Perasaan Manusia itu Lama-lama Pasti Akan Berubah

Warning: Shounen-ai, KondoKatsura, Kemungkinan terdapat typo yang terlewat dan OOC

Disclaimer: Gintama milik Hideaki Sorachi

'Cerita ini dibuat hanya untuk menyalurkan imajinasi semata.'

Enjoy

.


Kondo pikir ia akan berakhir bahagia dengan Otae. Mempunyai banyak anak, dan tinggal di sebuah rumah sederhana. Menikmati setiap detik kebersamaan mereka dengan saling bertukar sayang dan bermanja-manja.

Tapi nyatanya semua yang diniatkan berubah begitu saja.

Kondo pikir menikahi Katsura adalah hal yang gila. Meski terlihat polos, tapi nyatanya Katsura adalah seorang buronan polisi. Meski terlihat baik, tapi nyatanya Katsura hobi sekali melemparinya dengan bahan peledak. Meski terlihat cantik, tetap saja Katsura bergender laki-laki.

Kondo pikir menikahi Katsura adalah hal yang tidak masuk akal. Tak ada dalam kamus hidupnya. Tapi nyatanya sekarang mereka malah sudah resmi menjadi sepasang suami-isri. Menikah dengan sah, di sebuah kuil kecil, tanpa ada paksaan pihak manapun.

Kenapa?

Kondo pikir setelah mengetahui semua keburukan yang pemuda itu bawa, ia tidak akan bisa merasakan getaran didadanya. Tapi kemudian tiba-tiba saja berubah haluan menjadi stalker Katsura. Mengintipnya saat tengah berganti pakaian. Tidur malam. Mandi. Memasak dengan celemek bermotif bunga.

Kondo pikir hanya Otae lah satu-satunya yang ia panggil cantik, manis dan menggemaskan. Tapi nyatanya tiap bertemu dengan Katsura, mulut selalu mengeluarkan gombalan yang sama. Awal pertama Katsura memberi tatapan jijik. Kedua kali menggerutu. Ketiga kali hampir menebas kepala Kondo. Dan kali seterusnya yang semula kesal berubah malu-malu.

Kondo pikir tak ada laki-laki yang terlihat pantas dengan pakaian wanita. Tubuh mereka terlalu tegap, terlalu kekar dan berotot. Namun ternyata Katsura lain. Meski sudah dibilang untuk memakai pakaian adat mempelai pria, tetap saja ujung-ujungnya memilih berdandan seperti wanita.

Cocok.

Pas.

Indah.

Kondo pikir matanya bermasalah. Tapi ternyata tidak. Bukan hanya ia yang beranggapan demikian, yang lain juga, dan Kondo tak suka mendengarnya.

Kondo pikir ia bukanlah pria yang posesif. Bukan juga tipe pencemburu yang menyebalkan. Ia lelaki normal sebelumnya, lalu kemudian berubah tiap kali melihat Katsura bercanda dengan rekan-rekannya. Kondo tak suka ketika pundak Katsura disetuh oleh orang lain. Ketika tangan Katsura digenggam oleh orang lain. Atau ketika kepala Katsura diusap oleh orang lain.

Kondo pikir hanya orientasi dan sifatnya saja yang berubah, tapi nyatanya kebiasaan bangun, makan, dan tidurnya pun kini terjadwal sempurna. Tak ada lagi menu tak sehat, kurang tidur ataupun keluar main malam-malam. Semenjak menikah, Katsura terampil mengurus dirinya.

"Kenapa kau senyum-senyum begitu?"

"Hmm...Bagaimana ya..."

Kondo pikir awalnya menikahi Katsura adalah hal yang gila dan tak masuk akal. Tapi nyatanya itu semua adalah anugerah.


.

TAMAT

.


Terima kasih sudah mau membaca cerita ini dan maaf kalau ceritanya mengecewakan *bows*

Saya tau mereka bermusuhan, tapi anggap aja di sini endingnya akur-uhuk

Sekian dari saya, Rakshapurwa undur diri