==*❋Kuroyuki*==
.
❋黒雪
.
Author:
黒雪谷上
(Kuroyuki Yagami)
.
Disclaimer:
Naruto by Mashashi Kishimoto sedangkan Charnya saya pinjam untuk waktu yang lama, Juga Char HS DxD saya pinjam Charnya untuk waktu yang lama.
WARNING:
Female Human Kurama, OOC, Gaje, typo yang bertebaran dimana-mana, Alternate Universe, Monster, Hunter no Sekai...
Genre:
Adventure, Action, Supernatural , Demons, Military
Rate:M
Pair:?
Author's Note:Fanfic ini merupakan fiction versi Remake dari fict Crossover Naruto x Highschool DxD, Named Kuroyuki. Maaf jika kalian para reader tidak menyukai fict saya. Disini Main Characternya adalah 'Sasuke Uchiha' (Don't Like Don't Read). Meskipun judulnya sama dengan Nama saya, itu bukan berarti mengisahkan kehidupan saya versi anime atau tulisan, melainkan saya ingin nama Kuroyuki bukanlah nama untuk karakter cewek saja seperti Kuroyukihime di Accel World saja. Selain itu, saya ingin membuat cerita yang benar-benar berbeda dengan yang kebanyakan orang tulis, yaitu berlatarkan Masa depan yang Hancur. Fanfic ini terinspirasi dari Game/Anime God Eater, Anime Shingeki no Kyojin, Tokyo Ghoul, dan Ajin. Dan lahirlah pemikiran baru dengan monster bernama Verkis muncul setelah jatuhnya Meteor bernama Apocalypse. Tetapi penyebab yang sebenarnya bukan itu saja.
Baiklah biar tidak bingung alangkah baiknya Kalian melihat Foto di Album "Kuroyuki" di Akun saya "Kuroyuki Yagami" (Khusus yang belum tahu) , yah maaf kalau gambarnya agak gimana gitu, Berhubung dengan saya kehilangan semangat hingga saat ini jadi ya maaf Karya seni saya yang ini begitu buruk
Keterangan:
-Apocalypse:Nama meteor raksasa yang meledak sebelum mencapai permukaan bumi.
-Verkis:Sebutan untuk monster pemusnah Umat manusia yang memiliki kulit sekeras baja. Monster ini memiliki banyak jenis seperti halnya Hewan, Namun ada juga yang memiliki postur tubuh manusia (Pria/Wanita). Monster ini tidak dapat mati meski dipenggal kepalanya, kecuali dengan memecah Pheromones Essense yang terdapat pada jantung Verkis menggunakan senjata yang disebut Blaster
-Pheromone Essense: Kristal merah yang terdapat pada jantung Verkis, dan merupakan sumber kehidupan bagi verkis, yang memiliki sifat asam yang korosif.
-Avenger:Nama organisasi yang berperan Anti-Verkis. Orang yang memiliki kemampuan istimewa untuk mengalahkan Verkis dengan senjatanya. Avenger terdapat beberapa tingkatan, Tingkatan pertama adalah Genesis, tingkat kedua adalah nama-nama Dewa (Zeus, Amaterasu, Tsukuyomi, Athena), dan tingkat ketiga atau terakhir adalah Nama-Nama Archangel(Gabriel, Uriel, Michael)
-Blaster:nama senjata Avenger yang dibentuk dari paduan baja dan logam serta di dalamnya terdapat Nubes Stone, Untuk dapat mengangkat atau mengendalaikan senjata ini Seseorang harus memiliki Vivid Armlet yang juga terdapat Nubes Stone. Blaster memiliki 4 type. Type pertama: Slayer (Blade), Type kedua: Berserker (Greatsword), Type Ketiga: Piercer (Spear), Type keempat: Slasher (Long Sword).
-Nubes Stone:Permata berwarna biru sebesar mata manusia dewasa yang terdapat pada Blaster dan Vivid Armlet.
Vivid Armlet: Sebuah gelang yang memiliki Nubes Stone, Fungsinya adalah untuk memperkuat ketahanan tubuh Avengers dan untuk mengeluarkan Cahaya Penghancur dari Nubes Stone karena pergesekan antara Energi Nubes yang ada pada Blaster dan Vivid Armlet
-Blaster Tag name: Semua Blaster memiliki nama dan tertera pada gagang Blaster
-Ventus:Nama perlindungan atau tempat untuk manusia yang memiliki dinding pelindung raksasa bernama Aphtha. Bisa juga diartikan sebuah Negara berdinding Baja
-Aphtha: Dinding baja yang mengelilingi Ventus, fungsinya untuk mencegah Verkis menerobos masuk ke dalam Ventus untuk memusnahkan manusia. Aphtha memliki ketebalan sampai 100 meter dan ketinggian hingga 30 meter. Jumlahnya ada 2 yaitu Aphtha inti dan Aphtha luar.
"Dont Like Dont Read"
*Happy Reading*
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
❋Verkis❋
Akan kuhancurkan semua monster itu. Untuk melindungi, merebut kembali, dan untuk kebebasan. Dengan nama Salju Hitam (Kuroyuki) akan ku hancurkan seluruh Verkis dengan Blasterku ini dan Tangan ini. Serta, dengan mata terkutukku inilah sebagai saksinya.
...
-Hyakunen mae-
(100 years Ago)
...
Terlihat sebuah Asteroid raksasa tertarik oleh gravitasi bumi dan bergesekan dengan atmosfer bumi. Akibatmya, asteroidtersebut berubah menjadi sebuah meteor raksasa.
Seluruh Manusia yang menyaksikan fenomena ini hanya dapat terpukau dengan rahang terbuka. Akan tetapi keterpukauan mereka berubah menjadi keterkejutan, pasalnya meteor tersebut secara tiba-tiba meledak sebelum mencapai,ke permukaan bumi dan menghasilkan ratusan ribu material meteor yang tersebar ke berbagai daerah.
Akibat ledakan itu, menyebabkan tempat jatuhnya material -material itu menjadi tidak menentu. ada yang jatuh di Pegunungan, perbukitan, hutan, danau, lautan, dan bahkan sampai di desa-desa meski tak sampai di kota.
"Apocalypse"gumam dua manusia secara bersamaan dengan raut wajah terkejut. Dua manusia itu berada di tempat yang berbeda dan dari suaranya, mereka berlawanan jenis.
#Skip#
Tampak seorang remaja perempuan berusia antara 17-18 tahunan tengah berlari menyusuri hutan dengan tergesa-gesa gelapnya malam sembari membawa benda(batu) yang mengeluarkan cahaya merah ruby. Gadis itu mengenakan gaun ala putri raja (putih) dengan rambut merah yang digerai. Dia terus berlari tanpa takut ada hewan buas yang setiap saat bisa menerkamnya.
Di sisi lain terdapat seorang pemuda yang sebaya dengan sang gadis, dia juga berlari menyusuri hutan dengan tergesa-gesa sambil membawa kristal namun mengeluarkan cahaya biru Azure. Pemuda ini memakai pakaian serba hitam(Kaos, Celana Panjang). Dia berlari di arah yang berlawanan dengan si gadis, bisa dipastikan mereka berdua sedang menuju ke tempat yang sama.
Mereka terus berlari di bawah sinar bulan sabit hingga mereka dipertemukan di suatu tempat seperti taman bunga kamellia merah. Setelah bertemu mereka berhadap-hadapan dengan jarak 1 meter. Setelah itu, menyatukan dua kristal berbeda warna itu hingga berubah menjadi sebuah kristal berwarna ungu.
Kemudian mereka berdua mengatakan sesuatu dengan senyuman ramah, namun perkataan mereka seperti dibisukan. Tak lama kemudian, kristal ungu yang mereka berdua pegang mengeluarkan cahaya yang sangat terang hingga keduanya lenyap ditelan cahaya. Akan tetapi sebelum itu sepasang manusia itu saling melempar senyum lalu mereka berciuman.
#Now#
GRRROOOOAAAARRRGGGHHHH!
Seekor harimau kumbamg setinggi 2 meter mengaum. Makhluk itu berjalan ke kiri dan dapat dilihat ekornya yang berbentuk sengat kalajengking itu melambai-lambai (Lihat Percy Jackaon=Sea of Monster), tidak hanya seekor namun puluhan ekor dan mereka berjalan melewati puing-puing bangunan meski ada juga gedung yang berdiri megah tanpa kaca jendela. Tempat itu sudah menjadi kota mati.
Rupanya makhluk-makhluk itu sedang menuju ke dinding baja berbentuk lonjong jika dilihat dari atas, letak dinding itu 5 KM ke arah timur dari kawanan monster-monster itu.
Bukan hanya Harimau kumbang berekor sengat kalajengking saja yang menuju ke dinding itu, tetapi juga ada makhluk berbentuk tubuh manusia (Laki-Laki&Perempuan) setinggi 3 meter dengan keadaan tanpa busana namun memiliki sayap yang berbeda warna setiap jenisnya.
Makhluk yang menyerupai manusia laki-laki dewasa memiliki rambut cokelat jabrik dengan sayap kupu-kupu berwarna biru yang bersinar dan tak memiliki alat kelamin seperti manusia serta jangan lupakan fakta bahwa dia bisa terbang. Sedangkan Makhluk yang menyerupai Wanita memiliki rambut kuning panjang dengan sayap kupu-kupu ungu, dia memiliki payudara yang keras karena tubuhnya terbuat dari campuran logam baja dan tidak memiliki puting sehingga mirip armor, dan ia tidak memiliki alat kelamin.
Kedua Makhluk ini memiliki kulit paduan baja dengan perak(Wanita) dan emas(Pria) dan sekeras baja.
.
.
.
Di balik dinding yang berdiri kokoh itu terdapat sebuah rumah yang terdapat lambang kipas putih merah di daun pintunya. Di dalamnya terdapat seorang wanita tengah menyulam Syal berwarna merah, rambut kuning keemasan panjangnya digerai, di kedua pipinya terdapat 3 goresan mirip kumis kucing, matanya senada dengan birunya samudera, dan kalung kristal segi lima menghiasi lehernya. Dia adalah istri dari seorang Uchiha, namanya adalah Naruko Uzumaki atau bisa juga dipanggil Naruko Uchiha.
"Kaa-san!" seorang anak kecil berambut hitam raven belasan tahunan memanggil ibunya yang sedang menyulam syal., anak itu tidak sendiri melainkan ditemani oleh saudarinya yang berambut hitam.
"Ada apa Sasuke?" sang ibu merespon namun masih meneruskan kegiatannya yaitu menyulam syal.
"wajah Tou-san itu...seperti apa?" tanya anak bernama Sasuke itu dengan raut wajah ingin tahu.
Sang ibu menghentikan aktivitasnya dan meletakkan bahan-bahan untuk menyulam syal itu pada meja bundar di depannya.
"apakah kalian benar-benar ingin tahu...tentang ayah kalian berdua Sasuke, Sarada..?" Sang Ibu memandang anak-anaknya dan ingin mengetahui jawaban mereka berdua
"ya...kami sangat ingin tahu, hanya kami saja orang yang berada di Akademi yang tidak memiliki ayah..." balas Seorang gadis berkacamata bernama Sarada dengan wajah murung
Tak lama kemudian Naruko tersenyum dan berdiri lalu mengajak kedua buah hatinya itu ke kamarnya.
tep tep tep
"Ikuti aku"
lantas dengan riang Sasuke dan Sarada mengikuti ibu mereka dengan berlari kecil
tep tep tep
tep tep tep
setelah berada didalam kamar Naruko menuju ke arah lemari baju dan mengambil sebuah kardus kecil di atas lemari baju
sett
setelah mengambil kardus itu Naruko meletakkannya pada meja yang berada di dekatnya itu. Sasuke dan Sarada terlihat ingin tahu dengan apa yang ada di dalam kardus kecil itu.
"apa isinya kaa-san?" tanya Sasuke tanpa melihat wajah ibunya.
"lihat saja nanti" dengan perlahan Naruko membuka kardus itu dan mengambil sebuah Bingkai foto yang di dalamnya terdapat foto seseorang.
"Inilah ayah kalian..."
Naruko menyodorkan foto itu kepada Sasuke dengan senyum tipis.
"Wahhhhh!"
Saat melihat foto sang ayah Sarada tampak kagum, pasalnya sang ayah dalam foto itu memakai seragam elit.
'Avenger?' batin Sasuke dengan raut wajah bertanya-tanya.
'begitu ya' Sasuke memiliki pemikiran lain tentang ayahnya yang selama ini menghilang.
"Kaa-san, bolehkah aku memajang foto Tou-san di ruang tamu?" tanya Sasuke dan mendapat anggukan serta senyum manis dari sang ibunda.
"Ayo Nii-san" Sarada dengan seenaknya mengajak saudaranya untuk membantu memajang foto sang ayah pada dinding di ruang tamu.
Sarada terlebih dahulu keluar kamar, sebelum Sasuke menyusul sarada, terlebih dahulu tangan kirinya dipengang oleh ibunya
"Sasuke, Aku tahu kalau kau bertanya tentang ayahmu...Ingatlah, Jangan pernah kau menjadi pasukan Avenger" Tutur sang ibu.
"alasannya adalah jawaban...Kematian atau Kehidupan..."
"Aku mengerti" Setelah itu Naruko melonggarkan pegangannya pada tangan Sasuke, Kemudian Sasuke langsung menyusul Sarada.
Sekarang kamar Naruko tengah kosong, saat itu juga Naruko mengambil sebuah bingkai foto lagi. Di dalamnya terdapat foto Naruko dengan suaminya yang tengah memakai gaun dan jaz pengantin.
Naruko meneteskan air mata karena dadanya terasa sesak sebab dipenuhi oleh kenangan-kenangan indah yang tak terlupakan.
"Itachi-kun" gumam Naruko sambil mendekap foto itu.
.
"Yosh!"
Sekarang di dinding terdapat foto seorang uchiha yang gagah memakai jaz berwarna merah dengan emblem emas berlambangkan pedang hitam bersisi merah di dada kirinya.
"Dengan begini kita dapat melihat wajah Tou-san setiap hari, kan Nii-san?"
"benar" balas Sasuke dengan sedikit tersenyum meski hanya senyum palsu. Sasuke kembali mengingat-ingat wajah Sang ibu saat melihat foto itu sebelum foto itu diberikan pada dirinya.
"bagaimana kalau kita ke Aspirin?" usul Sasuke.
"ah benar juga, sudah dua hari kita tidak pergi kesana" balas Sarada
"terlebih dahulu kita meminta izin kepada kaa-san, Nii-san" Sarada memperingati Kakaknya itu kala Sasuke akan beranjak keluar.
"huh...baiklah" dengan sedikit mengeluh Sasuke menyetujui usul Sarada.
tep tep tep
"kaa-san kita mau keluar, bolehkan?"
"ya" balas sang ibu
Di bagian bawah gambar foto dari foto kepala keluarga yang terpajang di dinding tersebut terdapat tulisan
'The Savior, One of the three Legendary Avengers'
'Itachi Uchiha'
.
#3 Years Later#
.
Bruk!
"Huhhhhhhhhh!.….. Segarnya udara di bawah Aspirin.…" Seseorang menidurkan dirinya pada rerumputan disertai suara eluhan darinya. Suara itu berasal dari seorang pemuda berambut hitam raven.
Mata Onyxnya tertuju pada birunya Shappire di langit, seolah-olah ingin menggapai warna itu. Pemuda itu memakai seragam berwarna putih dengan lambang bunga Mawar di dada sebelah kirinya.
"Tentu saja, di bawahnya kan ada puluhan bunga kamelia yang tumbuh subur..." Seorang gadis berambut hitam panjang dikuncir kuda, berkacamata yang sedang berjongkok di hadapan bunga Kamelia menyahut, dia juga memakai seragam yang sama dengan pemuda berambut hitam.
"Yah seandainya bunga kamelia ini berwarna merah" Mata Onyxnya menerawang ke arah sekumpulan bunga kamelia yang ada di hadapannya. Mereka berdua adalah Sasuke Uchiha dan Sarada Uchiha.
"yah, seperti Kurama-san..." Sahut Sarada dengan nada menggoda.
"B-Bukan itu maksudku...Baka Imouto!..."
"Lalu apa?...bukankah rambut Kurama-san juga merah?" ujar Ujar Sarada dengan nada masih menggoda kakaknya.
"Memang benar tapi aku itu menyukai warna hitam dan merah jadi...-"
"Jadi Kau berhayal jika suatu saat nanti kau memilikinya heh?" Sarada menyahut perkataan Sasuke sambil memejamkan matanya menikmati angin yang berhembus di sore hari itu.
"Yah..terserah katamu Baka Imouto!" setelah berkata seperti itu terjadi keheningan diantara mereka.
Wusssshhhhh!
Angin sepoi sepoi berhembus menemani keheningan mereka, bahkan dedaunan pohon yang mereka beri nama Aspirin ikut bergoyang, begitu juga dengan bunga kamelia di hadapan Sasuke.
Pandangan Sarada berubah ke arah jingganya langit sore di ufuk barat sambil duduk di samping tubuh Sasuke.
set!
"Nii-san" panggil Sarada kepada Sasuke.
"hmm?" Sasuke membalas dengan ringan tanpa membuka kelopak matanya.
"Sebentar lagi kita akan lulus dari SMP Rose, apa yang selanjutnya akan kita lakukan?...ke tingkat selanjutnya atau menjadi Avenger dan melihat dunia luar?" Ucap Sarada meminta usul dari Sasuke.
"Jika saja Kaa-san menyetujui kita untuk memasuki Avenger kita pasti akan menjadi prajurit militer dan mengetahui dunia luar-..." Mata Sasuke terbuka dan melanjutkan perkataannya yang belum sepenuhnya ia keluarkan
"...Kita pasti akan mengetahui rahasia dunia di luar dinding Aphtha ini" Kata Sarada.
"Aku ingin tahu kenapa Kaa-san selalu melarang kita mendekati dinding setinggi 20 meter itu...- gumam Sasuke, namun dia teringat perkataan Ibunya dulu
"alasannya adalah jawaban...Kematian atau Kehidupan..." Ibunya berkata kala Sasuke bersama sang adik di kamar sang Ibu sendiri waktu masih berumur belasan tahun
'Sampai saat ini aku masih belum mengerti apa arti perkataan kaa-san waktu itu' batin Sasuke.
"Jika kita terus berada di dalam Ventus tanpa mengerti apa yang terjadi di luar dinding maka hidup kita hanya seperti hewan ternak" Sarada kembali berkata.
"oh ya Nii-san, Langit senja itu indah ya" Sarada mengalihkan pembicaraan, namun Sasuke hanya diam, malahan dia ikut memandang langit sore di bagian barat.
"benar" balas Sasuke.
'Tetapi itu juga menyedihkan dan rasanya menusuk...entah mengapa aku merasa memiliki firasat buruk, seolah-olah aku telah membeku disini dan tidak ingin kembali kerumah' Batin Sasuke dengan pandangan nanar.
"Sudah waktunya ya" Sasuke berdiri diikuti oleh Sarada
"Baiklah...Ayo kita pulang" Sarada terlebih dahulu beranjak dari tempatnya.
"hm" Sasuke juga ikut melangkah, namun sebelum itu dia melihat ke arah langit senja.
'Kenapa?...…Semuanya terlalu cepat berakhir?.…..apakah semua hal yang ada di dunia ini mempunyai akhir?...…dan Bagaimana Akhir dari semua hal yang ada di dunia ini?...' Itulah pertanyaan Sasuke yang tertuju pada Tuhan dan Takdir.
.
.
.
Pagi berganti siang, Siang berganti sore, dan sore telah berganti malam. Hal itu terjadi sangat cepat, itulah yang terjadi pada hari ini.
semuanya menjadi gelap, namun kerlap-kerlip lampu di dalam Ventus menerangi serta menghiasi kegelapan malam.
Pada awalnya tampak tenang tapi...
…
"Sarada kau merasakan ada getaran?" Sasuke bertanya pada Sarada, saat ini mereka sedang berada di kamar mereka yakni satu kamar, namun kamar mereka bersebelahan.
"sedikit" Sarada menjawabnya dengan ringan seolah-olah dia tidak perduli.
'Perasaan apa ini' Pikir Sasuke dengan bola mata yang bergetar sembari melihat kedua telapak tangannya yang juga gemetar.
'rasanya aku ingin lari dari sini' pikirnya lagi namun dia menepis pikiran itu lalu menghirup nafas dalam-dalam, setelah itu menghembuskannya dengan pelan-pelan.
set!
Sasuke beranjak dari atas ranjang lalu keluar kamar. sementara Sarada melihat gerak-gerik Sasuke dengan tatapan heran.
greb!
terdengar suara pintu yang telah ditutup.
set!
Akhirnya Sarada juga ikut keluar
Saat berada di luar kamar, Sarada hanya melihat sang ibu saja.
"Kaa-san, Nii-san dimana?" tanyanya ketika melihat ibunya sedang duduk sambil meminum teh di ruang tamu.
"dia keluar rumah, katanya ingin mencari udara segar" Balas sang ibu sembari melihat wajah si megane yang menjadi anaknya yang identik dengan dirinya.
"begitu ya" Sarada langsung melangkah ke arah pintu berlambang Uchiha dari depan maupun belakang.
kriett!
greb!
Kini Sarada dapat melihat saudaranya tengah berdiri di halaman sembari melihat dinding Aphtha di Tenggara.
…
"getaran ini bukanlah getaran biasa" gumam Sarada, setelah itu dia melihat ke arah yang sama dengan Sasuke.
DDDUUAAAARRRR!...
Ledakan dahsyat terjadi di arah tenggara, tepatnya di dinding Aphtha. ledakan itu menyisakan puing-puing baja yang terbakar dengan api berwarna ungu.
Siapapun yang melihatnya pasti terkejut bahkan tidak dapat menggerakkan bagian tubuhnya karena pasrah.
.
"Dinding Aphtha bagian tenggara telah tertembus. Ini adalah misi rank SS, Mengrimkan Avenger tim Gabriel dan Lucifer! Ini bukanlah latihan!..."
"Kuulangi sekali lagi. Dinding Aphtha bagian tenggara telah tertembus. Ini adalah misi rank SS, Mengirimkan Avenger tim Gabriel dan Lucifer!..."
AN: Disini Lucifer saya bikin masih menjadi salah satu Archangel, jadi sorry mengubah takdir, tapi BODO AMAT!.
Terdengar suara yang merupakan perintah dari Ventus pusat, yaitu berasal dari tempat khusus Avenger. Lantas pasukan yang diberi perintah langsung menjalankan tugas mereka.
.
Sementara dua pemuda yang berdiri di depan rumah mereka sambil melihat api yang berkobar di Dinding Aphtha bagian tenggara hanya dapat membuka rahang dan mata mereka.
"Bohong" Gumam Sarada sembari menutup mulutnya rapat-rapat.
"Inikah...Kenyataannya?!" gumam Sasuke dengan wajah yang menggelap di balik poni rambutnya.
tak lama kemudian Naruko, sang ibu keluar rumah sambil membawa Syal yang sudah jadi.
brakk!
"Sasuke ada Ap-.." Naruko tidak jadi melanjutkan kata-katanya saat melihat Si raven menunjuk dinding yang telah hancur itu.
Mata sang ibu langsung melebar.
"Ter...tem... bus" gumam Naruko ketika melihat apa yang ditunjuk oleh Sasuke.
"Sarada!...Ayo kita pergi dari tempat ini bersama kaa-san" Ajak Sasuke.
"Tapi bagaimana dengan rumah kita?"
"itu urus nanti saja!" Sasuke langsung bertindak seolah-oleh menjadi pengganti pemimpin, pertama-tama ia memegang tangan sang ibu.
"Kaa-san, ayo kita lari dari sini...jika tidak kita akan mati" Tutur Sasuke mengajak sang ibu untuk mengungsi.
"Tapi-"
"tidak ada waktu lagi" Sasuke menyahut.
"Kita lari sekarang sebelum monster-monster itu berada disini"
tep!
Kemudian Sasuke menarik tangan ibunya lalu berlari bersama Sarada ke Pusat yang ada di Dinding Aphtha Inti.
Namun, setelah melewati 5 bangunan kaki ibu mereka terkilir
brugg!
Naruko terjatuh karena sudah tidak dapat berlari maupun berjalan.
"Kaa-san!"
"Kaa-san!"
Sasuke dan Sarada tentu terkejut. Mereka berdua kemudian mendatangi ibunya yang terjatuh.
"sepertinya kakiku terkilir. Aku sudah tidak dapat berlari maupun berjalan dengan kondisi seperti ini..."Sasuke dan Sarada hanya dapat terdiam
"Kalian berdua pergilah ke pusat, tinggalkan aku disini" Tutur ibu Sasuke
"tidak akan" Gumam Sarada,
"Kita akan terus bersama sampai kapanpun" Sarada berencana untuk menggendong ibunya di punggungnya, tetapi Monster-Monster setinggi 2 Meter berbentuk manusia (perempuan) bersayap kupu-kupu ungu terbang ke arah mereka.
"Verkis!?" Sarada terkejut makhluk pemakan manusia itu telah berada pada jarak 15 meter dengannya
"Celia" Gumam Sasuke menyebut jenis verkis tersebut.
"Kalian berdua cepatlah pergi "
"tidak" Sasuke membantah meski keadaannya sudah gentinh. Dia tidak mungkin meninggalkan ibunya seperti itu, namun jika salah satu dari Sarada dan Sasuke membawa Sarada tentu Celia itu akan memakan dua orang, yang membawa dan yang dibawa akan termakan oleh makhluk itu.
wushhh! Dammm
GROOAAARRGGHH...
Tiba-tiba muncul makhluk yang dapat melompat tinggi setinggi sekitar 3 meter. Verkis itu memiliki bentuk seperti Gorila kekar, berkulit perak, bertanduk Banteng, dan bermata ungu berpupil vertikal.
"Minorc!?" Sarada tak tahu harus berekspresi seperti bagaimana lagi. Makhluk tersebut lebih lincah dari monster berbentuk manusia bersayap kupu-kupu seperti di depannya.
Verkis itu melambai-lambaikan ekor lancip berbentuk tombak miliknya.
Note:Minorc adalah makhluk gabungan dari Minotaur dan Orc dan jadilah Minorc. Bentuknya lebih dominan ke Kera berkulit merah yang bertanduk.
"bukan...itu adalah evolusi dari Minorc, lihatlah, tubuhnya berwarna perak, bukanlah merah dan ekornya terlihat seperti tombak" Sasuke mengidentifikasi ciri-ciri monster tersebut.
Dzinggg!
Mulut Evolusi Minorc terbuka lalu berkumpulah energi pendar merah yang membentuk bola di dalam mulutnya.
'gawat!' insting Sasuke mengatakan jika dia harus pergi dulu sebelum terkena benda mirip bola itu. Sayangnya dia sulit untuk menemukan pilihan yang tepat, terlalu bingung sampai-sampai dia menutup matanya rapat-rapat.
"Sasuke" suara lembut memanggilnya. Setelah membuka mata Sasuke dapat melihat Ibunya menyodorkan syal merah kepadanya.
"Kaa-san" Sasuke bergumam, setelah itu dia menerimanya dengan ramah.
"Ini untukmu Sarada" Naruko melepaskan kalung kristal biru segi lima miliknya lalu menyodorkannya pada gadis berkacamata. .
"Anggap saja itu adalah kenangan dan bukan jimat" Tutur Naruko untuk yang terakhir kalinya dengan senyuman manis.
"Arigatou kaa-san" Sarada berterimakasih dengan berlinang air mata, bukannya senang dia malah menangis tersendu-sendu.
"Cepat pergi!" Naruko menyuruh kedua anaknya untuk segera meninggalkan dirinya beserta tempat ini.
"Tidak akan" Sasuke menolak, dia bingung harus memilih pilihan yang mana. Kedua pilihan yang dihadapkan padanya sangat sulit, apalagi dia harus memilih salah satu dari kedua pilihan tersebut.
Bukannya sedih karena anak laki-lakinya ini tidak mematuhinya, dia malah tersenyum.
"Sasuke, Di dunia ini, di kehidupan ini terkadang kita harus memilih salah satu dari beberapa pilihan" Tutur Naruko menasehati anaknya. Tentu saja itu membuat Sasuke kecewa.
Swushh!
DUARRR!
Bangunan di belakang Sasuke dan Sarada roboh karena bola energi berwarna merah menerjangnya.
"CEPAT PERGI!" Naruko mengulangi perkataannya namun dengan suara yang lebih tinggi.
""Tidak akan"" Kini kedua anaknya menolak. Mereka berdua menundukkan kepala mereka, merenungi tentang apa yang harus mereka lakukan. Kebanyakan berpikir akhirnya mereka terlambat memilih salah satu diantara pilihan mereka, sehingga takdirlah yang memilihnya.
GROAARRGGHHH!
ZWUSSHHH!
DUUAARR!
Sasuke dan Sarada terpental sangat jauh, sekitar 20 meter dan berakhir dengan tergeletak dengan mata menatap langit dan wajah menahan sakit.
Mata Sarada baru sadar. Dia melebarkan matanya karena teringat dengan keadaan ibunya.
"Kaa-san-" gumam Sarada seperti menahan rasa sakit. Kacamatanya retak hampir pecah. Jika pecah maka dia tidak dapat melihat untuk selama-lamanya. Namun takdir terkadang juga bisa berbaik hati.
"Uso" Kini suara Sasuke yang terdengar di telinga gadis berkacamata itu.
Note: Uso=Bohong
Mata Onyx Sasuke bergetar tak mempercayai penglihatannya.
Di depannya terdapat Monster berbentuk Kera bertubuh kekar, berkulit perak bertanduk banteng sedang memegang tubuh manusia. Dalam gerakan perlahan Manusia tersebut ditelan bulat-bulat oleh monster tersebut.
"Tidak mungkin...kaa-san..." Gumam Sarada tak jauh berbeda dengan kakak laki-lakinya itu.
Kemudian Sarada berdiri sambil berjalan tertatih-tatih ke arah Kera bertanduk tersebut disertai kedua tangan yang ingin menggapai sesuatu yang dimakan oleh Kera tersebut.
"Sarada Berhenti! jangan Mendekatinya!" Sia-sia perkataan Sasuke tidak di dengarkan oleh Sarada.
"KUBILANG BERHENTI!" Sasuke berusaha untuk berdiri, dia ingin mencegah Sarada melakukan hal ceroboh.
GROAAARRRRGGGHH!
Evolusi Minorc tersebut meraung, setelah itu dia berlari dengan tangan sebagai pengayun seperti Gorila. Sarada berhenti berjalan ketika Evolusi Minorc tersebut melangkah ke arahnya.
Sarada berkeringat dingin, tubuhnya tidak dapat digerakkan lagi karena takut.
"LARI SARADA!" Sasuke berteriak keras untuk memperingati Sarada, akan tetapi Sarada tidak beranjak dari tempatnya bediri seolah-olah sudah terpaku ditempat. Kera bertubuh perak dan bertanduk melengkung itu perlahan mendekati Sarada, Tanah berguncang akibat beban si Kera kekar itu.
"tidak...tidak...jangan mendekat..." Sarada bergeming ketakutan, kini dia linglung.
"PERGIIII!-"
greb!
Tiba-tiba Tangan kiri Sarada ditarik seseorang hingga membuatnya terkejut.
"Nii-san?"
"Ayo kita lari dari sini!"Seru Sasuke dengan tegas. Dia tidak ingin kehilangan orang yang ia sayangi untuk ke sekian kalinya.
Tep! tep! tep!
Sasuke berlari sambil menarik tangan Sarada, dan secara otomatis Sarada juga ikut berlari.
"Kita lari sekencang mungkin!" Sasuke kembali berseru. Kini dia menuju ke timur.
'Ini?' Sarada seperti mengenal jalan yang sedang dilewatinya.
"Kita akan ke Aspirin" Ujar Sasuke, seolah-olah tahu isi kepala Sarada.
Sambil berlari kencang, Dibelakang mereka terdapat Kera besar bertubuh perak seperti gorila namun bertanduk seperti Minotaur.
Mereka berlari dibawah sinar rembulan yang memancarkan cahaya kesedihan malam ini. Tinggal 10 meter jarak Evolusi Minorc itu dan Dua Uchiha tersebut.
Kini jarak mereka dan Aspirin tinggal 20 meter lagi, sedangkan si Kera ganas itu berada pada 10 meter dengan mereka.
"Ni-san!"
Brukk
"Sarada!" Dan secara langsung, Kaki Sarada tersandung batu dan terkilir saat akan bertanya, Akibat hal ini Sasuke lebih memilih mengabaikan kata-kata apapun dari mereka.
Wusshh!
Si Kera melompat dan kini tinggal 5-6 meter di belakang Sarada. Di sekitar mereka masihlah Perkampungan, Jadi tidak ada jalan lain lagi untuk menghindar, lagi pula jalur ini hanya memiliki dua jalur yang menjadi satu. Yaitu ke Aspirin dan Perkebunan, dan satunya adalah menuju ke pemukiman penduduk.
Duakkhh! Bamm!
Tubuh Sarada terpelanting ke kiri akibat pukulan keras dari Kera bertubuh perak tersebut dengan tangan kanannya, hingga Sarada bertubrukan dengan dinding bata hingga dinding bata tersebut berlubang.
Sasuke hampir ikut terpelanting saat Sarada terkena pukulan oleh monster tersebut, Namun berhubungan dengan kerasnya pukulan Sasuke hanya berputar kurang-lebih 180 derajat
Setelah itu Sasuke melihat Sarada tak sadarkan diri. Melihat itu Sasuke menjadi marah, dia ingin menghajar Kera itu tapi...
Ketika Kera itu memandang dirinya, Sasuke ikut gemetar, dia sudah tidak memiliki harapan hidup lagi.
"Bodo amat" Tangan Sasuke mengepal erat.
'Jika aku mati disini maka semua kenangan yang diberikan oleh semua orang juga akan lenyap, Tidak...aku tidak boleh mati...aku tidak ingin mati...Sudah cukup main-mainnya...Aku akan hidup dan memasuki Avenger...dan aku..." Sasuke berdiri dengan terhuyung-huyung dengan berbagai perasaan.
"Dan aku AKAN MEMBUNUH SEMUA VERKIS!" teriaknya spontan sambil mengarahkan pandangan kebencian dan amarah kepada Evolusi Minorc tersebut. Tangannya Mengepal erat, Mereka saling berhadapan tanpa bergerak sedikitpun.
Swushhh!
Syuutt!
Sasuke melompat ke arah kiri ketika Kera tersebut melayangkan pukulannya ke arah kiri (Dari posisi Evolusi Minorc).
set! klank!
Sasuke mengambil potongan besi balok berujung lancip sepanjang 70 cm lebih lalu berlari ke belakang Evolusi Minorc.
'Tubuhmu memang berarmor perak tapi...-' Ujar Sasuke dalam hati.
Swusshh!
Crasshhh!
GROOOAAARRRGGHHH!
"Tengkukmu masihlah terbuat dari daging...dan..." Sasuke menancapkan potongan besi ke tengkuk Evolusi Minorc, alhasil Kera bertubuh emas tersebut meraung kesakitan. Setelah itu, Sasuke mencabut potongan besi tersebut dan turun dari pundak si Evolusi Minorc ke depan tubuh Evolusi Minorc yang sedang kesakitan memegangi tengkuknya sembari merunduk.
set!
crasshh!
"Matamu masihlah lunak!"
Dengan kejam Sasuke menancapkan potongan besi tersebut ke mata kiri Evolusi Minorc
GROOOAARRGG!
Dia meraung lagi, akan tetapi kali ini kelihatannya dia juga marah.
"!"
Jdassshhh
Ekornya mengibaskan Sasuke hingga terpelanting sampai menubruk sebuah pohon yang disekitarnya terdapat bunga Kamelia putih.
Bruggh!
"Akhh" Dari dalam mulutnya merembes cairan kental berwarna merah.
'Aku bertubrukan dengan Aspirin' Batin pemuda itu
"S-sialan...ternyata dia ganas juga..."Gumam Sasuke setelah menerima serangan 'one hit' Dari Evolusi Minorc. Dia dapat melihat Kera perak itu memukul ke segala arah, dia seperti tidak ingin membiarkan musuhnya dapat mendekat se-inchi pun karena serangannya 360 derajat.
"!"
Setelah beberapa menit berlalu, Evolusi Minorc itu berhenti sejenak selama 5 detik. Setelah itu Dia menatap ke manusia yang sedang memperhatikannya di bawah pohon yang sedang bersandar dengan kondisi yang memprihatinkan.
'Sial..Dia malah menuju kemari...apa yang terjadi dengan matanya?' batin Sasuke tentang kejadian kali ini.
"!" Setelah melihat Evolusi Minorc dari dekat dan monster itu bersiap memukulnya, dia terkejut setengah mati.
'Matanya ber-regenerasi!' Pikirnya menilai Evolusi Minorc
'Sial tubuhku tidak bisa bergerak...Apakah ini adalah...Akhirku?' batinnya,
Syuutt!
Bruuaakk!
Dia menerima pukulan keras si tangan perak hingga perutnya hancur. Darahnya memuncrat ke segala arah, Matanya blur, hingga matanya tertutup sepenuhnya.
'Aku mati?'
Sebagian Bunga Kamelia yang tumbuh di bawah pohon Aspirin/pohon Elm kini berwarna merah karena tercampur oleh darah Sasuke, dan Sebagian bunga kamelia berwarna putih bermanik merah.
tes!
tes!
tes!
Setelah itu, dari langit muncul butiran-butiran air yang secara bergantian dan perlahan menyentuh permukaan bumi. Bulan juga sudah tidak menampakkan dirinya dan tertutupi oleh awan gelap.
tes! tes! tes! tes! tes!...
Dan dengan jangka waktu beberapa detik bitiran-butiran air yang turun dari langit semakin banyak dan deras.
Bahkan langit pun menangisi kematian Sasuke
.
.
.
Dalam pandangan seseorang, Mata Seseorang terbuka, dia baru saja membelah kegelapan dengan membuka kelopak matanya.
Pertama-tama, dia dapat melihat atap putih berlampu, setelah itu dia menoleh ke arah samping kanan dan kiri, Dia dapat melihat tirai berwarna hijau tua di kedua sisi.
'Ini bukanlah kamarku' Batinnya, Dari suaranya dia adalah seorang perempuan.
Lantas dia mencoba merubah posisinya menjadi duduk di atas ranjang. Pakaiannya sudah berbeda menjadi pakaian pasien yang berada di rumah sakit.
"Oh kau sudah bangun ya" Ujar seorang Wanita berambut pirang pucat berkuncir empat yang memakai pakaian dosen. Dilihat dari wajahnya dia berumur 2 tahun lebih tua dari gadis yang duduk sambil meluruskan kakinya di atas ranjang pasien.
"Siapa kamu?" Tanya gadis yang berada di atas ranjang.
"Namaku adalah Temari, Sabaku Temari. Aku baru dua tahun bekerja disini setelah lulus dari SMP Rose" Ujar perempuan bernama Temari tersebut.
"Begitu,Senpai ya, Anu...Bisa tolong ambilkan kacamataku?" Tanya gadis berambut hitam panjang yang dikuncir kuda
"Maaf tapi Kacamatamu sudah hancur, jadi Tunggulah sampai dokter memberimu kacamata baru" Ujar Temari membalas pertanyaan Gadis itu dengan ikut bersedih.
"Begitu, Perkenalkan Namaku Uchiha Sarada, Tolong kerjasamanya" Ujar Sarada dengan sedikit membungkukkan badannya.
"Ya aku mengerti, Tolong kerjasamanya juga" Balas Temari dengan ramah. Setelah itu Sarada kembali ke posisi duduknya
"Oh ya, apakah kau tahu dimana kakakku berada?" Tanya Sarada.
"Kamu mempunyai kakak?"
"Ya, Dia berambut hitam bermodel pantat ayam" Ucap Sarada menjelaskan sedikit ciri-ciri Kakaknya.
"Jadi yang itu ya" Temari ingat ada seorang pasian dengan ciri-ciri yang sama dengan yang Sarada katakan.
"Apakah kau tahu sesuatu?" Sarada bertanya lagi
"Ya, Kondisinya mengenaskan, tetapi tenang saja Dia masih hidup...Hanya saja...kini dia sedang Koma dan harus mendapatkan perhatian lebih oleh perawat Senior" Mata Sarada tidak dapat menahan bendungan air matanya kala mengetahui Kondisi kakaknya seperti itu, namun di sisi lain dia bahagia karena satu-satunya keluarga yang ia miliki masih hidup.
"Ternyata begitu, aku merasa senang karena kakakku masih hidup" Ujar Sarada dengan sedikit menunduk, Temari mengerti bagaimana perasaan Sarada saat ini. Berhubung dengan 'hanyq' mereka berdua yang selamat dari insiden ini dari warga lain selain Avenger yang ditugaskan.
"Ngomong-ngomong Temari-san, ini dimana?" Tanya Sarada sambil mengusap air matanya.
"Ini adalah Ventus Pusat, Di tempat singgahnya para Avenger" Balas Temari, Mata Sarada terbuka lebar. Tanpa ia sadari tujuannya tercapai.
"Avenger Corps" Gumam Sarada.
.
.
.
Sudah seminggu sejak tertembusnya dinding Aphtha di tenggara. Kini suasana sudah berjalan normal seperti biasa, Orang-orang yang tinggal di dekat dinding juga sudah mulai melepas kepergian keluarganya karena kejadian mengerikan saat itu, dan memulai kehidupan baru.
Sayangnya, untuk memperbaiki (menambal) Dinding Aphtha diperlukan waktu yang sangat lama dan paling lama setengah tahun mengingat lubang yang dibuat tingginya sekitar 18 meter dengan lebar 13 meter.
waktu itu malam dihiasi oleh Api ungu, dan pandangan monster bermata ungu. Mereka mengakibatkan malam berdarah, bahkan bulan yang menyaksikan kejadian ini juga terlihat marah, akan tetapi apa yang bisa ia perbuat...
Unmei wa Unmei da, Takdir adalah takdir, Bulan tidak dapat mendekati bumi lebih dari itu. Jika itu terjadi maka itu adalah akhir dunia.
Bahkan langitpun hanya dapat mengeluarkan tangisannya untuk mengasihani manusia yang mati karena termakan atau terbunuh oleh Verkis, dan tangisannya itu memadamkan api ungu yang membakar segalanya.
.
.
Saat ini seseorang berambut hitam tengah terbaring lemas di atas ranjang dengan tubuh yang kurus, Dia juga terhubung oleh infus, Oksigen, dan kabel-kabel lain yang sulit dimengerti oleh orang awam terpasang di dada dan perutnya serta tangannya.
Dari luar ruangan, seorang gadis berkacamata memandang orang tersebut dengan pandangan nanar, Dia melihat dari balik kaca di luar ruangan.
"Ano, Uchiha-san kenapa anda disini?" Tanya seseorang dari belakang gadis itu. Lantas gadis tersebut menoleh ke orang yang menanyainya.
"Ah, Saya hanya sedang melihat kondisi kakak saya, Grayfia-san" Balas gadis berkacamata dengan sopan.
"Jadi orang yang dirawat itu adalah kakakmu?...Aku baru tahu karena selama ini aku belum pernah melihatmu kemari sebelumnya" Ujar Grayfia dengan memajukan langkah kakinya dan melihat ke arah Pemuda yang terkulai lemas di atas ranjang dengan alat bantu yang melebihi perawatan normal.
"Ya" Balas Uchiha tersebut dengan suara lirih.
"Tenang saja, Kakakmu adalah orang yang hebat, Padahal Dia memiliki luka yang Parah di perutnya, tetapi dia berhasil mengalahkan Simian sendirian...Simian sendiri adalah Monster Rank A yang bersifat Aggressive..."Tutur Grayfia menjelaskan sebuah keajaiban yang dibuat oleh Sasuke Uchiha.
"Simian, Rank A, Aggressive..."Gadis bernama lengkap Sarada Uchiha itu bergumam. Ya, Evolusi ke dua dari Minorc adalah Simian, Dan Simian adalah Verkis Agressive tingkat menengah ke atas jadi untuk menghadapinya perlua adanya Defender.
"Grayfia-san, Kalau boleh tahu Verkis apa yang paling kuat dan ciri-cirinya seperti apa?" Tanya Sarada kepada Grayfia
"Sampai saat ini hanya ada 2 Verkis...Pertama, Bahamut, Kedua Ouroboros.."
"Apakah kau mengetahui Draco?" Grayfia menatap ke arah Sarada, Sarada mengangguk.
"Itu adalah Evolusi ketiga Draco...Tubuhnya mencapai 50 meter dan bernafas api ungu, Sekali berhembus Puluhan orang dapat terbakar seketiks jika tanpa sesuatu yang dapat melindunginya, Dan yang paling mengerikan adalah Sayapnya berupa bilah Katana hitam keunguan...Sedangkan Ouroboros tinggal di perairan dan jarang di darat, Dia berbentuk Ular, panjangnya mencapai 50 meter dan tubuhnya berdiameter sekitar 30 meter. Verkis ini dapat mengeluarkan cahaya Laser (Divine) Dari dahinya...Itu saja yang kutahu" Jelas Grayfia secara singkat.
"Begitu ya Apakah mustahil untuk mengalahkannya?" Tanyanya dengan suara kecewa.
"Tidak ada yang mustahil, buktinya Uchiha Itachi dan Naruko Uzumaki pernah mengalahkan kedua Verkis ini meski berjam-jam" Ujar Grayfia. Sontak mata Sarada Melebar, ternyata Ayah dan Ibunya lah yang menolak pernyataannya itu Sendiri.
'Tou-san dan Kaa-san' Batinnya
'Ternyata Kaa-san juga adalah Avenger?...tetapi kenapa dia menyembunyikan tentang hal ini?...Mungkinkah ada hal yang tidak boleh atau belum saatnya kami ketahui?' Sarada yakin dengan pemikirannya kali ini.
Di Dalam ruangan perawatan, jari kanan Laki-laki bernama Sasuke Uchiha itu bergerak.
"Tou-san" Ucapnya secara tak sadar.
•
*TBC*
•
Preview:
"Nii-san Apakah kau akan menjadi Avenger?"
"Aku akan membunuh semua Verkis"
"Kau Akan Masuk ke tim Genesis Alpha bersama Uchiha Sasuke dan Yuuto Kiba"
"Pedang yang indah"
"Sekarang, Aku tidak lebih dari sekedar Alat"
"Burst"
"Inilah aku yang sekarang, sebagai KUROYUKI!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Kuroyuki's Note: Hora, Gimana ceritanya? Membosankan? Ribet? Menarik? Atau Greget?
Yah pasti ada dari kalian yang tidak menyukai ini tapi, Tak masalah...Asalkan ada review yang membangun fict ini akan terus mengalir.
•
•••
•••
-黒雪-
•
※For Anniversary of Tour in Bali※
※Untuk Satu Tahun Saya Menjadi Author※
※15 Mei 2016※
•
#Kuroyuki Log Out
