Hai. Saya Ayako Sanomaru kembali lagi. Gomen kalo fic ini sebelumnya rada gak seru. hehehehehe. Author masih kurang pengalaman sich!. Dan setelah 1 tahun memperdalam ilmu dengan membaca dan terus membaca akhirnya author bisa menyelesaikan fic ini. Heeee. Banyak yang refiew dan menjadi masukan bagi author.

Tapi author udah meng "EDIT ULANG" semua fic dari chaper 1 ampek chaper 3. Semoga senang dengan fic ini.

Rate: M

Genre: Friendship, Romance maybe

Pairing: Boy x Boy (Kaname x Zero)

Warning: Lemon, Ngaje, OOC.

Don't like, don't read.

Chap:1

Kaname Kuran adalah putra dari Juuri Kuran dan Haruka Kuran. Mereka adalah bangsa vampire "Darah Murni" yang tinggal disebuah hutan. Kamane Kuran berumur 24 tahun, umur manusia. Tapi tampangnya masih seperti anak usia 17 tahunan. Kaname mempunyai teman bernama Ichijou Takuma anak dari Senat bangsawan vampire. Mereka bertemu saat sang kakek mengadakan pertemuan untuk bangsawan vampire dan vampire "Darah Murni". Yah! walau Ichijou bukan keturunan "Darah Murni", tapi mereka tetap berteman akrab koq. Walau kadang Ichijou sering bersikap seolah-olah Kaname itu adalah seorang gadis. Suatu hari Kaname dan Ichijou pergi kediaman Hanabusa. Disana mereka bertemu Aido dan Kain yang merupakan keluarga Hanabusa sendiri. Serta Ruka, Shiki Senri, Rima Touya, Seiren. Mereka pun berkumpul diruang tamu dan bercakap-cakap layaknya anak kecil (walau sudah berumur rata-rata 17 tahun, tapi badan mereka masih anak umur 10 tahun).

"Hei Kaname-sama, apa kau sudah punya pacar? tanya Ruka pada Kaname.

Refleks Aido menyemburkan teh yang diminumnya kewajah Kain.

"Uhuk... Uhuk... Ruka apa maksudmu bertanya begitu?"

"Habis aku menyukai Kaname-sama sejak pertama kali bertemu. Aku ingin menjadi istrinya." ucap Ruka antusias.

'Anak ini. Apa sich yang ada dipikirannya?' batin Aido sweetdrop.

"Maaf Ruka. Tapi aku sudah ditakdirkan untuk menikah dengan seseorang dengan "Lambang Aneh" ditubuhnya." ucap Kaname dengan senyum diwajahnya.

"Apa maksud anda dengan "Lambang Aneh" Kaname-sama?" kali ini Shiki yang bertanya.

"Aku juga tidak begitu mengerti. Tapi suatu haru nanti aku pasti akan bertemu dengannya."

Merekapun bercakap-cakap hingga Kaname dan Ichijou harus meninggalkan kediaman Hanabusa. Dalam perjalan mereka pulang Kaname dan Ichijou melihat sebuah kota yang terletak tidak jauh dari kediaman Kuran ditengah Hutan. Katanya dikota itu terdapat hal yang menarik yang belumpernah dilihat oleh Kaname. Kaname pun bertekat untuk pergi kekota itu suatu hari nanti.

Beberapa hari kemudian saat hari menjelang malam Kaname pun pergi kekota yang jaraknya tidak begitu jauh dengan kediaman Kuran. Hanya erlu waktu 20 menit sampai Kaname tiba dikota itu. Kota yang penuh dengan manusia. Menurut penciuman Kaname 100% kota itu dihidupi oleh manusia. Dan hanya dia satu-satunya vampire dikota barang-barang yang baru pertama kali Kaname lihat.

-XXXXX-

Karena sudah cukup melihat-lihat Kaname pun akhirnya pergi meninggalkan kota itu. Dalam perjalanan pulang Kaname memutuskan untuk melewati hutan sebagai jalan pintas untuk menuju kediamannya yang memang terletak didalam hutan. Tiba-tiba Kaname melihat sosok dengan matel putih sedang bersandar disebuah pohon. Didepannya ada abu yang berserakan. Mungkin dia habis bertarung dengan vampire level E yang sering berkeliaran dihutan dan memangsa korban. Kaname pun menghampiri anak itu. Bahunya berdarah dan nafasnya pun panjak pendek.

"Hei kau tidak apa-apa?" tanya Kaname sambil memegang wajah anak itu. Sesaat Kaname terpaku akan keindahan anak yang ada didepannya. kulit putih dengan rambut perak yang indah.

"To-long ak-" anak itupun pingsan sebelum menyelesaikan kalimatnya.

"Apa boleh buat. Aku tidak tega meninggalkanmu. Jadi akan ku bawa kau kerumahku." ucap Kaname lalu menggendong anak itu dengan gaya pengantin.

Akhirnya setelah melewati hutan, sampailah dia dikediaman Kuran dan langsung masuk kedalam castil. Sang ibu yang sangat khawatir pada Kaname yang tiba-tiba saja menghilang dari castil langsung menghampiri sang anak saat tiba dirumah.

"Kaname kau dari mana-"

"Maaf bu. Aku tadi habis berjalan-jalan dikota, lalu tanpa sengaja aku menemukan anak ini. Bolehkah dia tinggal untuk beberapa hari sampai dia sembuh bu?" tany Kaname pada sang ibu.

"Tentu saja sayang. Ibu bangga padamu. Tapi jangan gigit dia. Nanti bisa-bisa dia berubah seperti kita. Kau pahamkan."

"Baik. Aku mengerti bu."

"Ibu akan mengambilkan obat, sementara itu kau rawatlah dia dikamar tamu." ucap sang ibu lalu pergi mengambil obat.

Kaname pun menuju kamar tamu. Membuka pintu serta membaringkan anak itu secara perlahan diatas ranjang. Kaname lalu membuka mantel yang digunakan anak itu serta kemeja yang dipakainya. Beberapa saat kemudian datanglah sang ibu dengan membawa perban dan obat merah.

"Kau bisa kan mengobatinya. Ibu ada uruan dengan ayahmu dibawah." ucap sang ibu lalu memberika obat itu pada Kaname.

Kaname pun mengganguk lalu mengolesi pundak anak itu dengan obat merah dan memperbannya.

-XXXXX-

Saat tengah malam si anakpun terbangun. Menampilkan iris violet yang indah. Kaname yang sedang berdiri memandang langit langsung menghampiri si anak.

"Kau sudah sadar?, bagaimana perasaanmu?" tanya Kaname kepada anak itu.

"K-kau." kata anak itu dengan wajah horror.

"Kenapa? apa ada yang sakit?" tanya Kaname lagi.

"Menjauh dariku VAMPIRE!" teriak anak itu sambil menodongkan Bloody Rose yang ada disaku celananya..

"Jangan seenaknya mengacungkan pistol kewajahku bocah!" kata Kaname datar sambil memegang pergelangan tangan anak itu. (keluar deh sifat OOCnya.)

Karna Kaname tidak mau melepaskan tangannya dari anak itu. Anak itu pun menggigit tangan Kaname. Kaname hanya menatap anak itu dengan pandangan aneh dan melepaskannya. Lalu Kaname menarik dagu anak itu dan mendekatkanya kedepan wajahnya. Dan Kaname menekan pipi anak itu dengan paksa dan mulutnyapun terbuka memperlihatkan giginya.

"Kau tidak memiliki taring?" tanya Kaname.

"..."

"Aku tanya kenapa kau tidak memiliki taring?"

"Untuk apa aku menjawab pertanyaan bodoh seperti itu?" bentak anak itu.

"Jadi kau itu manusia. Kenapa kau ada dihutan itu?" tanya Kaname lagi.

Setalah sekian lama terdiam anak itupun akhirnya menjawab pertanyaan Kaname. "Aku sedang mencari adikku. Dia sudah dua hari tidak pulang kerumah. Lalu aku bertemu dengan vampire Level E dan dia menyerangku" jawab anak itu kemudian.

"Owh. Begitu..Lalu, namamu siapa?" tanya Kaname dengan nada yang ramah.

"Zero.. Kiryu Zero, 14 tahun " jawab anak itu seakan terbius dengan kata-kata Kaname.

"Sebaiknya kau istirahat. Besok malam aku akan mengantarmu pulang." ucap Kaname lalu beranjak keluar kamar.

Zero yang melihat Kaname sudah keluar dari kamar lalu kembali merebahkan tubuhnya. Karena masih merasa lelah Zero pun memutuskan untuk kembali tertidur.

Keesokan harinya, Zero bangun dan memuuskan untuk pulang. Disambarnya mantel dan kemeja yang ada dikursi lalu dikenakan dengan cepat. Tapi baru selangkah dia keluar dari kamar langkahnya sudah dihentikan oleh tangan Kaname dipinggangnya.

"H-hei.."

"Mau kemana kau?" tanya Kaname.

"Tentu saja pulang BODOH!" teriak Zero.

"Kan aku sudah bilang kalau aku akan mengantarmu malam ini." ucap Kaname lalu melepaskan tangannya.

"Aku tidak bisa menunggu selama itu. Adik dan ibuku pasti khawatir." ucap Zero lirih.

"Baiklah. Aku akan menghubungi temanku. Hari ini cuaca agak mendung, aku bisa mengantarmu pulang." ucap Kaname lalu pergi menuju ruang tamu.

-XXXXX-

"Ada apa kau memanggilku Kaname?" tanya Ichijou saat tibas dikediaman Kuran.

"Aku ingin mengajakmu kekota sebelah."

"Apa kita akan kencan?" tanya Ichijou dengan wajah merona.

"Jangan bicara sembarangan. Aku akan mengantarkan anak ini tau." tunjuk Kaname pada Zero.

"Dia manusia?"

"Ya. Aku menemukannya dihutan semalam."

"Baiklah ayo kita berangkat sekarang." ucap Ichijou.

Mereka bertigapun pergi menuju kota. Sesampainya dikota penduduk yang lalu lalang lumayan banyak. Mengingat hari ini masih jam 10 pagi dan cuaca sedang mendung. Mereka berjalan menuju sebuah rumah yang ada dipinggir kota. Terdapat rumah sederhana dengan halaman yang sangat rapi.

"Terima kasih banyak sudah mengantarku." ucap Zero pada Kaname dan Ichijou.

"Sama-sama. Ah!, bawalah ini bersamamu." ucap Kaname lalu mengeluarkan kalung dengan aksen mawar yang sangat indah.

"Te-terima kasih." Zero pun mengambil kalung itu dan memakainya. Entah kenapa Zero merasa ada yang aneh dengan jantungnya. Berdetak kencang dan tak beraturan.

BRAAAKKKKK!

-TBC-

Nah! bagaimana? ceritanya hampir sama kan. Hehehehehehe. Untuk chap 2 pasti sudah tau apa yang akan terjadi. Jadi saya tambahkan beberapa adegan agar lebih seru dan menantang. hohohohohohoho. Plise Review