cepat ia tutup kembali.

Hujan deras langsung menyapanya

setelah namja itu berada dibalik pintu yang ia buka tadi. Matanya mengedar menatap tempat ia berpijak sekarang. Mencari jalan untuk ia pergi dari gedung itu. Pandangannya sedikit kabur oleh hujan, tapi ia bisa menyimpulkan sesuatu.

Ia terjebak.

"Sial" Umpat namja itu. Diusapnya dengan kasar wajahnya yang basah oleh air hujan. Sampai akhirnya ia terdiam. Dahinya mengkerut menandakan ia tengah berfikir keras saat ini. Mencari jalan keluar. Ia tak mempunyai banyak waktu. Ia harus cepat.

Ckrek ckrek

Namja itu tersentak kaget. Dengan reflek ia membalikkan tubuhnya, menatap gagang pintu dibelakangnya yang bergerak seperti tengah dibuka oleh seseorang. Dengan langkah perlahan ia memundurkan kakinya. Mebawa dirinya menjauh dari pintu. Matanya menatap waspada pintu itu.

Cklek !

Krieeet !

Pintu itu terbuka dengan perlahan. Menampilkan sosok gelap yang berada dibalik pintu. Mata merah milik sosok itu terlihat berpendar dengan terang. Kilatan cahaya dilangit membuat sosok itu sedikit terlihat. Sosok namja dengan pistol ditangannya. Dan jangan lupa dengan seringai kejam yang ia tunjukan. "Sebentar lagi kau akan menemui ajalmu" Ucap sosok itu dengan suara yang sedikit teredam oleh hujan.

Namja berambut pirang itu terdiam. Tidak, dia bukannya tidak mendengar ucapan orang yang kini tengah berdiri diambang pintu itu. Dia mendengarnya. Sangat jelas. Walau suara hujan memang sedikit meredam suara orang itu. Ia masih bisa mendengarnya. Dengan cepat namja berambut pirang itu memasang kuda - kuda siaga, berjaga - jaga dengan serangan yang mungkin dilayangkan orang itu. Matanya dengan tajam menatap orang itu.

Orang itu terkekeh melihat mode siaga yang ditunjukan oleh namja berambut pirang itu. Dengan santai, ia melangkahkan kakinya menuju namja berambut pirang. Membiarkan dirinya terguyur oleh air hujan. "Menyerahlah. Percuma saja kau melawan" Ucapnya dengan seringai remehnya.

Namja berambut pirang itu tersenyum dengan dingin. Langkahnya dengan teratur mundur mengikuti setiap langkah maju oleh orang didepannya. "Dan membiarkanmu membawaku pergi ketempatnya ? Jangan harap" Balas namja berambut pirang itu. Orang itu kembali terkekeh. Dengan santai ia todongkan pistolnya dan ia arahkan tepat pada kepala namja berambut pirang itu. "Tanpa kau menyerahpun aku tetap akan membawamu ketempatnya" Ucapnya dan menekan pelatuknya.

Dor !

"Cih" Namja berambut pirang itu berdecih tat kala sebuah peluru kini bersarang pada lengan kanannya. Dia memang berhasil menghindari peluru itu agar tidak menembus kepalanya. Tapi sebagai gantinya malah lengan kanannya yang tertembak. Dicengkramnya lengan kanannya itu, berharap bisa menghentikan pendarahan dilengannya.

Mata namja itu menatap sekelilingnya. Dia tengah berada dipinggir atap saat ini. Atau lebih tepatnya, ia sedang berada dibalik pembatas yang mengelilingi atap gedung ini. Dalam hati ia menyesali tindakannya tadi. Melompat, melewati pagar pembatas untuk menghindari tembakan memang bukan ide yang bagus. Tapi mau bagaimana lagi ? Hanya ide ini yang bisa ia pikirkan. Dan sialnya lagi, pinggiran atap ini hanya berupa jalan setapak yang bisa ia lewati. Besar kemungkinan ia tak akan selamat.

"Hahahaha ! Terpojok kau tikus kecil !"

Namja berambut pirang itu melirikkan matanya kebelakang. Menatap orang itu. Senjata pistol masih ditangan orang itu dan siap untuk menembakinya lagi. Oh dan jangan lupa seringai kemenangan yang ditunjukan orang itu. 'Aku tak akan mati sekarang' Matanya kembali menatap kedepan. Menatap ke atap gedung diseberangnya. Atap gedung itu tidaklah terlalu jauh. Butuh satu lompatan dan dia akan sampai diseberang. Jika berhasil dia akan selamat. Dan mungkin ia harus mencobanya.

Tanpa pikir panjang namja berambut pirang itu melompat dengan sekuat tenaga. Tangannya ia arahkan kedepan, berusaha meraih pinggiran atap didepannya. 'Sial' umpat namja itu dalam hati saat dirasa dia tak akan berhasil. Tapi sepertinya dewi fortune masih melindunginya, karena nyatanya tangan kirinya telah meraih pinggiran atap yang langsung ia cengkeram dengan kuat. Dengan senyum kemenangan ia segera berusaha menaikkan tubuhnya keatas.

Dor

Namja berambut pirang itu terdiam dengan mata terbelalak lebar. Rasa sakit tiba - tiba menjalar dipunggungnya. Tangannya bergetar. Dan seketika namja itu terbatuk, mengeluarkan darah dari mulutnya. Sepertinya ada sebuah peluru yang kini bersarang dipunggungnya.

"Kau pikir kau bisa lolos semudah itu ?"

Masih dalam keadaan menggantung dipinggiran atap. Namja itu menolehkan kepalanya kaku. Menatap sayu pada orang itu yang kini tengah menyeringai kearahnya. "K-kau ..." Ucap namja itu susah payah. Ia terbatuk lagi, membuat darah kembali keluar dari mulutnya. Cengkramannya pada pinggiran atap masih ia pertahankan. Walau sebenarnya tenaganya saat ini telah terkuras banyak. Dan lagi ditambah punggungnya yang tertembak.

Orang itu terkekeh kecil melihat keadaan mangsanya saat ini, sampai akhirnya ia memilih untuk melompati pagar pembatas. Dan melompat menuju gedung seberang. Tepat diatas namja berambut pirang berada. "Kau lemah" Ucapnya sembari menginjakkan kakinya pada tangan namja berambut pirang yang masih mencengkeram erat pinggiran atap, tak memperdulikan namja berambut pirang itu yang kini tengah mengerang kesakitan. Diarahkan pistol ditangannya kearah kepala namja dibawahnya itu. Jari telunjuknya telah siap menekan pelatuk pistol ditangannya kapan saja. Dan dengan seringai sadis orang itu menatap senang namja berambut pirang yang kini menatapnya dengan pandangan pasrah.

"Selamat tinggal"

Dor !

Suara tembakan itu terdengar menggema dimalam yang kini tengah dilanda hujan deras itu. Hujan deras yang menjadi saksi biksu kejadian kejam yang sedang terjadi.

Orang itu terdiam dan menatap namja berambut pirang yang masih menggantung dipinggir atap. Dimundurkan kakinya yang masih setia menginjak tangan namja itu. Membuat namja berambut pirang itu jatuh melayang kebawah.

Dengan darah yang mengalir dimana - mana ...

.

.

.

.

.

TBC or END ?

Hai semua ^_^

Aku author baru disini :3 Ini juga ff pertamaku disini :D btw ini baru prolog nya doang. Chapter 1 nya lagi di proses dan bakal diupdate kalo ada yang review :3 ehehehehe ~

Gimana ? Gimana ? Ada yang aneh sama cerita ini ? Alurnya kecepetan ? Typo bertebaran ? Ato ada yang aneh ?

Tolong direview ya, biar author bisa tau mana yang salah dan bisa merbaiki :D maklumlah author juga manusia pasti punya salah dan butuh kritikan :D

diterima saran juga kritiknya :D tapi jangan pedes - pedes, takutnya nanti sakit perut author :D #apadah -_-

udah gitu aja ya :D

so ...

REVIEW JUSEYO ^_^