Disclaimer : Hajime Isayama
Warning : Semi-canon, AU, OOC, dll, dsb, dkk
Summary :
Lihatlah Mereka Yang Sedang Berjuang Demi Membela Umat Manusia…
Lihatlah Mereka Dengan Mata Hatimu…
Dipunggung Mereka, Diantara Beban Yang Mereka Pikul…
Ada Sepasang Sayap Yang Membentang Indah…
Sepasang Sayap Berwarna Hitam Putih Dengan DI Selingi Bias Merah…
Sepasang Sayap Itu Melambangkan Semuanya, Menjadi Saksi Bisu…
Mereka Memang Membela Umat Manusia, Melindungi, Dan Membuat Perdamaian…
Tapi Cara Mereka Salah…
Pertumpahan Darah Antar Sesama Manusia Lah Yang Mereka Ambil…
Yang Mereka Jalani…
Jadi…
Siapa Pihak Yang Salah Dan Pihak Yang Benar Disini ?
Mereka Berjuang…
Pantang Menyerah…
Bahkan Mereka Telah Menulikan Telinga Mereka Terhadap Cemoohan Orang Di Saat Mereka Dilanda Kegagalan…
Sayap Itu Akan Menemani Mereka…
Dalam Duka Dan Lara…
Namun…
Tidak Selamanya Sayap Indah Itu Terbentang …
Sayap Itu Akan Hancur, Rontok Bersamaan Dengan Gugurnya Sosok Seorang Prajurit…
Ya…
Prajurit Yang Gugur Itu Adalah Prajurit Yang Kehilangan Sayapnya…
Tak Bisa Mengepak Dengan Indah Lagi…
Tidak Bisa Berjuang Lagi…
Tidak Akan Bisa Bangkit Lagi…
Namun…
Sebagai Gantinya…
Ditempat Nan Jauh Disana…
Sosok Prajurit Yang Gugur Itu Sedang Tersenyum…
Tersenyum Bahagia…
Seperti Tidak Pernah Ada Kesulitan Yang Melandanya…
Dipunggungnya Kini Telah Bersih, Bebas Dari Beban…
Namun Ada Sesuatu Disana…
Sepasang Sayap Putih Yang Membentang Lebar…
Sayap Putih Bersih Tanpa Cela…
Itulah Hadiah Bagi Para Prajurit…
Sepasang Sayap Indah…
Sepasang Sayap Yang Bernama SAYAP KEBEBASAN
Sayap Yang diimpikan Tiap Insan…
Sayap Yang Menunggu Jiwa Para Prajurit Pembela Manusia…
Sosok Jiwa Yang Tanpa Pamrih…
Pantang menyerah…
Walau Harus Melalui Jalan Yang Sangat Perih…
Balasan Disana Akan Setimpal…
Tapi…
Masalah Utamanya Adalah…
Dari Apa ? Dari Siapa ?
Dari Apa Manusia Harus Dilindungi ?
Dari Siapa Manusia Harus Dilindungi ?
Dari Makhluk Lain Kah ?
Atau…
Dari Manusia Itu Sendiri ?
Haruskah Semua Prajurit Itu Gugur Sia-Sia ?
Haruskah Semua Prajurit Itu Kecewa ?
Haruskah Semua Prajurit Itu Menyesal ?
Apakah Manusia Akan Menghormati Mereka ?
Apakah Manusia Akan Mengenang Mereka ?
Hanya Segelintir…
Ya. Hanya Segelintir…
Sangat Sedikit Orang Yang Mau Menghargai Mereka …
Sangat Sedikit Pula Orang Mau Mengibarkan Atau Meneruskan Panji Semangat Mereka…
Sangat Sedikit, Bahkan Hampir Tidak Ada…
Orang Yang Mau Membentangkan Sayap Mereka…
.
.
.
Sayap…
Bukanlah Media Keangkuhan…
Tetapi…
Sayap Adalah…
Lambang Kegigihan…
.
.
.
Aku masih tidak percaya… 6 tahun lalu aku kehilangan orang yang ku sayang. Setiap orang berkata jangan menangisinya, aku tidak menangis, ya aku tidak pernah menangis lagi kecuali pada malam itu. Aku masih terkungkung di dalam lapisan dinding-dinding ini, terkurung, tidak bebas, tidak ada kebebasan baik diluar dinding maupun didalam dinding. Orang-orang berkata, kalau kami para Squad Scouting Legion dapat membasmi para titan, akan ada kedamaian. Tapi apa mereka sadar ? dari beberapa titan, mereka adalah manusia, seperti Annie, Ymir, Berthold, Reiner, dan Eren… jadi sebenarnya, siapa musuh kami ? para titan atau justru para manusia atau yang lebih buruk adalah diri kita sendiri ?
.
.
.
Para perampok, penculik, dan penyamun. Mereka juga musuh kami, para manusia yang menginginkan kebebasan, namun dengan cara yang salah, sangat salah. Kami yakin Yang membedakan arah pengambilan keputusan adalah pengalaman masa lalu. Pengalaman pahit maupun pengalaman yang manis. Namun, saat kami berkata mereka itu tak lebih bagai seorang monster, kami juga sadar kalau Mereka bukan hanya pion catur yang tak bernyawa. Mereka memiliki nama, keluarga, dan perasaan. Mereka semua adalah manusia yang hidup dan meneteskan darah. Kami tidak membunuh manusia, tapi perbuatan mereka tidak menunjukkan kalau mereka manusia, mereka lebih buruk dari titan-titan itu. Tapi apakah jalan kami merebut kedamaian ini benar ? dengan membunuh ? mengorbankan banyak nyawa prajurit…
.
.
.
Kenapa kalian bertarung? Apa boleh buat. Lagi pula, dunia ini memang begitu kejam. Orang-orang berkata begitu tapi aku memiliki pendapat sendiri Dunia ini kejam tapi dunia ini juga indah. Ya dunia ini indah… seperti saat aku berkumpul dengan teman-teman seperjuanganku, saling menguatkan, saling melindungi, kami masih dapat merasakan yang namanya kasih sayang keluarga yang tercipta dari kebersamaan. Pada suatu hari Armin pernah berkata padaku… Jika aku bisa berguna, mati pun tidak masalah. Dia sanggup mati, dia rela untuk mati, asalkan dalam keadaan berguna… dan itu membuka mataku. Tak ada waktu untuk mempertimbangkan kalau ini benar atau salah. Bergeraklah.., Jangan takut untuk mengotori tanganmu! Mau semengerikan apa pun dunia ini. Mau sekejam apa pun dunia ini. Bertarunglah! Tetaplah Bertarung! Hanya itu yang harus kami lakukan, para titan itu, Jika ada alasan kenapa aku mati, aku akan melakukannya meskipun aku sendiri menolaknya. Karena Akan banyak pelajaran yang kita peroleh saat kita berani mengambil resiko. Dan saat itu aku mengerti, aku mencoba menjadi kuat, sangat kuat, untuk terus berjuang, aku ingin membuktikan gelar yang diberikan padaku, akan kubuktikan pada orang yang percaya, Sebagai prajurit, aku bersumpah dengan jiwaku akan membangkitkan kehidupan umat manusia! Tidak ada kebanggaan yang lebih tinggi lagi!Aku selalu percaya aku ini kuat karena Jika aku tidak bisa, maka aku akan mati. Tetapi jika aku menang, aku akan hidup. Tanpa aku melawan, aku tidak akan menang.Aku tidak akan menyerah ! Tidak akan pernah menyerah ! karena Ketika kami menyerah pada rasa takut kami melawan Titan, Kami tidak akan mampu melawan para Titan lagi! Karena aku yakin, sangat yakin kalau Jika ada musuh kuat dari luar yang mengancam umat manusia, umat manusia mungkin akan bersatu dan berhenti berperang dengan sesamanya.
.
.
.
Tapi bagaimana dengan prajurit yang telah gugur disana ? Semuanya..tidak mati dengan sia-sia. Pada hari itu, untuk pertamakalinya, umat manusia mengalahkan para raksasa. Kalian telah melakukan yang terbaik, dan sekarangpun juga. Semangat kalian akan hidup di dalam tubuh kami dan memberi kami kekuatan! Kami berjanji kepada kalian. Kami akan mengalahkan para Titan. Kami akan mengambil alih tugas mereka, melanjutkan perjuangan mereka. Kami tidak bisa membiarkan pengorbanan teman kami sia-sia.Kami harus berjuang sampai nafas terakhir kami.Mengapa kami melakukan itu ? karena Jika menurutmu mengorbankan nyawa demi menolong orang lain itu sudah biasa. Kau juga pasti mengerti, terkadang satu pengorbanan nyawa bisa menolong banyak nyawa. Itu yang memacu semangat kami, membakar jiwa kami, walau pun harus merasakan berkali-kali kepahitan, kegagalan dan kehilangan. Kami yakin Jika ada seseorang yang bisa membawa perubahan, dia pasti orang yang sanggup mengorbankan apa yang dia sayangi. Dia pasti orang yang akan membuang sisi manusia mereka, demi menghabisi monster. Orang yang tidak sanggup mengorbankan tak akan bisa mengubah apapun! mungkin banyak orang yang mengatakan kami sudah kehilangan rasa kemanusiaan kami, tapi Jika kami tak bisa mengorbankan apa pun, kami takkan bisa mengubah apa-apa. Demi melampaui monster, kami harus rela mengorbankan kemanusiaan kami. Kami sedikit kesal, geram dan marah pada mereka yang tidak melakukan apa-apa, hanya hidup dalam rasa belas kasihan orang lain. Lalu mencemooh saat tugas kami gagal, tak tau kah mereka rasanya kehilangan anggota pasukan ? ikatan kekeluargaan kami sudah mendarah daging, tidak mungkin kami menganggap mereka yang telah gugur itu hanya sebagai candaan, kami juga kehilangan, tak lihatkah kalian keadaan jasad-jasad mereka ? keadaan mereka sangat mengenaskan , bahkan ada beberapa yang remuk. Kami hanya mampu mengukir nama mereka pada sebuah prasasti batu, walaupun begitu, jiwa mereka tetap bersemayan disana, semangat mereka masih ada disana, mereka akan dan pasti akan selalu dikenang.
.
.
.
Jika memang tak ada kemungkinan kita bisa menang, maka lebih baik kita mencoba sesuatu yang memungkinkan untuk menang. Itu yang ku tanamkan dalam diriku, terdengar egois bukan ? Tapi mau bagaimana lagi. Aku bersama teman-teman dan atasanku harus berjuang untuk menang walau harus mengorbankan nyawa, tapi setidaknya kami dapat membawa kemenangan. Kami adalah para prajurit yang sedang mengembangkan sayap selebar-lebarnya untuk menaungi umat manusia dalam kedamaian. Jika memang memungkinkan, aku tidak mau menutup sayap yang terbentang ini, biarlah sepasang sayap ini terus menerus membentang dengan indah dan membawa kebanggaan tersendiri. Kebanggaan sebagai seorang prajurit.
.
.
.
TAMAT
