AN INDONESIAN NARUTO FANFICT

Character Based from

NARUTO © Masashi Kishimoto-sama

Kiss The Rain

Pairing: SasuFemNaru, dan sebagainya..

Rate: T, dan mungkin akan berubah …^^

Genre: Hurt/Comfort, Angst, Family.

WARNING: TYPO, OOC, Newbie, FemNaru, ide(kayaknya)pasaran, Death chara, dll..

Don't Like? Don't READ~

but... Mind to RnR..?

#cakap2 bentar~#

Hai hai semuaaa~~

Perkenalkaan, Watashi wa Puukyuuki desu., author baru yang dengan centilnya kegatelan pengen publish fict belom jadi ini.. naahh.. oleh karena itu, Puu mohon bantuan senpai-senpai semua dalam kritiknya yaaa.. Arigatou Gozaimasu~ #ojigi#

Selamat membaca, minna-chan… XD

Kiss The Rain

"Jika kau ingin.. ambil sajalah.. tapi lakukan dengan cepat."

dengan seringaian kepuasan, ia semakin mendekat ke arahku.

_PuuKyuuKi_

Chapter 1_My Coming_

Disinilah aku terdampar kali ini.

Di tempat yang penuh kebohongan.

di mana tiap orang saling berusaha mendukung namun dibelakang saling mengkhianati.

Sudah cukup penderitaanku dengan dilemparkannya aku kemari. Jadi, aku harus bisa menikmatinya sebisa mungkin.

Kulangkahkan kakiku menuju gerbang besar nan mewah didepanku.

" Selamat datang, nona Namikaze…" ucap seluruh maidku sembari membungkuk 90 derajat. Ku balas dengan anggukan, lalu kutinggal pergi. Samar-samar, aku mendengar bisik-bisik dari maid-maidku.

" Nona muda Namikaze sombong sekali. Aku jadi malas mau melayaninya." Sepertinya sih itu suara Shion.

Lalu suara lain menyusul, " Iya. Tapi kan, kewajiban kita disini untuk melayaninya. Lagipula, berani sekali kita bersikap seperti itu pada Nona muda Namikaze? Ingatlah, kita hanya pembantu disini." Ah.. itu suara Hanabi. Tch.. sepertinya aku harus memberinya tips tambahan untuknya.

Well.. selamat datang di Kediaman Pusat Keluarga Namikaze yang penuh dengan kebohongan.

Setelah berjalan sekitar 5 menit, tampaklah pintu utama rumah-atau mungkin bisa disebut istana-ku. Pintu yang besar, dipenuhi dengan ornament dan ukiran-ukiran rumit. Haaahh… ku hela nafasku sembari menggerakkan tanganku untuk membuka pintu raksasa didepanku. Lalu..

" Narucchaaannn… Okaeriiii…..!" Kaa-chan memelukku.

" Akhirnya kau kemari juga, adik bodoh.." kak Dei(fem) menyambutku dengan kata-kata menyebalkannya seperti biasa. Ku sunggingkan senyum terbaikku sejenak,"mana ayah? Kenapa ia tidak menyambutku?" tanyaku.

Semuanya hanya diam saja. Seketika, aku mendengar teriakan dari arah kamar utama 1.

"Mana si bodoh Naruto-ku? Bawa kemarii! Aku ingin memeluknyaaaa!"

Entah aku salah dengar atau apa, itu seperti suara ayah. Heh? Ayah? Sejak kapan ia –bahkan- berkata ingin memelukku?

"Tou-chanmu sedang ada banyak masalah, Naru-chan.. biarkan saja." Kata Kaa-chan saat melihat raut muka bingungku. Aku mengangguk lalu beranjak pergi menuju kamarku, kamar yang sudah bertahun-tahun lamanya tidak kuhuni lagi. Masihkah sama? Kuharap tidak.. ada begitu banyak kenangan buruk yang ingin kuhapus dan kukubur dalam-dalam. Dan.. syukurlah karena ternyata memang berbeda. Dulu catnya kuning-oranye cerah. Sekarang biru cerah. Jendela bulatku sekarang sudah tidak ada, digantikan oleh jendela besar dengan balkon dibaliknya. Tata interior serta perabotnya sangat sangat berbeda. Kuhempaskan badanku pada kasur queen size-ku yang baru. 'empuk. Tidak seperti ditempat Tsunade-baachan yang kerasnya seperti aspal,' batinku. Disinilah, akan kutempuh hidupku yang baru dengan membuang jauh-jauh masa lalu kelamku .