Halo ketemu lagi sama saya, Roxy-chan~~
Saya bikin fic lagi buat cari inspirasi soalnya lagi kehabisan ide nih, maklum pemula hehehe…
Ini song fic pertama saya jadi tolong maafkan saya kalo banyak salahnya ya..
Oke kita mulai aja deh
Song: What Hurts the Most – Cascada
Pairing: RokuNami
Disclaimer: kapan sih saya bakalan punya KH? KH itu punya Square Enix
WARNING: OCC, dan sedikit spoiler dari "A Forgotten Promise"
Pagi ini hujan turun sangat deras. Aku sedang sendiri di rumah. Kedua orang tuaku sedang tidak ada di rumah, mereka sedang tugas di luar kota. Aku hanya sendiri dirumah yang sepi ini. Tiba-tiba saja air mataku mengalir teringat sesuatu kepergian dirinya. Aku tidak takut untuk menangis aku malah membiarkan air mata ini terus mengalir hingga menjadi deras.
I can take the rain on the roof of this empty house I'm not afraid to cry
That don't bother me
I can take a few tears now and then
And just let them out
Every once in a while even though goin' on
With you gone still upsets me
Setiap waktu aku hanya berpura-pura kalau aku baik-baik saja. Padahal sesungguhnya hatiku hancur karena kepergianmu. Tapi itu bukanlah masalahnya.
"kau tau, semua ini menyakitkan…" gumamku menyentuh kaca jendela.
"melihatmu melangkah meninggalkan sekolah ini" aku menunduk di depan kaca jendela dan membayangkan hari itu. Perasaan sakit itu sangat dekat dan menyakitkan. Sakit…
What hurts the most
Was being so close
And having so much to say
And watching you walk away
Tak pernah ku ketahui apa yang terjadi dan mengapa kau meninggalkan Destiny Island. Dan aku tak pernah tersadar kalau aku lebih dari menyukaimu, karena aku mencintaimu. Sangat sulit rasanya kalu sudah berurusan dengan rasa sakit ini. Kelingan dirimu yang dulu ada disisiku.
Selalu sulit untukku. Memaksakan untuk tersenyum ketika aku kembali bertemu dengan sahabat-sahabatmu. Dan aku sendirian. Tanpa dirimu aku mungkin masih tidak memiliki teman. Kau telah membantuku. Merubah kehidupanku. Kau yang terbaik.
"kau yang terbaik, Roxas…"
"tanpamu duniaku mungkin sudah gelap.."
"kau adalah cahayaku.."
Aku kembali tersedu-sedu dan mengalirkan air mata dengan derasnya.
Never knowing It's hard to deal with the pain It's hard to force that smile when I
What could have been
And not seein' that lovin' you
Is what I was tryin' to do
Of losing you everywhere I go
But I'm doin' it
See our old friends and I'm alone
Still harder
Setiap hari aku hanya berdiri dan berpakaian serapi mungkin. Hidupku seperti sudah tidak berarti. Menanggung penyeselan ini rasanya sakit. Aku ingin kembli ke hari itu dan kembali mengatakan semua janji itu termasuk yang tidakku katakana padamu. Bodohnya aku sudah menyimpan dan menyembunyikan rasa ini. Aku hanya takut kau tidak membalasnya.
"Roxas…" panggilku. Aku kembali menyentuh kaca jendela. Aku dapat melihat wajahnya terpantul dari kaca itu. "apakah kau masih ingat akan janji itu?" lanjutku. Aku menghapus air mataku. Sudah 7 tahun sejak kami berpisah.
I' up, I' dressed I would trade, give away all the words
Livin' with this regret
But I know if I could do it over
That I saved in my heart
That I left unspoken
"ku harap kau masih ingat padaku.."
"sesungguhnya aku menyesal karena aku hanya mengatakan aku menyukaimu.."
"padahal sesungguhnnya aku mencitaimu.."
"tapi aku yakin…"
"susuai janji, kita akan bertemu lagi…"
"dan aku akan katakana semuanya…"
-The End-
Yap selesai~
Maaf kalo rada nggak nyambung sama lagunya
Ini baru pertama kali bikin song fic sih jadi maaf kalo banyak salah.
Ini juga spoiler lho~
Review please, flame juga boleh yg pedes ya *plak*
