Halo semua!
Salam kenal. Saya Sachiya Haruyuki. Ijin berhijrah ke fandom sepi berikutnya.
Ini fanfic pertama di fandom Little Busters!. Settingan diambil setelah Refrain Route. And, no romance here. ;p
Enjoy!
DISCLAIMER : Anime / VN 'Little Busters! Little Busters EX (Ecstasy)' by Key Visual Studio 2007 - 2008
Fanfic 'A Little Talk' by Sachiya Haruyuki 2015
"..."
Suasana pagi itu kian dingin. Aku berada di dalam kelas, sendirian.
Ya. Sendiri.
Aku lupa membawa payung dari rumahku. Karena kupikir takkan terjadi hujan sesuai dengan ramalan cuaca yang kudengar dari radio. Well, sebenarnya aku bisa saja berlari menerobos hujan karena jarak gedung sekolah dengan asrama tak terlalu jauh. Hanya saja,
Aku sedang menunggu seseorang. Dan sudah hampir sejam ia tak kunjung datang. Dan sudah selama itu pulalah hujan tak kunjung henti.
'Pasti dia asik baca komik lagi di kelasnya.'
Kucoba meraba isi kolong meja ku. Sial. Ternyata aku juga lupa membawa mantel. Tahu begini, lebih baik aku bolos saja.
Tidak tidak tidak. Aku tak mau reputasiku hancur cuma gara-gara begini. Mau dibawa kemana mukaku kelak?
CKLEK
"Maaf aku terlambat."
Akhirnya orang yang kutunggu datang juga. Benar saja. Tangan kanannya terlihat membawa komik. Ah, dia juga membawa mantel yang menggantung di tangan kanannya serta payung di tangan kirinya.
"Tak apa. Kau kan memang selalu saja terlambat, Kyousuke."
Ya, Kyousuke. Tepatnya Natsume Kyousuke. Orang yang sedari tadi kutunggu. Juga pendiri Little Busters.
"Kupikir aku akan mendapatimu tertidur seperti biasanya, Riki. Bagaimana dengan narkolepsi mu?"
Dan dia juga orang pertama yang mengetahui kondisiku. Narkolepsi, penyakit gangguan tidurku. Yang seringkali meembuatku tertidur tanpa kuketahui.
"Aku baik-baik saja, Kyousuke."
"Baguslah. Walau kau tetap tak dapat membohongiku."
"Hei! Aku serius!"
"Hahaha. Hanya bercanda."
WUUSH
Angin dingin masuk melalui jendela kelasku dan menerpa tubuhku. Gemetaran.
"D-Dingin... Eh?"
Dan sejenak Kyousuke memakaikan mantel nya padaku begitu mengetahui reaksiku.
"Kau ingin terjebak disini atau ingin pulang?"
"Tentu saja aku mau pulang. Memangnya mau kemana lagi?"
"Kalau begitu ayo."
*dorong*
"E-Eehh!?"
Kyousuke langsung mendorongku keluar dari kelas begitu saja. Berniat mengantarkanku kembali ke asrama. Ah, terkadang dia juga suka memaksa.
-
Dan akhirnya beginilah. Aku jadi sepayung berdua dengan Kyousuke.
"Rasanya kita jadi seperti pasangan, ya. Apa kita terlihat cukup romantis?"
Kata-katanya cukup membuat telingaku panas.
"K-Kenapa kau tanya aku!? Kau selalu saja menggodaku! Apa jangan-jangam kau sudah ketularan Kurugaya-san!?"
"Mungkin saja. Kau terlihat manis 'sih di mataku. Hahaha."
"Uuuu..."
Oke. Yang seperti itu aku memang tak bisa menolak. Namun kusadari suasana mulai terasa beda ketika kulihat tatapannya menjadi serius.
"Riki."
"U-Um?"
Kyousuke mulai menatap langit.
"Apakah hujan ini mengingatkanmu pada sesuatu?"
"Itu..."
Ya. Tentu saja aku ingat. Tapi bukan ingatan seperti yang kalian bayangkan.
Adalah Kamikita Komari-san. Gadis periang yang awalnya sengaja bersikap demikian hanya untuk menutupi perasaan sedihnya akan kakaknya yang sudah meninggal. Dan hujan ini mengawali semuanya. Ketika aku berniat membawa anak kucing yang sudah terbujur kaku, di 'dunia itu'.
Dan tindakanku saat itu membuka memori menyedihkannya. Dan kemudian melampiaskan semuanya padaku. Menjadikanku sebagai kakak 'pengganti' nya dengan ingatan yang berantakan. Seperti yang dikatakan Kojirou-san, kakeknya. Yang kebetulan almarhumah istrinya juga bernama sama dengan cucunya.
Tak hanya itu juga. Hujan juga mengingatkanku pada 'hari yang tak berujung' Kurugaya-san. Yang sangat menginginkan hari-hari menyenangkan yang kami habiskan bersama di dunia itu tak pernah berakhir.
Hujan, memiliki kesan yang menyedihkan.
"Tapi di satu sisi..."
"Hm?"
Aku mulai menyuarakan pikiranku sambil terus berjalan menuju asrama.
"Jika kalian tak membuat dunia itu, aku dan Rin mungkin takkan sekuat ini sekarang."
Paling tidak itulah yang bisa aku syukuri dari dunia itu. Menjadi kuat, lalu menyelamatkan semuanya dari ambang kematian karena kecelakaan bus. Di minggu terakhir bulan Juni lalu.
"Tapi jangan lupa, Riki. Seperti yang pernah kau bilang sebelumnya. Aku tak mungkin akan menjaga kalian semua terus."
"Eoh?"
"Kau lupa sebentar lagi aku lulus?"
Ah, iya. Aku lupa kalau Kyousuke sudah kelas 3. Itu artinya aku akan ditinggal olehnya.
"K-Kau benar. A-Aku jadi gugup."
Tapi kemudian Kyousuke menggeleng disaat kami sudah mencapai gedung asrama. Aku melepas mantelku dan dia kembali menutup payungnya.
"Riki, bahkan tanpaku pun kau sudah berhasil menyelamatkan Sasasegawa dari kesalahannya. Kupikir kau sudah siap untuk hal yang jauh lebih besar dibandingkan itu."
"Siap? Untuk apa?"
"Menjadi pemimpin bagi Little Busters."
"..."
Aku terdiam, tak dapat mengatakan apapun. Kyousuke benar. Aku tak bisa terus-terusan begini. Menyedihkan memang jika harus terpisah dari orang yang kita sayangi. Tapi itulah yang terjadi. Dan Kyousuke sudah mengajarkanku itu di dunia buatannya.
Mau tak mau aku harus siap.
"Ya. Aku akan jadi kuat sepertimu. Tidak. Aku akan berusaha lebih dari itu. Pasti."
"Ya. Aku tahu."
Aku dan Kyousuke saling bertatapan. Senyum, kemudian berganti tawa. Lalu brofist bersama-sama.
Ya. Mulai hari ini, akulah pemimpin baru Little Busters!
- Owari -
Yeah! Akhirnya selesai juga. ^^
Mungkin agak nanggung yah tapi jujur kalau udah dua orang ini agak rentan muncul romance nya. Dan maaf kalau minim cast/strong/p
At least, Sankyuu peeri machu desu! _./
- Sachiya Haruyuki -
