Sampai Jumpa
Disclaimer : Naruto is own by Masashi Kishimoto
Story own by me
.
.
.
.
.
Aku memandang reruntuhan rumah tua itu sekali lagi. Rumah dimana tempat kita menghabiskan waktu kita dulu. Kabur dari kewajiban masing-masing, memandangi awan bersama di atap, bercanda tentang hal yang merepotkan bagimu, membicarakan masa depan kita, meributkan bagaimana fisik anak kita kelak, dan—hah entah apa lagi yang kita lakukan saat itu. Begitu menyenangkan dan menghibur, apalagi saat memandang wajah malasmu. Ah, masa remaja yang indah.
"Kau kabur lagi dari tugasmu?"
"Ya, bagaimana denganmu gadis merepotkan? Meninggalkan pelanggan dijam ramai seperti ini"
"Akukan butuh menyegarkan pikiran dan badan sebentar"
"Alasan klasik. Dasar merepotkan."
.
"Hei Temari, lihat awan yang itu sangat mirip denganmu."
"Mana? Perasaanmu saja kali!"
"Shika bangun! Shikamaru! Telur rebus raksasa akan memakanmu!"
"Hah—mana?! Temari tolong aku! Kaa-san!"
"HAHAHAHHAHA! Dasar penakut!"
"Cih! Dasar merepotkan."
.
"Di masa depan aku ingin memiliki istri pilihanku yang tidak cantik dan tidak jelek, lalu memiliki 2 anak yang pertama perempuan dan yang ke dua laki-laki, dan akan pensiun dari pekerjaanku saat anak perempuanku sudah menikah dan anak laki-lakiku sudah menjadi orang yang sukses, setelah itu aku akan mati duluan sebelum istriku."
"Wah! Ternyata kau bisa berandai juga ya Tuan Anti Merepotkan."
"Merepotkan."
.
"Jika kita menikah nanti aku ingin memiliki anak yang mewarisi mataku dan rambutku lalu kepintarannya darimu tapi jangan sampai menjadi pemalas sepertimu, pasti dia akan menjadi anak yang hebat."
"Ck, merepotkan. Rambut hitam sepertiku lebih bagus."
"Pirang lebih bagus!"
"Setidaknya mata atau rambutnya harus hitam."
"Tidak mau! Mata darkgreen dan rambut pirang sepertiku lebih baik!"
"Hei, biarkan fisiknya mir—"
"—tidak! Jangan sampai ada Shika kedua nanti."
"Terserahmu sajalah, merepotkan."
Mataku terpejam agar air mata ini tak menetes, mengingat kepingan-kepingan memori yang masih kusimpan hingga kini. Seharusnya aku sadar, kau bukanlah orang yang tepat untukku. Kau yang terlahir dari keluarga terhormat, memiliki kejeniusan diatas rata-rata, berwajah tampan, dan berkharisma. Sedangkan aku? Seorang yatim piatu yang tinggal disebuah rumah tua dipinggiran kota, yang harus menafkahi kedua adik, korban bully, tak cantik. Seharusnya aku sadar kita bagaikan langit dan bumi. Kau yang berada jauh diatasku, yang tak akan bisa ku gapai. Mungkin aku terlau egois menerimamu denganku yang tak ada apa-apanya ini.
"Nee-chan, sudah saatnya kita pergi." Aku membuka mataku. Sudah saatnya pergi.
"Ya, ayo Gaara, Kankurou."
Saatnya aku pergi dari kehidupanmu, saatnya aku menghilang dari pikiranmu. Begitu juga kau yang harus menghilang dari pikiran dan hidupku. Memaksaku untuk membuang kepingan-kepingan memori kita berdua. Sampai jumpa, hanya kau yang ada dihatiku.
.
.
.
.
"GUSUR RUMAH INI SEKARANG JUGA!"
Mendengar kebisingan diluar rumah, aku memutuskan untuk keluar. "A-ada apa ini?"
"Oh, kau gadis kumal pemilik rumah ini? Aku akan menggusur daerah ini." Ucap wanita tua itu dengan wajah angkuhnya padaku.
"Ta-tapi kenapa? Tidak ada perjanjian atau apapun! Ini adalah tempat tinggal kami satu-satunya, Nyonya!"
"Oh? Shikamaru bilang daerah ini cukup strategis untuk membangun sebuah mall elit." Mataku terbelalak saat mendengar penuturan nyonya itu. Shikamaru? Tidak mungkin!
"Sh-shikamaru?"
.
.
.
.
FIN
.
.
.
.
Yosh! Ini fic pertama saya. saya tau gak ada hub'a judul ama fanfik hahaha. jadi sambung-sabungin ae ya. mohon kritikan dan sarannya ya para reader dan author.
