ENVY
Rating :T
Pairing : Hiruma Mamori
I don't own ES21
~tsutaeni kitayo kizuato tadote~
klik!
~tsutaeni kitayo kizuato tadote~
klik!
ukh..sapa sih tengah malem gini telepon? dasar orang gak tau diri! gerutu mamo.
~tsutaeni kitayo kizuato tadote~
akhh sialan banget ni orang!
"halo sapa nih! inget waktu donk kalo telpon!"
"kekeke! anggota komite disiplin berbicara kasar di telepon."
"hiruma-kun!" mamo langsug mengenali suara setan di seberang sana.
"mau apa kau jam segini hiruma?"
"tch! lihat keluar jendela! cepat!"
mamo pun langsung keluar, ia melihat sebuah bingkisan. lalu, ia membuka langsung bingkisan itu. dan ternyata isinya adlah 1 kotak creampuff kariy kesukaannya!
"hiruma-kun..ini?"
"kekeke! selamat ulang tahun fucking manager! YA-HA!" klik! hiruma langsung menutup teleponnya.
mamori terbengong-bengong apa yang barusan terjadi. seorang hiruma, setan SMU Demon mengucapkan selamat ulang tahun dan memberi hadiah kepadanya? ah, mungkin cuma mimpi, batin mamo. mamo pun kembali melanjutkan tidurnya berharap ini adalah mimpi.
esoknya, mamo pergi ke sekolah dengan perasaan bingung. kejadian tadi malam ternyata bukan mimpi. bingkisan yang diberi hiruma masih ada di atas mejanya.
"ah..aku akan bertanya saja padanya kalau sudah pulang"
SEMUA ANGGOTA KOMITE DISIPLIN DIHARAP SEGERA BERKUMPUL DI RUANG RAPAT!
"ukh, rapat lagi..." keluh mamo
selama rapat berlangsung, mamo tidak bisa berkonsentrasi masalah rapat itu. ia terlalu sibuk untuk memikirkan hiruma.
"mamo-chan!"
"oh, iya tsuji-san. ada apa?"
"tolong antarkan dokumen ini ke ruang guru ya."
"baik, akan segera kulakukan."
BRUK!
"kyaa!" dokumen yang ia bawa jatuh karena ada seseorang yang menabraknya.
"ah, maaf! kau tidak apa-apa?"
ternyata yang menabraknya adalah seorang cowok. hmm,,aku belum pernah melihatnya, mungkin dia murid baru. batin mamo.
"ohh tidak apa-apa kok"
cowok itu ikut membantu mamo membereskan dokumen yang berserakan.
"maaf ya. tadi aku bengong. aku bingung mau ke mana soalnya aku murid baru di sini. kenalkan namaku Kazuto Kiryuu."
"tidak apa-apa. aku Mamori Anezaki. kalau kau mau aku bisa menemanimu berkeliling sekolah. tapi, aku harus mengantarkan dokumen ini dulu ke ruang guru." tawar mamo.
"baik. sekalian saja biar aku tau ruang guru. makasih ya anezaki-san."
sementara itu, ada seseorang yang memperhatikan mereka. ia tidak senang melihat pemandangan itu. ia takut apa yang dikhawatirkannya terjadi.
