ALL DISCLAIMER APPLIED

.

.

Orihime berdiri di ruangan yang dikelilingi dinding putih itu. Entah sudah berapa hari sejak ia pertama kali menginjakkan kaki di Las Noches. Matahari tidak pernah terbit di tempat itu dan waktu berjalan begitu lamban di tempat itu.

Gadis berambut jingga itu memejamkan matanya. Rasa bosan mulai mengalahkan rasa cemasnya. Ia harus melakukan sesuatu. Ia baru saja kembali membuka matanya ketika pintu kamarnya dibuka dari luar dan tampaklah sesosok Arrancar berambut biru menyeringai ke arahnya. Sexta Espada, Grimmjow, berdiri di ambang pintu dengan seringai menghiasi wajahnya.

"Orihime..."

Orihime terkejut mendengar namanya dipanggil oleh Espada bertubuh tinggi itu, "Apa?"

"Ada yang baru loooh!" Grimmjow buru-buru melangkah memasuki ruangan dan mengeluarkan sebungkus oreo dari balik pakaiannya.

Bibir Orihime membentuk huruf "o" saat Grimmjow yang tiba di hadapannya menjulurkan biskuit coklat itu padanya. Ia baru saja akan menerima biskuit itu ketika Aizen memasuki ruangan. Pemimpin para Espada itu menggelengkan kepalanya.

"Orihime," Aizen berkata dengan nada memperingatkan, ia menjentikkan jarinya dan tampak di belakangnya Espada bernomor empat, Ulquiorra Sciffer, berjalan mendorong troli berisi makanan, "makan dulu sanah..."

Ulquiorra membuka tudung saji yang menutupi makan malam Orihime kali itu. Grimmjow berjengit saat melihat ayam panggang yang disajikan sebagai makan malam gadis manusia itu. Seketika wajah tampan Grimmjow berubah panik.

"AYAMKUUUUUUUUUUH!" raung Grimmjow, lalu ia melemparkan tatapan penuh kemarahan pada Aizen dan berteriak sambil meninggalkan ruangan, "LO, GUE, END!"

...END... (?)

.

OMAKE:

Ulquiorra menghampiri Grimmjow yang masih merajuk di sudut ruangan, menangisi ayamnya yang telah dipotong dan dimasak untuk makan malam. Ulquiorra, dengan wajah yang lebih murung dari biasanya, menepuk pundak Grimmjow dari belakang dan membuatnya menoleh ke arahnya.

"Grimmjow..." panggil Ulquiorra dengan nada bersalah, "Maafin Aizen ya..."

Grimmjow membuang muka.

"Para arrancar menggelar gerakan 1000 mawar untuk Aizen lho, biar kamu maafin dia..."

Grimmjow masih tidak menjawab dan kembali membuang muka.

"Grimmjow?"

Tiba-tiba Grimmjow menoleh dengan seringai lebar di wajahnya, "Wani piro?"

.

.

Author's Note:

Sorry, ini sangat crack. Saya lagi bosen.