STREAMING
Jung Jaehyun X Lee Taeyong
slight!YuTen
Rated : T
Warnings : OOC | boyslove | Ficlet | Yaoi
DLDR!
"Jam empat sore, dirumahku"
"Oke, mungkin aku akan telat sekitar lima belas menit?"
"Tidak masalah"
Taeyong mengetuk pintu rumah itu, dilihatnya tiga pasang sepatu sudah berjejer dengan rapi ditempat sepatu tanda teman-teman sekelompok nya sudah hadir semua termasuk si pemilik rumah, "Jaehyunie?" teriak taeyong dari luar.
Jaehyun -orang yang dipanggil taeyong- langsung keluar begitu mendengar teriakkan taeyong dari dalam.
"Aku kira kau tidak jadi datang" kata jaehyun sambil menyisir rambutnya yang agak berantakan
Taeyong tersenyum malu menyadari keterlambatan nya selama setengah jam, dua kali dari janji telat nya , "Maaf, aku ketiduran"
Jaehyun hanya mengangguk maklum lalu menyuruh taeyong untuk masuk.
Pemandangan pertama yang taeyong lihat adalah ketiga manusia dengan seragam sekolah sedang sibuk dengan game di handphone mereka masing-masing. Taeyong berjalan kearah mereka dan berkacak pinggang.
"Jadi selama setengah jam yang lalu hingga sekarang kalian belum menyelesaikan apa-apa?"
Tiga manusia yang tadinya sibuk bermain game kini menatap taeyong takut, masalahnya taeyong garang kalau ngamuk.
"Ehm, kami sudah menyiapkan ide"
Taeyong menaikkan satu alisnya, "Lalu?"
Ketiga manusia itu -johnny,yuta,doyoung- saling menatap satu sama lain lalu menggunakan gestur bibir untuk saling berbicara agar sang ketua -taeyong- tidak mendengar percakapan tak bermutu mereka.
Taeyong memutar badan nya, "Jae, kau tidak urus mereka?"
Jaehyun mengedikkan bahunya seakan tak peduli membuat taeyong mendengus kesal.
"Aku akan membuat naskah nya, sekarang terserah kalian mau bagaimana" kata taeyong lalu meninggalkan ketiga manusia tak tahu diri itu.
"Jaehyun, wifi nya tidak terhubung" oceh taeyong dengan jari tangan nya yang lihai mengetik naskah drama kelompok mereka
"Ya sudah dikamarku saja" ajak jaehyun
Hanya ada taeyong dan jaehyun, dikamar jaehyun. Buruk? Tidak. Jaehyun sudah terbiasa mengajak taeyong ke kamarnya, bukan untuk yang aneh-aneh tapi untuk mengerjakan berbagai tugas sekolah mereka lagipula jaehyun sudah memiliki kekasih. Jaehyun adalah mentor taeyong jadi tidak aneh kalau dalam seminggu bisa-bisa taeyong datang sebanyak empat kali kerumahnya untuk belajar.
"Sudah"
Mata jaehyun membulat, terkejut.
"Serius? Coba aku lihat"
Jaehyun melihat-lihat naskah yang dibuat taeyong. Benar, naskah nya sudah selesai dan alur cerita nya benar-benar menarik menurut jaehyun, kalau soal linguistik taeyong memang lah jagoan nya. Setau jaehyun, taeyong pernah mendapatkan juara satu dalam kontes membuat puisi di sekolah, hebat sekali.
"Lalu sekarang kita harus melakukan apa?" tanya taeyong
Jaehyun tampak berpikir kemudian menjentikkan jarinya ketika mendapatkan ide cemerlang.
"Bagaimana kalau streaming?"
Taeyong menimbang-nimbang saran jaehyun. Tidak buruk juga.
"Oke, film apa?"
"Horror"
"Tidak, lebih baik aku tidak ikut streaming denganmu"
"Oh ayolah yongie, kan ada aku?"
Jaehyun membuat wajahnya jadi semelas mungkin agar taeyong iba.
"Tidak"
"Please?"
Kini jaehyun menggucang lengan taeyong dengan pelan membuat taeyong jengah.
"Ti—"
"PLEASE YONGIEEEE"
Taeyong menutup kedua telinga nya, "Aku bisa tuli mendengarmu teriak seperti itu, bodoh!", tayeong menjitak kepala jaehyun
.
.
"ASTAGA JAEHYUN, KENAPA KEPALANYA DIHANTAM PALU BESAR SEPERTI ITU"
Taeyong dengan reflek meringsut kedalam dekapan jaehyun saking takutnya, sekarang pukul lima sore dan langit masih sedikit terang, tapi taeyong ketakutan, memang alay sekali, dasar penakut.
Jaehyun yang mendapatkan kesempatan emas pun mengelus pundak taeyong berlagak menenangkan pria dalam dekapan nya.
Jaehyun memang rajanya modus, siapapun ia modusi sampai mampus, namun sialnya hanya taeyong yang dimodusi sampai begini. Padahal jaehyun sudah punya kekasih. Pernah waktu itu saat di kelas, jaehyun mengelus-elus tangan taeyong selama jam pelajaran dan tentu saja hal itu membuat jantung taeyong tak sehat.
Taeyong pun juga tahu kalau jaehyun memiliki kekasih yang berada dikelas sebelah, namun apa daya taeyong yang manusia biasa, taeyong juga bisa baper, dan akhirnya jatuh hati dengan pemuda Jung itu. Dan kebetulan sekali taeyong senang dimodusi jaehyun.
Setelah taeyong kembali ke posisi awalnya, jaehyun mengambil satu tortilla chips yang ada digenggaman taeyong kemudian mengarahkan tortilla itu ke mulut taeyong, modus lagi.
Diluar kamar, johnny-yuta-dan doyoung menyaksikan sinetron picisan yang berlangsung di kamar jaehyun, yuta dan doyoung paling heboh kalau soal jaeyong, ya jaeyong. Nama ship nya jaehyun dan taeyong, buatan doyoung dan yuta, hebat sekali. Sesekali mereka menjambak rambut johnny saking gemasnya melihat adegan jaeyong kesayangan mereka.
"Astaga mereka menggemaskan sekali"
"Ssssh doyoung jangan berisik!"
Doyoung menjitak kepala yuta, "kau juga tadi berisik bodoh"
Johnny hanya pasrah dihimpit kedua pria gila itu.
"Jaehyunieee"
Doyoung dan yuta membelalakkan matanya, merasa familiar dengan suara itu mereka pun langsung berlari keluar dan melihat musuh bebuyutan mereka.
Ten Chittaphon Leechaiyapornkul.
Ten.
Sepuluh.
Cabe Bangkok.
Cabe Thailand.
Musuh bebuyutan Doyoung dan Yuta.
Doyoung dan yuta ingin sekali menjambak rambut johnny akibat melihat wajah sang cabe yang berdiri di depan pintu rumah jaehyun.
"Ada urusan apa kau kesini, chittaphon" ucap doyoung dan yuta secara bersamaan dan jangan lupa tatapan garang mereka
Ten memasang wajah polosnya, doyoung dan yuta hampir muntah.
"Aku kesini untuk menemui jaehyun"
"Tidak ada jaehyun disini"
Johnny menautkan kedua alisnya, "Loh? Jaehyun bukannya ada di kam—", yuta dengan segera membekap mulut ember milik johnny, sudah diduga.
Ten terkekeh kecil, "Iya aku tahu jaehyun pasti ada di dalam, mana mungkin kan kalian kesini tapi tidak ada jaehyun?", cerdas sekali Ten.
Johnny meringis begitu mendapatkan cubitan dari doyoung di pinggang nya.
"Jaehyunnie?" teriak ten, lagi.
"Kami bertanya, memangnya apa urusanmu kesini"
Ten tersenyum kecil, "Aku hanya merindukan jaehyun ku, memang tidak boleh?"
Doyoung dan yuta merutuki diri mereka masing-masing, lupa tentang fakta bahwa si cabe bangkok itu adalah kekasih Jung Jaehyun.
Ten menerobos masuk dan pas sekali jaehyun baru saja keluar dari kamarnya serta taeyong yang berada dibelakangnya.
"Baby? Ada apa?" Jaehyun menghampiri kekasihnya kemudian mendaratkan kecupan ringan pada pipi kanan Ten.
Taeyong menekuk wajahnya begitu melihat adegan tak berprikemanusiaan itu.
"Aku lihat di instagram story nya doyoung dan yuta kalau mereka ada disini, jadi aku kesini saja", ten bermanja-manja di lengan kekar milik jaehyun yang sebelumnya melingkar sempurna di bahu taeyong saat streaming tadi.
Doyoung dan yuta menatap taeyong dengan iba, mereka tahu betul bagaimana perasaan taeyong saat itu.
Taeyong menundukkan wajahnya ketika lagi-lagi mendapatkan adegan romantis jaehyun dengan ten. Jaehyun mengecup bibir ten tepat didepan taeyong, dan itu cukup membuat taeyong merasa dihujam palu besar seperti yang ia tonton di film tadi.
"Taeyong, aku yakin kau kuat" bisik doyoung sok dramatis
Taeyong memutar matanya kesal lalu mendorong doyoung pelan, "diamlah, kelinci", doyoung pun mundur karena wajah taeyong sudah mulai garang
Semenjak ten datang, jaehyun seakan-akan lupa dengan keberadaan taeyong. Taeyong ingin sekali meghujat si pria thailand itu dengan kata-kata kasarnya. Padahal doyoung dan yuta sudah berusaha untuk menciptakan jarak diantara ten dan jaehyun, tapi tetap saja cabe itu bergelayut manja di lengan jaehyun.
Doyoung dan yuta tak habis pikir kenapa jaehyun mau dengan uke se-manja ten, lebih baik dengan taeyong bukan? Tsundere begitu tetap menggemaskan tanpa dibuat-buat.
"Aku pulang", taeyong menarik tas nya kemudian melangkah keluar tanpa peduli dengan teman-teman nya yang lain, taeyong sudah sangat panas di dalam sana.
Jaehyun menautkan kedua alisnya kemudian bertanya kepada johnny-yuta-dan doyoung, "Taeyong kenapa?"
"Pikir saja sendiri, Jung" kata yuta lalu menyusul taeyong
"Aku juga pulang" sambung doyoung
"Johnny?"
Johnny tersentak, "Eh i-iya?"
Jaehyun menghela nafasnya, "Kau tidak ikut pulang? Mereka sudah ikut pulang duluan tuh dengan taeyong"
"Pulang?"
Jaehyun mengangguk, "Iya"
"Oh, dadah aku pulang dulu" kemudian johnny menyusul ketiga teman nya itu.
Jaehyun sebenarnya tahu kalau taeyong cemburu. Ia menyeringai kemudian tertawa pelan, "Sepertinya kita berhasil".
Ten menggeser duduknya, "Iya memang berhasil bodoh, sudah sejak lama bahkan"
"Bayar ciuman itu dengan ramyun aku tidak mau tahu" lanjut ten
"Iya-iya"
"Setelah itu aku tidak mau lagi jadi bahan sinetron mu, lebih baik kau langsung saja dapatkan si Lee itu"
"Tapi apa taeyong benar-benar menyukaiku?"
"Kalu ia tidak menyukaimu, tidak mungkin wajahnya semerah itu saat kau mengecup bibirku tadi, Jung. Lee Taeyong cemburu"
Jaehyun mengangguk, "Benar ya, oke terimakasih bantuan nya Chittaphon"
"Tapi ingat janjimu, Jung"
Jaehyun melongo bingung, "Apa?"
"Bantu aku mendekati yuta, Kau lihat kan bagaimana dia tak menyukaiku?"
"Tentu saja aku tahu, Chittaphon. Dia hanya merasa bahwa taeyong yang notabene sahabatnya itu merasa terancam akibat keberadaanmu disekitarku"
"Maka dari itu selesaikan acara pacar pura-pura ini!"
"Tenang saja, besok aku akan menyatakan perasaanku pada si Lee itu"
"Bagus kalau begitu"
"Terimakasih banyak, Sepuluh!"
"Yak! Aku ten, bukan sepuluh!"
GAJADI FIN
