Resident Evil 7 : Beginning Hour
By : Allamanda Cathartica
Moon Jongup, Choi Junhong, Jung Daehyun, and Yoo Youngjae. JONGLO!
Oneshot!
RATE : K+!
AUTHOR POV
WARNING!
OKE FIX INI FF NISTA BANGET YALORD. A romance, humor, dan friendship. FF INI DELUSIONAL GEWLA AW. School-life background!
SHOUNEN-AI
ALL CHARACTERS BELONG TO ©TS ENTERTAINMENT, BUT THE STORY-LINE IS MINE!
Recommended banget baca FF ini sambil dengerin B.A.P – Stop It!
.
.
"Youngjae hyung!"
Seorang namja yang tengah mengobrol asyik dengan namja lain menoleh—merasa terpanggil—dan mendapati seorang namja berperawakan tinggi dan manis menghampirinya. Namja manis yang tadi dipanggil—Yoo Youngjae—hanya tersenyum melihat siapa yang memanggilnya. Ah, itu Choi Junhong.
"Hyung! Ternyata hyung juga pulang cepat! Kenapa tidak langsung pulang?"ucap Junhong, dikekehi Youngjae.
"Iya. Semua guru kan rapat, makanya pulang cepat. Aku sedang menunggu Daehyun. Dia dipanggil guru untuk mengurus verifikasi PDSS-nya."ucap Youngjae, diangguki Junhong.
"Kira-kira, pilihan satu universitas hyung apa?"tanya Junhong, dideliki Youngjae.
"Entahlah. Yang pasti, apapun itu universitasnya, asalkan jurusan seni musik. Aku terima saja."ucap Youngjae, diangguki Junhong lagi—damn, Junhong is way too cute.
"Youngjae-ah!"
Youngjae dan Junhong menoleh, mendapati seorang namja yang menghampiri mereka dengan setengah berlari. Youngjae tersenyum manis, dan Junhong sudah melambai padanya dengan semangat.
"Eh, ada Junhong!"ucap namja itu—Jung Daehyun.
"Hai, hyung! Youngjae hyung sudah menunggu lama, tuh!"ucap Junhong, membuat Daehyun kaget.
"Jinjja? Kau sudah menunggu lama?"tanya Daehyun, digelengi Youngjae dengan selingan senyuman.
"Aku baik-baik saja. Santai saja."jawab Youngjae.
"Oh iya."
Youngjae dan Daehyun menoleh, mendapati Junhong yang menatapnya penuh penasaran. Well, hoobae mereka yang satu ini memang benar-benar imut.
"Kalian memang mau kemana? Kok janjian pergi?"tanya Junhong, menatap Youngjae dan Daehyun bergantian.
"Aku mau main ke rumah Daehyun. Kami mau berlatih lagu ballad untuk ujian praktek nanti."jawab Youngjae, diangguki Junhong—sudah berapa kali dia mengangguk seperti anak kecil, huh? Such a cutie.
"OH IYA DAEHYUN HYUNG!"entah kenapa, tiba-tiba Junhong berteriak nyaring.
"AISH! Teriakanmu itu, lho!"pekik Daehyun, dengan satu tangan menutupi telinganya—bisa tuli dia mendengar teriakan Junhong yang melengking.
"Bolehkah aku ikut? Kan Daehyun hyung sudah punya Resident Evil 7 Biohazard : Beginning Hour!"pekik Junhong, semangat.
Untuk urusan game, Junhong termasuk murid yang senior dan sudah dikenal seantero Steam—suatu basis game online.
"Iya, sih. Cuman, aku belum bisa memainkannya karena sibuk mengurus ini-itu."ucap Daehyun.
Oh, lihat, ucapan Daehyun benar-benar menjadi angin segar bagi Junhong.
"MAU IKUUUUT!"pekik Junhong, dengan teriakan melengkingnya lagi.
"AIH, OKE OKE! Jangan teriak-teriak, ah!"ucap Daehyun, kali ini kedua tangannya mengucek telinganya—takut berdenging.
"Yos! Oke deh!"pekik Junhong, semangat.
Youngjae menatap Daehyun, dan Daehyun menghela nafas berat sembari membalas tatapannya. Hari itu, mungkin mereka tidak akan berlatih vokal untuk ujian praktek. Tentu saja tidak!
Youngjae pasti akan memilih untuk melihat Junhong bermain game daripada melatih vokal yang jelas-jelas sudah seperti suara bidadari surga.
Oke, ini berlebihan.
-XOXO-
"Sudah sampaii!"
Daehyun, Youngjae, dan Junhong turun dari bus sekolah di depan rumah Daehyun yang cukup besar. Daehyun berjalan ke arah pagar, kemudian membuka pagarnya dan mempersilahkan Youngjae dan Junhong masuk.
"Aku tidak tahu apakah ada makanan atau tidak. Kalau tidak ada, nanti kita delivery order saja."ucap Daehyun, diangguki Youngjae.
"Tidak ada orang, hyung?"tanya Junhong, diangguki Daehyun.
"Appa dan eomma pergi ke Jepang untuk menjenguk Eunji, sepupuku. Jaehyun sedang kemping bersama grup pecinta alamnya."jawab Daehyun seraya membuka pintu rumah dengan sebuah kunci.
CKLEK
"Silahkan masuuuk!"
Youngjae dan Junhong masuk, disusul oleh Daehyun. Daehyun mencari saklar lampu di dinding rumah.
TRING!
Dan rumah itu pun terang benderang—tidak segelap tadi.
"Ayo, kita maiinnn!"
-XOXO-
Junhong dan Youngjae tengah duduk di depan sebuah komputer yang menampilkan grafik menarik Resident Evil 7 : Beginning Hour. Daehyun menghampiri mereka sambil membawa tiga buah gelas berisi cokelat panas.
"Hyung, belum purchase full game-nya?"tanya Junhong, digelengi Daehyun.
"Uang jajanku belum cukup. Kau mau ikut bayar?"tanya Daehyun, seraya memberikan gelas-gelas itu pada Youngjae dan Junhong.
"Terimakasih, Dae!"
"Aku bisa ikut purchase, tapi setelah aku purchase Battlefield III."jawab Junhong, diangguki Daehyun.
"Call!"
"Ayo, main!"pekik Youngjae, tidak sabaran—padahal dia bukan gamer.
Junhong mengklik pilihan start, dan muncullah grafik awal dari teaser game itu. Tanpa sadar, Youngjae sudah mendekap lengan Junhong—namja ini ketakutan sekali. Junhong sendiri sedikit ketakutan memainkan game itu. Daehyun berdiri di belakang mereka, menatap layar komputer dengan serius.
"Kalau di walkthrough-nya ada banyak ending, hyung!"ucap Junhong, dengan kedua tangan sibuk di atas keyboard dan kedua mata fokus ke layar komputer.
"Iya. Aku baru tahu yang bad ending. Nanti ada ending yang lain."jawab Daehyun, ikut fokus juga.
"Perasaanku saja, atau grafik Resident Evil yang sekarang agak berubah?"tanya Youngjae, dengan tangan mendekap lengan Junhong erat.
"Iya. Plot ceritanya juga berubah, tidak pakai Chris Redfield dan Leon S. Kennedy lagi. Karakternya orisinal."jawab Daehyun.
"Aku baca artikel, katanya 95% gamers ketakutan main game ini karena grafiknya yang horor. Benar-benar kembali seperti masa-masa Resident Evil Zero."gumam Junhong.
BRAK!
"ASDFGHJKL!"
"OH MY GOD!"
"AISH JINJJA!"
Tampak di layar sebuah boneka manekin yang terjatuh tepat di depan pemain utama—Ethan, nama karakternya.
"SUMPAH! AKU MANA KUAT MAIN INI!"pekik Junhong, dengan tangan yang segera menekan esc di keyboard—mem-pause permainan itu.
"Kalau masih ketakutan, tunggu temanku datang saja. Sebentar lagi dia sampai."ucap Daehyun, kemudian melihat ke arah ponselnya.
"Siapa?"tanya Youngjae dan Junhong bersamaan.
.
.
"Moon Jongup, pro gamer Steam dengan nama BlackDeath."
-XOXO-
CKLEK
"Hai, Dae!"
Seorang namja memasuki rumah itu, dan ber-highfive ria dengan Daehyun. Youngjae menyapa Jongup dengan riang—dia kenal dengan orang itu. Berbeda dengan Junhong yang justru kebingungan—dia tidak kenal siapa dia.
"Oh, Beginning Hour, ya?"tanya Jongup seraya menatap layar komputer di depannya.
"Kau sudah main ini?"tanya Daehyun, diangguki Jongup.
"Sudah. Aku dapat bad ending."jawab Jongup, kemudian mengambil bangku di samping Junhong.
Junhong mengerjap beberapa kali, dan—entahlah, tiba-tiba saja terjadi—pipinya merona kemerahan. Oh, bau parfum Jongup memenuhi indera penciumannya. Bau parfum yang benar-benar menenangkan dan maskulin.
"Sudah coba main lagi?"tanya Jongup pada Junhong—instingnya memberitahu bahwa namja di sampingnya ini adalah gamer juga.
"Sudah, tapi aku ketakutan makanya aku pause."jawab Junhong, dengan nada mengecil—terdengar seperti mencicit.
"Ayo, main!"
Jongup mengambil alih keyboard dan mouse itu, kemudian kembali menekan esc dan memulai kembali permainan. Junhong duduk di samping Jongup, menatap layar komputer dengan antusias sekaligus ketakutan. Youngjae mendekap lengan Junhong juga—kali ini dia duduk di antara kedua kaki Daehyun.
BRAK!
"HOLY SHIT!"
"AISH!"
"AH ELAH!"
"KESAAAALL!"
Lagi-lagi, jumpscare berhasil membuat mereka berteriak keras. Memang, Resident Evil 7 ini terkenal menakutkan—meski begitu, justru banyak gamers yang menanti rilisnya game ini, silahkan cek di Steam.
"Pelan-pelan mainnya, Jongup!"pekik Youngjae, dengan tangan semakin mendekap lengan Junhong.
Junhong sendiri mendekap—bukan, mencengkram—tangan kiri Jongup yang memainkan keyboard W-A-S-D, takut sekali menatap ke layar komputer. Daehyun mendekap Youngjae dari belakang, mengistirahatkan kepalanya pada pundak kanan Youngjae. Jongup sendiri tidak memperdulikan tangannya yang didekap Junhong dan terus fokus memainkan game itu.
"Aku ingat saat MassiveG merilis walkthrough dari Beginning Hour. Entahlah, menyebalkan sekali!"ucap Junhong, di sela-sela fokusnya menatap layar komputer.
"Kau sudah menonton PewDiePie yang full walkthrough-nya?"tanya Jongup, masih fokus pada layar komputer.
"Sudah, sih. Tapi.. kalau PewDiePie, malah fokus ke pew-nya, bukan ke game-nya."ucap Junhong, dengan tangan semakin erat mencengkram lengan Jongup.
"Sudah lama semenjak PewDiePie main horror game."sahut Jongup, diangguki Junhong yang antusias.
"Aku juga ingat theRadBrad. Kalau walkthrough, aku subscribe dia."ucap Junhong, membuat Jongup menoleh sekilas padanya.
Dan... muka mereka dekat sekaliiiii!
"Kau juga menonton theRadBrad?"tanya Jongup, kembali fokus pada game di depannya.
"Iya! Aku menonton dia semenjak dia merilis Resident Evil 6 Walkthrough."jawab Junhong, diangguki Jongup.
Well, obrolan mereka mengalir dengan ringan seputar game-game. Dan tanpa mereka ketahui, selagi mereka berdua mengobrol, ternyata Daehyun sudah kembali dari dapur membawa dua piring pizza!
"ASYIK! AYEY KAPTEN!"
Youngjae langsung mengambil sepotong pizza. Daehyun kembali duduk di belakang Youngjae, membiarkan namja manis itu duduk di antara kakinya. Youngjae menatap komputer di depannya, dengan satu tangan fokus memasukkan pizza ke dalam mulutnya.
"Youngjae hyung, aku juga mau!"ucap Junhong.
Youngjae menyodorkan pizza yang dia pegang, dan langsung disuapkan pada mulut Junhong.
"EHEM!"
Well, ada yang marah rupanya.
"Hehehe, maaf, Dae.."cicit Youngjae, dengan tangan kirinya membentuk peace sign.
Game itu pun berlanjut.
CKLEK
BRAK!
"ASDFGHJKL!"
"AISH AKU BENCI JUMPSCARE!"
"ARGH WTF!"
"UHUK UHUK! KESELEK!"
-XOXO-
"Aih, tadi itu menyenangkan sekali!"
Junhong dan Youngjae duduk berdampingan, membicarakan banyak hal seputar ekskul jurnalistik. Daehyun dan Jongup tengah memainkan pedang anggar yang dimiliki oleh Daehyun—milik orangtuanya, sebenarnya.
"Jongup-ah, kau bawa motor?"tanya Daehyun, digelengi Jongup.
"Aku bawa sepeda. Kenapa?"tanya Jongup.
"Hari ini Youngjae menginap di rumahku karena besok libur, tapi Junhong tidak boleh menginap. Kau mau mengantar dia sampai rumah?"tanya Daehyun, membuat Jongup berpikir sejenak.
"Tapi, aku tidak tahu rumahnya."ucap Jongup.
"Dekat sini, kok. Masih satu jalan raya denganku. Nanti dia memberitahumu."ucap Daehyun, diangguki Jongup.
"Oke, call."jawab Jongup.
"Junhong-ah!"
Youngjae dan Junhong berhenti mengobrol, dan mereka mengalihkan pandangan pada Daehyun dan Jongup yang menatap mereka.
"Hari ini kau pulang dengan Jongup, ya! Dia mau mengantarmu."
BLUSH
Oke, entah ini efek dari udara dingin atau memang karena ada sesuatu menggelitik saraf Junhong, membuat namja ini merona merah mendengar kalimat dia mau mengantarmu.
Sementara Junhong merona merah, Jongup mengamati perubahan raut wajah Junhong dan tersenyum kecil. Manis.
-XOXO-
"Hati-hati di jalan, kalian!"
Jongup membawa sepedanya, kemudian menaikinya. Junhong duduk di belakang Jongup, memposisikan dirinya dengan baik.
"Kami duluan, ya! Jangan lakukan hal aneh-aneh, Jung Daehyun!"pekik Jongup.
KRING KRING
Setelah membunyikan bel sepeda, Jongup langsung mengayuh sepedanya keluar dari rumah Daehyun, membawa Junhong pergi bersama dengannya.
"Well, dimana rumahmu? Kemana aku harus membawamu?"tanya Jongup, di sela-sela kayuhan sepedanya.
"Lurus terus saja, nanti ada rumah putih. Nah, itu rumahku."ucap Junhong, dengan tangan yang menunjuk ke arah depan.
"Oke, kapten!"ucap Jongup, dengan satu tangannya terangkat dan melakukan pose hormat.
"Khkhkh, kau aneh, hyung."ucap Junhong, dengan senyuman.
Jongup dan Junhong menikmati waktu hening mereka, dengan suara rantai sepeda tua Jongup dan juga beberapa kali suara dentingan bel sepeda yang menenangkan. Junhong menatap sekelilingnya dengan rasa antusias, sedangkan Jongup hanya terfokus pada kayuhan sepedanya dan arahan stang sepedanya.
"Sudah berapa lama hyung main game?"tanya Junhong, memecah keheningan di antara mereka.
"Hmm, 7 tahun? Entahlah, aku sudah tidak ingat kapan pertama kali aku main. Kalau kau?"tanya Jongup, bertanya balik.
"Semenjak aku kenal dengan Youngjae hyung, aku jadi sering bergaul dengan Daehyun hyung dan sering main dengannya. Tapi, aku sudah main game sejak masih kelas 1 SMP."jelas Junhong, membuat Jongup terkekeh.
"Kau lebih senior dari aku rupanya. Apa aku harus memanggilmu sunbaenim?"tanya Jongup, dan Junhong balas mencibir.
"Sangat tidak cocok."
Jongup terkekeh, dan dia masih mempertahankan kayuhan kakinya pada sepeda yang dia bawa.
Tak berapa lama kemudian, sepeda itu sampai di depan sebuah rumah putih—persis seperti yang Junhong deskripsikan sebelumnya.
"Ini rumahmu?"tanya Jongup, diangguki Junhong.
"Iya, hyung."
Junhong turun dari sepeda itu, kemudian berjalan mendekat ke arah Jongup yang masih duduk di atas sepedanya—satu kakinya turun agar dia tidak jatuh dari sepeda. Entah kenapa, Junhong merasa gugup. Heol, sejak kapan dia berubah jadi penggugup begini?
"Aku harus segera pergi. Eomma bisa marah kalau aku tidak segera pulang."ucap Jongup, kemudian tersenyum tampan.
Gosh, terkutuklah senyuman tampan itu!
"Jongup hyung."
Jongup baru saja hendak mengayuh sepedanya ketika mendengar panggilan dari Junhong. Dia menatap Junhong dengan pandangan teduh, tak lupa juga dengan senyumannya.
"Ya? Kau kenapa?"tanya Jongup.
CHU!
Baru saja Jongup menyelesaikan ucapannya, sesuatu yang kenyal menghampiri pipi kanannya. Jongup masih terlalu kaget, dan Junhong sudah kabur lebih dulu masuk ke rumahnya—agar Jongup tidak melihat wajahnya yang memerah sempurna.
Jongup baru selesai mengumpulkan nyawanya dan menyadari bahwa Junhong sudah tidak di sana.
Seketika, senyuman mengembang lebar di atas wajahnya.
"Ckckck, dasar bodoh."gumam Jongup.
Jongup menatap rumah Junhong sekali, barulah mengayuh sepedanya dan berlalu pergi dari sana.
Oh, dan tanpa Jongup sadari, seseorang mengintip dari balik jendela di lantai dua, menatap kepergiannya dengan bibir bawah tergigit dan tangan yang semakin meremas kencang tirai jendelanya.
Ah, itu Junhong.
"Hati-hati di jalan, hyung."
THE END
AH INI ABSURD SEKALI PEMIRSA.
BAD NEWS! KEYBOARD MANDA UNTUH HURUF W RUSAK ARGH!
Manda mohon maaf kalau ke depannya bakal jarang update, karena banyak faktor :
1. Keyboard Manda untuk huruf W rusak
2. Manda siap-siap US, USBN, dan UN (Manda mau masuk PTN bismillah minta doanyaa~)
3. Manda lagi fokus kambek B.A.P dan EXO hwhwhwhw
Doain aja semoga semua-semuanya lancaaaar!
Mind to REVIEW dan FAVOURITE my FF?
©Allamanda Cathartica, 2017
